410 likes | 641 Views
PERBEDAAN PENDAPAT KARENA PERSOALAN HADIS. Akhmad Jalaludin. بسم الله الرحمن الرحيم. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته. PENGERTIAN SUNNAH. Makna Etimologis : Ketentuan , aturan سُنَّةَ مَنْ قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُسُلِنَا وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا (الإسراء 77 )
E N D
PERBEDAAN PENDAPAT KARENA PERSOALAN HADIS Akhmad Jalaludin
بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENGERTIAN SUNNAH • MaknaEtimologis: • Ketentuan, aturan سُنَّةَ مَنْ قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُسُلِنَا وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا (الإسراء77) • Cara yang diadakan مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ • Jalan yang dilalui النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِى فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى • MaknaTerminologis: PerilakunormatifNabi Muhammad saw. yang menjadi model perilakubagiumatnya
PENGERTIAN HADIS • Maknaetimologis: • Perkataan • اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ(النساء: 87 ( • فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا (النساء: 78) • Berita • وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا (42) • وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا • MaknaTerminologis: Biladigunakansecaramutlak, hadisberartiinformasiyang berisiucapan, perbuatan, taqrirdansifatNabi. Jadi, hadisadalahwadahataukendaraan yang membawasunnahkepadakita
KEHENDAK ALLAH (AL-HUKM) AL-QUR’AN danRASUL (HADIS) (Fiqh/Syari’ah) MANUSIA
Penjelasan • Allah mempunyaikehendak. Kehendak-Nyadisampaikankepadamanusiadengan media bahasa Arab (al-Qur’an) danpribadiRasul (Sunnah) • SunnahRasul, baikucapanmaupunperbuatan, sampaikepadakitadalambentukhadis (rangkaiankata-kataberbahasa Arab) melaluipemberitaandarimulutkemulutlaluditulis
Jadi, al-Qur’an danHadiskeduanyamerupakanteks, yaiturangkaiankata-kataberbahasa Arab yang dilambangkandenganhuruf-huruf • Ketikadigunakan, bahasamemilikikelemahan, yaitutidaksepenuhnyadapatmewadahiapa yang dikehen-dakipenggunanya (dalamhalini Allah, Rasuldanparaperiwayathadis) 'Ulumul Hadis
Selanjutnya, manusiaberusahamemahami al-Qur’an danHadis (keduanyaberbentukteksberbahasamanusia, yaknibahasa Arab) • Manusia yang berusahamemahami al-Qur’an danHadismenghadapikelemahan lain daribahasa, yaitudapatmenimbulkankesalahpaham-an. Akibatnya, pemahamanmanusiaterhadap al-Qur’an danHadisbelumtentubenar.
Hadis yang merupakanberitajugamempunyaikemungkinankelirudalamprosesperiwayatannya. Akibatnya, kesahihanhadistidakmutlakbenar, kecualihadismutawatir. • Karenaitu, hadistidakhanyadapatmenimbulkanperbedaanpemahaman, tapijugaperbedaanpenilaiantentangkesahihannya
Contoh (1)HadistentangPosisiTanganketikaI’tidal • HadisHumayd al-Sa’di, riwayat al-Bukharidll. …فإذا رفع رأسه استوى حتّى يعود كلّ فقار مكانه …makaketikabeliaumengangkatkepalanya, beliautegakberdirihinggasetiapruasnyakembalikeposisinya
HadisRifa’ah bin Rafi’, riwayat Ahmad dll. فإذا رفعت رأسك فأقم صلبك حتى ترجع العظام إلى مفاصلها … makaketikaengkaumengangkatkepalamu, tegakkanlahtulangrusukmusehinggatulang-tulangkembalikepersendiannya 'Ulumul Hadis
Hadis Abu Hamid al-Sa’di, riwayat al-Turmudzi كان رسول الله صلعم إذا قام إلى الصلاة قال سمع الله لمن حمده ورفع يديه واعتدل حتى يرجع كلّ عظم في موضعه معتدلا Rasulullahsaw.jikaberdiridalamshalatmembaca “sami’allahulimanhamidah” danmengangkatkeduatangannyasertaberdirisehinggasetiaptulangnyakembalikeposisinyadalamposisitegak
Hadis-hadistersebutseringditafsirkandengan “kembalikeposisisemula, yaitubersedekap”. Padahalsamasekalitidakadamatanhadis yang mengatakan “kembalikeposisisemula” kecualihanyapenafsiranbelaka. • Bahkanungkapandalamhadis-hadistersebutlebihmenunjukkankeposisisantai (tanganlepaskebawah, tidakbersedekap)
HadisWa’il bin Hujr • وحين رفع رأسه من الركوع رفع يديهووضع كفيه وجافى وفرش فخذه اليسرى من اليمنى وأشار بأصبعه السبابة …danketikabeliaumengangkatkepalanyadariruku’, beliaumengangkatkeduatangannya, danmeletakkankeduatelapaktangannyadanmerenggangkan, danmeletakkanpahakirinyaditanah, tidakpahakanannya, danberisyaratdenganjaritelunjuknya
HadisinijugaditafsirkanbahwaNabibersedekapketikaI’tidal. Padahalhadisinitidakjelasmenunjukkanmeletakkantelapaktangandiatas dada (bersedekap) ketikaruku’. Bahkanjikadicermati, yang dimaksudadalahmeletakkantelapaktanganketikasujud 'Ulumul Hadis
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا عبد الله بن الوليد حدثني سفيان عن عاصم بن كليب عن أبيهعن وائل بن حجر قال : رأيت النبي صلى الله عليه و سلم حين كبر رفع يديه حذاء أذنيه ثم حين ركع ثم حين قال سمع الله لمن حمده رفع يديه ورأيته ممسكا يمينه على شماله في الصلاة فلما جلس حلق بالوسطى والإبهام وأشار بالسبابة ووضع يده اليمنى على فخذه اليمنى ووضع يده اليسرى على فخذه اليسرى Tapihadisinigharib. Salahseorangrawinya, yakni Abdullah bin al-Walidkontroversial, sebagianbesarahlihadismengkritiknya, sehinggahadisnyadla’if.
KarenaituMajlisTarjihberpendapatbahwaketikaberdirii’tidal, keduatanganluruskebawahdantidakbersedekap
Contoh (2) : Hadistentang Cara TurunketikaHendakSujud • Hadis dari Wâ’il bin Hujr r.a. bahwa ia melihat Nabi saw: إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ Apabila beliau sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya.” (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasâi, Abu Dâwud, semuanya melalui Syarîk bin ‘Abdillâh, dari ‘Âshim bin Kulayb, dari Bapaknya, dari Wâ’il bin Hujr ra.
Hadisriwayat Abu Hurayrah ra.: إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ Apabila salah seorang kalian sujud, maka janganlah mendekam seperti mendekam-nya onta, hendaklah meletakkan kedua tangannya lebih dahulu sebelum kedua lututnya. (HR. Abu Dâwud, al-Nasâi, Ahmad dan al-Dârimi) 'Ulumul Hadis
Mana yang shahih? • MenurutNâshiruddîn al-Albâni, hadis pertama dari Wâ'il berkualitas daif karena, menurutnya, di samping Syarîk yang banyak kesalahannya ini sendirian dan jalur ‘Ashîm bin Kulayb dari Bapaknya bermasalah, juga karena bertentangan dengan riwayat Abu Hurayrah yang dipeganginya 'Ulumul Hadis
Menurut Ibn al-Qayyim: justru matan hadis dari Abu Hurayrah-lah yang kacau dan ada kesalahan (wahm) sehingga terjadi syâdz (kejanggalan) berupa keterbalikan (maqlûb) dan ketidaksinkronan pada kalimat awal dengan kalimat akhir: pada kalimat awal melarang sujud seperti onta, tapi pada kalimat akhir justru menganjurkan supaya meletakkan kedua tangan lebih dahulu sebelum kedua lutut, padahal jika dicermati, cara onta sujud dengan meletakkan dan menekuk kaki depannya baru kemudian kaki belakangnya. 'Ulumul Hadis
Contoh (3): Cara bangununtukberdirilagi • Hadits ‘Abdullah bin ‘Abbasr.a.: أَنَّ رسَوُلْ َاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ فِيصَلاَتِهِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى الْأَرْضِ كَمَا يَضَعُ الْعَاجِنُ “SesungguhnyaRasulullah saw. jikabeliau (hendak) berdiridalamsholatnya, beliaumeletakkankeduatangannyadiatasbumisebagaimana yang dilakukanoleh al-‘ajin (orang yang melakukan ‘ajn)”.
