130 likes | 411 Views
PERHITUNGAN KONSTANTA C. Based on M. Zuhdi’s Presentation, revised by Ais (2003). Mungkin Anda pernah tahu bahwa konstanta C atau kecepatan cahaya, yaitu kecepatan tercepat di jagad raya ini diukur, dihitung, atau ditentukan oleh United Stated National of Bureau Standards sebesar:.
E N D
PERHITUNGAN KONSTANTA C Based on M. Zuhdi’s Presentation, revised by Ais (2003)
Mungkin Anda pernah tahu bahwa konstanta C atau kecepatan cahaya, yaitu kecepatan tercepat di jagad raya ini diukur, dihitung, atau ditentukan oleh United Stated National of Bureau Standards sebesar: C = 299.792,4574 + 0,0011 km/det
Presentasi ini menampilkan perhitungan Konstanta C menurut informasi yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan menggunakan rumus Fisika yang sederhana. Penemu perhitungan ini adalah seorang pakar Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab Elnaby Silakan cermati dan analisis mengenai presentasi ini sehingga dapat meyakini bahwa perhitungan ini adalah sangat logis.
”Dialah (Allah) yang menciptakan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan….." (QS. Yunus 10:5) ”Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar dalam garis edarnya" (QS. Al-Anbiyaa’ 21:33) “…..Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj 22:47) “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.“ (QS. As-Sajdah 32:5)
Dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut dapat disimpulkan bahwa: Jarak yang dicapai Sang Urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1.000 tahun atau 12.000 bulan. Penjelasan: Dalam hal ini digunakan obyek bulan karena sesungguhnya sistem penanggalan dan bilangan tahun yang ada dalam ajaran Islam adalah berdasarkan peredaran bulan. Dalam kesimpulan di atas dapat dikatakan terdapat dua ‘waktu’ yaitu waktu yang ditempuh Sang Urusan (ruang waktu 1) dan waktu yang ditempuh, dirasakan, atau yang ada dalam ingatan manusia (ruang waktu 2). Besaran yang dapat dipersamakan terhadap dua ‘waktu’ tersebut adalah jarak, dalam hal ini jarak yang dicapai Sang Urusan adalah sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1.000 tahun. Sang Urusan yang dimaksud adalah sesuatu yang ‘dibawa’ oleh malaikat. Dapat dimengerti bahwa penggunaan jarak tempuh bulan selama 1.000 tahun dalam perhitungan ini sangat logis karena (pertama) sebenarnya baik manusia dan bulan ada dalam satu waktu (yaitu ruang waktu 2), dan (kedua) bulan beredar secara tetap dan kontinu sehingga dapat diterima jika dijadikan sebagai acuan yang ada dalam ingatan manusia.
Jarak yang dipersamakan tersebut dapat dijabarkan dalam persamaan: C x t = 1.200 x L Dimana: C = Kecepatan Sang Urusan t = Waktu satu hari L = Panjang rute edar bulan selama 1 bulan
Dalam perhitungan ini digunakan ‘Sistem Kalender Bulan Sidereal’ yaitu didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta. 1 hari = 23 jam 56 menit 4,0906 detik = 86.164,0906 detik 1 bulan = 27,321661 hari
Perhatikan posisi bulan ! Waktu tempuh 360o revolusi bulan = 26,92484o revolusi bumi Jarak ini ditempuh selama 27,321661 hari atau 655,71586 jam. dan dinamakan “Satu bulan sidereal” 26,92484o
L 27,321661 days 365,25636 days = x360o = 26,92848o Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal ! Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin Anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T = v . T Dimana: v = kecepatan bulan T = periode revolusi bulan = 27,321661 hari 26,92848o
Sebuah catatan tentang kecepatan bulan (v) Ada dua tipe kecepatan bulan : 1.Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut: ve = 2 . pi . R / T dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384.264 km T = periode revolusi bulan = 655,71986 jam Jadi ve = 2 x pi x 384.264 km / 655,71986 jam = 3682,06313 km/jam 2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus , sehingga: v = Ve x Cos Dimana adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal = 26,92848o
Ingat ! L = v . T Jadi: C . t = 12.000 . L Ingat ! v = ve . Cos C . t = 12.000 . v . T C . t = 12.000 . ( ve . Cos ) . T C = 12.000 . ve . Cos . T / t C = 12.000 x 3682,06313 km/jam x 0,89157 x 655,71986 jam / 86.164,0906 det C = 299.792,78951 km/det
KOREKSI PERHITUNGAN: • Dalam perhitungan ini masih terdapat kekurangan yaitu adanya pembulatan angka pada setiap tahap karena keterbatasan data, seperti data jari-jari bumi, dll. • Perhitungan ini dan perhitungan yang dilakukan oleh US National Bureau Standards masih sama-sama mengandung kekurangan karena sebenarnya bukan semata-mata perhitungan tetapi juga terdapat pengukuran dengan peralatan manusia yang tidak menghasilkan nilai mutlak. KESIMPULAN: Terdapat konsistensi yang baik antara perhitungan yang dihasilkan oleh US NBS dengan perhitungan yang didasarkan pada informasi Al-Qur’an.