150 likes | 660 Views
Unsur , Jenis dan Pelaku Tindak Pidana. Faiq Tobroni , SHI., MH. Pertemuan Kedelapan. Tindak Pidana. Tindak pidana = strafbaar feit , delik , perbuatan pidana dan peristiwa pidana .
E N D
Unsur, JenisdanPelakuTindakPidana FaiqTobroni, SHI., MH. PertemuanKedelapan
Tindak Pidana • Tindakpidana = strafbaarfeit, delik, perbuatanpidanadanperistiwapidana. • Delikadalahperbuatan yang dapatdikenakanhukumankarenamerupakanpelanggaranterhadapundang-undang. • Sebagaicontohhakikatdelikbisadiformulasikansebagaiberikut: “Barangsiapamengambilsuatubarang yang seluruhnyaatausebagiankepunyaanorang lain denganmaksudhendakmemilikinyadenganmelawanhukum, dihukumkarenabersalahtentangpencurian… danseterusnya.” • Dari ketentuandiatas, unsur-unsurpencurian (delik) adalah: a) barangsiapa; b) mengambil; c) sesuatubarang; d) barangituseluruhnyaatausebagiankepunyaanorang lain; e) denganmaksudmemilikinyadenganmelawanhukum.
Unsur-unsur Tindak Pidana • Unsurobjektif Adalahunsur yang terdapatdiluardirisipelaku, yang terdiriatas: • PerbuatanManusia, berupa: a) act, yakniperbuatanaktif; b) omission, yakniperbuatanpasifatauperbuatannegatif, yang berupaperbuatan yang mendiamkanataumembiarkan. • Akibat (result) perbuatanmanusia. • Keadaan-keadaan (circumstances). • Sifatdapatdihukumdansifatmelawanhukum. • UnsurSubjektif Unsur yang beradadidalamdirisipelaku, terdiridari: • Kesengajaanatauketidaksengajaan (dolusatauculpa). • Maksudpadasuatupercobaan, sepertiditentukandalam Ps 53 (1) KUHP. • Macam-macammaksudsepertiterdapatdalamkejahatan-kejahatanpencurian, penipuan, pemerasandansebagainya. • Merencanakanterlebihdahulu, sepertitercantumdalamPasal 340 KUHP, yaknipembunuhan yang direcanakanlebihdahulu. • Perasaantakutsepertiterdapatdalam Ps 308 KUHP.
Jenis Delik • KejahatandanPelanggaran • Delik Formal dan Material • DelikDolusdan Culpa • Delikcommission dan Omission • DelikAduandanBiasa
KejahatandanPelanggaran • Kejahatanmerupakanrechtsdelictataudelikhukumdanpelanggaranmerupakanwetsdelictataudelikundang-undang. Delikhukumadalahpelanggaranhukum yang dirasakanmelanggar rasa keadilan, misalnyaperbuatansepertipembunuhan, melukaiorang lain, mencuridansebagainya. Sedangkandelikundang-undangmelanggarapa yang ditentukanolehundang-undang, misalnyasajakeharusanuntukmempunyai SIM bagi yang mengendaraikendaraanbermotordijalanumum, ataumengenakan helm ketikamengendaraisepeda motor.
Formal dan Material • Delik formal adalahdelik yang dianggapselesaidengandilakukannyaperbuatanitu, ataudenganperkataan lain titikberatnyapadaperbuatanitusendiri. Tidakdipermasalahkanapakahperbuatannya, sedangkanakibatnyahanyamerupakanaksidentalia (hal yang kebetulan). Contohdelim formal adalahPasal 362 (pencurian), Pasal 160 (penghasutan) danPasal 209-210 (penyuapan). • Sebaliknyadidalamdelik material titikberatnyapadaakibat yang dilarang. Delikitudianggapselesaijikaakibatnyasudahterjadi, bagaimanacaramelakukanperbuatanitutidakmenjadimasalah. ContohnyaadalahPasal 338 (pembunuhan), yang terpentingadalahmatinyaseseorang.
