600 likes | 1.59k Views
PROTOZOA. Penyebab infeksi pada manusia. Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Protozoa. Usus. Darah. Jaringan. Atrial. Entamoeba histolytica Giardia lamblia Balantidium coli. Plasmodium falciparum Plasmodium vivax
E N D
PROTOZOA Penyebab infeksi pada manusia Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Protozoa Usus Darah Jaringan Atrial • Entamoeba histolytica • Giardia lamblia • Balantidium coli • Plasmodium falciparum • Plasmodium vivax • Plasmodium malariae • Plasmodium ovale Toxoplasma gondii Trichomonas vaginalis
PROTOZOA Patogen Non-patogen Entamoeba histolytica Giardia lamblia Balantidium coli Entamoeba coli Endolimax nana Iodamoeba butschlii
Amebiasis • Penyebab Entamoeba histolytica, dg inang manusia / binatang • Distribusi Geografis Kosmopolitan terutama daerah tropis & subtropis dg higiene sanitasi buruk
MORFOLOGI Trofozoit • 10-60 µm (+ 20 µm) • Bergerak aktif • Inti: kariosoma sentris, butir kromatin teratur • Endoplasma lebih > keruh dari endoplasma • Ada sel darah merah
Presista • GERAKAN LAMBAN • BTK PERALIHAN • PD SITOPLASMA ADA MASA GLIKOGEN & BENDA KROMATOID BTK CERUTU +/- • INTI SATU • DINDING TIPIS
Sista • 10 – 20 µm • Bulat / oval • Dinding tebal • Inti 1 -4 • Benda kroma- • toid +/-
DAUR HIDUP TINJA AMEBIASIS INTESTINAL USUS BESAR MANUSIA TERTELAN MANUSIA SISTA TROF MAKANAN & MINUMAN TROFOZOIT MENEMBUS DD. USUS MSK ALIRAN DARAH AMEBIASIS EKSTRAINTESTINAL: - HATI,PARU-PARU,OTAK,KULIT, PERIKARDIUM & ORGAN LAIN
Patologi & Gejala Klinis • Amebiasis Intestinal Masa Inkubasi : 5 (2-14) hari Gejala Klinik : 9 (3-14) minggu, pd inf. percobaan. 3 (1-8) minggu, pd wabah
A. Infeksi Akut E.histolytica segera menyerang jaringan setelah invasi, gejala tak jelas & mendadak. 1.Ringan Ulkus tak banyak & tak meluas Gejala : tak spesifik, sakit perut, diare
2. Berat - Ulserasi di sekal & sigmoidorektal - penetrasi pada submukosa & mukosa - trofozoit dlm tinja + - jarang berakibat fatal Gejala: - Sakit perut hebat, - Demam :100-102ºF - Disentri : tinja lendir dan darah15X/HR - Lekositosis - Gangguan sistematik: toksemia, dehidrasi & lesu
B. Infeksi Kronis - Parasit sulit ditemukan Gejala: - Tinja + lendir, menyerupai disentri basiler - Sering kambuh - BAB tak tentu : diare /konstipasi - Sakit perut ringan - Anoreksia, flatulensi - Hepar sedikit membesar - Gej. sistemik & psikhoneurotik Asimtomatik
Amebiasis ekstraintestinal A. Hepatik - Absesdpt lebih pd satu tempat - Hepar membesar pd lobus kanan - Warna coklat, sel & jar. rusak - E. histolytica selalu di dinding abses - Demam ringan - Sakit di atas hipokhondrium - Lekositosis 13.000 – 20.000 - Tak bertenaga, berat badan turun
B. Paru Keluhan pd paru bawah kanan & pleura berhubungan dg abses liver Gejala : panas-dingin, batuk pendek, lekoisitosis C. Cerebral Jarang terjadi Gejala : abses otak /tumor
D. Kutaneus/kulit • Ulkus meluas tidak menentu • Selalu di daerah peritonealatau disebelah fistula • Gejala: gatal-gatal, alergi urtikaria dan dermatitis
Diagnosis 1.Klinis - Pemeriksaan fisik - Sigmoidoskopi: lesi yg khas - aspirasi/biopsi mikroskopis parasit - radiologi : kelainan organ dalam dapat diketahui - Ultrasonografi - Ct. Scan.
2. Laboratoris Menemukan parasit dg mikroskopdari biakan tinja/biopsi jaringan 3. Molekuler • Biokhemis (Enzyme activity assay) & Isoenzyme patterns) • Biologi molekuler (PCR) • Serologis (ELISA & Tes Aglutinasi)
TERAPI 1. AMEBIASIS INTESTINAL ASIMTOMATIK HANYA ADA SISTA DLM TINJA PDR OBAT : DILOXANIDE FUROATE (FURAMIDE) 500mg 3 X / HR, 10 HR. 2. AMEBIASIS INTESTINAL ASIMTOMATIK TROF & SISTA TDP DLM TINJA PDR OBAT : - IODOQUINOL,650mg 3 X / HR, 20 HR. - METRONIDAZOLE (FLAGYL) 750mg 3 X / HR, 10 HR.
