470 likes | 2.2k Views
PRODUKSI BENIH TANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN. AQ-1. PERTANIAN PRODUK KOMERSIAL. PEMULIAAN PERBENIHAN -- AGRONOMI AGROINDUSTRI. VAR.UNGGUL BENIH BERMUTU YIELD NILAI TAMBAH. AQ-2. PENGERTIAN PRODUKSI BENIH.
E N D
PERTANIAN PRODUK KOMERSIAL PEMULIAAN PERBENIHAN -- AGRONOMI AGROINDUSTRI VAR.UNGGUL BENIH BERMUTU YIELD NILAI TAMBAH AQ-2
PENGERTIAN PRODUKSI BENIH • Segenggam benih dari varietas unggul menjadi kurang berarti jika tidak sampai di petani • Pekerjaan pemulia menjadi sia-sia jika benih sampai di petani tetapi tidak bermutu • Diperlukan teknik produksi benih yang benar AQ-3
Teknik produksi benih : > initial seed production > variety maintenance > commercial seed production • Teknik produksi benih umumnya dalam konteks com-mercial seed production • Sasaran utama benih bermutu dengan jumlah yang cukup AQ-4
Benih bermutu : fisik : keragaan dan sehat fisiologis : pertumbuhan genetik : kemurnian • Kelas benih bermutu Benih Penjenis (Breeder Seed) : BS (BS) Benih Dasar (Foundation Seed) : BD (FS) Benih Pokok (Stock Seed) : BP (SS) Benih Sebar (Extension Seed) : BR (ES) • Pola perbanyakan : Alir tunggal (One generation flow) Alir majemuk (poly generation flow) AQ-5
Kegiatan dalam teknik produksi benih : 1. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan hasil sesuai potensi yang dimiliki 2. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan mutu sesuai standar, terutama mutu genetik • Kelompok kegiatan (1) disebut prinsip agronomis, se-dangkan Kelompok kegiatan (2) disebut prinsip genetik AQ-6
PRINSIP AGRONOMIS 1. Penentuan jenis tanaman/varietas yang jelas > deskripsi karakteristik > potensi hasil 2. Penentuan agroklimat dan kondisi tanah yang sesuai > unsur agroklimat : radiasi matahari, CH, T > fisik, biologis, kimia tanah > wilayah adaptasi AQ-7
3. Penentuan dan Penyiapan Lahan > strategis > berbentuk hamparan > land clearing > pengolahan tanah > pembuatan lubang tanam > penambahan bahan organik > pembuatan saluran keluar masuknya air 4. Penentuan tingkat populasi > kanopi tidak bersentuhan > dasar penghitungan kebutuhan benih AQ-8
5. Penanaman > metode tanam (direct and indirect planting) > pesesemaian > pembibitan > pelaksanaan tanam Indirect planting : > ukuran benih kecil > bibit peka deraan cuaca > intensif proteksi > musim tanam di lapang lebih lama > roguing akan dilakukan sejak fase bibit AQ-9
6. Pemeliharaan tanaman : > pemupukan > pengairan > proteksi tanaman > pemangkasan > pemberian lanjaran > pembumbunan > pemberian para 7. Pemanenan dan pengangkutan > saat panen > menekan loss AQ-10
PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih AQ-11
PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih AQ-12
3. Penentuan lahan yang tepat > sejarah lahan untuk mencegah voluntir untuk memutus siklus penyakit > bentuk geometris lahan 4. Penetapan isolasi > isolasi waktu > isolasi jarak 5. Kontrol kebersihan alat > alat tanam > alat panen AQ-13
6. Kegiatan Roguing > Roguing – Seleksi – Penyiangan > membuang : voluntir – off type – CVL > tipe simpang : - resesif heterozigot - mutasi - keragaman morfologis yang luas - hasil persilangan > Pelaksanaan Roguing : - setiap harus dapat dilihat dengan jelas - berjalan sistematik - rogue dicabut dan dibuang - membelakangi matahari dan tidak ada embun AQ-14
