340 likes | 645 Views
Pertumbuhan dan Produksi Unggas : Daging dan Telur. I. PERTUMBUHAN Pertumbuhan adalah proses biologis peningkatan masa tubuh dalam satu interval waktu tertentu sesuai dengan karakteristik dari spesies/jenis hewan/ternak.
E N D
I. PERTUMBUHAN Pertumbuhan adalah proses biologis peningkatan masa tubuh dalam satu interval waktu tertentu sesuai dengan karakteristik dari spesies/jenis hewan/ternak. Selama hewan/ternak tumbuh, disamping bobot badan yang bertambah, masing-masing organ tubuh dan jaringan mengalami perubahan Pola pertumbuhan dibagi menjadi dua fase : fase accelerating (percepatan) dan fase declarating (perlambatan)
Model Pertumbuhan • TubuhKeseluruhan: • Pertumbuhanditandaidenganadanyapertambahanbobotbadan, dengankurvapertumbuhanberbentuk S, pertumbuhanrelatifberhenti / bobotbadanmulaistabilpadasaatdewasatubuh • Bobotbadandewasaditentukanoleh strain danjeniskelaminpada strain yang sama (sexual dimorphism) • Bagian-bagianTubuh : • Pertambahanbobotbadaunggasterdiriataspertambahanbobotmasing-masingbagiantubuhdanlajupertumbuhansetiapbagiantubuhberbeda • Bobotsaluranpencernaandanbagian organ dalam lain secaraproposionalmenurunsejalandenganpertumbuhan • Bobotototdanlemakmeningkatsejalandenganpertumbuhan Mature body weight Maximum growth rate Body weight Age when maximum rate of growth occurs Age
FisiologiPertumbuhan • Pertambahanjumlahsel (hyperplasia) danpertambahan • ukuranmasing-masingsel (hypertropy) • Komponenpertumbuhan : • Peningkatanbobototot (protein dan air) • Peningkatanukurankerangkauntukmenunjangpertumbuhanotot (mineral terutamakalsium) • Peningkatanpenimbunanlemakpadajaringan adipose (trigliseridadansedikit air) • Peningkatanukuranbulu, kulitdan organ dalam (pada strain ayampedagingpertumbuhannyasangatsedikit)
PertumbuhanOtot : • Peningkatanketebalandanpanjangserabutotot (jumlahnyatelahditentukansebelumayammenetas) • Penebalanototdisebabkanolehterjadinyapembelahandanperbanyakanmyofibril, sedangkanpenambahansarcomerepadaujung-ujungmyofibril menyebabkanserabutototmemanjang • Serabutototayamjantanlebihtebaldaripadabetina • Serabutototayampedagingpertumbuhancepatlebihtebaldaripadaayam yang tumbuhlambat • Pertumbuhanototidentikdenganpenimbunan protein, defisiensi protein akanmenghambatlajupertumbuhan • Interaksikopleksantarahormon-hormondalamtubuhmempengaruhilajupertumbuhanotot
PertumbuhanTulang • Fungsitulang : • 1. Membentukkerangka yang kompakuntukmenunjang • otot-otottubuh, • 2. Penyimpanancadangan Ca dan P • Terdiridariduafasematriks : - Ca dan P kerasdankaku • - Serabutorganik fleksible • Pertumbuhanmemanjangtulangterjadipadabagian growth plate : sel-selpada growth plate (osteoblast) mensintesisdanmensekresikanosteoid (kolagenkaya protein) yang membentukmatrikstempatabsorpsi ion-ion Ca dan P yang kemudianmembentukkristal • Osteoblastmereabsorpsi mineral danfaseorganiksehinggaukurantulangmembesardanberfungsisebagaicadangan metabolically active Ca • Pertumbuhantulangdipengaruhioleh : faktorgenetik, hormon, kecukupan vitamin A dan D • Kelainanakibatpertumbuhan abnormal tulang : spondylolisthesis, deformasitulang kaki, dyschondroplasia, rickets
PertumbuhanLemak • Terjadidibeberapabagiantubuh, ditimbunpadajaringan adipose yang membentukbantalantrigliseridaberakumulasidalamsel-seljaringan adipose (adipocytes) • Asam-asamlemakdiderivasilangsungdarimakananataudisintesisdalamhatidenganglukosasebagaiprekusorberbedadenganmamalia • Berfungsisebagaicadanganenergidaninsulasitubuh • Padadefisiensienergi, lemakdarijaringan adipose dimobilisasidenganbantuanhormonglukagon.
