290 likes | 674 Views
Prospek Pemulihan dan Tantangan Dalam Perekonomian Indonesia. disampaikan pada : Seminar Kajian Tengah Tahun 2010 INDEF Jakarta, 29 Juli 2010. 2. Outline Presentasi. 1. Perkembangan Ekonomi Dunia. 2. Kondisi Ekonomi Domestik. 3. Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan. 4.
E N D
ProspekPemulihandanTantanganDalamPerekonomian Indonesia disampaikan pada : Seminar Kajian Tengah Tahun 2010 INDEF Jakarta, 29 Juli 2010
2 Outline Presentasi 1 Perkembangan EkonomiDunia 2 KondisiEkonomiDomestik 3 KondisiPasarKeuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 TantanganKebijakanMakro & Mikro
Pemulihan Perekonomian Global 3 Pemulihanekonomi global terusberlangsungmeskipundiwarnaiolehtekanandipasarkeuangandankekhawatiranterhadapsustainabilitaspemulihanekonomiEropa. • Perbaikan ekonomi di negara berkembang berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan negara maju. • Pemulihan ekonomi di negara maju berjalan tidak seragam, dimana recovery ekonomi AS dan Jepang berjalan on track, sebaliknya perekonomian Eropa diindikasikan melambat. Pertumbuhan Ekonomi Asia Penjualan Eceran & PMI Manuf G3
Perkembangan Krisis Eropa 4 KrisiskeuangandikawasanEropadipicuolehkondisifiskal yang tidaksustainable. • Rendahnya disiplin fiskal dan besarnya stimulus yang dikeluarkan negara-negara Eropa melambungkan utang pemerintah sehingga rentan terhadap sentimen negatif. • Tingginya eksposur utang luar negeri dan interkoneksi utang di antara negara Eropa mengakibatkan krisis utang Yunani memicu sentimen negatif ke negara-negara lain (Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol). • Berbagai langkah program stabilisasi dan penyelesaian krisis utang di Eropa yang juga melibatkan lembaga keuangan internasional (IMF) diperkirakan berdampak positif terhadap prospek ekonomi di kawasan Eropa. Retail Sales & Unemployment Consumer Confd’t & Eco Sentiment
Perkembangan Perekonomian China 5 Perekonomian China sedikitmelambatuntukmenghindarioverheating. New Loans Outstanding • Cooling down perekonomian China didorong oleh kebijakan pengetatan kredit dan pelambatan sektor perumahan. • Kebijakan apresiasi Yuan pada akhir Juni 2010 turut berkontribusi terhadap penurunan daya saing ekspor China. Foreign Direct Investment Industrial Production & PMI Manufaktur
Dampak Krisis Eropa terhadap Indonesia 6 krisiskeuangandikawasan Eropabaruterlihatpadatekananvolatilitaspadapasarkeuangan global danbelumberpengaruhsecarasignifikanpadapemulihanekonomi global di 2010 • Krisis di Eropa (khususnya Protugal, Ireland, Italy, Greece, Spain/PIIGS) sempat menyebabkan gejolak di pasar keuangan global. • Pengaruh krisis di PIIGS ditransmisikan melalui jalur ekspor berdampak minimal terhadap ekonomi Indonesia karena kontribusinya hanya 0,6% PDB. • Apabila krisis PIIGS meluas ke sektor riil di Eropa, AS dan China, maka akan berdampak signifikan menurunkan volume ekspor Indonesia. Global Confident Index & US Financial Condition Index Bursa Saham Global, Asia, dan Negara Maju
7 Outline Presentasi 1 Perkembangan EkonomiDunia 2 KondisiEkonomiDomestik 3 KondisiPasarKeuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 TantanganKebijakanMakrodanMikro
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 Penguatanperekonomian Indonesia pada Q2-2010 terusberlanjut. • Pada Q2-2010, PDB diperkirakantumbuh 6,0%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,7% . Sementarainvestasi diperkirakan tumbuhmencapai 10% (yoy) sebagai respons dari permintaan domestik dan eksternal yang semakin kuat. • Perbaikanekonomitidakhanyaterjadidikota-kotabesar, tetapijugadidaerah, seperti Sulawesi, Maluku dan Papua. Daerah-daerah yang menjadi basis ekspormencatatpertumbuhan yang cukuptinggi. • Konsumsirumahtanggatetap kuat didukungolehdayabelisertapelaksanaanpilkadadisejumlahdaerah.