7. Pemanenan > waktu panen : - masak fisiologis - masak panen > kriteria panen : kriteria morfologis AQ-15
KEGIAYAN SERTIFIKASI BENIH DI LAPANG PERAN SERTIFIKASI BENIH • Benih Komersial : • jelas identitas mutu • “jaminan” mutu • diperlukan lembaga quality control Proses Sertifikasi (Laboratorium, Lapangan) SERTIFIKAT
KETENTUAN UMUM • Benih sumber jelas (BS, FS, SS, ES, atau materi induk yang bersertifikat) • Areal produksi jelas batas-batasnya • Satu areal produksi benih dalam satu hamparan, dan boleh terdiri beberapa unit tetapi antar unit < 10 m dan tidak dipisahkan oleh varietas/tanaman lain • Satu areal produksi hanya ditanam satu varietas dan satu kelas. • Batas waktu tanam untuk satu areal sertifikasi maksi-mum 5 hari
PERSYARATAN LAHAN • Persyaratan Lahan Produksi Benih Bekas Tanaman Harus Bera jika Bekas padi lain/bera/padi yang karakter mirip memiliki karakter beda kedelai/kacang hijau lain/bera/varietas sama varietas beda kacang tanah/bayam tomat lain/bera tomat terong lain/bera tomat/terong cabe lain/bera cabe/tomat buncis lain/bera buncis/kecipir kacang panjang lain/bera kac.panjang/kecipir kentang lain/bera kentang/tomat bawang merah/putih lain/bera/sejenis
Persyaratan Isolasi : • Tanpa Isolasi • Isolasi Waktu • Isolasi Jarak • Pemberitahuan Pemeriksaan Lapang : Pengajuan ke BPSB paling lambat 7 hari sebelum pemeriksaan • Pemeliharaan Tanaman sebelum Pemeriksaan Lapang : Penyiangan dan Roguing • Pembersihan Peralatan/Perlengkapan • Standar Lapangan Acuan yang sesuai Pedoman Sertifikasi (Tabel 2)
PEMERIKSAAN LAPANGAN • Tujuan Pemeriksaan lapang : • Menilai kemurnian genetik • Menilai sumber-sumber kontaminan • Menilai kesehatan benih dari seedborne • Memberikan rekomendasi untuk sebagai produksi benih bersertifikat • Waktu Pemeriksaan Lapang • 3 atau 4 kali (sebelum tanam, vegetatif, berbunga, berbuah/masak) • Pelaksanaan Pemeriksaan Lapang • Pemeriksaan Lapang Pendahuluan, untuk menilai kebenaran persyaratan adminstrasi pendaftaran
Pemeriksaan Lapang Kedua, Ketiga, atau Keempat • Persiapan : • pemeriksaan persyaratan • membuat sketsa/peta areal • menentukan jumlah contoh • menentukan letak areal contoh secara acak • Pemeriksaan global • Pemeriksaan Lapangan tiap areal contoh • Jumlah Contoh Pemeriksaan • Untuk padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, bawang merah/putih : X = (Y + 8) / 2 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima)
Untuk tomat, terong, cabe, buncis, kacang panjang, bayam, dan kentang : X = Y + 4 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima) • Jumlah Tanaman tiap Contoh • Jumlah tanaman tiap contoh pemeriksaan, ditentukan berdasarkan aturan pada Pedoman Sertifikasi (Tabel 3). • Untuk padi tebar langsung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, diperlukan pengambilan contoh pendahuluan untuk menda- informasi populasi tanaman per m2.
Penarikan Contoh Pendahuluan : • menarik 5 contoh acak @ 1 m2 • menghitung jumlah anakan tiap contoh dan menentukan nilai rataannya (X) • menentukan luas minimum areal contoh : padi tabela : 2000/X m2 Kedelai : 1000/X m2 Kaca. Hijau : 1000/X m2 Kac. Tanah : 1000/X m2 • Penentuan Contoh Pemeriksaan pada Areal Pertanaman Penentuan contoh pemeriksaan pada areal pertanaman biasa dilakukan dengan cara sistematik