1.59k likes | 4.52k Views
KULIAH HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA. dr. IFDELLIA SURJADI. SISTEM REPRODUKSI PRIA. ORGANA GENITALIA INTERNA TESTIS TRACTUS GENITALIS DUCTULUS EFFERENS TESTIS DUCTUS EPIDYDIMIDIS DUCTUS DEFERENS DUCTUS EJACULATORIUS ORGANA GENITALIA EXTERNA SCROTUM PENIS
E N D
KULIAH HISTOLOGISISTEM REPRODUKSI PRIA dr. IFDELLIA SURJADI
SISTEM REPRODUKSI PRIA • ORGANA GENITALIA INTERNA • TESTIS • TRACTUS GENITALIS • DUCTULUS EFFERENS TESTIS • DUCTUS EPIDYDIMIDIS • DUCTUS DEFERENS • DUCTUS EJACULATORIUS • ORGANA GENITALIA EXTERNA • SCROTUM • PENIS • GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE • GLANDULA SEMINALIS • GLANDULA PROSTATA • GLANDULA BULBOURETHRALIS
SISTEM REPRODUKSI PRIA DUCTUS DEFERENS VESICALIS GLANDULA VESICALIS DUCTUS EJACULATORIUS GLANDULA PROSTATA GLANDULA BULBO-URETHRALIS BULBO-URETHRALIS URETHRA PENIS URETHRA GLANS PENIS EPIDIDYMIS TESTIS SCROTUM
TESTIS • BENTUK: • OVOID PIPIH (SEPASANG) • UKURAN: • 4 - 4,5 cm X 2 - 2,5 cm X 2 - 2,5 cm, BERAT: 15 - 25 g • LOKASI: • EKSTRA-ABDOMINAL, DI DALAM KANTONG SCROTUM • ORGANISASI: • DIBUNGKUS OLEH: • TUNICA VAGINALIS (TUNICA SEROSA) • LAMINA PARIETALIS • LAMINA VISCERALIS • TUNICA ALBUGINEA (JARINGAN PENGIKAT) • LOBULUS TESTIS: • DIPISAHKAN OLEH SEPTULUM TESTIS, LANJUTAN T. ALBUGINEA • PARENCHYMA TESTIS: • TUBULUS SEMINIFERUS • INSTERSTITIUM TESTIS
SELUBUNG TESTIS • TUNICA VAGINALIS PROPRIA TESTIS(BERASAL DARI PERITONEUM) • LAMINA PARIETALIS • LAMINA VISCERALIS • DIPISAHKAN OLEH CELAH BERISI CAIRAN SEROSA • JARINGAN PENGIKAT DILAPISI MESOTEL • TUNICA ALBUGINEA: • LANGSUNG KONTAK PARENKIM • JARINGAN PENGIKAT PADAT FIBROSA • MELANJUTKAN SEBAGAI SEPTULUM TESTIS SECARA RADIER • DIDAERAH POSTERIOR MENJADI MEDIASTINUM TESTIS • TUNICA VASCULOSA TESTIS • SEPTULUM TESTIS: • MEMBATASI RUANGAN BERBENTUK PIRAMID • 250 RUANGAN • BERISI LOBULUS TESTIS
LOBULUS TESTIS • KOMPONEN: • TUBULUS SEMINFERUS CONVULOTUS SEBANYAK 1 - 4 BATANG. • JARINGAN INTERSTITIEL • MENEMPATI RUANGAN YANG DIBATASI: • TUNICA ALBUGINEA • JARINGAN PENGIKAT PADAT • MELANJUTKAN MENJADI SEPTULUM TESTIS • MEDIASTINUM TESTIS(SEBELAH POSTERIOR) • TUNICA VASCULOSA • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR, ANYAMAN PEMB. DARAH • MENGIKUTI SEPTULUM • MELANJUTKAN MENJADI JARINGAN INTERSTITIAL: • BERISI SEL MAKROFAG, FIBROBLAS, MASTOSIT, SEL MESENKIM • SEL INTERSTITIEL LEYDIG • SEL KELENJAR ENDOKRIN MENGHASILKAN TESTOSTERON
BAGAN TESTIS DAN SALURAN KELUAR SPERMA DUCTUS DEFERENS EPIDIDYMIS
TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS • BENTUK DAN UKURAN : • PIPA HALUS, BERKELOK-KELOK • PANJANG: 30 - 70 cm, DIAMETER:150 - 250 m • FUNGSI: PARS SECRETORIA DARI KELENJAR SITOGENIK • DINDING: • EPITEL BERLAPIS ( 4 - 8 LAPIS) • SEL SPERMATOGENIK • SPERMATOGONIUM • SPERMATOSIT PRIMER • SPERMATOSIT SEKUNDER • SPERMATID • SPERMATOZOON • SEL PENYOKONG: • SEL SERTOLI • MEMBRANA BASALIS • LAMINA PROPRIA • SEL-SEL MESENKHIM DARI JARINGAN INTERSTITIEL • SEL MYOID: EPITELOID DAN KONTRAKTIL