Haditsinidisebutkanoleh Al-HafizhIbnuHajardalamTalkhish Al-Habir (1/466) dan An-NawawydalamAl-Majmu’ (3/421). • BerkataIbnu Ash-SholahdalamkomentarbeliauterhadapAl-Wasith –sebagaimanadalamAt-Talkhis- : “Haditsinitidakshohihdantidakdikenalsertatidakbolehberhujjahdengannya”. • Berkata An-Nawawy : “(Ini) haditslemahataubatil, tidakadaasalnya”.
Berkata Al-Azroq bin Qoisrahimahullah : رَأَيْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ وَهُوَ يَعْجِنُ فِي الصَّلاَةِ, يَعْتَمِدُ عَلَى يَدَيْهِ إِذَا قَامَ. فَقُلْتُ : مَا هَذَا يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ؟ قَالَ : رَأَيْتُ رسَوُلْ َاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَعْجِنُ فِي الصَّلاَةِ, يَعْنِي اعْتَمَدَ Sayamelihat ‘Abdullah bin ‘Umardalamkeadaanmelakukan ‘ajndalamsholat, bersandarpadakeduatangannyabilabeliauberdiri. Makasayabertanya , “Apainiwahai Abu ‘Abdirrahman?”, beliauberkata : “SayamelihatRasulullah saw. melakukan ‘ajndalamsholat –yaituberi’timad”. 'Ulumul Hadis
Hadisdiatasdiriwayatkanoleh al-Thabranidalamal-Awsath (4/213/4007) dan Abu Ishaq al-HarbidalamGhoribulHadits (5/98/1) darijalanYunus bin Bukairdari Al-Haitsamdari ‘Athiyah bin Qoisdari al-Azroq bin Qois. Al-Haitsamdisiniadalah al-Haitsam bin ‘Imran al-Dimasyqy, meriwayatkandarinya 5 orangdantidakada yang menilainyaterpercayakecualiIbnuHibban (al-Tsiqat: 2/296, dan al-Jarhwa al-Ta’dil: 4/2/82-83). Para ulamaberbedapendapattentangkedudukanrawi yang sepertiinisifatnya. Yang lebihtepatadalahbahwarawi yang sepertiinidihukumisebagairawi yang majhulhalyang hadis-nyatidakbisaditerima.
Haditsinijugabisadihukumisebagaihadits yang mungkardariduasisi : • Al-HaitsaminimenyelisihiHammad bin Salamah –yang beliauinilebihkuathafalannya- danjuga ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umary, yang keduanyameriwayatkandari Al-Azroq bin Qoisdenganlafazh “bahwabeliaubertumpudiatasbumikeduatanganbeliau” tanpaadatambahan yang menunjukkanbahwabeliaumengepalkankeduatangannya. 'Ulumul Hadis
HaditsiniberisituntunanshalatNabi saw. yang setiapharidisaksikanolehparashahabatdansekaligussatu-satunyahaditsmengenaimasalahini. Tapi, kenapahaditsinihanyadiriwayatkandarijalan al-Haitsamdari al-AzroqdariIbnu ‘Umar?!. Manamurid-murid senior Ibnu ‘Umar, seperti : Salim (anakbeliau), Nafi’ dan lain-lainnya, kenapamerekatidakmeriwayatkanhaditsinidariIbnu ‘Umartapijustrudiriwayatkanolehorang yang tingkatkemasyhurandanhafalannyabiasa-biasasaja?!
