160 likes | 831 Views
ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN. Oleh: DR.Gemala Dewi.SH.,LLM. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN. Perkawinan sebagai salah satu bentuk perjanjian suci antara seorang pria dengan seorang wanita, yang mempunyai segi-segi perdata, berlaku beberapa asas: kesukarelaan, persetujuan kedua belah pihak,
E N D
ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN Oleh: DR.Gemala Dewi.SH.,LLM
ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN Perkawinan sebagai salah satu bentuk perjanjian suci antara seorang pria dengan seorang wanita, yang mempunyai segi-segi perdata, berlaku beberapa asas: kesukarelaan, persetujuan kedua belah pihak, kebebasan memilih, kemitraan suami-isteri, untuk selama-lamanya dan monogami terbuka (karena darurat).
ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN • Asaskesukarelaanmerupakanasasterpentingperkawinan Islam. Kesukarelaanitutidakhanyaharusterdapatantarakeduacalonsuamiisteri, tetapijugaantarakeduaorangtuakeduabelahpihak • Asaspersetujuankeduabelahpihakmerupakankonsekuensilogisdari asaspertamatadi. Iniberartibahwatidakbolehadapaksaan, dan merupakan sudah ada persetujuandaricalonsuami-isteridalammelangsungkanperkawinan. • Perkawinan yang tidakdisetujuiolehparapihakdapatdibatalkanolehPengadilan
ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN 3. Asaskebebasanmemilihpasangan. • Seseorangberhakuntukmemilihataumenentukanpasanganhidupnya • HR IbnuAbbastentangJariyah yang dinikahidenganlaki-laki yang tidakdisenanginya, danRasulullahmemberikanpilihankepadanyauntukmelanjutkanperkawinannyaataumembatalkannya
4. Asaskemitraansuami-isteridengantugasdanfungsi yang berbedakarenaperbedaankodrat (sifatasal, pembawaan). (Q.S. an-Nisa (4) : 43 dan al-Baqarah (2) ayat 187. Kemitraaninimenyebabkankedudukansuami-isterimemilikitugasdanfungsi yang berbedauntukmencapaitujuanperkawinan Suamimenjadikepalakeluarga, istrimenjadikepaladanpenanggungjawabpengaturanrumahtangga. 5. Asasuntukselama-lamanya. Menunjukkanbahwaperkawinandilaksanakanuntukmelangsungkanketurunandanmembinacintasertakasihsayangselamahidup (Q.s. ar-Rum (30) : 21). Perceraian mrpknperbuatanhalyang dibenci Allah
6.ASAS MONOGAMI TERBUKA • Berdasarkan (Q.S.an-Nisa’ (4) ayat 3 joayat 129). Didalamayat 3 dinyatakanbahwaseorangpriamuslimdibolehkanataubolehberistrilebihdariseorang, asalmemenuhibeberapasyarattertentu. • Syaratpoligamiadalah ADIL • QS An Nisaayat 3 jo. 129 • “Dan jikakamutakuttidakakandapatberlakuadilterhadap (hak-hak) perempuanyatim (bilamanakamumengawininya), makakawinilahwanita-wanita (lain) yang kamusenangi: dua, tiga, atauempat. Kemudianjikakamutakuttidakakandapatberlakuadil, maka (kawinilah) seorangsaja, ataubudak-budak yang kamumiliki. Yang demikianituadalahlebihdekatkepadatidakberbuataniaya.” • “Dan kamusekali-kali tidakakandapatberlakuadildiantaraisteri-isterimu, walaupunkamusangatinginberbuatdemikian, karenaitujanganlahkamuterlalucenderung (kepada yang kamucintai), sehinggakamubiarkan yang lain terkatung-katung. Dan jikakamumengadakanperbaikandanmemeliharadiri, makasesungguhnya Allah MahaPengampunlagiMahaPenyayang.”
Cont’d • Pembatasan poligami sebanyak-banyaknya adalah 4 isteri. Didasarkan pada HR An Nasai, bahwa Rasulullah menyuruh Gailan bin Salamah al Tasqafi (seorang musyrik yang baru masuk Islam) yang beristeri 10 orang untuk menceraikan isteri-isterinya dan hanya diperkenankan untuk memiliki isteri 4 orang saja.
Syarat Berpoligami di Indonesia Berdasarkan : • PP 9/1975 • Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri • Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan • Isteri tidak dapat melahirkan keturunan • UU 1/1974 tentang Perkawinan • Harus ada izin dari Pengadilan • Bila dikehendaki oleh yang bersangkutan • Hukum dan agama yang bersangkutan mengizinkannya • Ada persetujuan dari isteri/isteri-isteri terdahulu • Ada jaminan suami mampu memenuhi keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak • Ada jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka
Asas-asas Perkawinan menurut UU No. 1 Th 1974 (penjelasan butir 4) • Tujuan perkawinan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal • Perkawinan sah bila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan, perkawinan hrs (wajib) dicatat menurut peraturan perUUan yg berlaku. • Monogami, namun bila dikehendaki krn hukum agama, suami dapat beristri lebih dari seorang.
Asas-asas Perkawinan menurut UU No. 1 Th 1974 (penjelasan butir 4) • Suami isteri harus telah matang jiwa raganya untuk melangsungkan perkawinan. • Mempersukar perceraian. • Hak dan kedudukan istri seimbang dgn hak dan kedudukan suami dlm kehidupan rumah tangga, dalam pergaulan masyarakat • Perkawinan berikut segala sesuatu yg berhubungan dgn perkawinan yg terjadi sebelum UU ini berlaku adlh sah
Asas perkawinan dalam KHI Dalam Bab VII KHImengenaiPerjanjianPerkawinan, Pasal 45 s.d 52. terdapat Asas-asasdlmhkperdata Islam berlakubagimerekaygmengadakanperjanjianperkawinan. Asas-asastersebutantara lain : • kebolehanataumubah, • kemaslahatanhidup, • kebebasandankesukarelaan, • menolakmudharatdanmengambilmanfaat, • kebajikan, • kekeluargaanataukebersamaan yang sederajat.