360 likes | 1.27k Views
Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan Terintegrasi Melalui Klinik Sanitasi dan Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Bandung. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Pertemuan LS-LP Wilayah Layanan Kerja BBTKLPP Jakarta Tahun 2013
E N D
Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan Terintegrasi Melalui Klinik Sanitasi dan Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Bandung Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Pertemuan LS-LP Wilayah Layanan Kerja BBTKLPP Jakarta Tahun 2013 Bekasi, 2-4 Oktober 2013 Wied"13
Latar belakang • Kondisi sanitasi dasar rendah, cakupan Rumah Sehat rendah, pengelolaan sampah belum memenuhi syarat kesehatan • Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan (TBC, Diare, ISPA, DBD, Kulit) tinggi • Pelayanan Klinik Sanitasi belum optimal dan terintegrasi • Manajemen Data Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan belum optimal • Identifikasi Faktor Risiko Penyakit belum melibatkan masyarakat • Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masih rendah Wied"13
TAHAPAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERCONTOHAN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2012 Wied"13
DINKES KAB MODEL KEGIATAN TERINTEGRASI DINKES PROV PSM / PKK INPUT BAPPEDA PERALATAN BBTKL PP METODE & TEKNOLOGI SDM PERENCANAAN PENGORGA NISASIAN BPLHD ANGGARAN POLTEKES/PT KEBIJAKAN & KOMITMEN Labkesda DISPERTASIH MONEV PELAKSANAAN KEGIATAN • DINKES KAB/ PROV • PUSKESMAS (PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF) • BBTKL –PP : • BID. ADKL • BID SE • BID PTL • INSTALASI LABORATORIUM • MITRA KERJA LINTAS SEKTOR • MASYARAKAT Wied"13
LANJUTAN OUTPUT Wied"13
INDIKATOR KEBERHASILAN OUTPUT INPUT PROSES • Tersedianya tenaga kesehatan yang kompeten • Tersedianya anggaran dan sarana yang sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan klinik sanitasi. • Tersedianya data penyakit berbasis lingkungan • Terlaksananya manajemen faktor risiko kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan • Teridentifikasinya faktor risiko kesehatan lingkungan • Teridentifikasinya penyakit berbasis lingkungan • Peningkatan kualitas petugas kesehatan dan masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian FRKL &PBL • Tersedianya model intervensi/teknologi • Peningkatan kinerja klinik sanitasi • Terlaksananya pengendalian FRKL & PBL berbasis masyarakat. • Terlaksananya capacity building. • Pemberdayaan masyarakat • Terancangnya model intervensi/teknologi Wied"13
Pendorong • Puskesmas sudah menjalankan klinik sanitasi • Adanya sarana dan prasarana kegiatan klinik sanitasi • Adanya kegiatan pengawasan sarana sanitasi dasar melalui kegiatan inspeksi sanitasi • Pelaksanaan klinik sanitasi melibatkan lintas program terkait di puskesmas • Pelaporan rutin dari tingkat puskesmas kabupaten • Adanya pengolahan data hasil kegiatan klinik sanitasi • Adanya forum lintas sektor yang dilaksanakan secara rutin (musrenbang, lokbul) untuk membahas masalah sanitasi • Adanya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan surveilans FRKL (kader kesling) Wied"13
penghambat • Petugas sanitasi belum semuanya mampu melalukan pengolahan dan analisa data hasil kegiatan klinik sanitasi • Petugas sanitasi belum semua menyusun perencanaan program kesehatan lingkungan • Petugas sanitasi memiliki tugas rangkap dengan program lain • Tindak lanjut kegiatan konseling dalam gedung belum semuanya dilakukan intervensi kunjungan lapangan • Konsep klinik sanitasi masih belum dipahami oleh masyarakat (pasien) secara luas sehingga pasien PBL kadang harus dijemput bola ke bagian pemeriksaan untuk dilakukan konseling • Konsep klinik sanitasi sebagai fasilitas kegiatan pengendalian FRKL dan PBL masih dalam lingkup puskesmas, sedangkan poskesde atau posyandu sebagai pelayanan di masyarakat masih belum terpapar • Pencatatan data hasil kegiatan klinik sanitasi masih mencakup data pasien PBL yang datang ke puskesmas • Data hasil MFR belum didesinfokan ke lintas sektor/lintas program • Kurangnya pembinaan dari tingkat kabupaten secara rutin Wied"13
manfaat Keterpaduan dalam penilaian faktor resiko kesehatan lingkungan (penilaian jentik berkala oleh kader jumantik Integrasi pengawasan kualitas lingkungan melalui penguatan desa siaga melalui surveilans berbasis masyarakat Pengawasan perkembangan penerapan STBM perubahan perilaku BABs (natural leader) Pembentukan kelompok pemakai sarana Pemberdayaan masyarakat Pelaksanaan klinik sanitasi dalam gedung sudah terintegrasi (lintas program terkait) Penguatan desa siaga Penguatan jejaring LS/LP Wied"13
manfaat Manajemen kohort penyakit berbasis lingkungan melalui klinik sanitasi Pengembangan metode MFR di puskesmas lainnya Pengendalian pelaporan kegiatan klinik sanitasi melalui kegiatan BOK Revitalisasi Klinik Sanitasi Manajemen Pengendalian Penyakit di Pusk Pengendalian PBL berdasarkan data konseling klinik sanitasi Data faktor resiko didesinfokan ke LS/LP terkait baik di tingkat kabupaten/kecamatan (musrenbang) Pembentukan kelompok masyarakat untuk pemeliharaan dan pemakai sarana Pemicuan untuk pengembangan sarana sanitasi percontohan Penerapan TTG Wied"13
PELAKSANAAN WILTOH DALAM GAMBAR Wied"13
Surveilans Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan Di Masyarakat Wied"13
Surveilans FRKL / Kajian Evaluasi Manajemen terintegrasi Wied"13
Pelatihan Pemicuan STBM LS/LP Wied"13
Kajian limbah padat medis di 12 puskesmas percontohan Wied"13
TERIMA KASIH Wied"13