290 likes | 1.16k Views
FI-1101: Kuliah 13 TEORI KINETIK GAS. Teori Kinetik Gas Suhu Mutlak Hukum Boyle-Gay Lussac Gas Ideal Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FISIKA TERMAL.
E N D
FI-1101: Kuliah 13TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas Suhu Mutlak Hukum Boyle-Gay Lussac Gas Ideal Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu
FISIKA TERMAL Cabang Fisika yang mempelajari perubahan sifat zat karena pengaruh temperatur atau kalor yang diterimanya Fisika termal dibagi menjadi: - Termodinamika klasik: mempelajari sifat makroskopik (sifat yang dapat diukur langsung) dari suatu zat. • Termodinamika statistik: mempelajari sifat mikroskopik dari suatu zat. Termodinamika statistik dibagi menjadi: • Teori kinetik: mempelajari mulai dari sifat partikel sebagai individu, misalnya kecepatannya, momentumnya, dsb. • Mekanika statistik: meninjau sekelompok partikel dengan menggunakan konsep statistik.
Ekspansi Termal • Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan tetapi pemuaian & penyusutan ini bergantung pada masing-masing bahan. Sifat ini dinyatakan dengan koefisien muai panjang/linier, a, dari bahan tersebut. L0 Jika pada T0 panjang bahan adalah L0, maka pada suhu T panjang bahan L dapat dinyatakan sebagai berikut: L = L0 {1+ a (T-T0)} T0 DL T L
Sifat anomali air di bawah 40C • Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan (selama tidak ada perubahan fase). Akan tetapi air tidak mengikuti pola yang umum. Jika air pada 0 0C dipanaskan, volumenya akan menyusut sampai mencapai suhu 40C. Di atas 40C air akan berperilaku normal, volumenya memuai jika temperaturnya naik. Karenanya air memiliki rapat massa yang paling tinggi pada 40C. • Sifat air ini sangat penting bagi ketahanan kehidupan air (aquatic life) selama musim dingin.
Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas • Volume gas sangat bergantung pada tekanan dan temperatur => penting sekali untuk menentukan hubungan antara volume, tekanan, temperatur, dan massa gas. Hubungan ini biasa disebut sebagai persamaan keadaan (equation of state). • Dalam kajian ini kita hanya akan meninjau keadaan kesetimbangan (equilibrium state) saja, dimana variabel-variabel persamaan keadaan sama untuk keseluruhan sistem. Jika keadaan sistem berubah, kita harus menunggu sampai nilainya merata untuk keseluruhan sistem. • Dalam tinjauan ini juga, tekanan gas tidak terlalu tinggi dan temperaturnya jauh dari titik didih.
Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas… • Hukum Boyle (Robert Boyle, 1627 - 1691): Volume dari suatu gas adalah berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan jika suhunya dipertahankan tetap. Tekanan disini adalah tekanan mutlak. V ~ 1/P atau PV = konstan (jika T konstan) P V
Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas… • Hukum Charles (The Frenchman Jacques Charles, 1746-1823): Volume dari sejumlah gas berbanding lurus dengan suhu mutlak jika tekanan dipertahankan konstan. V ~ T(jika P konstan) Suhu mutlak : T (K) = T (0C) + 273.15 V V 173K -273.15 C 0 0 K Suhu (K) Suhu (C)
Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas… • Hukum Guy-Lussac (Joseph Guy-Lussac 1778-1850): Pada volume tetap, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak. P ~ T(jika V konstan) Suhu mutlak : T (K) = T (0C) + 273.15 P 173K 0 K Suhu (K)
Gas Ideal • Hukum Boyle, Charles, dan Guy-Lussac mengisyaratkan suatu hubungan umum antara P, V, dan T dari suatu kuantitas gas tertentu: • Selanjutnya kita harus memasukkan pengaruh jumlah gas • Kuantitas gas ini dapat dituliskan sebagai mol zat berikut: • Sehingga persamaan gas di atas dapat ditulis sbb: PV ~ T PV ~ mT n (mol) = massa (gram) /massa molekular (gram/mol) PV = nRT
Gas Ideal… PV = nRT • Persamaan: dikenal sebagai persamaan gas ideal, dimana R adalah Konstanta gas umum. R = 8,315 J / (mol. K) = 0.0821 (L. atm) / (mol. K) = 1.99 calories / (mol. K)
Gas Ideal… • Hipotesa Avogadro (Amedeo Avogadro, 1776-1856) mengatakan bahwa gas dengan volume yang sama pada tekanan dan temperatur yang sama mengandung jumlah molekul yang sama. NA dikenal sebagai bilangan Avogadro. k dikenal sebagai Konstanta Boltzmann NA = 6.02 X 1023 PV = nRT = (N/NA) RT PV = NkT k = R/ NA = 8.315 J/(mol.K) / (6.02 X 1023 /mol) = 1.38 X 10-23 J/K
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu • Sebagai anggapan dasar bagi pembahasan teori kinetik gas dibuatlah model tentang gas ideal sebagai berikut: • Gas ideal terdiri atas partikel yang amat banyak jumlahnya. • Partikel-partikel itu tersebar merata dalam seluruh ruang. • Partikel-partikel itu senantiasa bergerak secara acak. • Jarak antara partikel itu jauh lebih besar dibandingkan ukuran partikel. • Tidak ada gaya interaksi antar partikel, kecuali bila partikel bertumbukan. • Semua tumbukan bersifat lenting sempurna dan terjadi dalam waktu yang amat singkat. • Hukum-hukum Newton tentang gerak tetap berlaku.
