210 likes | 552 Views
PEDOMAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: 38/PB/2006. Barang Milik Negara. Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Tidak termasuk dalam pengertian BMN :
E N D
PEDOMAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: 38/PB/2006
Barang Milik Negara • Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Tidak termasuk dalam pengertian BMN: • Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki olehPemerintah Daerah. • Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki BUMN/BUMD. • Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah
Barang Milik Negara dalam Neraca • Aset lancar Persediaan: aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. • Aset Tetap aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan Konstruksi Dalam Pengerjaan.
Aset Tetap dalam Neraca • Tanah • Peralatan dan Mesin • Gedung dan Bangunan • Jalan Irigasi dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan • KDP adalahaset-aset yang sedang dalam proses pembangunan atau proses perolehannya belum selesai pada akhir periode akuntansi. • KDP mencakuptanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan jaringan; dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai dengan tanggal pelaporan belum selesai pengerjaannya.
Akuntansi KDP: Pengukuran • KDP dicatat dengan biaya perolehan. • Swakelola: biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan. • Kontrak konstruksi: termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal pelaporan; dan pembayaran klaim pada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.
Akuntansi KDP: Pengakuan • Aset berujud diakui sebagai KDP, jika: besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. • KDP merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap. • KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi: konstruksi yang secara substansi telah selesai dikerjakan; dan dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan
Akuntansi KDP: Pengungkapan • rincian Kontrak Konstruksi Dalam Pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiaanya; • nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya; • jumlah biaya yang telah dikeluarkan; • uang muka kerja yang diberikan; dan • retensi.
Organisasi Akuntansi KDP UAPB UAPPB-E1 UAPPB-W UAKPA UAKPB
Dokumen Penatausahaan KDP • SPM/SP2D, dan dokumen pendukung (kuitansi, faktur, BAST, kontrak, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, dan dokumen lain yang dipersamakan). • LA-SPM/SP2D: digunakan untuk mencatat hasil analisis terhadap SPM/SP2D beserta dokumen pendukungnya yang bertujuan u/mengetahui KDP mana saja yang dibiayai dengan SPM/SP2D dimaksud. • K-KDP: digunakan untuk mencatat akumulasi semua biaya yang dikapitalisasi pada setiap KDP. • L-KDP: laporan yang dibuat semesteran berdasarkan K-KDP untuk merekapitulasi saldo akhir KDP sebagai bahan pembuatan jurnal aset.
UAKPB UAKPB UAKPA Alur Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Mulai Salinan SPM/SP2D 2 UAKPA LAP BMN ADK Salinan SPM/SP2D Merekam BMN Ada BAST Final? Membuat Jurnal Aset (Pengurangan KDP) Y 2 PROSES SABMN 1 T Jurnal Aset Tetap Membuat Jurnal Aset (Penambahan KDP) LAP BMN Analisis Y ADK > 1 KDP LA-SPM Memo Penyesuaian T Merekam Jurnal Aset Tetap Mengirim ADK dan LAP BMN Mengisi K-KDP Posting Merekam MP K-KDP Cetak Neraca Buat CALK Posting akhir smt Cetak Neraca Buat CALK T Neraca Y CALK CALK Membuat L-KDP Neraca L-KDP 1 Selesai Selesai
Terimakasih Kunjungi kami di: www.perbendaharaan.go.id