230 likes | 706 Views
Pengaruh Faktor Lingkungan Kimia terhadap Kesehatan. MK. Dasar Kesehatan Lingkungan (2 sks) Untuk smt 3 FKM UNAIR. Paparan zat kimia pd manusia :. Zat kimia alami di lingkungan zat kimia dari industri (buatan) yg lepas ke lingkungan Obat-obatan
E N D
PengaruhFaktorLingkungan Kimia terhadapKesehatan MK. Dasar Kesehatan Lingkungan (2 sks) Untuk smt 3 FKM UNAIR
Paparan zat kimia pd manusia : • Zat kimia alami di lingkungan • zat kimia dari industri (buatan) yg lepas ke lingkungan • Obat-obatan Berpotensi menimbulkan efek negatif (efek toksik/toksisitas) bg kesehatan
Sumber toksikan alami • Radiasi alamiah • Bakteri/jamur, mis : • aflatoksin (zat toksik yg dihasilkan o/ jamur Aspergillus flavus, tumbuh pd padi-an, jagung, kacang tanah karsinogen) • chlostridium botulinum (sporanya toksik neurotoksin) • Mineral, mis : • Flor (dlm air minum di India, Cina dan Afsel, kadar > 1 mg/l fluorosis gigi) • NaCl (tekanan darah tinggi) • Gas tertentu, mis : • CO
Sumber toksikan buatan • Lokasi paparan : • Industri pekerja • Lingkungan masy. umum yg tinggal di sekeliling industri • Contoh pemaparan okupasional • Asbestosis pd pekerja tambang, kilang minyak, pembongkaran bangunan • Tumor paru, ginjal, prostat akibat Cadmium pd pekerja di pabrik batere • Contoh pemaparan di lingkungan • Kasus minamata keracunan metil merkuri (limbah merkuri dr pabrik polivinil klorida yg menggunakan merkuri sbg katalis) • Benzene sbg solvent (pelarut) tinta anemia aplastik
Efek Toksik/Toksisitas • Definisi : Perubahan abnormal yg tdk diinginkan akibat pemaparan zat kimia toksik. • Tergantung pd : • Jenis zat kimia • Dosis zat kimia • Port d’ entry (inhalasi, ingesti, absorbsi dermal) • Tipe paparan • Akut : pemaparan < 24 jam ~ dosis tunggal • Sub kronis • Kronis: pemaparan berulang, jangka panjang, min. 3 hari terus menerus.
Efek toksik : • Efek akut dan efek kronis gejala dan efeknya sangat berbeda • Efek lokal dan efek sistemik • tgt bidang kontak • Reversibel dan irreversibel Sifat kronis zat kimia yg masuk ke dalam tubuh : • Teratogenik • Karsinogenik • Mutagenik
Zat kimia yg masuk ke dalam tubuh • Substansi yg bersifat lipofilik sulit dieksresi proses detoksifikasi dlm hati (proses biotransformasi). • Zat tsb diubah o/ hati metabolit yg sifatnya lebih larut dlm air dan tidak terlalu toksik dieksresikan. • Setiap zat kimia memiliki organ target yg spesifik (mempengaruhi sistem dlm tubuh) sistem pernafasan, hati, ginjal, sistem syaraf dan sistem imun.
Efek pd saluran pernapasan • Zat kimia yg masuk menimbulkan efek langsung pd sistem pernafasan atau terserap dlm sirkulasi sistemik. • Zat kimia yg terabsorbsi ke sistem peredaran darah, dari paru-paru akan melewati jantung kemudian didistribusi ke organ lain tanpa menjalani proses detoksifikasi di hati.
Cara kerja sistem pernapasan • Fungsi utama : • Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pd alveolus dan sistem darah. • Sistem pernapasan terdiri dari : Hidung, laring/tenggorok, trakea, bronkus, paru-paru dan pleura
Mekanisme pertahanan sistem pernafasan • Semua alur pernapasan dijaga oleh lapisan lendir (mukus) yg fungsinya untuk menjaga kelembaban dan menangkap partikel kecil agar tidak mencapai alveolus. • Partikel yg tertangkap oleh lendir dikeluarkan oleh silia ditelan atau dibatukkan ke luar tubuh. Bersihan mukosiliar
Zat kimia yg diabsorbsi melalui inhalasi • Gas mis: CO, SO • Uap, mis: merkuri larut dlm air (lendir) dapat menimbulkan iritasi (c) Aerosol, mis: partikel kecil tgt ukuran partikel Efek Akut &Efek Kronis Jalur Inhalasi
Efek akut jalur inhalasi • Konstriksi bronkus • Penyempitan jalan udara shg mengakibatkan mengi, ex : sulfur dioksida • Edema jalan udara • Akumulasi cairan di alveolus yg menyebabkan pembengkakan, ex : klorin, sulfur dioksida • Kerusakan sistem bersihan mukosiliar • Menyebabkan tertahannya toksikan lebih lama pd jalur pernapasan atas, ex: asap rokok, ozon.