SEL SPERMATOGENIK DALAM TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS SPERMATOGONIUM A SPERMATOGONIUM B SEL MIOID SEL SERTOLI SPERMATID SPERMATOSIT IB
SEL SPERMATOGENIK • SPERMATOGONIUM TIPE A • SEL BULAT, KECIL, INTI DENGAN KHROMATIN YANG BER- KELOMPOK; DEKAT MEMBRANA BASALIS; MENGADAKAN MITOSIS BEBERAPA KALI; SEBAGIAN BERDIFERENSIASI MENJADI: • SPERMATOGONIUM TIPE B • SEL BULAT, TUMBUH LEBIH BESAR DAN BERDIFERENSIASI: • SPERMATOSIT PRIMER • MIOSIS I, MENJADI HAPLOID, MENJAUHI M. BASALIS • SPERMATOSIT SEKUNDER • MIOSIS II, HAPLOID, SEL BERUKURAN PALING BESAR DARI SEL SPERMATOGENIK; MELAKUKAN SPERMATOGENESIS • SPERMATOZOON • BENTUK SUDAH BERUBAH SEKALI, DENGAN KELENGKAPAN UNTUK BERGERAK CEPAT • MENCAPAI PERMUKAAN EPITEL.
SEL SERTOLI • STRUKTUR: • BENTUK DASAR: • SILINDRIS; BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS; MENCAPAI PERMUKAAN TUBULUS SEMINIFERUS; • SITOPLASMA MENYELUBUNGI BEBERAPA SEL SPERMATOGENIK DI SEKELILINGNYA; • INTI: MELIPAT-LIPAT; 9 m X 12 m • HUBUNGAN DENGAN SEL SERTOLI LAINNYA: • TIGHT JUNCTION • FUNGSI: • MENOPANG SECARA MEKANIK • PERLINDUNGAN SEL-SEL SPERMATOGENIK • MEMBENTUK SAWAR • MELALUI TIGHT JUNCTION, MEMISAHKAN: • KOMPARTIMEN ADLUMINAL DAN KOMPARTIMEN BASALIS • NUTRISI • FAGOSITOSIS SISA-SISA SITOPLASMA SEL SPERMATOGENIK
TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS • STRUKTUR: • BAGIAN DARI LOBULUS TESTIS • KELANJUTAN TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS • PENDEK • LUMEN LEBIH SEMPIT • DINDING: • TANPA SEL-SEL SPERMATOGENIK • SEL-SEL SERTOLI MULAI JARANG, YANG AKAN MENGHILANG • EPITEL KUBOID SELAPIS • LOKASI: • RUANGAN YANG DIBATASI OLEH SEPTULA TESTIS • DAERAH POSTERIOR • FUNGSI: • DUCTUS EXCRETORIUS • BERMUARA DALAM RETE TESTIS
TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS PEMBULUH DARAH
RETE TESTIS • LOKASI: • MEDIASTINUM TESTIS (DAERAH POSTERIOR TESTIS) • STRUKTUR: • ANYAMAN RUANGAN-RUANG SEMPIT • DIBATASI OLEH: • EPITEL KUBOID SELAPIS • SEL EPITEL MEMILIKI MIKROVILI (JARANG) • DIKELILINGI OLEH JARINGAN PENGIKAT PADAT • FUNGSI: • DUCTUS EXCRETORIUS • PENGHUBUNG ANTARA TUBULUS SEMINIFERUSRECTUS DAN DUCTULUS EFEFERENTES • MENYALURKAN SPERMA
JARINGAN INTERSTITIEL • LETAK: • DIANTARA TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS • STRUKTUR • JARINGAN PENGIKAT • JARINGAN SARAF • PEMBULUH DARAH • PEMBULUH KAPILER TIPE FENESTRA • SEL INTERSITIEL LEYDIG • BERKELOMPOK ATAU MENYENDIRI • BERINTI BULAT • DIKELILINGI KAPILER DARAH • SEL ENDOKRIN • MENGHASILKAN HORMON TESTESTERON