3. AMEBIK KOLITIS CHLOROQUINE + IODOQUINOL / METRONIDAZOLE, 250mg 2 X/HR, 14-21 HR. 4.AMEBIASIS AKUT A. METRONIDAZOLE PER ORAL, DWS : 750 mg 3 x /HR DLM 10 HR. ANAK: 40 mg/KG/HR DIBAGI DLM 3 DOSIS DLM 10 HR B. IODOQUINOL PER ORAL DWS : 650 mg, 3 x/HR DLM 20 HR C. DILOXANIDE FUROATE PER ORAL DWS : 500 mg 3 x/ HR DALAM 10 HR 5. AMEBIC LIVER ABSES A. METRONIDAZOLE B. CHLOROQUINE C. DEHYDROEMETINE
EPIDEMIOLOGI • WHO : PREVALENSI: 2-60%, TROP & SUBTROPSANITASI BURUK • PREV. BERVARIASI: UMUR; JENIS KEL; AREA; STATUS SOSEK; LEVEL SANITASI • PREV MENINGKAT: ANAK USIA SEKOLAH; OSEK KURANG; PEDESAAN; SANITASI BURUK; AKHIR MUSIM PENGHUJAN.
GIARDIASIS • PARASIT: Giardia lamblia • FLAGELATA USUS • HABITAT DLM KRIPTE DUODENUM • ANAK-ANAK > DEWASA • INANG DEFINITIF : MANUSIA & BINATANG PENGERAT (TIKUS) • DISTRIBUSI GEOGRAFIS : KOSMOPOLITAN (TROPIS & SUBTROPIS: NEGARA YG SEDANG BERKEMBANG)
MORFOLOGI TROFOZOIT
TROFOZOIT • BENTUK SEPERTI BUAH PER, UJUNG POST RUNCING & TIPIS • BILATERAL SIMETRIS, 12 – 15 m (+ 14 m) • PUNYA DISKUS PENGISAP • GERAKAN PROGRESIF SPT DAUN JATUH • ALAT GERAK : 4 PASANG FLAGELLUM YG BERPANGKAL DI BLEFAROPLAS (ANTERIOR, POSTERIOR, VENTRAL & LATERAL) • INTI : 2 BUAH OVAL, KARIOSOMA BESAR DITENGAH. • 2 AXONEMA • BENDA PARABASAL
1. INTI 2. BENDA PARABASAL 3. AKSONEMA 4. FLAGELLUM
TROFOZOIT DARI SAMPING : - BAGIAN VENTRAL, CEKUNG - BAGIAN DORSAL, CEMBUNG
SISTA - BTK ELIPSOIDAL - 10 – 12 m - DINDING TIPIS 1 LAPIS - AXONEMA - BENDA PARABASAL - BLEFAROPLAS - BEKAS FLAGELUM
DAUR HIDUP USUS HALUS DUODENUM JEJUNUM INANG EKSISTASI DI DUODENUM TROF TINJA TROF SISTA MAKANAN, MINUMAN
CARA MEMPERBANYAK DIRI • DLM USUS HALUS SISTA EKSSISTASI 2 BUAH TROFOZOIT. • TROFOZOIT BELAH PASANG LONGITUDINAL
SUASANA YG SESUAI : - BASA - AKHLORHIDRIA - DIET KAYA KARBOHIDRAT • MAKANAN : SARI MAKANAN DR LUMEN & MUKOSA USUS, DIISAP DNG DISKUS PENGISAP • TROFOZOIT TAHAN PERISTALTIK USUS, JARANG DITEMUKAN DLM TINJA
GEJALA KLINIS • ASIMTOMATIS • DNG GEJALA : AKUT / KRONIS • INF. PD ANAK > DEWASA • GIARDIASIS AKUT: • DIARE BERLEMAK (STEATORRHOEA) • WARNA TINJA PUCAT / PUTIH KEKUNINGAN, SEPERTI DEMPUL • FLATULENSI • ANOREXIA • SAKIT DI DAERAH EPIGASTRIUM • DIARE DISELINGI OBSTIPASI, KADANG JADI AKUT & ENCER
GIARDIASIS KRONIS • HIPOPROTEINEMIA • HIPOGAMMAGLOBULINEMIA • DEFISIENSI AS. FOLAT & VITAMIN YG LARUT DLM LEMAK • VILLI USUS ATROFI • MALABSORBSI • KOLONI BAKTERI
DIAGNOSIS • DIAGNOSIS LABORATORIS : • TINJA CAIR TROFOZOIT TINJA PADAT SISTA • ASPIRASI DUODENAL TROFOZOIT • ENTERO TEST / MUKOSA DUODENUM TROFOZOIT • IMUNOLOGIS ELISA, IMUNOFLOURESCEN, CONTER IMUNO ELECTROPHORESIS (CIE)