II. PRODUKSI Produksi daging/telur merupakan hasil biologis yang kompleks sebagai resultante dari kemampuan genetik ternak dengan lingkungan
FCR = FE = x 100% AYAM PEDAGING/BROILER Feed conversion ratio (FCR) atau konversi ransum Konsumsi ransum (pada waktu dan berat yang sama) Kenaikan bobot badan (pada waktu dan berat yang sama) Feed efficiency (FE) atau efesiensi ransum Pertambahan Bobot Badan Konsumsi Ransum
Jumlah Produksi Telur (butir) Jumlah Ayam Hidup Hen Day Production (HDP) = x 100% Jumlah Produksi Telur (butir) Jumlah Ayam Awal Hen House Production (HDP) = x 100% Produksi Telur Konsumsi Ransum Konsumdi Ransum Produksi Telur x 100% Feed Efficiency (FE) = Feed Conversion Ratio (FCR) = AYAM PETELUR/LAYER Nilai efisiensi ransum yang semakin besar semakin baik, sebaliknya nilai konversi ransum yang semakin kecil semakin baik
KUALITAS TELUR Telur tetas Oleh pembibit (breeder) lebih ditekankan kepada kualitas ideal untuk mencapai daya tetas dan daya hidup anak yang tinggi Telur konsumsi Lebih diarahkan ke berat telur, kualitas kerabang dan kualitas kuning telur, karena pertimbangan ekonomi (harga jual) Bentuk telur Bentuk telur dinyatakan dengan indeks telur, yaitu perbandingan antara diameter lebar dan diameter panjang telur yang dinyatakan dalam persen. Nilai Indeks telur bervariasi antara 65 – 82% dimana ideal antara 70 – 75% Kuning Telur (Yolk) Indeks Yolk = H/W atau tinggi kuning telur (cm) dibagi diameter kuning telur (cm)
Putih Telur (Albumen) Indeks Albumen = Tinggi Albumen (cm) dibagi Panjang Albumen(cm) Haugh Unit (HU) = Log 100 (H – 1,7W0,37 + 7,57) Ket. : H = tinggi putih telur (mm) dan W = berat telur (g) Besarnya nilai Haugh Unit bervariasi antara 20 – 110 Telur yang baik memiliki HU antara 50 - 100
Kerabang Telur Indeks Kerabang Telur (I) = C / S x 100 I = indeks kerabang telur (g/cm2) C = berat kerabang telur (g) S = luas permukaan kerabang telur (cm2) Luas permukaan kerabang telur dihitung berdasarkan berat telur mengikuti rumus Mongin (1965) : S = 3,978W0,7056, dimana W = berat telur Ketebalan Kerabang Telur Diukur menurut rumus Hamilton, dkk.(1979) yaitu : T = 3,98 SW/SA + 16,8 T = ketebalan kerabang telur (mm) SW = berat kerabang telur (g) SA = Luas permukaan (cm2)
III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI • BROILER • Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi daging pada broiler antara lain : • Genetik (jenis, variasi individu) • Jenis kelamin • Umur • Luas kandang/lantai • Temperatur • Pencahayaan • Ransum
Jenis/Strain Performa strain broiler berdasarkan pedoman pembibit (breeder) Keterangan: Mg (per minggu) ; Kum (kumulatif)
Jenis Kelamin dan Umur Performa ayam broiler jantan dan betina yang dipelihara terpisah Sumber: NRC (1994) ; Mg (per minggu) ; Kum (kumulatif)
Bobot karkas dan prosentase lemak abdominal ayam broiler Keterangan: * prosentase dari bobot karkas
Luas lantai kandang dan kepadatan Kebutuhan luas lantai kandang dan kepadatan pada broiler Sumber: North and Bell (1990)
Pengaruh luas lantai terhadap bobot hidup, tingkat kematian, Pertumbuhan bulu, dan konversi ransum pada ayam broiler Sumber: North and Bell (1990)