DUCTULUS EFFERENTES TESTIS • PENAMPILAN: • 12 -15 BATANG SALURAN BERJALAN SPIRAL SEBAGAI KELAN-JUTAN RETE TESTIS • MUNCUL DARI PERMUKAAN TESTIS • MEMBENTUK BANGUNAN SEBAGAI KERUCUT SEBANYAK 5 - 10 • CONUS VASCULOSUS • PUNCAK MENHADAP PERMUKAAN TESTIS • DASAR KERUCUT MENGHADAP EPIDIDYMIS • MIKROSKOPIS POTONGAN MELINTANG: • BENTUK LUMEN DIBATASI PERMUKAAN YANG BERGELOMBANG • EPITEL SELAPIS DENGAN 2 KELOMPOK SEL YANG BERBEDA UKURAN, TERSUSUN SECARA BERGANTIAN: • KELOMPOK SEL-SEL BERBENTUK KUBOID • KELOMPOK SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS BERSILIA • DILUAR MEMBRANA BASALIS: SEL-SEL OTOT POLOS SIRKULER
DUCTULUS EFFERENTES TESTIS SEL OTOT POLOS
TRACTUS GENITALIS INTRATESTICULARIS FUNGSI: TRANSPORTASI PRODUK KELENJAR TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS RETE TESTIS DUCTULUS EFFERENTIS DUCTUS EPIDIDYMIDIS
EPIDIDYMIS • PENAMPILAN: • BERBENTUK SEBAGAI BULAN SABIT, PANJANG < 7,6 cm • MENEMPEL TESTIS • LOKASI: • SISI DORSAL TESTIS • BAGIAN-BAGIAN: • CAPUT EPIDIDYMIDIS (DI ATAS) • CORPUS EPIDIDYMIDIS • CAUDA EPIDIDYMIDIS ( MENGECIL DI BAWAH) • KOMPONEN: • SELUBUNG: • TUNICA SEROSA TESTIS (TUNICA VAGINALIS) • DUCTUS EPIDIDYMIDIS YANG BERKELOK-KELOK MULAI DARI CAPUT DAN BERAKHIR PADA CAUDA EPIDIYMIDIS • TERSUSUN PADAT • ANYAMAN PEMBULUH DARAH
EPIDIDYMIS DUCTUS DEFERENS CAPUT EPIDIDYMIDIS CORPUS EPIDIDYMIDIS CAUDA EPIDIDYMIDIS
DUCTUS EPIDIDYMIDIS • PENAMPILAN: • BERKELOK-KELOK PADAT • SEJUMLAH POTONGAN MELINTANG DUCTUS EPIDIDYMIDIS YANG BERDEKATAN DIPISAHKAN OLEH JARINGAN PENGIKAT • BENTUK POTONGAN: BULAT, OVAL ATAU LAIN. • UKURAN: PANJANG MENCAPAI 6 meter • MIKROSKOPIS: • EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS : • SEL SILINDRIS TINGGI DENGAN STEREOSILIA • MAKIN KE DISTAL MAKIN PENDEK MENJADI KUBOID • MEMPUNYAI FUNGSI SEKRETORIS • SEL BASAL : PENDEK TIDAK MENCAPAI PERMUKAAN • FUNGSI: TIDAK JELAS • LAPISAN OTOT POLOS • BERTAMBAH TEBAL KE ARAH CAUDA EPIDIDYMIDIS • DAERAH CAPUT: SIRKULER • DAERAH CORPUS : 2 LAPIS - SIRKULER DAN SERONG • DAERAH CAUDA: 3 LAPIS
DUCTUS EPIDIDYMIDIS SAYATAN EPIDIDYMIS
LAPISAN DINDING DUCTUS EPIDIDYMIDIS POTONGAN MELINTANG DAERAH PROKSIMAL POTONGAN MELINTANG DAERAH DISTAL
DUCTUS DEFERENS • DI BAGI DALAM: • PARS EPIDIDYMIDIS: • BAGIAN DEKAT TESTIS • PARS FUNICULARIS: • SEBAGAI BAGIAN DARI FUNICULUS SPERMATICUS • FUNICULUS SPERMATICUS = DUCTUS DEFERENS BERSAMA: A. SPERMATICA, PLEXUS PAMPINIFORMIS (ANYAMAN VENA), PLEXUSNERVOSUS SPERMATICUS, SEBAGAI BERKAS. • SEBELAH LUAR DIIKUTI SERABUT-SERABUT OTOT SERAN LINTANG DENGAN ARAH MEMANJANG MEMBENTUK LAPISAN LONGGAR SEBAGAI M. CREMASTERICA • PARS INGUINALIS: • PADA SAAT MELALUI CANALIS INGUINALIS • PARS PELVINA: • DALAM CAVUM PELVIS MENUJU BAGIAN ATAS VESICA URINARIA • AMPULLA DUCTUS DEFERENS: MELEBAR • PADA UJUNG DISTAL TERDAPAT MUARA VESICULA SEMINALIS • TAMPILAN: • KELANJUTAN DUCTUS EPIDIDYMIDIS
PENGGAL-PENGGAL DUCTUS DEFERENS AMPULLA DUCTUS DEFERENS PARS PELVINA PARS INGUINALIS DUCTUS EJACULATORIUS PARS FUNICULARIS DUCTULUS EFFERENTES DUCTUS EPIDIDYMIDIS PARS EPIDIDYMIDIS RETE TESTIS
