190 likes | 472 Views
PBB dan Bea Meterai. Fakultas Hukum UI. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Diatur dalam UU No. 12 Th. 1985 sbgmana telah diubah dengan UU No.12 Th.1994 ; Bumi adalah permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut dan tubuh bumi yang ada dibawahnya ;
E N D
PBB dan Bea Meterai FakultasHukum UI
PBB(Pajak Bumi dan Bangunan) . • DiaturdalamUU No. 12 Th. 1985 sbgmanatelah • diubahdenganUUNo.12Th.1994; • Bumiadalahpermukaanbumimeliputitanahdanperairanpedalamansertalautdantubuhbumi yang adadibawahnya; • Bangunanadalahkonstruksiteknik yang ditanamnataudilekatkan
Termasuk dalam pengertian Bangunan . • Jalan lingkungan yang terletak dlm suatu komplek • bangunan seperti hotel, pabrik dan emplasemen-nya dll yg merupakan satu kesatuan dg. komplek bangunan tsb. • Jalan TOL • Kolam renang • Pagar Mewah • Tempat Olah Raga • Galangan kapal, dermaga • Taman Mewah • Tempat penampungan /kilang minyak, air dan gas • Fasilitas lain yang memberikan manfaat
Obyek Pajak PBB . • Yang menjadi obyek pajak adalah Bumi dan/atau Bangunan • Klasifikasi obyek pajak dimaksud diatur oleh Men-teri Keuangan • Yang dimaksud dengan klasifikasi PBB adalah pe-ngelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sbg. pedoman untuk mem-permudah pengitungan pajak terhutang
Penentuan Klasifikasi tsb. memperhatikan : . • Bumi /Tanah : • Letak, peruntukan, pemanfaatan, kondisi ling-kungan dll. • Bangunan : • Bahan yang digunakan, rekayasa, letak, kondisi • lingkungan dll.
Dikecualiakan sbg. Obyek PBB . • Digunakan semata2 untuk kepentingan umum : ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan yg tidak di-maksudkan untuk mencari keuntungan. • Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenisnya. • Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wi-sata, tanah negarayang belum dibebani hak. • Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan azas reciprocal. • Digunakan untuk perwakilan organisasi Internasio-nal yg ditentukan oleh Menkeu
Subyek Pajak PBB . • Orang atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas bumi dan/atau memiliki, menguasai dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan. • Tanda pembayaran/pelunasan PBB bukan merupakan kepemilikan hak. • Tarif Pajak • Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak ada-lah 0,5 %
Cara Menghitung Pajak . • Tarif kali Dasar Pengenaan Pajak/Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) • Besarnya NJOP ditetapkan setiap 3 tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setahun sekali. • Dalam menetapkan Nilai Jual, Menteri Keuangan mendengar pertimbangan Gubernur, serta memperhatikan asas self assessment.
BPHTB(Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) . • DiaturdalamUU No. 12 Th. 1985, seba- • gaimanatelahdiubahdenganUUNo.12 • Th.1994 • Adalahpajak yang dikenakanatasperolehanhakatastanahdanataubangunan.
. Obyek BPHTB • Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan meliputi • Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Milik atas satuan Rumah Susun, Hak Pengelolaan. • Yang disebabkan karena : Jual beli, Tukar Menukar, Hibah, Hibah Wasiat, Waris, Pemasukan dalam perse-roan atau badan lainnya, Pemisahan hak yg menga-kibatkan peralihan, Penunjukan pembeli dalam lelang, Pelaksanaan putusan hakim yg mempunyai kekuatan hukum tetap, Penggabungan Usaha,Peleburan Usaha, Pemekaran Usaha, Hadiah.
Obyek Pajak yang dikecualikan: . • Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan azas reciprocal • Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, dan /pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum • Badan atau organisasi Internasional yang ditetap kan oleh Menkeu • Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karena perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama • Orang pribadi atau badan karena wakaf.
Dasar Pengenaan BPHTB . • Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Obyek Pajak yaitu dari nilai pasar • Dalam hal Nilai Perolehan Obyek Pajak tidak diketahui atau lebih rendah dari NJO PBB, maka yang dipakai adalah NJOP PBB • Tarif Pajak • Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak ada-lah 5 %
Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak . • Nilai Perolehan tidak kena Pajak ditetapkan secara regional paling banyak Rp.60 juta. • Kecuali dalam hal perolehan karena waris, hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih hubungan keluarga sedarah dalam garis keturun-an lurus satu derajat keatas/kebawah dg. pemberi hibah wasiat, termasuk suami/istri nilai perolehan obyek pajak tidak kena pajak ditetapkan secara regional paling banyak Rp.300 juta rupiah.
BM(Bea Meterai) • Diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 1985 ten- tang Bea Meterai; • Bea Meterai adalam meterai tempel dan ker- tas meterai yang dikeluarkan olehj Pmerintah Republik Indonesia
Objek Bea Meterai • Surat perjanjian dan surat lainnya yg dibuat untuk tujuan sebagai alat bukti yg bersifat perdata; • Akta-akta notaris; • Akta-akta yg dibuat pejabat oleh PPAT; • Surat yg memuat jumlah uang > Rp.1 juta; • Surat berharga yg harga nominalnya > Rp.1 juta • Dokumen sbg. Alat bukti di muka pengadilan
Tarif Bea Meterai(diatur dlm. PP Nomor 24 Th.2000) • Surat perjanjian dan surat lainnya yg dibuat dengan tujuan se- bagai alat pembuktian, akta notaris dan salinannya, akta PPAT, dikenakan Bea Meterai Rp.6000,- • Surat yang memuat jumlah uang : - sampai dengan Rp.250.000,- tidak dikenakan Bea Meterai - Rp.250.000,- sd. Rp.1.000.000,- , dikenakan BM Rp.3.000,- - Lebih dari Rp.1.000.000,- dikenakan BM Rp.6.000,- • Cek dan Bilyet Firo dikenakan BM Rp.3.000,-
Tidak dikenakan Bea Meterai • Dokumjen berupa : Surat penyimpanan barang, konose- men, surat angkutan penumpang dan barang, bukti pe- ngiriman barang dan sejenisnya; • Segala bentuk ijazah; • Tanda terima gaji, uang tunggu dan sejenisnya; • Tanda bukti penerimaan uang negara; • Kuitansi untuk pembayaran pajak dan sejenisnya; • Td.terima uang Negara dari Kas Negara/Pemda & Bank; • Td terima uang yang dibuat keperluan intern organisasi; • Surat gadai yang diberikan oleh Perusahaan Jawatan Pegadaian, dll.
Penggunaan & Cara Pelunasan • BM atas dokumen dilunasi dg. cara menggunakan: - bea meterai; - cara lain yang ditetapkan oleh Menkeu. • Meterai tempel dilekatkan ditempat dimana tanda tangan akan dibubuhkan; • Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pen- cantuman tgl, bulan dan tahun dilakukan dengan tinta atau sejenisnya sehingga sebag. tanda tangan mengenai meterai;
Dokumen yang dibuat di LN • Tidak dikenakan Bea Meterai sepanjang Dokumen tidak digunakan di Indonesia; • Dalam hal Dokumen digunakan di Indonesia harus, sudah dilunasi Bea Meterai yang terhutang dengan cara Pemeteraian Kemudian, berikut dendanya 200 % • Pemeteraian kemudian dilakukan oleh Pejabat Pos