170 likes | 578 Views
FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN OLEH: NGALIM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. MATERI * ESENSI FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN * IDEALISME DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN * REALISME * PERENI A LISM E
E N D
FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN OLEH: NGALIM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MATERI *ESENSI FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN *IDEALISME DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN *REALISME * PERENIALISME *ESENTIALISME *EKSISTENSIALISME *PRAGMATISME *PROGRESIVISME *REKONSTRUKSISME *ANALISIS FILOSOFIKAL SUMBER ACUAN 1, ALLAN C. ORNSTEIN & LEVIN. 2004.FOUNDATION OF EDUCATION 2. HILGARD, E.R. & BOWER, G.H.,1996. THEORIES OF LEARNING 2. JUHAYA S. PRAJA. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT & ETIKA 3. BUKU-BUKU PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
4. ARTIKEL JURNAL FILSAFAT ILMU DAN FILSAFAT PENDIDIKAN& PEMBELAJARAN CETAK DAN ELEKTRONIK (NASIONAL & INTERNATIONAL JOURNAL) • Secaraetimologis, filsafatberasaldaribahasaYunaniphilos‘cinta’ danshopos‘bijaksana’. Dengandemikian, filsafat ‘cintabijaksana’ (love of wisdom). • BijaksanaberasaldarikataSansekertawidya ‘ilmu’ danasana ‘tempat’ > ‘tempatilmu’ > ‘orangbijak’ > orangpandai’ * Filsafathanyadapatdikajiolehmanusia yang berpikiruntukmencapairadix (Beerling). Jikatelahditemukanradix ‘akar’, makasemua yang berakarakandapatdipahami. Berpikirradikalditujukanuntukdiepte‘kedalaman’ > ‘kecermatan’ > ‘ketelitian’
Taajub itulah yang menimbulkan orang bertanya, mencari jawab, meneliti, menemukan dan memanfaatkan. • Koento Wibisono, filsafat adalah kegiatan reflektif secara kritis, mendasar, dan integral terhadap ilmu pengetahuan. • Sasaran filsafat meliputi: ontologi (apa), epistimologi (ba- gaimana), dan aksiologi (nilai/manfaat). Contoh: Apakah pendidikan itu?, Bagaimana melakukan pendidikan? Apa manfaat/nilai pendidikan? Pendidikan adalah proses pen- dewasaan/mengubah dari belum tahu menjadi tahu. • Pembentukan manusia imtak, cerdas, terampil dan bertanggung jawab (di Indonesia). • Prosesnya dengan pendidikan dan pembelajaran. Manfaatnya, mencerdaskan dan membentuk manusia berbudi luhur/takwa.
ILMU Koento Wibisono, “Ilmu adalah sistem pernyataan yang dapat dibuktikan benar salahnya. “ J. Bahm, paling sedikit ilmu melibatkan enam kom- ponen: a. permasalahan, b. sikap, c. metode, d. ak- tivitas, e. simpulan, f. efek. Karakteristik Karya Ilmiah: a. hasil penelitian, b. Ber- angkat dari teorimenuju ke teori, c. aktual, d. sistema- tik,e. bahasayang dipergunakan standar. Penelitian lapangan (field research), kepustakaan (liberary re- seach) dan penelitian laboratorium (labolatorium re- seach)
ALIRAN FILASAFAT • Pragmatisme, adalah paham filsafat yang meyakini bahwa sumber utama kebenaran itu hanya diperoleh dari kegunaan, nilai atau menfaat dariimplementasi suatu teori.Paham ini berseberangan dengan logika/rasio. Tokohnya, di Amerika: John Dewey dan William James, di Inggris: F.C. Schiller, Charle Pierce dan George Herbert Mead. * Idealisme di samping memahami literatur, perlu terbentuknya manusia yang baik. Anak didik tidak hanya didorong untuk me- ngembangkan akal pikiran, tetapi juga memfokuskan pada hal yang mengandung nilai-nilai kebaikan. Tokohnya Fichte dan Hegel. * Hermeneutik, suatu paham filsafat yang menekankan pada pro- ses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi tahu dengan ciri pemahaman (penaafsiran) sesuai dengan konteks. Tokohnya: Wilhelm Dilthey, Jurgen Habermas, Jacques Derrida. Hermeneutik banyak digunakan dalam kajian humaniora.
* Aliran rasionalisme, adalah paham filsafat atau pendidikan yang meyakini bahwa sumber utama kebenaran pada akal. Dalam hal ini ditandai dengan penjabaran secara logis atau deduktif. Tokohnya: Descartes, Spinoza dan Leibniz * Positivisme berpandangan, bahwa sumber utama kebe- naran adalah pengalaman lahiriah. Tokoh utamanya: Augus Komte. * Empirisme, meyakini bahwa sumber utama kebenaran adalah pengalaman lahiriah dan batiniah. Salah satu tokonya: John Lock. * Kritisisme, merupakan salah satu paham filsafat yang menyakini, bahwa sumber utama kebenaran adalah perpaduan antara rasio dan pengalaman. Tokohnya: Immanuel Kant.