Efek kronis jalur inhalasi • Kanker • Fibrosis • Bronkitis kronis (produksi lendir berlebihan dalam bronkus) • Emfisema (destruksi dinding alveolus)
Efek pd hati • Fungsi : • menerima substansi yg diabsorbsi oleh sal. Gastrointestinal sebelum disebarkan ke jaringan lain Proses digesti, metabolisme, sintesis nutrien detoksifikasi obat dan zat kimia. • Menyimpan glikogen, zat besi dan vitamin mis Vit A. • Komponen struktural utama hati = sel hati / hepatosit
Mekanisme pertahanan hati • Hati masih dpt berfungsi normal walaupun sebagian besar organ tsb telah rusak • Hati memiliki kemampuan beregenerasi dg cepat • Hepatotoksikan merusak hati dg 2 cara : • Steatosis (akumulasi lemak) ex : alkohol • Nekrosis (kematian sel hati/hepatosit) ex : aflatoksin, CCl4, kloroform
Efek pd ginjal • Fungsi : • Proses ekskresi (menyingkirkan zat sisa) • Menjaga keseimbangan cairan tubuh (komposisi & volume) • Pembentukan hormon • Unit fungsional utama ginjal = nefron • tdk dapat direproduksi bila rusak • Efek paparan zat kimia toksik adalah berkurangnya pengeluaran zat sisa (fungsi ekskresi terganggu) urine pekat
Nefrotoksikan merusak ginjal dg 4 cara : • Mengurangi aliran darah ke ginjal • Mengganggu kemampuan ginjal dlm memfiltrasi darah • Mempengaruhi fungsi sekresi • Menyumbat atau menghambat aliran urine Efek akut, biasanya disebabkan oleh logam, mis: garam merkuri, Pb, Cd Efek akut & kronis biasanya disebabkan oleh hidrokarbon terhalogenasi, mis: CCl4, kloroform
Efek pd sistem saraf • Sistem saraf : • Sistem saraf pusat : otak dan sumsum tulang belakang Fungsi : mengolah informasi sensorik dan menghasilkan respons motorik • Sistem saraf tepi • Fungsi Sistem Saraf: • Jalur komunikasi • Mengatur berbagai aktivitas tubuh dgn mengendalikan otot diseluruh tubuh • Mengendalikan sekresi zat kimia dari kelenjar • Unit fungsional = neuron • tdk dapat direproduksi bila rusak
Sistem pertahan barier darah- otak. Otak, sumsum tulang belakang dan saraf tepi dibungkus oleh suatu lapisan sel. • Neurotoksikan mengakibatkan cedera pada neuron, shg mengakibatkan terputusnya jalur komunikasi. Kerusakan bisa bersifat permanen ataupun menetap. • Contoh neurotoksikan : • Metil merkuri tremor, kelemahan otot, gangguan mental • Timbal mempengaruhi intelegensi anak • Karbondisulfida perubahan kepribadian, mimpi buruk, insomnia
Efek pd sistem imun = sistem pertahanan tubuh Komponen pokok : sel darah putih (neutrofil, makrofag dan limfosit) Neutrofil dan makrofag melindungi tubuh terhadap organisme asing yg masuk (termasuk sel rusak dan mati) dg cara menelan substansi tsb fagositosis Limfosit : limfosit T dan B, Limfosit B memproduksi antibodi -- vs antigen (sub. asing yg masuk)
Imunotoksikan menimbulkan 3 efek yg berlainan : • Imunosupresi Menekan sistem imun (menghambat fagositosis menurunkan jumlah sel penghasil antibodi) Ex: merkuri, timbal, pestisida • Hipersensitivitas/alergi Alergen menstimulasi limfosit B utk membentuk antibodi menimbulkan respon alergik Ex: dermatitis kontak nikel, merkuri • Autoimunitas Sistem imum kehilangan kemampuan utk membedakan sel tubuh sendiri dg sel asing Ex: pestisida, merkuri
Efek pd sistem reproduksi • Toksisitas reproduktif mencakup efek yang merugikan fungsi seksual dan fertilitas, mengganggu perkembangan normal janin. • 3 target utama toksikan reproduktif: • Mempengaruhi SSP utk mengubah sekresi hormon Ex: merkuri • Menghambat kerja sel gonad (ovarium & testis) kemandulan, penurunan kesuburan Ex: karbon disulfida • Menyebabkan cacat lahir (teratogen) Ex: benzene, arsenik
Daftar Pustaka • Widyastuti, Palupi dan Monica Ester. 2005. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran ECG.