410 likes | 893 Views
Gelombang dan Optika. STANDAR KOMPETENSI 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. KD.6.3 Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum serta penerapannya.
E N D
Gelombang dan Optika STANDAR KOMPETENSI 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah KD.6.3 Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum serta penerapannya • Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium • Memformulasikan karakteristik gelombang transversal dan longitudinal beserta contohnya • Memformulasikan gejala superposisi gelombang • Memformulasikan gejala pemantulan gelombang • Memformulasikan gejala interferensi gelombang • Mengaplikasikan superposisi, pantulan dan interferensi gelombang dalam kehidupan sehari-hari • Memformulasikan gejala dispersi gelombang • Mengaplikasikan gejala dispersi gelombang • Memformulasikan gejala difraksi gelombang • Memformulasikan gejala polarisasi gelombang • Menjelaskan proses-proses yang dapat menyebabkan polarisasi gelombang • Memformulasikan efek Doppler pada gelombang
KD6.4 : Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang elektro-magnetik serta penerapannya • Menjelaskan aplikasi efek Doppler seperti pada RADAR • Memformulasikan peristiwa interferensi cahaya pada celah ganda • Mengukur panjang gelombang masing-masing komponen cahaya natrium dengan menggunakan difraksi cahaya oleh kisi difraksi • Menjelaskan peristiwa fisika yang dapat menyebabkan peristiwa polarisasi cahaya KD6.5 :Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi serta penerapannya dalam teknologi • Memformulasikan sifat-sifat dasar gelombang bunyi • Merancang percobaan untuk mengukur cepat rambar gelombang bunyi • Mengklasifikasikan gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya • Memformulasikan tinggi nada bunyi pada beberapa alat penghasil bunyi • Memformulasikan gejala pelayangan bunyi • Mengaplikasikan peristiwa interferensi dan resonansi bunyi pada kehidupan sehari-hari • Membuat ulasan penerapan efek Doppler untuk gelombang bunyi misalnya pada SONAR • Membuat ulasan penerapangelombang bunyi pada pengujian tak merusak (NDT-non destructive testing) • Memformulasikan intensitas dan taraf intensitas bunyi
GELOMBANG v Muatan yang bergerak periodik menghasilkan perubahan medan magnet(B) dan medan listrik (E) yang menjalar kesegala arah berupa gelombang. Gelombang ini merambat tanpa memerlukan medium Gelombang adalah energi yang menjalar melalui medium GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GELOMBANG MEKANIK
Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium ENERGI YANG BERGERAK SEDANGKAN MEDIUMNYA TIDAK
Memformulasikan karakteristik gelombang transversal dan longitudinal beserta contohnya GELOMBANG adalah getaran yang menjalar
Y = A sin 2p /T ( t – x/v ) Y = A sin 2p /T ( t + x/v )
TRANSVERSAL LOGITUDENAL
Memformulasikan karakteristik GELOMBANG TRANSVERSAL Gelombang Tranversal, yaitu gelombang yang arah getar dan arah rambatnya saling tegak lurus
Memformulasikan karakteristik GELOMBANG LONGITUDENAL Gelombang Longitudinal, yaitu gelombang yang arah getar dan arah rambatnya berimpit.
P yP yQ Q λ O C B λ V = = λ . f T ASPEK APA YANG DI AMATI PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN • KECEPATAN GELOMBANG (V) • SIMPANGAN GELOMBANG ( Y ) • PANJANG GELOMBANG ( l ) • FREKWENSI GELOMBANG ( f ) • SUDUT FASE (q) • FASE GELOMBANG Y = A sin 2p /T ( t – x/v ) T.v = λ f = frekuensi (hz) T = periode gelombang (s) λ = panjang gelombang (m) v = cepat rambat gelombang (m/s) yP = simpangan titik P ( m ) yQ = simpangan titik Q ( m ) SUDUT FASE (q) = 2p /T ( t – x/v ) FASE GELOMBANG = ( t/T – x/v ) Fase gelombang merupakan bilangan pecahan diperoleh dari hasil perhitungan rumus di atas. Misal jika hasil 4,5 maka fase gelombang 0,5
FASE DAN SUDUT FASE GELOMBANG BILANGAN PECAHAN
Berapa λ = Amplitudo = 1 m 1 m Berapa λ = Amplitudo = 0,5 m 0,3 m Jumlah gelombang = 1 λ Jumlah gelombang = ½ λ Berapa λ = Amplitudo = 0,4 m 0,1 m Jumlah gelombang = 4 λ Berapa λ = Amplitudo = 1 m 1 m Jumlah gelombang = 1½ λ
simpul simpul simpul simpul simpul simpul simpul simpul Jumlah gelombang = Jumlah simpul = Jumlah perut/lembah = 1 3 1/1 Jumlah gelombang = Jumlah simpul = Jumlah perut/lembah = 2 5 2/2 Jumlah gelombang = Jumlah simpul = Jumlah perut/lembah = 2,5 6 3/2 Jumlah gelombang = Jumlah simpul = Jumlah perut/lembah = 1,5 4 2/1
GELOMBANG BERDIRI (STASIONER) Gelombang diam terjadi karena interferensi dua gelombang yang frekuensi, panjang gelombang, amplitudo, laju sama arah berlawanan Hal ini dapat diperoleh, misalnya karena pantulan gelombang. Pantulan pada ujung bebas Pantulan pada ujung tetap Gelombang stasioner
Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium
Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium