210 likes | 847 Views
5.5. PENGUKURAN POLIGON. 5.1. Persiapan Pengukuran. a. Persiapan Umum : buku ukur, alat tulis, payung, seperangkat alat ukur & peralatan bantu lainnya. b. Persiapan Pesawat : disini pengkondisikan agar pesawat ukur siap pakai (dioperasikan). Pedoman arah :
E N D
5.5. PENGUKURAN POLIGON 5.1. Persiapan Pengukuran a. Persiapan Umum : buku ukur, alat tulis, payung, seperangkat alat ukur & peralatan bantu lainnya b. Persiapan Pesawat : disini pengkondisikan agar pesawat ukur siap pakai (dioperasikan) • Pedoman arah : • Perhatikan dulu apakah pesawat yang akan digunakan mempunyai pedoman arah atau tiidak. • Pedoman arah bisa berupa jarum/piringan kompas atau hanya berupa jarum penunjuk arah utara saja • Bila tidak mempunyai pedoman arah, berarti sudut ukur berupa sudut arah/jurusan
Kedudukan teropong & skala datar : • Kedudukan/posisi teropong berkaitan erat dengan skala 00 sudut datar yang berada di bagian bawah dalam pesawat. • Telaah kedudukan ujung teropong (lensa objektif) agar saat pembidikan awal (sebaiknya) arah bidik diimpitkan dengan skala 00 • Telaah perputaran pembagian skala datar, apakah dari 00 berputar ke arah timur (kanan) atau barat (kiri) • Diketahuinya putaran pembagian skala tersebut bermanfaat untuk pembacaan arah azimut (utara-timur atau utara-barat) atau pembacaan putaran sudut datar. • Skala tegak : • Telaah apakah 00 berada pada titik zenith atau bidang datar • Telaah pembagian skala, apakah bersifat penuh (3600) atau hanya sampai 900
Mendirikan kaki-tiga : • Tancapan ujung kaki-tiga ke tanah diusahakan sekuat mungkin dan jaraknya diusahakan ± sama antara kedua tungkai kaki terdekat • Kepala kaki-tiga (tempat kedudukan dasar pesawat) diusahakan sedatar mungkin (± sejajar dengan bidang datar) • Meletakkan Pesawat : • Usahakan letak pesawat di atas kepala kaki-tiga berada ditengah-tengah • Pastikan sekrup yang mengikat pesawat (di sebelah bawah kaki-tiga) cukup kuat • Longgarkan semua sekrup di badan pesawat
Batu duga : kaitan batu duga di bawah kepala kaki-tiga • Ujung batu hendaknya hampir menyentuh permukaan tanah guna menancapkan ujung patok (biasanya pada kedudukan awal pesawat), atau • Ujung batu hendaknya hampir menyentuh ujung atas patok yang telah diletakkan sebelumnya (biasanya bekas kedudukan rambu ukur) • Datarkan pesawat : mendatarkan kedudukan pesawat agar kedudukan pesawat sejajar dengan bidang datar • Untuk mendatarkan pesawat gunakan sekrup pendatar yang yang diputar ke kiri atau ke kanan • Dengan waktu yang bersamaan perhatikan gelembung udara pada nivo. Usahakan gelembung udara berada di tengah-tengah • Bila gelembung udara telah berada di tengah-tengah, berarti pesawat telah pada kedudukkan datar
Sebelum gelembung udara belum berada di tengah-tengah, maka pesawat belum siap untuk digunakan • lihat ulang kedudukan ujung batu duga apakah tidak berubah • Tinggi Pesawat : • Ukur tinggi pesawat dari permukaan tanah ke titik yang ditentukan pada badan pesawat (titik tsb biasanya berwarna merah atau lekukan titik tungkai teropong) • Ukuran tinggi pesawat dicatat untuk digunakan dalam pembidikan rambu setinggi tinggi pesawat yang berpatokan pada benang tengah • Pesawat siap ukur : • Posisikan teropong sesuai arah penunjukkan 00 pada skala piringan datar • Setelah langkah sebelumnya dipenuhi, maka pengukuran siap dilaksanakan (pembidikan rambu)
5.2. Kerja Pengukuran • Pengukuran suatu wilayah umumnya dilaksanakan secara sodok atau lompat. • Cara sodok • Setiap kedudukan rambu, selanjutnya ditempati pesawat • Pekerjaan ukur dengan cara sodok sangat memakan waktu R1 R4 R2 R3 P2 P3 P4 P1
Cara lompat • Setiap kedudukan rambu atau pesawat saling dilompati, layaknya seperti orang “main dam” • Pekerjaan ukur dengan cara ini lebih banyak digunakan karena cara kerjanya lebih cepat R3 R2 R1 P2 P1
5.3. Proses Kerja • Saat pengukuran berlangsung yang perlu menjadi perhatian utama adalah • Setiap kali pemindahan pesawat, tinggi pesawat selalu diukur. Ini sering terlupakan. • Kedudukkan pesawat atau rambu selalu di atas patok (bila letak patok ditentukan sebelumnya). Khusus untuk kedudukkan rambu berimpit dengan patok. • Jalur pengukuran atau kondisi medan ukur hendaknya dibuat sketsanya. Ini sangat membantu saat pembuatan peta maupun peninjuan ulang penampang memanjang (keterkaitan dengan bentuk lapangan; pembuatan kontur). • Pesawat hendaknya selalu dilindungi dengan payung agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
Soal Latihan 5-5 : • Ceritakan secara ringkas cara mempersiapkan pesawat ukur agar menjadi siap pakai (dioperasikan). • Mengapa setiap pindah ke titik baru, tinggi pesawat selalu diukur. • Apa manfaat batu duga. • Apa perbedaan dasar antara cara pengukuran lompat dengan cara sodok.
5.4. Perhitungan Poligon Untuk memudahkan dalam menghitung data ukur diperlukan dua macam blanko : (1) tally sheet pengukuran, (2) daftar/tabel untuk menghitung data yang diperoleh dari tally sheet. Berikut beberapa contoh hasil pengukuran suatu wilayah dan cara penyelesaiannya. • Segibanyak Tertutup Terikat Satu Titik. (KITA) • Segibanyak Terbuka Sempurna. (KITA) • Segibanyak Terbuka Bebas Setengah Sempurna. (KAKU)