130 likes | 557 Views
PERTEMUAN KE-5. REFERENSI : Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami , Yogyakarta : Pustaka Pelajar. POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI.
E N D
PERTEMUAN KE-5 REFERENSI : Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami, Yogyakarta : Pustaka Pelajar POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
ENAM POLA “ISLAMISASI SAINS” DENGAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILUSTRASI (Bastaman, 1995) • Similarisasi • Paralelisasi • Komplementasi • Komparasi • Induktivikasi • Verifikasi
Similarisasi • Menyamakan konsep-konsep sains dengan konsep yang berasal dari agama, meski belum tentu sama • Mengakibatkan biasnya sains dan direduksinya agama ke taraf sains • Contoh : • Nafs al-amarah, al-lawwamah, al-muthmainnah disamakan dengan id, ego, dan super ego • Qalbu disamakan dengan super ego
Paralelisasi/ Ayatisasi • Menganggap paralel konsep yang berasal dari Al Qur’an dengan konsep yang berasal dari sains, karena kemiripan konotasinya tanpa menyamakan (mengidentikkan) keduanya • Sering digunakan sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation) atas kebenaran ayat Al Qur’an dalam rangka menyebarkan syi’ar Islam kepada kelompok masyarakat tertentu • Misal : • Menganggap perang dunia ketiga dengan kiamat • Menjelaskan perjalanan isra’ dan mi’raj paralel dengan perjalanan ke luar angkasa dg rumus S = v.t (jarak = kecepatan x waktu), faktor kecepatannya = tak terhingga
Komplementasi • Sains dan agama saling mengisi, saling memperkuat, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing • Terjadi saling mengabsahkan/justifikasi antara sains dengan agama • Contoh : • Manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan, dijelaskan dengan prinsip dietary • Kebijakan keluarga berencana didukung oleh ayat dalam al Qur’an dan hadist nabi
QS. An Nisaa‘ : 9 • Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Komparasi • Membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama mengenai gejala yang sama. • Contoh : • Teori motivasi dari psikologi dibandingkan dengan konsep motivasi yang dijabarkan dari ayat-ayat Al Qur’an
Induktivikasi • Asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang didukung oleh temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisik/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip agama dan Al Qur’an mengenai hal tersebut • Contoh : • Keteraturan dan keseimbangan yang sangat menakjubkan di dalam alam semesta ini menyimpulkan adanya hukum Maha Besar yang mengatur
Verifikasi • Mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadist • Contoh : • Penelitian tentang potensi madu sebagai obat yang dihubungkan dengan Q.S. An Nahl ayat 69, dan H.R Ibnu Majah,”Lazimkanlah memakai dua macam obat, yaitu Al Qur’an dan madu” • Penelitian tentang efek pengalaman dzikrullah terhadap ketenangan perasaan, sesuai dengan Q.S. Ar-Ra’ad ayat 28
EMPAT POLA PENGKAJIAN PSIKOLOGI ISLAMI (Nashori, 2002) • Menjelaskan ajaran Islam, masalah umat Islam menggunakan konsep psikologi (Psikologi menjelaskan Islam) • Membandingkan konsep tentang manusia berdasarkan kajian psikologi dan Islam (Perbandingan Psikologi dengan Islam) • Memberikan perspektif Islam terhadap konsep psikologi (Penilaian Islam terhadap Psikologi) • Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manusia yang dasarnya diangkat dari perspektf Islam (Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam)