270 likes | 713 Views
Peran Pengawas Sekolah sebagai Quality Control Mutu Pendidikan
E N D
REVITALISASI PERAN PENGAWAS SEKOLAH SEBAGAI QUALITY CONTROLMUTU PENDIDIKAN Oleh: JOKO PRASETIYO SMKN 1 BINTAN KEPULAUAN RIAU
MAKALAH SEMINAR NASIONAL “ Peningkatan Profesionalisme Pengawas Sekolah” Auditorium MM UGM Yogyakarta, 11 Januari 2012
OUTLINE A. Pendahuluan B. Sistem Manajemen Mutu 1. Sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance) 2. Indikator Sistem Penjaminan Mutu C. Keberadaan Pengawas Sekolah
OUTLINE D. Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pend. E. Peran LPMP dalam Membantu Peran Pengawas Sekolah
A. Pendahuluan Permasalahan Pendidikan di Indonesia “Institusi pendidikan dinilai belum berhasil memainkan peran penting sebagai pembentuk SDM yg bermartabat dan berkualitas”. Sumber: Koran SUARA MERDEKA, 31 Desember 2011 TANTANGAN Bagi Pengawas Sekolah !
1. Rekrutmen pengawas hanya didasarkan pada senioritas atau memperpanjang usia pensiun bagi birokrat. 2. Jabatan pengawas sekolah masih dipandang sebagai tempat isolasi bagi mereka yang berfikiran kritis dan inovatif. 3. Belum adanya perhatian yang serius dalam pembinaan karir pengawas sekolah. 4. Dalam penyelenggaraan tugasnya belum didukung oleh sarana prasarana dan alokasi pembiayaan yang memadai. Permasalahan Kepengawasan di Indonesia(Sumber: http://lpmpbanten.net)
Analogi Quality ControlIndustri Manufaktur & Pendidikan Manufacturing Process Output: Product INPUT(Raw Material) Internal QualityControl External QualityControl Output: Lulusan MasukanSiswa P B M External QualityControl Internal QualityControl
B. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) QC, QI and QA in Education Keterangan: QC: Quality Control (Pengendalian Mutu) QI: Quality Improvement (Peningkatan Mutu) QA: Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Ruang Lingkup Manajemen Mutudi Pendidikan/Sekolah PP No 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. 8 Standar Nasional Pendidikan: • Standar Isi • Standar Proses • Standar Kompetensi Lulusan • Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan • Standar Sarana dan Prasarana • Standar Pengelolaan • Standar Pembiayaan • Standar Penilaian
INTERNAL QUALITY ASSURANCE • Internal Quality Assurance atau Jaminan Mutu Internal (JMI) adalah proses ke arah penjaminan bahwa Sekolah/Madrasah ybs dapat memenuhi mutu yang dijanjikan. • JMI bertujuan melindungi masyarakat agar masyarakat mendapatkan pendidikan dan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan oleh penyelenggara Sekolah/Madrasah. • JMI adalah proses pengendalian mutu yang merupakan bagian paradigma baru pengelolaan Sekolah/Madrasah, yang meliputi:Mutu, Otonomi, Akuntabilitas, Evaluasi Diri, dan Akreditasi.
Dengan Otonomi yang dimiliki Sekolah/Madrasah harus dapat menyelenggarakan pendidikan secara bertanggungjawab, yaitu yang selalu menunjukkan adanya peningkatan mutu. • Sekolah/Madrasah harus dapat menjadikan Evaluasi Diri Sekolah sebagai bagian kegiatan yang terinternalisasi di dalam kehidupan Sekolah/ Madrasah tsb. • Sekolah/Madrasah harus secara sukarela membuka diri (dengan sikap penuh kejujuran) untuk dinilai oleh pihak luar dengan proses Akreditasi.
Evaluasi Diri merupakan proses internal yang bila dilakukan dengan baik dan ditindaklanjuti dengan sesuai merupakan bagian dari jaminan mutu internal. (Sudah sampai mana ED diinternalisasikan) • Akreditasi adalah bagian dari Jaminan Mutu Eksternal (JME) yang bila bisa berjalan sinergis dengan evaluasi diri akan menunjang pemeliharaan peningkatan mutu Sekolah/Madrasah.
C. Keberadaan Pengawas Sekolah Fungsi Pengawas Sekolah (Kepmendikbud No.20 Th 1998): Mitra guru dan kepala sekolah, Inovator, Konselor, Motivator, Kolaborator, Asesor, Evaluator dan Konsultan
Tugas Pengawas Sekolah (Permendiknas No.39 Th 2009) Meliputi: Mengawasi, memantau, mengolah dan melaporkan hasil pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan pada Satuan Pendidikan.
Kompetensi Pengawas Sekolah (Permendiknas No.12 Th 2007): Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, Kompetensi Sosial
Wilayah Tugas Pengawas Sekolah (Permendiknas No.12 Th 2007): Supervisi Manajerial Supervisi Akademik
D. Revitalisasi Peran Pengawas SekolahSebagai Quality Control Mutu Pendidikan • Perubahan paradigma kegiatan supervisi from Control to Help. • Rekrutmen pengawas harus sesuai dengan Permendiknas No.12 tahun 2007 dan PP no.19 tahun 2005. • Perlunya adanya pembenahan ulang dalam wilayah kerja binaan pengawas sekolah karena yang ada saat ini terlalu banyak. • Pemerintah pusat harus mendahulukan peningkatan kompetensi pengawas sekolah dibandingkan para kepala sekolah dan guru.
Pemerintah daerah/dinas pendidikan kabupaten/kota harus merumuskan dan membuat kebijakan yang seragam tentang proses pengawasan yang dilakukan di sekolah. Pengawas diberikan kewenangan dalam menyeleksi calon kepala sekolah dan melakukan proyek pelatihan dan pengembangan bagi guru-guru, serta menilai kinerja guru dan kepala sekolah selanjutnya direkomendasikan dalam peningkatan karirnya. Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah(Lanjutan)
Disediakan dana operasional dan tunjangan yang memadai bagi pengawas. Adanya kebijakan tentang Reward (penghargaan) dan Punishment (hukuman) yang tegas dari pemerintah daerah terhadap kinerja para pengawas. Peningkatan peran LPMP dalam memberikan bantuan teknis berupa pendidikan dan pelatihan bagi para pengawas sekolah. Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah(Lanjutan)
Sekian Terima Kasih