Dolus dan Culpa • Pengertiankesengajaanadalahdengansadarberkehendakuntukmelakukansuatukejahatantertentu. Bentuk-bentuknyaadalah: • Kesengajaandenganmaksud. Agar dibedakanantara “maksud” (oogmerk) dengan “motif”. Agar tidaktimbulkeragu-raguan, diberikancontohsebagaiberikut. “A bermaksudmembunuh B yang telahmenyebabkanayahnyameninggal. A menembak B dan B meninggal.” Padacontohdisamping, doronganuntukmembalaskematianayahnyadisebutdengan motif. Adapun “maksud”, adalahkehendak A untukmelakukanperbuatanataumencapaiakibat yang menjaddipokokalasandiadakannyaancamanhukumanpidana, dalamhalinimenghilangkannyawa B. • Kesengajaandengankeinsafanpasti. Sebagaicontoh, “A berkehendakuntukmembunuh B. Denganmembawasenjataapi, A menujurumah B. akantetapi, ternyatasetelahsmapaidirumah B, C berdirididepan B. Disebabkan rasa marah, walaupuniatahubahwa C yang berdirididepan B, A tohmelepaskantembakan. Peluru yang ditembakkan A pertama-tama mengenai C dankemudian B, hingga C dan B mati.
Kesengajaandengankeinsafankemungkinan. Contohklasikdalamhaldoluseventualisadalahkasuskue tar dikota Hoorn, dengankejadiansebagaiberikut. “ A hendakmembalasdendamterhadap B yang berdiam Hoorn; A mengirimpada B sebuahkue tar beracundengantujuanmembunuhnya. Iatahubahwaselain B, jugatinggilistri B dirumah B. A memikirkanadanyakemungkinanbahwaistri B yang tidakbersalahakanmemakankue tar tersebut. Walaupundemikian, iatohmengirimkannya. Perkaratersebutdiadilioleh Hof. Amsterdam denganputusantanggal 9 Maret 1911. • Umumnyakealpaanituterdiriatasduabagian, yaitutidakberhati-hatimelakukansuatuperbuatan, disampingdapatmendugaakibatperbuatanitu. Padaumumnyabentukkealpaanadalahsebagaiberikuta; • Kealpaandengankesadaran (bewusteschuld). Dalamhalini, sipelakutelahmembayangkanataumendugaakantimbulnyasuatuakibat, tetapiwalaupuniaberusahauntukmencegah, tohtimbuljugaakibattersebut. • Kelapaantanpakesadaran (onbewusteschuld). Dalamhalini, sipelakutidakmembayangkanataumendugaakantimbulnyasuatuakibat yang dilarangdandiancamhukumanolehundang-undang, sedangiaseharusnyamemperhitungkanakantimbulnyasuatuakibat.
Jenis Delik yang lain • Delikberturut-turut (voortgezetdelict); yaitutindakpidana yang dilakukanberturut-turut, misalnyamencuriuangstaujuta rupiah, tetapidilakukansetiap kali seratusribu rupiah. • Delik yang berlangsungterus: misalnyatindakpidanamerampaskemerdekaanorang lain. • Delikberkualifikasi, yaitutindakpidanadenganpemberatan, misalnyapencurianpadamalamhari, penganiayaanberat. • Delikdengan privilege (gepriviligeerddelict), yaitudelikdenganperinganan, misalnyapembunuhanbayiolehibu yang melahirkankarenatakutdiketahui. • Delikpolitik, yaitutindakpidana yang berkaitandengannegarasebagaikeseluruhan.’ • DelikPropna, yaitutindakpidana yang dilakukanolehorang yang mempunyaikualitastertentu, seperti hakim, ibu, pegawainegeri, dll.
Subjek Tindak Pidana • Rumusantindakpidanadalambukukeduadanketiga KUHP biasanyadimulaidengankatabarangsiapa. Inimenunjukkanartibahwa yang dapatmelakukantindakpidanaatausubjektindakpidanapadaumumnyaadalahmanusia. Jugadariancamanpidana yang dapatdijatuhkansesuaidenganpasal 10 KUHP, sepertipidanamati, pidanapenjara, pidanakurungan, dendadanpidanatambahanmengenaipencabutanhak, dansebagainyamenunjukkanbahwa yang dapatdiketahuipadaumumnyaadalahmanusiaataupersoon. • Memangpandanganklasikberpendapatbahwasubjektindakpidanaadalahorangpribadi, meskipuniaberkedudukansebagaipengurusataukomisarissuatubadanhukum. Namun, menurutperkembanganzamansubjektindakpidanadirasakanperludiperluastermasukbadanhukum.