Selaindla’ifataudipersoalakankesahihannya, lafazhالْعَاجِنُdalamhadispertamalebihtepatberartiorangtua yang kalauberdiriberpegangan, danlafazhيَعْجِنُdalamhadiskeduaberartiberpegangantanahsebagaimanaberpegangannyaorangtuaketikaakanberdiri 'Ulumul Hadis
Contoh (4): Dudukakhirpadashalatduaraka’at • عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ … وَكَانَ يَقُولُ فِى كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ رِجْلَهُ الْيُمْنَىوَكَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ وَيَنْهَى أَنْ يَفْتَرِشَ الرَّجُلُ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ السَّبُعِ وَكَانَ يَخْتِمُ الصَّلاَةَ بِالتَّسْلِيمِ. Dan beliausetiapduarakaatmembacatahiyyatdanmeletakkan kaki kirinyaditanahdanmemberdirikan kaki kanannyadst. …
Hadisriwayat Muslim inimenunjukkanbahwaNabi saw. padasetiapselesaiduarakaatmembacatahiyyatdandudukdengancaraiftirasy. • Dari sinimunculpendapatbahwakalaushalatnyahanyaduarakaatmakacaradudukakhirnyaadalahiftirasy 'Ulumul Hadis
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ …. قَالَ أَبُوحُمَيْدٍالسَّاعِدِىُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم – رَأَيْتُهُ…. إِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى، وَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِه … jikabeliaududukpadarakaatkeduabeliaududukdiatas kaki kirinyadanmemberdirikan kaki kanannya, danjikadudukpadarakaatterakhirbeliaumemajukan kaki kirinyadanmemberdirikan kaki kanannyadandudukdiatastempatduduknya
Hadisriwayat al-BukhariinimenunjukkanbahwaNabidudukpadarakaatkeduadengancaraiftirasy, danpadarakaatterakhirdengancaratawarruk. Tapihadisinitidakmenunjukkancaradudukpadashalatduarakaat 'Ulumul Hadis
قَالَ أَبُو حُمَيْدٍ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- .....….. حَتَّى إِذَا كَانَتِ السَّجْدَةُ الَّتِى فِيهَا التَّسْلِيمُ أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ مُتَوَرِّكًا عَلَى شِقِّهِ الأَيْسَرِ. قَالُوا صَدَقْتَ هَكَذَا كَانَ يُصَلِّى -صلى الله عليه وسلم- … sehinggaketikadudukdimanadidalamnyabeliausalam, beliaumembelakangkan kaki kirinyadanduduktawarruk …
Hadisriwayat Abu Dawud, Ahmad dan al-TurmudziinimenunjukkanbahwadudukNabi saw. padaraka’atdimanabeliausalamadalahdengancaratawarruk. • Berdasarkanhadisini, MajelisTarjihberpendapatbahwaduduktahiyyatakhirdalamshalat, baikshalattersebutberjumlahempatrakaat, tigarakaatmaupunduarakaat, makacaraduduknyaadalahtawarruk. 'UlumulHadis
Contoh (5) : Jaritelunjukketikatahiyyat • HadisWa’il bin Hujr • ثم رفع أصبعه فرأيته يحرّكها يدعو بها KemudianNabi saw. mengangkatjaritelunjuknyalaluakumelihatbeliaumenggerak-gerakkannyauntukberdo’adengannya(HR. al-Nasa’i, Ahmad, al-DarimidanIbnHibban).
Hadisinimelaluijalur ’Ashim bin KulaybdaribapaknyadariWa’il bin Hujr. Hadisinisyadz, kalimatفرأيته يحركهاadalahtambahan yang syadzkarenahanyaadadalamjalur yang melaluiZa’idah bin Qudamah Abu al-Shatl, sedangkan11jalurlainnyatidakmenyebutkankalimattersebut. 'Ulumul Hadis
Tapi al-Albani menilai sanad hadis tsb. shahih. Padahal, ketika membahas hadis tentang sujud, al-Albani menilai jalur yang sama dari ’Ashim bin Kulayb dari bapaknya tersebut sebagai dla’if. Di sini tampak inkonsistensi al-Albani. • Seandainya pun hadis itu sahih, Kata يحرّك tidak mesti berarti menggerak-gerakkan (secara berulang-ulang), tetapi bisa pula menggerakkan (satu kali). Dengan arti kedua ini, maka kata يحرّكها dalam hadis tsb. menjelaskan ttg. menggerakkan jari telunjuk untuk memberi isyarat (menunjuk).
Hadis Abdullah bin Zubayr كان يشير بأصبعه إذا دعا ولايحرّكها Nabi saw. memberiisyaratdenganjaritelunjuknyaketikaberdoadantidakmenggerak-gerakkannya(HR. Al-Nasa’idan Abu Dawuddari ‘Abdullah bin Zubayr) Semuaahlihadissepakatakankesahihanhadisini.
Al-Albanimenilaikalimatولايحرّكهاsebagaisyadz, tetapidiatidakmampumembukti-kanletaksyudzudznya. Hal inimenjadisasarankritik al-Yamani dalambukunyaal-BisyarahterhadapbukuShifat al-Shalatnya al-Albani. • Denganmenggunakanmetodetarjih, yang dipegangidandiamalkanadalahhadis yang kedua (tidakmenggerak-gerakkanjaritelunjuk). Sedangkanhadispertama (menggerak-gerakkanjaritelunjuk), karenakontroversialdansyadz, makaditinggalkandantidakdiamalkan.
4 HalanganBerpikirObjektif Francis Bacon dalamNovumOrganum: (1) idolatribus (idols of the tribe), (2) idolaspecus (idols of the den or cave), (3) idolafori (idols of the market), (4) idolatheatri (idols of the theatre) 'Ulumul Hadis