320 likes | 554 Views
NILAI FILOSOFIS SILA I. PENGERTIAN. - Pencipta, Tunggal, Sempurna - Keyakinan akan adanya Tuhan - Kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar/yang dapat diuji - Menjadi sumber pokok nilai-nilai hidup . T U H A N.
E N D
PENGERTIAN - Pencipta, Tunggal, Sempurna - Keyakinan akan adanya Tuhan - Kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar/yang dapat diuji - Menjadi sumber pokok nilai-nilai hidup
T U H A N • Paham Ketuhanan • Implisit : Keterbatasan manusia/tidak sempurna Tuhan itu Adikodrati/sempurna • Eksplisit : Adanya Pengaruh-pengaruh agama besar
ARTI RELIGI • Mengikatkan diri kepada Tuhan/manusia menerima ikatanNya • Ikatan bukan sebagai penghalang kebebasan dan kebahagiaan • Ikatan tersebut bersifat total • Religi berdasarkan keyakinan individual • Negara tidak dapat memaksakan
Hubungan Antara Religi dan Agama • Soekarno : Fungsi negara bagi religi adalah wadah bagi hidupnya agama-agama dan kepercayaan setiap individu atau kelompok • Drijarkara : Sila I sebagai prinsip fundamental, Aktualisasinya mengandung kekhasan dan kekhasan tesebut tidak dapat dipaksakan oleh siapapun.
Nasionalisme Religius v.s Nasionalisme Sekuler • Sekuler : - Peran agama perlu dibatasi, - masalah hidup lebih spesifik dan kompleks. - Agama bukanlah satu-satunya solusi - Nasionalisme lebih diprioritaskan
Religius : • Pengembalian posisi agama • Hukum agama sebagai pegangan dasar • Kaum sekuler telah merusak tatanan religius • Rusaknya tradisi biasanya diikuti dekadensi moral
HUBUNGAN NEGARA - RELIGI • Dengan Pendekatan Politik : • Negara dan agama menyatu • Demokrasi sebagai cara terbaik
Model-model hubungan Negara - Religi • Dengan Pendekatan Politik Legal • Agar negara dan agama menyatu • Pendirian partai adalah cara perjuangan sec. demokratis Dengan Pendekatan Kultural • Jalur kultural dianggap lebih ampuh • Partai Islam No, Nilai Islam Yes Pemisahan Agama Dengan Negara • Berangkat dari kritik hegemoni • Negara diurus : eksekutif, legislatif dan yudikatif
Relasi Antar Umat Beragama • Toleransi • Dialog antar umat beragama • Syarat-syarat dialog
Nilai Filosofis Sila II Pengertian : • Makhluk yang berbudi • Memiliki rasa, karsa dan cipta • Memiliki martabat tinggi • Keputusan didasarkan pada norma-norma • Kesadaran sikap dan perbuatan
Ham dan Perkembangannya • Kesadaran pada kodrat Manusia * Manusia itu berakal budi, mengarahkan kepada kebenaran * Memiliki kehendak bebas, mencari kebenaran, keterbukaan terhadap realitas yang ada, mampu menyadari dirinya sendiri
* Manusia itu bersuara hati dan bertangggung jawab * Manusia itu makhluk individual dan makhluk sosial
Kekuatan dan Kelemahan Piagam Ham • Kekuatan • Bersifat mendasar, sangat pokok, poros bagi sendi kehidupan • Dijadikan sebagai rumusan normatif, legal • Berkaitan dengan fenomena globalisasi • Mendorong,menaspirasi tumbuhnya serikat buruh
Kelemahan • Kurang netral, memberikan kemenangan pada pihak kapitalis • Digolkan untuk kepentingan ekonomi, militer, politik luar negeri negara kapitalis • Pasal 16 tentang kebesan mencari jodoh • Pasal 18 tentang kebebasan berpikir,kebebasan beragama • Piagam Ham tidak bebas nilai
