350 likes | 902 Views
HUKUM ISLAM Jum’at, 9 April 2010 FHUI, Depok. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN. 1. ASAS KESUKARELAAN. Perkawinan didasari kesukarelaan baik oleh calon suami-isteri, maupun oleh orang tua kedua pihak. 2. ASAS PERSETUJUAN KEDUA BELAH PIHAK.
E N D
HUKUM ISLAM Jum’at, 9 April 2010 FHUI, Depok ASAS-ASASHUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN
1. ASAS KESUKARELAAN • Perkawinan didasari kesukarelaan baik oleh calon suami-isteri, maupun oleh orang tua kedua pihak
2. ASAS PERSETUJUAN KEDUA BELAH PIHAK • Ada persetujuan dari calon suami-isteri dalam melangsungkan perkawinan tidak ada paksaan • Perkawinan yang tidak disetujui oleh para pihak dapat dibatalkan oleh Pengadilan
3. ASAS KEBEBASAN MEMILIH PASANGAN • Seseorang berhak untuk memilih atau menentukan pasangan hidupnya • HR Ibnu Abbas tentang seorang anak gadis bernama Jariyah yang dinikahkan oleh ayahnya dengan laki-laki yang tidak disenanginya, dan Rasulullah memberikan pilihan kepadanya untuk melanjutkan perkawinannya atau membatalkannya
4. ASAS KEMITRAAN SUAMI ISTERI • Suami dan isteri memiliki tugas dan fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan perkawinan • Suami berperan sebagai kepala keluarga • Isteri berperan sebagai kepala rumah tangga
5. ASAS UNTUK SELAMA-LAMANYA • Perkawinan dilangsungkan untuk selama-lamanya dengan membina cinta dan kasih sayang • Perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenci Allah • Nikah mut’ah Perkawinan sementara untuk bersenang-senang selama waktu tertentu saja, dilarang oleh Rasulullah SAW
6. ASAS MONOGAMI TERBUKA • Syarat poligami adalah ADIL • QS An Nisa ayat 3 jo. 129 • “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Pembatasan poligami sebanyak-banyaknya adalah 4 isteri. Didasarkan pada HR An Nasai, bahwa Rasulullah menyuruh Gailan bin Salamah al Tasqafi (seorang musyrik yang baru masuk Islam) yang beristeri 10 orang untuk menceraikan isteri-isterinya dan hanya diperkenankan untuk memiliki isteri 4 orang saja.
Syarat Berpoligami di Indonesia • PP 9/1975 • Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri • Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan • Isteri tidak dapat melahirkan keturunan
UU no.1/1974 tentang Perkawinan • Harus ada izin dari Pengadilan • Bila dikehendaki oleh yang bersangkutan • Hukum dan agama yang bersangkutan mengizinkannya • Ada persetujuan dari isteri/isteri-isteri terdahulu • Ada jaminan suami mampu memenuhi keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak • Ada jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka
1. ASAS IJBARI • Ijbari memaksa, ketentuan Allah swt • Segicaraperalihanharta Peralihanhartadarikepemilikanpewariskepadaahliwarismerupakanketentuan Allah swt • Segijumlah Bagiandarimasing-masingahliwaristelahditentukan Allah swtdalam QS An Nisaayat 11, 12, 176 • Segipenerimaperalihanharta Allah telahmenentukansiapasaja yang berhakmenjadiahliwaris
2. ASAS BILATERAL • Setiaporang yang menerimahakkewarisanadalahdariduapihak, baikpihakgarisketurunanlaki-lakimaupunpihakgarisketurunanperempuan • QS An Nisaayat 7: “seoranglaki-lakiberhakmendapatwarisandaripihakayahnyadanpihakibunya. Begitu pula seorangperempuanberhakmendapatwarisandaripihakayahnyadanpihakibunya”
3. ASAS INDIVIDUAL • Bagian untuk masing-masing ahli waris adalah menjadi hak milik perorangan, tanpa terikat dengan ahli waris lain
4. ASAS KEADILAN BERIMBANG • Ketentuandalamhukumkewarisan Islam mencerminkankeadilan, yaitukeseimbanganantarahakdankewajiban • Hakdalamperolehanharta/bagianhartawarisan • Kewajibandalamkehidupankeluargadanmasyarakat. Misalnya: • Bagianantaralaki-lakidanperempuan • Bagianantaraorangtuadananak • Bagianantarasuami (duda) danisteri (janda)
5. ASAS AKIBAT KEMATIAN • Kewarisan terjadi akibat adanya kematian • Pembagian kewarisan yang didasarkan pada wasiat (testament) tidak diakui dalam Islam • Wasiat dibatasi 1/3 dari harta peninggalan
KAIDAH-KAIDAHFIKIH • Asas-asas hukum Islam melahirkan garis-garis hukum yang disebut kaidah-kaidah fiqih (Qowa’idatul Fiqhiyyah). • Garis-garis hukum dapat dipergunakan untuk memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat. • Contoh :
1. Hukum berputar di sekitar illat-nya, tidak ada illat; tidak ada hukumnya. • 2. Hukum berubah karena perubahan waktu dan perbedaan tempat. • 3. Adat yang baik dapat dijadikan hukum (Islam). • 4. Orang yang menuntut suatu hak atau menuduh seseorang harus membuktikan hak atau tuduhannya itu. • 5. Tertuduh dapat mengingkari tuduhan yang ditujukan padanya dengan sumpah.
AL-AHKAM AL-KHAMSAH • Disebut juga hukum taklifi, adalah lima macam kaidah atau lima kategori penilaian mengenai benda dan tingkah-laku manusia dalam Islam. • Mulai dari ja’iz atau mubah, sunnah, makruh, wajib dan haram.