880 likes | 4.25k Views
PENULISAN KATA. Arief.Fiddienika, S.S. Pembahasan kata dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut:. Kata dasar Kata turunan Bentuk ulang Kata gabungan Kata ganti Kata depan Partikel. A. Kata Dasar.
E N D
PENULISAN KATA Arief.Fiddienika, S.S.
Pembahasan kata dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut: • Kata dasar • Kata turunan • Bentuk ulang • Kata gabungan • Kata ganti • Kata depan • Partikel
A. Kata Dasar • Penulisan kata dasar sering dihadapkan pada penulisan baku dan tidak baku. Penulisan karangan ilmiah, karangan yang didokumentasi, dan surat-menyurat resmi harus menggunakan kata baku. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh Penulisan Kata Dasar • Benar Salah Benar Salah • Aerobik erobikkualitas kwalitas • Akuarium aquarium kuantitas kwantitas • Apotek apotik Kurvakurve • Atlet atlit misi missi • Biaya beaya objekobyek
B. Kata turunan • Imbuhan yang terdiri atas awalan, sisipan, dan akhiran ditulis seramgkai dengan bentuk dasarnya. Misal: memukul, dipersatukan, telunjuk, bertemu, tulisan, terinjak • Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misal: Mem-PHK, di-restart
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran, ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misal: bergotong royong, mengaji ulang, garis bawahi, sebar luaskan. • Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misal: menggaris-bawahi, mencampuradukkan, dianaktirikan, pertanggungjawaban.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misal: adipati, dwiwarna, aerodinamika, biokimia, multirateral, mahasiswa.
Catatan dalam kata turunan: • Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, maka tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur tersebut. Misal: non-Indonesia, pro-Barat. • Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada sifat Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan, maka gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital. Misal: Tuhan Yang Maha Pengampun, Tuhan Yang Maha Pengasih. • Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan tersebut ditulis serangkai. Misal: Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita, Tuhan Yang Mahakuasa menentukan takdir kita.
Catatan dalam kata turunan: • Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk dasar. Misal: Kelompok yang pro lebih banyak dari yang kontra, Para demonstran mengampanyekan sikap anti terhadap teroris. • Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Misal: tak layak terbang, tak tembus cahaya.
C. Bentuk Ulang • Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak, mata-mata. • Catatan : • Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama saja. Misalnya: surat kabar, surat-surat kabar. • Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda. Misalnya: orang besar, orang-orang besar
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya: kekanak-kanakan • Catatan: • Angka 2 dapat digunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Misalnya: Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.
D. Gabungan Kata • Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, model linear • Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: anak-istri Ali, anak istri-Ali • Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, darmasiswa, puspawarna, matahari.
E. Kata Ganti • Kata ganti dalam bahasa Indonesia (aku, saya, kamu, engkau, dia, kita, kami, dan mereka) yang digunakan secara lengkap harus ditulis secara terpisah. • Kata ganti yang dipendekkan (ku, mu, nya) harus ditulis serangkai. Misal: milikku, cintamu
F. Kata Depan • Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalamgabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada, keluar, kemari.
G. Partikel • Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalahbuku itu baik-baik. Siapakah pacarmu itu?
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Jangankan rumah, gubuk pun aku tak punya. • Catatan: Kelompok kata yang ditulis serangkai apabila menunjukkan hubungan pertentangan. Misalnya:walaupun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun, kalaupun.
Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis serangkai dari bagian kalimat yang mendahului/mengikutinya. Misalnya: Mereka keluar kelas satu per satu. (demi) Aku mendapat uang jajan per bulan. (tiap)
Pelajari... • Singkatan dan akronim untuk minggu depan.