280 likes | 490 Views
Statistik Harga Pedesaan Subdit Statistik Harga Pedesan Direktorat Statistik Harga. NILAI TUKAR PETANI (NTP). SEJARAH PENGHITUNGAN NTP.
E N D
StatistikHargaPedesaanSubditStatistikHargaPedesanDirektoratStatistikHargaStatistikHargaPedesaanSubditStatistikHargaPedesanDirektoratStatistikHarga
SEJARAH PENGHITUNGAN NTP • NTP Pertama dengan Tahun Dasar 1976=100, Mencakup 4 provinsi (di Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR). • NTP kedua Menggunakan Tahun Dasar 1983=100, Mencakup 4 provinsi (di Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR).
NTP ketiga Mengunakan Tahun Dasar 1987=100, Mencakup 14 Provinsi (4 Provinsi Jawa dan 10 Provinsi luar Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR). • NTP keempat Menggunakan Tahun Dasar 1993=100, Mencakup 23 Provinsi (4 Provinsi Jawa dan 19 Provinsi luar Jawa) dan Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan & Tanaman Perkebunan Rakyat. • NTP kelima Menggunakan Tahun Dasar 2007 = 100, Mencakup 32 Provinsi dan 5 Sub sektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan
A. PengertianUmum NTP merupakanindikator proxy kesejahteraanpetani NTP merupakanperbandinganantaraIndeksharga yang diterimapetani (It) denganIndeksharga yang dibayarpetani (Ib)
@ IndeksHarga Yang DiterimaPetani (It) Penimbang yang digunakanuntuk It adalahnilaiproduksi yang dijualpetanidaritiapjenisbaranghasilpertaniantanamanpangan, hortikultura, perkebunanrakyat, peternakan, perikanan. Penghitungan diagram timbangandiperlukantigamacam data pokokyaitu : a. KuantitasProduksiTiapJenisTanaman b. HargaProdusenPertanian c. Persentase Marketed Surplus
Persentase Marketed Surplus Perbandinganantaranilaiproduksi yang dijualpetanidengannilaiproduksi yang dihasilkan per jenistanamanpertanian. Dalampenghitungannilaiproduksi yang dijualdigunakanrumus :NMSi = % MSi x Pi x Qidimana:NMSi = Nilaiproduksi yang dijualuntukjenisbarangi% MSi = Persentase Market Surplus untukjenisbarangiPi = HargaprodusenuntukjenisbarangiQi = Kuantitasproduksiuntukjenisbarangi
@ IndeksHarga Yang DibayarPetani (Ib) a. KelompokKonsumsiRumahTangga b. KelompokBiayaProduksidanPenambahanBarang Modal • Sub KelompokBiayaProduksi, UpahdanLainnya Penimbanguntukkelompokiniadalahongkos/biaya yang dikeluarkanolehpetanitetapitidaktermasukongkosproduksi yang berasaldariproduksisendiri. • Sub KelompokPenambahanBarang Modal Jenisbarang yang dicakuppadakelompokiniadalahbarang yang penggunaannyatahan lama (durable goods) seperticangkul, bajakdanlainnya. IndeksKelompokKonsumsiRumahTangga (IKRT) jugamerupakanproxy InflasiPedesaan
It Nasional Maret ‘09 (2007=100) = 117,46 ; artinya tingkat harga produk pertanian mengalami kenaikan secara rata-rata hampir 1,17 kali lipat dibanding dgn produk yg sama pada thn 2007. • Ib Nasional Maret `09 (2007=100) = 119,96 ; artinya tingkat harga kebutuhan petani naik 1,19 kali lipat dibanding dgn tingkat harga pd tahun 2007.
B. ArtiAngka NTP • NTP > 100, berartipetanimengalami surplus. Hargaproduksinaiklebihbesardarikenaikanhargakonsumsinya. Pendapatanpetaninaiklebihbesardaripengeluarannya. • NTP = 100, berartipetanimengalamiimpas. Kenaikan/penurunanhargaproduksinyasamadenganpersentasekenaikan/penurunanhargabarangkonsumsi. Pendapatanpetanisamadenganpengeluarannya. • NTP< 100, berartipetanimengalamidefisit. Kenaikanhargaproduksirelatiflebihkecildibandingkandengankenaikanhargabarangkonsumsinya. Pendapatanpetaniturun, lebihkecildaripengeluarannya.
C. KegunaandanManfaat • Dari IndeksHarga Yang DiterimaPetani (It), dapatdilihatfluktuasihargabarang-barang yang dihasilkanpetani. Indeksinidigunakanjugasebagai data penunjangdalampenghitunganpendapatansektorpertanian. • Dari IndeksHarga Yang DibayarPetani (Ib), dapatdilihatfluktuasihargabarang-barang yang dikonsumsiolehpetani yang merupakanbagianterbesardarimasyarakatdipedesaan, sertafluktuasihargabarang yang diperlukanuntukmemproduksihasilpertanian. PerkembanganIbjugadapatmenggambarkanperkembanganinflasidipedesaan.
NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. • Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.
D. Ruanglingkup CakupanKomoditas: • Sub SektorTanamanPanganseperti: padi, palawija, • Sub SektorHortikulturaseperti : Sayur-sayuran, buah-buahan, tanamanhias & tanamanobat-obatan • Sub SektorTanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti: kelapa, kopi robusta, cengkeh, tembakau, dankapukodolan. Jumlahkomoditasinijugabervariasiantaradaerah.