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu… Tinjau sebuah kubus seperti pada gambar, dua sisi berhadapan masing-masing luasnya A dan jarak antara dua sisi L. Volume = AL, Misalkan kotak ini berisi N partikel gas ideal. Misalkan sebuah partikel bergerak dengan kecepatan v = vxi +vyj +vzk Jika tidak ditumbuk oleh partikel lain, maka partikel akan menumbuk dinding dan terpantul dengan kecepatan v’ = vxi - vyj +vzk Z y x
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu… Perubahan momentum partikel adalah: Dp = mv’ - mv = m ( vxi - vyj + vzk ) – m ( vxi + vyj + vzk ) Dp = - 2 mvyj , dengan m adalah massa partikel Selang waktu antara 2 kali menumbuk dinding adalah Dt = 2L / vy , Tiap satuan waktu partikel ini memberikan momentum pada dinding kanan sebesar: Dp/Dt = 2 mv2yj / 2L= mv2yj / L Karena ada N partikel, masing-masing dengan kecepatan v1 = vx1i +vy1j +vz1k …… vN = vxNi +vyNj +vzNk
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu… Maka dalam satu satuan waktu partikel-partikel itu memberikan perubahan momentum pada dinding kanan sebesar: F = Dp/Dt = (m / L) {v2y1 + v2y2 +… +v2yN}j Tekanan gas pada dinding kanan menjadi: P = Dp/ADt = (m / AL) {v2y1 + v2y2 +… +v2yN} Nilai rata-rata dapat v2y dituliskan: <v2y > = {v2y1 + v2y2 +… +v2yN} / N Volume = V = AL , sehingga P = mN <v2y > / V
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu… Karena v2 = v2x + v2y +v2z diperoleh: <v2 > = <v2x > + <v2y > + <v2z> dan <v2x > = <v2y > = <v2z> sehingga <v2 > = 3<v2y > atau <v2y > = 1/3 <v2 > Dengan demikian tekanan gas ideal menjadi P = (1/3) mN <v2 > / V
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu… Tekana gas ideal : P = (1/3) mN <v2 > / V dan PV = (1/3) mN <v2 > PV = NkT Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai: T = (1/3) m <v2 > / k atau T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)} {(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata gas
Energi Dalam Telah ditunjukkan bahwa: T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)} {(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata gas. Dapat dituliskan bahwa: EK = (3/2) kT Energi kinetik (EK) translasi rata-rata berbanding langsung dengan temperatur mutlak. Energi total secara keseluruhan dapat dituliskan menjadi N {(1/2) (m <v2 >)} = (3/2) NkT Secara keseluruhan gas tidak bergerak, energi total merupakan energi dalam gas, U. U = (3/2) NkT = (3/2) nRT
Energi Dalam… • Besaran U tidak dapat diukur secara langsung dalam eksperimen, yang dapat diukur adalah turunannya, yakni kapasitas panas pada volume tetap, CV, walaupun sukar. • Yang biasa diukur adalah , Cp adalah kapasitas • panas/kalor pada tekanan tetap. • Dalam termodinamika klasik, untuk gas ideal Cp – Cv = nR Sehingga diperoleh
Energi Dalam… • Atau Cp = Cv + nR =(5/2) nR Sehingga diperoleh: Apakah hasil ini cocok dengan eksperimen?
Prinsip Ekipartisi Energi • Telah kita lihat ketidaksesuaian antara teori & hasil eksperimen untuk kapasitas kalor pada gas yang bukan beratom tunggal. • Pada gas beratom banyak pengaruh energi rotasi dan energi vibrasi harus diperhitungkan. • Dengan menggunakan distribusi Maxwell-Boltzmann diperoleh energi rata-rata molekul sebagai berikut: E = Et + Er + Ev = (3/2)kT + (2/2)kT + (2/2)kT = (7/2) kT Energi rata-rata translasi (3/2)kT karena ada 3 derajat kebebasan (x,y,z), energi rata-rata rotasi (2/2)kT karena ada 2 derajat kebebasan, energi rata-rata vibrasi (2/2)kT karena ada 2 derajat kebebasan Secara umum setiap derajat kebebasan menghasilkan energi rata-rata (1/2)kT. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip ekipartisi energi (asas pembagian merata energi).
Prinsip Ekipartisi Energi….. • Dari hasil di atas diperoleh U = (7/2) NkT = (7/2) nRT • Atau Cv = (7/2) nR Cp = Cv + nR =(9/2) nR Sehingga diperoleh: g = (9/7) = 1,29 Ternyata masih tidak cocok dengan eksperimen? Teori klasik tidak bisa menjawabnya.
Review : Teori Kinetik Gas & Interpretasi molekular dari Suhu Tekanan gas ideal : P = (1/3) mN <v2 > / V dan PV = (1/3) mN <v2 > PV = NkT Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai: T = (1/3) m <v2 > / k atau T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)} {(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata gas