200 likes | 882 Views
Filsafat Pancasila. Filsafat Pancasila ialah refleksi kritis-rasional terhadap Pancasila Dalam hal ini, metode dan pendekatan yang digunakan adalah filsafat . Maka, penggalian Pancasila secara kefilsafatan harus dilihat dari aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Pancasila.
E N D
FilsafatPancasila • Filsafat Pancasila ialah refleksi kritis-rasional terhadap Pancasila • Dalam hal ini, metode dan pendekatan yang digunakan adalah filsafat. • Maka, penggalian Pancasila secara kefilsafatan harus dilihat dari aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Pancasila
OntologiPancasila • Hakikat Pancasila merupakan suatu kesatuan sila-sila. • Sila-sila itu sendiri saling terkait dalam kesatuan dasar ontologis. • Secara ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida adalah: bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri, Tuhan sebagai Causa Prima.
OntologiPancasila • Oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama). • Adapun manusia adalah subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan, negara sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia (sila kedua).
Maka negara adalah akibat adanya manusia yang bersatu (sila ketiga). • Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Maka rakyat sesungguhnya adalah unsur negara di samping wilayah dan pemerintahan. Rakyat sebagai totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu (sila keempat). • Keadilan merupakan keadilan dalam hidup bersama yang merupakan tujuan akhir dalam hidup bersama (sila kelima)
Sila Kesatu: Tuhan ada sebagai Causa Prima • Sila Kedua: Negara ada adalah sebagai lembaga kemanusiaan • Sila Ketiga: Negara ada sebagai akibat adanya orang-orang Indonesia yang bersatu
Sila Keempat: Kerakyatan ada apabila ada totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu • Sila Kelima: Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama
Mempunyaiunsurhakekatmanusia Umum/universal Mempunyaiwatakdankepribadiankhasindonesia Umum/kolektif Khaslokal Khusus/personal
EpistemologiPancasila • Strukturalat B. Strukturrealitas C. Validitas • Intuisi, nurani, TransendenKeb. agama rasio, indera • Imaginasi, Human Keb. filosofis nurani, rasio, indera • Nurani, rasio, inderaRelasiantarmanusiaKeb. Ilmiah (konstruktifis) • Rasio, inderaProsessebabmusababKeb. Ilmiah (saintifik) • Naluri Bios Hidupjasmani (empirik) 6. InderaFisiko-kemisPeng. Sederhana (empirik)
Jenispengetahuan • Pengetahuan Empiris • Pengetahuan Ilmiah • Pengetahuan Rasional/Filosofis • Pengetahuan Agama
Sumberpengetahuanpancasila: adat, tradisidankebudayaanmasyarakat Indonesia • PengetahuanPancasilamelibatkanpengalaman, rasio, imaginasidanbahkanintuisi. • ValiditasPancasila: mengapaPancasiladisebutpengetahuanatauilmiah?
Model verifikasi • Misalnya, ketuhanan yang mahaesa, bukti historis menhir, candi dst. Kemanusiaan: Zaman Sriwijaya telah mengakui bahwa di dunia terdapat bangsa lain yang sederajat, hal ini dibuktikan dalam kitab Iching, yakni bekerjasama dengan bangsa lain seperti Cina, India dan Arab.
EpistemologiPancasila • Pengetahuan Empiris Pancasila: asal mula materiil Pancasila adalah adat, tradisi dan kebudayaan Indonesia. • Pengetahuan Ilmiah Pancasila: letak obyektivitasnya dalam setiap sila • Pengetahuan Filosofis Pancasila: kandungan makna yang sangat dalam • Pengetahuan agama: penerimaan Tuhan/wahyu
AxiologiPancasila Notonegoro: • Nilai material • Nilai immaterial (keindahan, kemanusiaan, kebaikan, dst). Nilaipancasila: • Nilaiketuhanan • Nilaikemanusiaan • Nilaikegotongroyongan • Nilaikekeluargaan • Nilaikeadilan
Note: • Tak cukupkah pancasila yang memuat kenyataan empiris dari nilai dan kabudayaan bangsa menjadi pijakan kita melangkah//hingga letak obyektivitasnya yang akan menguatkannya//kebijaksanaan adalah pertautan antara gagasan dan tindakan//