Sub SektorPeternakanseperti : ternakbesar (sapi, kerbau), ternakkecil (kambing, domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasilternak (sususapi, telur, dll). • Sub SektorPerikanan, baikperikanantangkapmaupunbudidaya. • Barang/jasauntukkelompokmakanandan non makanan Cakupan Wilayah: Wilayah yang dicakupdalampenghitungan NTP meliputi 32 Provinsikecuali Prov. DKI Jakarta
E. Pengumpulan Data Harga Dilakukanwawancaralangsungdenganmenggunakandaftar HP-1A, HP-1B, HP-2.1, HP-2.2, HP-2.3, HP-2.4 (HP-2.4.1 dan HP-2.4.2), dan HP-2.6 • Daftar HP-IA dan HP-IB mencatathargaeceranbarang/jasakelompokmakanandanbukanmakananuntukkeperluankonsumsirumahtanggapetani. Pencatatanhargadilakukansetiapbulanpadaharipasaran yang terdekatdengantanggal 15. • Daftar HP-2.1 mencatathargaprodusen yang dihasilkanpetanidanhargaeceranbarang/jasauntukkeperluanproduksipertaniansub sektortanamanpangan. Pencatatanhargadilakukanpadakecamatanterpilihpadatanggal 15 denganmenanyakanhargatransaksiantaratanggal 1 sampaidengan 14 padabulan yang bersangkutan.
Daftar HP-2.2 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektortanaman perkebunan rakyat (tpr). Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan. • Daftar HP-2.3 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektor peternakan. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan.
Daftar HP-2.4 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektorperikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan. • Daftar HP-2.6 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektor hortikultura. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan.
F. PemilihanSampel (Kecamatan) • Denganrancangan sampling duatahap, yaitu : • Tahappertama, darisetiapprovinsidipilihsecarapurposive bersyarat,dipilihsejumlahkabupaten yang merupakandaerahsentraproduksipertanian, • Tahapkedua, darisetiapkabupatenterpilih, dipilihsejumlahkecamatan yang merupakansentraproduksipertanian.
G. PemilihanPasar PemilihanPasardikecamatanterpilihberdasarkan kriteria : • Paling besardikecamatantersebut • Beranekaragambarang yang diperdagangkan • Kebanyakanmasyarakatberbelanjadisana • Dapatdijaminkelangsungan (kontinyuitas) pencatatanharganya. • Pasarterletakdidesapedesaan.
H. PemilihanResponden • RespondenHargaKonsumenPedesaan, adalah • Di setiappasardiwawancarai 3-4 pedaganguntuksetiapjenishargabarang yang diperjualbelikan. • Dokterpraktek, rumahsakit, tukangpangkasrambut, tukangjahit, sekolahdsb. • RespondenHargaProdusenPertanianadalahPetani yang dipilihberdasarkankriteriasebagaiberikut: • Tinggaldidesapedesaan (kecamatanpedesaan) • Menjualbermacamhasilproduksipertanian • Pencatatanhargaterjaminsecarakontinyu.
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME SensusPertanian 2003 Proyeksi RT Bobot Per sub (ST03) P ertanian 2007 sector/Propinsi/ Nasional Survei Pertanian /SPNV/ SBIdan Nilai Produksi SPI(perikanan) pertanian Diagram Timbang ( IT) Departem en Terkait Ratio Marketed Surplus NTP SP TahunDasar - Persubsektor Indeks (SPTD) Ratio BPPBM propinsi/Nasional Harga yang dan KRT - Gabungan propinsi Diterima Struktur Input PDRB - Gabungan petani (IT) (Ratio Surplus Usaha Nasional Nilai BPPBM dan Pertanian terhadap - Struktur BPPBM Total Input ) SURVEI Struktur Nilai KRT per Diagram Ongkos Usaha Tani bulan dan Indeks Timbang (IB) (SOUT) Strukturnya Harga yang Dibayar Petani (IB) Pembanding Paket Susenas modul komoditas KRT konsumsi & SBH 2007 P (2007) RH (Relatif 0 SurveiHargaPedesaan Harga) • Skema Penyusunan Diagram Timbang NTP (2007=100)
Formula NTP Provinsi per Subsektor ∑PnQo Iti = ───── × 100 % ∑PoQo Iti = Indeks Harga Yang diterima Petani Subsektor i Pn = Harga Komoditi pada bulan berjalan Po = Harga Komoditi pada tahun dasar Qo = Kuantum tahun dasar ∑PnQo Ibi = ─────── × 100 % ∑PoQo Ibi = Indeks Harga Yang dibayar Petani Subsektor i Iti NTPi = ── × 100 % Ibi NTPi = NTP Subsektor I di suatu Provinsi i = Tanaman Pangan, Hotikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan
Formula NTP Provinsi (Gabungan Subsektor) NTPp = ∑NTPi × wi x 100 % NTPp = NTP Gabungan Subsektor di suatu Provinsi NTPi = NTP Subsektor I di suatu Provinsi Wi = Jumlah Rumah Tangga Subsektor i di Provinsi i = Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan
Formula NTP Nasional Per Subsektor ∑ITi Wi NTPNi = ────── × 100 % ∑IBi Wi NTPNi = NTP per Subsektor di Indonesia (Nasional) ITNi = Indeks Harga Yang Diterima Petani per Subsektor di Indonesia (Nasional) IBNi = Indeks Harga Yang Dibayar Petani per Subsektor di Indonesia (Nasional) Wi = Jumlah Rumah Tangga per Subsektor di suatu Provinsi i = Provinsi
Fomula NTP Nasional (GabunganSubsektor) NTPN = ∑NTPNi x wi x 100 % NTPN = NTP Nasional NTPNi = NTP per Subsektor di Indonesia (Nasional) Wi = Jumlah Rumah Tangga per Subsektor i di Indonesia (Nasional) i = Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan