80 likes | 387 Views
OPTIS FISIS. CAHAYA. - sinar yang dapat di uraikan (polikromatik) - sinar yang tak dapat di uraikan (monokromatik) - dalam ruang hampa A) cepat rambat sama besar B) frekuansi masing warna beda C) pj. Gelomb masing berbeda. Dispersi (peruraian warna). - merah (λ dan v terbesar) - jingga
E N D
OPTIS FISIS SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
CAHAYA • - sinar yang dapat di uraikan (polikromatik) • - sinar yang tak dapat di uraikan (monokromatik) • - dalam ruang hampa • A) cepat rambat sama besar • B) frekuansi masing warna beda • C) pj. Gelomb masing berbeda SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
Dispersi (peruraian warna) • - merah (λ dan v terbesar) • - jingga • - kuning • - hijau • - biru • - nila • ungu SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
Benda bening r = /rm - /rn • Plan pararel t = /tm – tu/ • Prisma cp = δu - δm • Lensa • s’ = /s’ – s’u/ • f = /fm – fu/ SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
MENJADIKAN DISPERSI • prisma akromatik (n’u – n’m)β’ = (nu – nm)β • lensa akromatik SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
Prisma Pandang Lurus Dengan rumus = (n’h-1)β’=(nh-1)β Interferensi Cermin frensel Max Min SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
Percobaan Young • Max • Min • Cincin Newton • Max rk2 = ½ R (2k-1) λ • Min rk2 = ½ R (2k) λ SMA N 1 PONTIANAK ( ST )
Selaput Tipis • Max 2n’ d cos r = (2k + 1) ½ λ • Min 2n’ d cos r = (2k) ½ λ d = tebal lapisan r = sudut bias rk = jari-jari cincin terang ke k R = jari-jari ke lensa Θ = sudut difraksi/deviasi f = fokus n = indeks bias δ = deviasi β = sudut pembias Λ = panjang gelombang cahaya p = jarak terang dari pusat K = orde garis terang/gelap SMA N 1 PONTIANAK ( ST )