TERAPI • QUINACRINE HYDROCHLORIDE: AGAK TOKSIS • METRONIDAZOLE: 0,25 gram 3X/HR, SELAMA 5 HARI
EPIDEMIOLOGI • PREVALENSI : 1,5 –20%, BERKAITAN DENGAN SOSIOEKONOMI • “TRAVELERS DIARRHEA”, PD AIR MINUM (WATER BORNE DISEASES)
PENCEGAHAN • MENEMUKAN & MENGOBATI “CARRIER” • PERBAIKAN : HIGIENE SANITASI , NUTRISI, MAKANAN & MINUMAN • MENGGUNAKAN SARANA AIR MINUM YG BAIK DNG PURIFIKASI + LAR IODIN, KARENA SISTA G. lamblia RESISTEN THD CHLORINASI
BALANTIDIASIS • PARASIT : Balantidium coli • PROTOZOA USUS YG UKURANNYA PALING BESAR • CILIATA • INANG AKSIDENTAL : MANUSIA • INANG DEFINITIF : BABI & KERA • HABITAT DI USUS BESAR • DISTRIBUSI GEOGRAFIS : KOSMOPOLITAN , TROPIS & SUBTROPIS
MORFOLOGI • TROFOZOIT : • SEPERTI KANTONG • OVAL, ± 60 µm • ANTERIOR TAJAM, • POSTERIOR BULAT • TUBUH TERTUTUP CILIA YG MERUPAKAN ALAT GERAK • SITOSTOMA, • SITOFIGE : LUBANG EKSKRESI • INTI : MAKRONUKLEUS & MIKRONUKLEUS • VAKUOLA KONTRAKTIL
SISTA • AGAK BULAT, 52 X 55 µm • DINDING 2 LAPIS, LUAR TEBAL & DALAM TIPIS • CILIA KADANG TAMPAK TERUTAMA PD SEDIAAN SEGAR • MAKRONUKLEUS + • MIKRONUKLEUS + / - • VAKUOLA • DILUAR INANG, MAMPU HIDUP BBRP MINGGU
DAUR HIDUP USUS BESAR INANG DEF : BABI INANG AKSIDENTAL MANUSIA DI USUS BESAR : REGIO CECALIS / ILEUM PARS TERMINALIS TINJA TROF SISTA MAKANAN & MINUMAN
PATOLOGI • INVASI TROF DI MUKOSA & SUBMUKOSA USUS • DPT SAMPAI APENDIKS • MEMPERBANYAK DIRI MEMBENTUK SARANG TIMBUL ABSES PECAH JADI ULKUS (TAK TERATUR MENGGAUNG) • INFEKSI BAKTERI (SEKUNDER) • INFEKSI EKSTRAINTESTINAL ?
GEJALA KLINIS • KEBANYAKAN ASIMTOMATIS • INFEKSI SEDANG YG AKUT : TINJA CAIR, 6 – 15x / HR DISERTAI LENDIR, NANAH & DARAH • INFEKSI KRONIS : - DIARE TIMBUL / HILANG - NYERI PADA KOLON - ANEMIA - CACHEXIA
DIAGNOSIS • BALANTIDIASIS SERING DIKACAUKAN DNG DISENTRI YG LAIN. • DIAGNOSIS : - TROFOZOIT PD TINJA CAIR (90%) - SISTA PD TINJA PADAT - PERLU PERIKSA TINJA BBRP KALI - SIGMOIDOSKOPI, PERLU DILAKUKAN
TERAPI • OBAT PILIHAN : TETRASIKLIN • OBAT ALTERNATIF: DIIODOHIDROKSIKUIN • KOMBINASI METRONIDAZOLE & DIIODOHIDROKSIKUIN • IODOQUINOLIN • NITRIMIDAZIN • PAROMOMYCIN
EPIDEMIOLOGI &PENCEGAHAN • EPIDEMIOLOGI : - BABI MERUPAKAN INANG RESERVOIR YG PENTING BAGI MANUSIA, WALAU KERA JUGA DPT TERINFEKSI - INSIDENS MANUSIA CUKUP TINGGI DI DAERAH PEMELIHARAAN BABI & DAERAH PEMOTONGAN BABI, DNG HIGIENE SANITASI YG BURUK • PENCEGAHAN : - MENINGKATKAN HIGIENE SANITASI PERORANGAN & LINGKUNGAN