Neraca Pembayaran dan Nilai Tukar 9 Kinerja NPI yang solid mendukungstabilitasnilaitukar rupiah. • NPI mencatat surplus, baik di neraca transaksi berjalan maupun neraca transaksi modal dan finansial (TMF). • Surplus neraca TMP didukung oleh kembali masuknya arus modal asing dan perbaikan outlook credit rating Indonesia. • Secara rata-rata, rupiah menguat sebesar 1,58% (qtq)diikuti oleh volatilitas yang turun dari 0,57% pada triwulan I-2010 menjadi 0,47% pada triwulan II-2010. Volatilitas Nilai Tukar Transaksi Berjalan Transaksi Modal dan Finansial
Perkembangan Harga & Laju Inflasi 10 Tekananinflasimeningkat yang bersumberdarifaktornonfundamental • Meningkatnya tekanan inflasi pada Q2-2010 terutama disebabkan oleh tekanan pada kelompok volatile food. • Tekanan inflasi inti relatif rendah ditopang oleh terkendalinya ekspektasi inflasi, minimalnya tekanan eksternal dan memadainya respons penawaran terhadap kenaikan permintaan. Disagregasi Inflasi IHK Inflasi Beberapa Negara Asia Inflasi Komoditas Volatile Food
11 Outline Presentasi 1 Perkembangan EkonomiDunia 2 KondisiEkonomiDomestik 3 KondisiPasarKeuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 TantanganKebijakanMakrodanMikro
Kondisi Pasar Keuangan 12 Masuknya dana investor asing dan membaiknyaprospekperekonomianmendorongkinerjapasar modal dan SUN. • IHSG yang sempat terkoreksi 5,8% pada Mei 2010 akibat sentimen global yang negatif telah kembali kepada level sebelum krisis bahkan telah menembus level psikologis 3000. • Aktivitas pembelian SUN jangka panjang oleh investor asing mendorong penurunan yield lebih lanjut. Transaksi Asing & IHSG Indeks Saham Beberapa Negara Asia Transaksi Asing & Yield SUN
Financial Stability Index (FSI) 13 Stabilitassistemkeuanganpada Q2-2010 cukupterjaga. • Menurunnya tekanan dan volatilitas di pasar saham dan pasar obligasi negara menurunkan Financial Stability Index (FSI) menjadi 1,87 pada Juni 2010 (dengan threshold alarm 2,00). Indeks Stabilitas Sistem Keuangan
Kinerja Perbankan Indonesia 14 Kondisiperbankan Indonesia cukup solid dengankinerja yang positifpada Q2-2010. • Capital (permodalan) cukup kuat CAR 17,5% • Asset Quality (kualitas aktiva produktif) terjaga rasio NPL dibawah 5% • (dengan channeling : gross 3,6%, net 1,0%; tanpa channeling : gross 3,2%, net 0,5%) • Management (governance) membaik hasil penerapan beberapa ketentuan seperti Fit & Proper Test, Compliance Director, Independent Commissioner, dan Transparansi Keuangan • Earnings (profitabilitas), tergolong tinggi ROA 2,9% • Liquidity terkendali, antara lain tercermin pada masih rendahnya LDR (77,5%). Indikator Kinerja Perbankan
Kinerja Intermediasi Perbankan 15 Fungsiintermediasiperbankanpada Q2-2010 terusmeningkat. • Sampaidengan Mei 2010, kreditperbankantelahtumbuhsebesar 19,7% (yoy) atau 9,83% (ytd), jauhlebihtinggidaripertumbuhankredittahun 2009 yang hanyasebesar 8,7% (yoy). • KreditKonsumsi (KK) masihmendominasipertumbuhankredittahun 2010. Sementarakinerjakredit yang produktif (KMK dan KI) selamatahun 2010, walaupunmulaimenunjukkanperbaikan, namunmasihdibawahkreditKonsumsi. • DominannyaperananKreditKonsumsijugatercermindaripertumbuhankreditsektor Lain-Lain sepanjangtahun 2010, yang jauhmelampauipertumbuhankreditkesektor yang lain Pertumbuhan Kredit per Jenis Pertumbuhan Kredit per Sektor
Perkembangan Risiko Kredit Perbankan 16 Risikokreditpada Q2-2010 terkendali. • Secara nominal, peningkatanpenyalurankreditakandiikutipeningkatankreditbermasalah. Peningkatan nominal NPL tertinggiterjadipadajenisKreditKonsumsi (KK). Namunsecararasio, NPL KK dan KMK cenderungstabilkarenapeningkatan NPL diikutikenaikankreditygcukupbesar. • Sektor yang memilikirasio NPL tertinggiadalahsektorJasaSosialsebesar 5%, diikutisektorKonstruksi (4,6%), Industri (4,2%) danPerdagangan (4,2%). Meskipunrasionyarelatifrendah (2,5%), kenaikanjumlah nominal NPL sektor Lain-Lain adalahygterbesarselamatahun 2010. • Perlu diwaspadai pertumbuhan kredit tujuan konsumtif (sektor Lain-lain) karena cenderung memiliki NPL yang lebih tinggi. NPL Menurut Jenis Kredit NPL menurut Sektor Ekonomi
17 Outline Presentasi 1 Perkembangan EkonomiDunia 2 KondisiEkonomiDomestik 3 KondisiPasarKeuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 TantanganKebijakanMakrodanMikro
Outlook Pertumbuhan Ekonomi 18 Padatahun 2010, Pertumbuhanekonomipadatahun 2010 diprakirakan beradadalamkisaran5,5%-6,0%, sementarapertumbuhanpadatahun 2011 meningkatdengankisaran 6,0%-6,5%.
Outlook Inflasi 19 Perkembangan inflasi pada tahun 2010 dan 2011 diprakirakan tetap berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar 5% ± 1%. • Faktor-faktor yang mempengaruhiinflasi 2010: • Dari sisieksternal, tekananinflasibersumberdarimeningkatnyahargakomoditas; inflasimitradagang (walaupun minim), danterbatasnyabeberapabarangimpor. • Dari sisidomestik, tekananinflasibersumberdarigangguanpasokandandistribusi yang diperburukolehketidakpastianmusim. • Selainitu, kenaikan TDL danfaktorharirayadiprakirakanmeningkatkantekananinflasipada semester keduatahun 2010 Range Target Inflasi Fan Chart Inflasi 2010 - 2011 = Inflation Target
20 Outline Presentasi 1 Perkembangan EkonomiDunia 2 KondisiEkonomiDomestik 3 KondisiPasarKeuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 TantanganKebijakanMakrodanMikro
Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia 21 Uraianperkembangandan outlook variabelekonomimenunjukkanbahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup solid. Inflasiterkendali, jauhdibawah rata-rata sebelumkrisis yang hampirdouble digit Nilaitukarstabildengankecenderunganmenguat Pertumbuhanmeningkat, walaupuntidaksecepatnegara Asia lainnya. Defisitfiskalaman, dibawah 2% PDB Fundamental & kinerjaperbankan solid
Tantangan Perekonomian Indonesia 22 Dari perspektifmakro Bagaimanamendorongpertumbuhanekonomikearah yang lebihtinggi, 7-8% Bagaimana me-recycleekseslikuiditasdalamsistemperbankanmenjadilebihproduktif Pertumbuhan Ekonomi Kepemilikan SBI dan SUN oleh Perbankan
Tantangan Perekonomian Indonesia 23 Bagaimanamembalikkangejala/prosesdeindustrialisasi? Dari perspektifmikrosektoral Bagaimanameningkatkanperanperbankandalamperekonomian? Bagaimanamendorongkreditkearah yang lebihproduktif? Pertumbuhan Sektor Industri Kredit kepada Sektor Industri
Tantangan Perekonomian Indonesia 24 Hubunganmakrodanmikrosemakinerat Di sisi MAKRO: Prosesdeindustrialisasiakanmemperlambatpertumbuhanekonomikarenasektormanufakturmenjadipenyumbangterbesar PDB Di sisi MIKRO: Prosesdeindustrialisasidapatmengurangipermintaan/penyalurankreditperbankan Sektor Yang Dihindari Perbankan (Survey) Perkembangan Porsi Sektor manufaktur
Tantangan Perekonomian Indonesia 25 Perlupendekatanbarudalampemecahanmasalahekonomidi Indonesia Kebijakan MAKRO sajatidakcukup Kebijakan MIKRO sajatidak optimal Perlukombinasikebijakan MAKRO-MIKRO • Sebagaicontoh: • BI mulaimeperkenalkankebijakan GWM yang dikatikandengan LDR untuk: • mendorongintermediasiperbankan • menjaga bank tetapdalamkoridorkehati-hatian
Tantangan Perekonomian Indonesia 26 Strategiuntukmengatasipermasalahmakro & mikro Perluadanyakoordinasiantarakebijakanmakrodankebijakanmikro • Kebijakanmakroditujukanuntuk: • mendorongpertumbuhanekonomi • mengurangipengangguran • menjagastabilitasekonomidan • stabilitassistemkeuangan KebijakanFiskal KebijakanMoneter & Keuangan • Kebijakanmikrosektoralditujukanuntuk: • Memperbaikialokasisumberdayakearah yang lebihproduktif • Meningkatkan supply responsdarisektor-sektorprioritastinggi • MeningkatkankualitasSumberDayaManusia (SDM) Pemberianinsentifsektorproduktif F I SK A L Pembangunan infrastruktur Pembangunan sektorpendidikan
Tantangan Perekonomian Indonesia 27 Kata KUNCI dalampemecahantantanganpermasalahanekonomi Indonesia KOORDINASI Sisi kebijakan makro & mikro
28 Terima kasih