230 likes | 840 Views
Amal Jama’I (Gerakan bersama). Syahrizal Khalid, S.Sos.
E N D
Amal Jama’I(Gerakan bersama) Syahrizal Khalid, S.Sos
Abdullah ibnu Mas’ud ra berkata : “ Jama’ah adalah tali Allah yang kuat yang Dia perintahkan untuk memegangnya. Dan apa yang kalian tidak sukai dalam jama’ah dan ketaatan adalh lebih baik dari apa yang kamu sukai dalam perpecahan”. Sedangkan Imam Ali bin abi thalib ra mengatakan “ kekeruhan dalam jama’ah lebih baik daripada kebeningan dalam kesendirian”.
Syaikh Musthafa Masyhur rahimahullah memberikan ta’rif (definisi) ‘amal jama’I sebagai berikut ; “gerakan bersama untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan”. Beberapa penafsiran dari definisi ini adalah : • Amal jama’I merupakan gerakan bersama, dimana setiap anggota menjalankan fungsi strukturalnya dengan orientasi pencapaian tujuan. • Bahwa amal yang dilakukan oleh seluruh anggota adalah dalam rangka mencapai tujuan organisasi • Bahwa amal yang dilakukan harus berdasar keputusan yang telah ditetapkan sesuai mekanisme yang berlaku.
Oleh karena itu amal jama’I hanya bisa dilakukan oleh jama’ah (organisasi) yang memiliki : • Ghayah (tujuan) yang jelas • Manhaj (metodologi) gerakan yang kokoh • Qiyadah (kepemimpinan) yang berwibawa • Anggota yang meyakini manhaj • Pola Pengorganisasian (tanzhim) yang rapi
Urgensi amal jama’i : 1. Faridhah Syar’iyyah (kewajiban secara syar’i). a.Dalil-dalil dari Al qur’an • “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran : 104) • “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maaidah : 2) • “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfal :73)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah : 71) • “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash Shaft : 4)
b. Dalil-dalil dari Hadits han Sunnah Rasulullah SAW : • “Apabila berangkat tiga orang dalam perjalanan, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang diantaranya memjadi ketua rombongan”. (HR.Abu Daud) • “Hendaklah kamu berada dalam jama’ah, karena sesungguhnya berjama’ah itu adalah rahmat, sedang perpecahan itu merupakan adzab”. (HR. Muslim) • “Barangsiapa yang memecah belah, maka ia bukan dari golongan kami. Rahmat Allah SWT berada bersama-sama dengan jama’ah, dan sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang sendirian”. (HR. Thabrani)
2. Sunnah Kauniyyah (aturan yang berlaku di alam semesta). • Hal ini menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kesendirian dialam semesta ini, melainkan semuanya bekerjasama dengan baik, harmonis, dan seimbang sesuai dengan kehendak Nya. 3. Hajah Basyariyyah • Amal jama’I merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa di tawar-tawar lagi • Ex. Peristiwa keseharian dalam kehidupan manusia(makan, minum, dll)
4. Dharurah Harakiyyah. • Amal jama’i merupakan tuntutan pergerakan, paling tidak ada dua alas an yang melatar belakanginya : Pertama,da’wah merupakan proyek besar yang bertujuan membangun peradaban. Kedua, da’wah Islam memiliki karakter waqi’iyyah (realistis), artinya dakwah harus menghadapi system jahiliyyah secara realistis pula.
Manfaat ‘amal jama’i : • Mengenal diri dan menyempurnakan kekurangan diri • Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah • Mengoptimalkan potensi dan membekali pengalaman • Mempermudah Pelaksanakan kewajiban • Memperoleh rahmat dan pertolongan Allah azza wa jalla
Nilai jama’ah pada jiwa seseorang tidak akan sempurna kecuali terwujud lima hal sebagai berikut : 1. Bangga dengan ber intima’ dengan jama’ah ini. 2. Merasa tentram dengan keberadaan dirinya didalam jama’ah ini. 3. Jama’ah ini mewujudkan atau akan mewujudkan segala cita-cita keislamannya. 4. Setiap anggota jama’ah berkontribusikepada jamaahnya dan jamaah pun membantunya. Ia menopang jamaah tersebut dan jamaah pun mendukungnya. 5. Seseorang menjadi berarti dengan jamaah dan bukan denga yang lainnya, sedangkan jamaah itu walaupuntidak ditegakkan oleh dia pasti ditegakkan oleh orang lain. (QS. 47:38, QS. 5:54)