110 likes | 340 Views
Pertemuan 14. Penerapan fungsi eksponensial dan logaritma. TUJUAN. Agar mhs dapat mendemonstrasikan penerapan fungsi eksponensial sebagai model pertumbuhan. MODEL PERTUMBUHAN.
E N D
Pertemuan 14 Penerapan fungsi eksponensial dan logaritma
TUJUAN Agar mhs dapat mendemonstrasikan penerapan fungsi eksponensial sebagai model pertumbuhan
MODEL PERTUMBUHAN • Telah diungkapkan: pertumbuhan variabel2 tertentu (penduduk, pendapatan nasional, produksi, dsb,) dapat dimodel/mengikuti fungsi eksponensial • Model2 pertumbuhan eksponensial pada dasarnya sama, hanya mungkin terdapat penyesuaian spesifik dg pola pertumbuhan variabel yg diamati • Khusus perkembangan uang yg diinvestasikan akan dibahas secara khusus pd pert. 15-18
MODEL PERTUMBUHANPENDUDUK Modelnya: Pt = P1 R t –1 dg R = 1 + r • Pt = jumlah penduduk tahun ke t • t = waktu/periode • r = tingkat pertumbuhan per periode • P1 = jumlah penduduk tahun ke 1 (tahun dasar) Contoh Penduduk kota M 5 juta jiwa pd thn 2007. Bila diketahui tingkat pertumbuhan penduduk kota tsb 2 % per tahun, berapa prakiraan (proyeksi) jumlah penduduk thn 2010? P4 = P1 R 4–1 = 5(1+0,02)3 = 5,306 juta => (gunakan kalkulator)
MODEL PERTUMBUHAN LAINNYA • Model pertumbuhan penduduk juga dapat dipakai untuk varibel yg pergerakannya sama seperti pendapatan nasional, atau yg lebih sering dipublikasikan adalah PDB (Produk Domestik Bruto), notasi P dapat diganti dg N (bebas) • Contoh Mis. PDB Indonesia thn 2006 sebesar Rp 700 ribu triliun. Sampai thn 2010 tkt pertumbuhan PDB diperkirakan 6 % per tahun. Berapa prakiraan PDB thn 2010? N5 = P1 R 5–1 = 700(1+0,06)4 = Rp 883.700 triliun
KURVA BELAJAR • Disebut kurva belajar (learning curve), karena awalnya dikembangkan untuk memodel variabel yg terkait dg kegiatan mengajar (psikologi pendidikan) • Dalam ekonomi kurva ini “cocok” utk menggambarkan pola produksi dan biaya dihubungkan dg variabel waktu • Bentuk dasar model: y = m – se-kx ; masing2 m,k,s > 0
y = m (0, m-s) 0 Grafik KURVA BELAJAR y = m – se-kx , m,k,s > 0
BUNGA MAJEMUK Bentuk dasar Pn = P0 (1 + i) n dimana: • Pn = jumlah uang (pinjaman/ tabungan) setelah n periode • P0 = jumlah sekarang • i = tingkat bunga per periode, dan pembayaran (penghitungan) bunga dialakukan per periode
Hukum Distribusi Pendapatan Pareto Menurut Vilfredo Pareto, jumlah penduduk dari suatu populasi a dengan berpendapatan melebihi x dinyatakan dengan: a N = -------- x b b = Parameter penduduk (biasanya b= 1,5)
N X Gambar kurva penghasilan Pareto
Contoh: Hitunglah berapa dari 10 juta penduduk kota Jakarta yang berpendapatan melebihi Rp 1 juta? Berapa orang berpendapatan antara Rp 1,5 juta dan Rp 2 juta?