Nilai Filosofis Sila III Pengertian : * Utuh, tidak terpecah-pecah * Faktor yang dinamis * Memajukan kesejahteraan umum * Mencerdaskan kehidupan Bangsa * Menghargai bangsa lain
Paham Kebangsaan • Pengertian bangsa : Cultural unity, Political unity, meliputi berbagai karakter seperti bahasa, wilayah, kebudayaan, atau tujuan bersama * Paham Kebangsaan : - Perasaan setia pada bangsa dan negara - Keterikatan pada hukum dan organisasi politik tertentu
- Kecenderungan atau sikap ekslusif - Sebagai doktrin - Sebagai teori politik
Dinamika Paham Kebangsaan • Moh. Hatta : Sebagai penegasan jati diri • Ir. Soekarno : Nationale-stat • Masa Orde Baru : Kembali pada Pancasila dan UUd 1945 secara murni dan konsekuen • Pemahaman Mutahir : Perlunya mengakomodai kepentingan kultural daerah-daerah
Idiologi sebagai acuan bersama • Pengertian : a system of ideas, rangkaian ide yang terpadu menjadi satu • Watak Idiolagi : menurut Sutarno, • Intepretasi dan evaluasi • Sebagai pandangan hidup • Pemberi harapan • Mempersatukan penganutnya • Cenderung terbuka atau tertutup
Macam-Macam Idiologi 1. Idiologi dalam arti penuh : Kebenaran yang diterima secara mutlak (tertutup) • Idiologi elitis • Kapitalistik klasik • Liberalisme • Konservatisme
2.Idiologi Terbuka : Diangkat dari apa yang dimiliki masyarakat, dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki, bersifat tidak memaksa. 3. Idiologi Implisit : Berupa keyakinan-keyakinan yang hidup/ada dalam masyarakat.Biasanya tidak dirumuskan, secara implisit mempengaruhi gaya hidup, pikiran, perasaan/perilaku beragama dan bermasyarakat.
Sikap Terhadap Idiologi • Kritis • Reintepretasi • Terbuka
Nilai Filosofis Sila IV Pengertian : kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, selalu mempertimbangkan kesatuan dan persatuan bangsa. Demokrasi : Pemerintahan oleh rakyat
Tolak Ukur Terlaksananya Demokrasi • Logika kesamaan politik • Paham kedaulatan rakyat • Tradisi republikan • Paham pemerintahan perwakilan
Ciri-Ciri Negara Demokrasi • Negara Hukum • Kontrol efaktif pada pemerintah • Lembaga pemilihan umum • Prinsip mayoritas • Jaminan atas hak dasar demokrasi rakyat
Penggagas Demokrasi • Thomas Hobes : Teori perjanjian negara, mengesampingkan paham kebebasan manusia, bentuk negara merupakan negara kekuasaan • John Locke : Paham negara liberal, bahwa manusia memiliki kebebasan, mempunyai hak dasar. Adanya pembagian kekuasaan : legislatif, eksekutif dan Federatif.
Montesque : Trias Politica, Dengan pembagian kekuasaan sbb : Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, sangat berpengaruh pada pembentukan pemerintahan demokratis.
Demokrasi di Indonesia • Demokrasi Pancasila • Diatur dalam UUD 1945 Masalah Demokrasi di Indonesia : • Historis • Kurangnya Kemandirian • Komunikasi Politik • Supremasi Hukum
Nilai Filosofis Sila V • Pengertian : Semua orang mendapkan apa yang menjadi haknya, semua orang mendapatkan bagian yang sama seperti yang diterima orang lain
Kesadaran Budaya terhadap Keadilan Sosial • Budaya Feodalisme : Patron-klien, status sosial adalah nasib, kemiskinan tidak dianggap sebagai akibat buruk struktur patron-klien • Budaya Industrialisasi dan Kapitalisme
Masalah Keadilan Sosial di Indonesia • Kemiskinan Struktural • Masalah Budaya • Masalah Daya Beli Masyarakat • Masalah Penentuan Orientasi Pasar • Masalah Pertanian