90 likes | 307 Views
GURU SEBAGAI PELAKU DAN PENGAJAR SASTRA ( POKOK-POKOK PIKIRAN) OLEH AHMAD TOHARI. Kertrampilan menulis termasuk menulis karya sastra merupakan hal yang bisa dipelajari. Maka secara umum bisa dikatakan, ketrampilan menulis bisa dimiliki oleh siapapun yang tidak buta baca tulis.
E N D
GURU SEBAGAI PELAKU DAN PENGAJAR SASTRA( POKOK-POKOK PIKIRAN)OLEH AHMAD TOHARI
Kertrampilan menulis termasuk menulis karya sastra merupakan hal yang bisa dipelajari. Maka secara umum bisa dikatakan, ketrampilan menulis bisa dimiliki oleh siapapun yang tidak buta baca tulis.
Ketrampilan menulis hanya bisa dicapai melalui proses. Siapapun tidak akan menjadi penulis bila tidak melewati proses. Penulis yang baik akan menjalani proses kepenulisan sepanjang hidupnya.
Proses menjadi penulis : • Membiasakan diri membacaPepatah mengatakan:”Tidak akan menjadi penulis siapapun yang tidak gemar membaca”. • Membiasakan diri menulis- Bisa dimulai dengan membuat catatan harian secara rutin- Menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa
HAMBATAN-HAMBATAN • Membaca belum menjadi kebutuhan hidup • Kita masih terkungkung budaya lisan. • Ketersediaan buku yang jauh dari memadai.
IRONIKondisi kita yang rabun baca dan gagap tulis sesungguhnya merupakan ironi yang sangat besar.Karena alloh SWT telah memerintahkan kita membaca! Dan secara implisif juga memerintahkan kita menulis.
Seharusnya umat Islam adalah umat yang ter-aksara-kan atau literated. Namun kenyataannya umat Islam di seluruh dunia menjadi kaum yang paling jauh dari buku maupun pena (illiterated)
REKOMENDASI • Guru selayaknya mengambil posisi terdepan dalam dunia baca tulis. • Guru menjadi teladan bagi muridnya dalam dunia baca tulis. • Pihak sekolahan hendaknya menyediakan perpustakaan yang memadai. • Terbitkan majalah lokal sebagai ajang mengembangkan ketrampilan menulis bagi guru dan murid.