Pengaruh temperatur kandang terhadap konsumsi ransum Sumber: North and Bell (1990)
Pengaruh temperatur kandang terhadap konsumsi air minum Sumber: North and Bell (1990)
Upaya mengatur keseimbangan ion akibat cekaman panas dapat dilakukan melalui penambahan NaHCO3 Sumber: Teater, et al., (1985)
Respons broiler yang dipelihara secara straight run terhadap Berbagai kandungan energi ransum Sumber: North and Bell (1990)
LAYER • Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi telur pada ayam layer antara lain : • Genetik (jenis, variasi individu) • Umur • Siklus Produksi • Kepadatan • Temperatur • Pencahayaan • Molting • Ransum
Jenis/Strain Produksi ayam petelur komersial jenis ringan dan medium pada Berbagai umur produksi (minggu produksi) HDP: Hen Day Production ; HHP: Hen House Production
Siklus Produksi Siklus produksi sangat berpengaruh terhadap produksi telur, Perbandingan produksi telur dari siklus pertama, kedua, dan ketiga. Siklus produksi: siklus I (21-65 mg) ; siklus II (66-105 mg) ; siklus III (106-140 mg)
Kepadatan Performance results of 1, 2, 3, or 4 Hens per 12 x 18 in Cages (30 x 45 cm) Sumber: Bell (1986) in Poultry Meat and Egg Production (Parkhurst and Mountney, 1988)
Pencahayaan Lamanya pencahayaan (program penyinaran) pada ayam petelur Sangat penting. Pengaruh panjang/lama penyinaran terhadap Performa ayam petelur
Ransum Pengaruh lama pemuasaan terhadap performa ayam petelur Pengaruh protein ransum terhadap performa ayam petelur
Berat Telur Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berat telur antara lain: genetik, umur, bobot ternak, molting, temperatur, pencahayaan Dan ransum Jenis Unggas Rata-rata berat dan bagian-bagian telur berbagai jenis unggas Sumber: Sauveur (1988)
Umur Berattelurmeningkatsejalandenganumur Ayam yang mulaibertelurpadaumur 21 minggu, secaraumumberattelurnyaakandiatas 50 g Berattelur rata-rata padaakhirpemeliharaanmencapai 65 g BobotTernak Unggastipeberatsecaraumummemproduksitelurlebihbesardariunggastiperingan Molting Telur yang dihasilkanpadaperiodeproduksikeduasecaraumumlebihberatdibandingkandengantelurpadaperiodeproduksipertama. Temperatur Setiappeningkatantemperaturkandang 10C akanmengakibatkanpenurunanberattelur 0,4 g Keadaankritisterjadipadatemperaturkandanglebihdari 250C
Pencahayaan Di negaraempatmusimpencahayaanklasik yang ideal untukayampetelurbiasanya 14L : 10 D Di Indonesia dapatbervariasi 12L : 12D Ransum Kenaikanenergiransumdapatmenaikanberattelur Peningkatankandungan protein ransum yang berlebihandapatmenurunkanberattelur Pengaruh methionin terhadap berat telur
TUGAS • DikumpulkanTgl7 Juni 2012 kealamat: iwan_setiawan@unpad.ac.id • Buatlahmakalahberjudul“PertumbuhandanProduksi Broiler/ Petelur” *)dengan outline sebagaiberikut: • Pendahuluan (maks ½ hal A4) • Pemberianransum (1-2 hal A4) • III. Persyaratandan model kandang yang digunakan (1-2 hal A4) • IV. Jenispenyakit yang seringditemukan (1-2 hal A4) • V. Pertumbuhandanproduksi (2-3 hal A4) • 5.1. Kurvapertumbuhan • 5.2. Produksi (data danuraiantentangKonsumsiransum, • Bobotbadan/Produksitelur*), dan FCR) • VI. Penutup (maks ½ hal A4) • *)Pilihsalahsatu