520 likes | 1.36k Views
Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional. Hening Pratiwi, M.Sc., Apt. Bentuk Sediaan Obat ???.
E N D
Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional Hening Pratiwi, M.Sc., Apt
Bentuk Sediaan Obat ??? Sediaan yang mengandung satu atau beberapa zat berkhasiat, umumnya dimasukkan dalam suatu vehikulum yang diperlukan untuk formulasi, hingga didapat suatu produk (dengan dosis-unit, volume, serta sediaan yang diinginkan) yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita
Setelah membuat anamnesis penderita, seorang dokter menentukan diagnosis, prognosis serta terapi, terapi dengan obat perlu diwujudkan dalam bentuk resep yang lengkap dan rasional. Pada tiap resep perlu dijelaskan tidak saja bahan obat serta dosisnya, tetapi juga bentuk sediaan yg dikehendaki
Melalui Oral SecaraParenteral SecaraInhalasi Penggunaanobatpadamembranamukosa (mata, hidung, vagina, telinga ) Penggunaanobatpadakulit Route Penggunaan Obat :
Faktor-faktor yang menentukan pemilihan bentuk sediaan yang tepat Faktor bahan obat itu sendiri Faktor pasien
Faktor bahan obat itu sendiri • Sifat fisiko-kimia bahan obat
Faktor bahan obat itu sendiri • Hubungan aktivitas dan struktur kimia contoh : derivat barbiturat Thiopental (ultra short acting) : R/ dalam bentuk injeksi derivat barbiturat Phenobarbital (long-acting) : R/ umumnya oral dalam bentuk tablet, kapsul, puyer • Biofarmasetik dan farmakokinetik bahan obat obat yang mengalami first pass effect pada hati kurang efektif bila diberikan dalam salah satu bentuk sediaan oral karena mengurangi bioavailabilitas. Misalnya nitrogliserin dan isosorbid dinitrat dipilih tablet sub lingual
Faktor bahan obat itu sendiri • Bentuk sediaan yang paling stabil vitamin C larut dalam air tetapi tidak diberikan dalam bentuk obat minum karena tidak stabil dalam bentuk larutan. Dalam hal ini dipilih bentuk sediaan tablet yang lebih stabil • Obat untuk efek sistemik sedapat mungkin diberikan secara peroral, cara ini paling mudah karena dapat ikut saluran cerna dan tidak merusak jaringan
Faktor Pasien • Umur penderita
Faktor Pasien • Lokasi/ bagian tubuh dimana obat harus bekerja
Faktor Pasien • Kecepatan dan lama kerja obat
Faktor Pasien • Keadaan umum penderita
Bentuk sediaan yang paling cocok bagi penderita • Bahan obat yang sangat pahit biarpun mudah larut dalam air tidak diberikan dalam bentuk obat minum, karena akan terlalu terasa pahit : R/ diberikan bentuk tablet atau kapsul, misal : kloramfenikol • Bahan obat yang berasa amis : R/ dipilih bentuk tablet atau kapsul
Bentuk Sediaan Berupa Tablet dan Absorbsi • Keuntungan bentuk tablet
Obat bentuk tablet mengalami disintegrasi, de agregasi, disolusi, absorbsi, kemudian distribusi ke seluruh tubuh sambil mengalami metabolisme, sampai ke organ atau jaringan yang dituju dimana obat itu mengalami respon farmakologik dan akhirnya berangsur-angsur dieliminasi atau ekskresi oleh tubuh
Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian parenteral • Pemberian intravena, intra arterial, intracardial
Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian subkutan 1. onset of action cepat, paling lama 1-2 menit 2. duration of action variabel 3. obat harus berupa larutan murni dalam air • Pemberian secara intramuskular 1. onset of action yang berupa larutan dalam air lebih cepat daripada larutan dalam minyak 2. duration of action variabel 3. obat juga dapat berupa suspensi dalam air dan suspensi dalam minyak. 4.suspensi berupa partikel kecil lebih cepat diabsorbsi dibanding partikel besar
Bentuk sediaan dan absorbsi 2. Modifikasi/ variasi dari bentuk subkutan dengan “sistem transdermal”
Bentuk sediaan dan absorbsi 3. Pemberian Oral BENTUK CAIRAN
Bentuk sediaan dan absorbsi • BENTUK SEDIAAN PADAT
Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian Rektal, Vaginal, Uretral, atau Suppositoria Syarat utama : padat pada suhu kamar dan mencair pada suhu tubuh