650 likes | 2.16k Views
POLA-POLA HEREDITAS. SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II. POLA-POLA HEREDITAS. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet mengikuti aturan tertentu . Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : Jumlah kromosom pada ovum dan sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh
E N D
POLA-POLA HEREDITAS SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II
POLA-POLA HEREDITAS Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet mengikuti aturan tertentu • Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : • Jumlah kromosom pada ovum dan sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh • Organisma hasil fertilisasi bersifat diploid (2set/perangkat kromosom)
Dalam peristiwa meiosis, ke-2 perangkat kromosom memisah secara bebas dan mengelompok juga secara bebas dengan kromosom lain yang bukan homolognya • Identitas dan bentuk setiap kromosom tetap, dan gen sebagai kesatuan faktor menurun adalah mantap
Berdasar Hukum Mendel • Dominansi Monohibrid 3 : 1 • Intermediet 1 : 2 : 1 • Dihibrid 9 : 3 : 3 : 1 • Namun dalam kenyataannya ada beberapapenyimpangan walaupunbersifat semu (karena pada hakekatnya kalau dilihat masih mengikuti pola HukumMendel)
TEST CROSS/ UJI SILANG(1 : 1) • F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang resesif • A = bunga merah • a = bunga putih • P1 AA (merah) X aa (putih) • Gamet A a • F1 Aa (merah) • P2 Aa (merah) X aa(putih) • Gamet A,a a • F2 1Aa (merah) : 1 aa (putih)
Hasil persilangan test cross(uji silang) • Monohibrida RF = 1 : 1 • Dihibrida RF = 1 :1:1:1 • Trihibrida RF = 1:1:1:1:1:1:1:1
BACK CROSS/Persilangan kembali(Semua sama) • F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang dominan • B = gen untuk warna marmot hitam • b = gen untuk warna putih • P1 BB (hitam) X bb (putih) • Gamet B b • F1 Bb (hitam) • P2 Bb (hitam) X BB (hitam) • Game B,b B • F2 Bb (hitam), Bb (hitam) semua hitam
Penyimpangan Semu Hukum Mendel • Interaksi beberapa gen (Atavisme) bentuk pial / jengger pada ayam • Ada 4 macam bentuk pial : • R – P – = walnut / sumpel dominan • RRpp = rose / gerigi • rrPP = pea / biji • rrpp = bilah / single resesif
P1 ♂ RRpp X ♀ rrPP (rose/gerigi) (pea/biji) • Gamet Rp rP • F1 RrPp • P2 RrPp X RrPp • Gamet RP, Rp, rP, rp • F2 • R – P – = 9 …. • R – pp = 3 …. • rrP – = 3 …. • rrpp = 1 …. (walnut) (walnut) (walnut)
POLIMERI ( 15 : 1 (9+3+3) : 1 ) • Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama • Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN • misalnya : • warna kulit pada manusia • Warna bunga suatu tanaman
M = gen untuk warna bunga merah • m = gen tidak terbentuk warna • P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2 • (merah ) ( putih ) • Gamet M1M2 m1m2 • F1 M1m1M2m2 • (merah) • P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2 ( merah ) (merah) • Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 • F2 • M1 – M2 – = 9 merah • M1 – mm = 3 merah • m1m1M2 – = 3 merah • M1m1m2m2= 1 putih
KRIPTOMERI 9:3:4 • Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lain • A = ada bahan pigmen antosianin • a = tidak ada antosianin • B = reaksi plasma bersifat basa • b = reaksi plsma bersifat asam • P1 AAbb X aaBB (merah) (putih) • Gamet Ab aB • AaBb • (ungu)
P2 AaBb X AaBb (ungu) (ungu) • Gamet AB, Ab, aB, ab • F2 • A – B – = 9 …. • A – bb = 3 …. • aaB – = 3 …. • aabb = 1 ….
EPISTASIS &HIPOSTASIS( 12 : 3 : 1 ) • Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela • Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya epistasis • Gen dominan yang tertutup hipostatis • Contoh warna kulit gandum dan warna kulit labu squash
H (hitam) dominan terhadap h (putih) • K (kuning) dominan terhadap k (putih) • H epiatasis terhadap K • P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning) • Gamet Hk hK • F1 HhKk (hitam) • P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam) • Gamet HK, Hk, hK, hk • F2 • H – K – = 9 hitam • H – kk = 3 hitam • hhK – = 3 Kuning • hhkk = 1 putih
KOMPLEMENTER( 9 : 7 ) • Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi • Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang • Contoh ada 2 gen yang berinteraksi dalam menumbuhkan pigmen
C = menyebabkan timbul pigmen • c = tidak menimbulkan pigmen • P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen • p = tidak menumbuhkan pigmen • P1 CCpp (putih) X ccPP (putih) • Gamet Cp cP • F1 CcPp (ungu) • P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu) • Gamet CP, Cp, cP, cp • F2 • C – P – = 9 …. • C – pp = 3 …. • ccP – = 3 …. • Ccpp = 1 ….
komplementer • DDee x ddEE • tuli bisu tuli bisu DdEe Normal DdEe x DdEe Normal Normal Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip anak2nya?
Contoh soal • Sifat albino dikode oleh gen a. Suami istri masing-masing normal tetapi carrier albino, menginginkan 3 orang anak. Berapa peluang : • a, ketiganya normal? • b, jika ada anak yang albino, sebaiknya seorang saja pada laki-laki dan pada anak terakhir?
Soal: • Pada tanaman diketahui sbb: • B gen buah bulat dan alelnya b gen buah lonjong • H mendorong munculnya sifat dan alelnya h menghambat munculnya sifat. • Hasil testcross diperoleh 60 tanaman sebagai berikut: 20 tanaman bulat dan 40 tanamn buah lonjong, ujilah dengan Chi-square apakah hasil tersebut sesuai dengan harapan (baik)?
Soal • Pada tanaman dikenal gen B untuk buah bulat dan T untk batang tinggi. • Hasil persilangan F1 dengan individu yang diketahui resesif homosigotik, diperoleh keturunan dengan perincian sbb: • 30 tanaman buah bulat btng tinggi, 10 tanaman buah bulat batang pendek dan 20 tnm buah kisut batang pendek.
PAUTAN/LINKAGE • Peristiwa di mana 2 atau lebih gen terdapat pada satu kromosom yang sama • Jk tidak linkage AaBb • Linkage (AB) (ab) atau — B b a A AB ab • Coupling phase (Sis) • Repulsion phase (trans) a b A B A b a B 2 1
Warna tubuh dan bentuk sayap pada lalt buah Drosophila melanogaster • B = warna tubuh kelabu • b = warna tubuh hitam • V = sayap panjang • v = sayap pendek • P1 (BV) (BV) X (bv) (bv) • Gamet (BV) (bv) • F1 (BV) (bv) • P2 (BV) (bv) X (BV) (bv) • Gamet (BV) dan (bv) • F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv) • 3 kelabu panjang : 1 hitam pendek (kelabu, panjang) (hitam, pendek) (kelabu, panjang) (kelabu, panjang) (kelabu, panjang)
Cu = sayap normal • cu = sayap keriput • Sr = dada polos • sr = dada bergaris-garis • P1 (CuSr) (CuSr) X (cusr) (cusr) • Gamet ? • F1 ? • Test cross ? • Bagaimana jika gen dalam susunan TRANS? • Bagaimana rasio fenotip pada F2 ?
LINKAGE PD MANUSIA • Polidaktili dan warna mata • P = jari polidaktili • p = jari normal • B = warna mata hitam • b = warna mata biru • P1 (PB)(PB) X (pb)(pb) • Gamet ? • F1 ? • F2 jika di test cross ?
PINDAH SILANG P1 (MB)(MB) X (mb)(mb) (ungu, panj) (mrh,pd G (MB) (mb) F1 (MB)(mb) • M = biji ungu • m = biji merah • B = biji panjang • b = biji bulat (ungu,panjang) Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk 4 macam : (MB), (Mb), (mB), (mb) Di mana (MB) dan (mb) kombinasi parental (KP) Sedangkan (Mb) dan (mB) kombinasi rekombinan (KR)
PROSES PINDAH SILANG A B a b AB = KP Ab = KR aB = KR ab = KP Jika ditest cross akan didapat perbandingan n : 1 : 1 : n ( susunan Cis ) Jika trans 1 : n : n : 1
RASIO FENOTIP CO • Dengan susunan cis Jika di test cross rasio fenotip n : 1 : 1 : n • Dengan susunan Trans, jika di test cross, rasio fenotip 1 : n : n : 1 • Catatan : • KP jumlahnya tak terhingga/ frekuensinya lebih besar / lebih dari 50% • KR perbandingan 1/ frekuensinya lebih kecil / kurang dari 50%
DETERMINASI SEX • Manusia XX dan XY • Wanita 22AA,XX , Pria 22AA,XY • Serangga XX dan XO • Betina 3AA,XX, jantan 3AA,XO • Burung, kupu-kupu, ikan ZZ dan ZW • Betina ZW, jantan ZZ
TAUTAN SEX • Gen yang tergantung terdapat pada kromosom sex, atau tertaut pada sex kromosom • Mis pada warna mata merah pada Drosophila terpaut pada kromosom X • Yang putih pasti jantan , tetapi yang jantan belum tentu putih
GEN LETAL #1 • Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya. • Karena tugas gen asli untuk menumbuhkan suatu karakter/ bagian yg vital terganggu (mutasi) • Pengaruh gen letal kematian pd embrio, pada waktu lahir, setelah menjelang dewasa (gen subletal)
GEN LETAL #2 • Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat dominan (lihat tabel berikut) Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan
x Aa (hijau kekuningan) A,a Induk Gamet Aa (hijau kekuningan) A,a LETAL RESESIF(Albino pada tanaman) Rasio fenotip: 1 hijau : 2 hijau kekuningan : 1 albino (letal)
LETAL DOMINAN(Ayam redep) P Rr x Rr Rasio fenotip 1 redep homozigot (letal) : 2 redep heterozigot : 1 normal
x Aa (berambut kuning) A,a Induk Gamet Aa (berambut kuning) A,a LETAL DOMINAN(Tikus berambut kuning) Rasio fenotip 1 berambut kuning homozigot (letal) : 2 berambut kuning heterozigot : 1 normal
x Ss (Ayah) A,a Induk Gamet Ss (Ibu) A,a GEN LETAL PADA MANUSIA(Siclemia) Rasio fenotip 1 normal homozigot : 2 normal heterozigot : 1 letal
x Thth (Ayah) Th,th Induk Gamet Thth (Ibu) Th, th GEN LETAL PADA MANUSIA(Thalassemia) Rasio fenotip 1 Thalassemia mayor (letal) : 2 Thalassemia minor : 1 normal
Sel telur Sperma | X | Y | X ½ ½ semua | | XX | | XY ½ ½ JENIS KELAMIN
KETERANGAN = Perempuan (normal) = Laki-laki (normal) = individu albino Bahan Diskusi I Nomor generasi 2 1 II Individu pada setiap generasi 5 2 4 1 3 III IV V
Buta warna Sifat buta warna tertaut pada kromosom X Tipe perkawinan pada masyarakat yg ada kemungkinan penderita buta warna
Latihan Perkawinan ♂normal dan ♀ carier Perkawinan ♂buta warna dan ♀ carier
Hemofilia Kemungkinan genotip orang yang normal yang hemofilia Berbagai tipe perkawinan penyebab hemofilia
Golongan Darah#1 Hubungan antara Fenotip Golongan Darah Sistem A, B, O, Genotip, dan Kemungkinan Macam Gamet
Golongan Darah#2 Golongan darah orang tu dan kemungkinan atau tidak mungkin pada golongan darah anak-anaknya
Golongan Darah#3 Hubungan antaran Fenotip Golongan Darah Sistem M, N, Genotip, dan Kemungkinan Gamet Genotip Orang Menurut Sistem Rh