DINDING DUCTUS DEFERENS • MEMBRANA MUCOSA: • MEMBENTUK LIPATAN MEMANJANG • TERUTAMA DI DAERAH AMPULLA • BENTUK LUMEN MENJADI TIDAK TERATUR • EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS • SEL-SEL SILINDRIS PENDEK DENGAN STEREOSILIA • SEL-SEL BASAL BERBENTUK PIRAMIDAL, TIDAK MENCAPAI PERMUKAAN • LAMINA PROPRIA • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS • TUNICA MUSCULARIS: • LAPISAN OTOT POLOS TEBAL (1 mm): • STRATUM LONGITUDINALE INTERNUM • STRATUM CIRCULARE • STRATUM LONGITUDINALE EXTERNUM • TUNICA ADVENTITIA: • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR
DINDING PARS FUNICULARIS DUCTUS DEFERENS PLEXUS VENOSUS PAMPINIFORMIS FUNICULUS SPERMATICUS
DUCTUS EJACULATORIUS • TAMPILAN: • SETELAH MENERIMA SALURAN KELUAR VESICULA SEMINALIS, DUCTUS DEFERENS MELANJUTKAN MENJADI DUCTUS EJACULATORIUS • MENEMBUS GLANDULA PROSTATA PADA DAERAH DASAR VESICA URINARIA • PANJANG: 19 mm • MUARA: • URETHRA PARS PROSTATICA • MIKROSKOPIS: • MEMBRANA MUCOSA: • LIPATAN-LIPATAN TIPIS • EPITEL: SILINDRIS SELAPIS ATAU SILINDRIS SEMU BERLAPIS • SEL-SEL MENGANDUNG BUTIR-BUTIR PIGMEN KUNING • LAMINA PROPRIA: JARINGAN PENGIKAT • TUNICA MUSCULARIS • MENYATU DENGAN PARENKHIM KELENJAR PROSTAT
DUCTUS EJACULATORIUS VESICA URINARIA DUCTUS EJACULATORIUS
URETHRA MASCULINA • URETHRA PARS PROSTATICA • DIKELILINGI JARINGAN GLANDULA PROSTATA • BENTUK LUMEN: PIPIH • BANYAK MUARA GLANDULA PROSTATA • COLLICULUS SEMINALIS = TONJOLAN PERMUKAAN DORSAL • TERDAPAT MUARA: • VAGINA MASCULINA = UTRICULUS PROSTATICUS (SALURAN BUNTU DI TENGAH) • 2 BUAH DUCTUS EJACULATORIUS (KIRI KANAN VAGINA MASC.) • CRISTA URETHRALIS SUPERIOR DAN CRISTA URETHRALIS INFERIOR: LANJUTAN COLLICULUS SEMINALIS • EPITEL TRANSTITIONAL • URETHRA PARS MEMBRANACEA (PANJANG 18 mm) • DIBATASI EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS/ BERLAPIS • URETHRA PARS CAVERNOSA • DIBAHAS BERSAMA PEMBAHASAN PENIS
URETHRA PARS PROSTATICA CRISTA URETHRALIS SUPERIOR COLLICFULUS SEMINALIS MUARA DUCTUS EJACULATORIUS CRISTA URETHRALIS INFERIOR GLANDULA PROSTATA TAMPAK DARI DEPAN
ORGANA GENITALIA EXTERNA • SCROTUM: • KANTUNG YANG BERASAL DARI DINDING DEPAN PERUT: • KULIT • TUNICA DARTOS: • SEBAGAI LANJUTAN JARINGAN SUBCUTIS • JARINGAN PENGIKAT MENGANDUNG OTOT POLOS • FASCIA CREMASTERICA : JARINGAN PENGIKAT • M. CREMASTER (LANJUTAN OTOT DINDING PERUT) • FUNGSI: • MELINDUNGI TESTIS • PENIS: • TERBENTUK OLEH 3 BANGUNAN SILINDRIS: • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE • 2 CORPORA CAVERNOSA PENIS • MASING-MASING TERBENTUK OLEH JARINGAN SEPERTI SPONS
STRUKTUR PENIS • PARS OCCULTA = RADIX PENIS • PANGKAL 2 CORPUS CAVERNOSUM PENIS MELEKAT PADA PERINEUM • PARS LIBERA • CORPUS PENIS • CORPUS CAVERNOSUM PENIS ( 2 BUAH BANGUNAN SILINDRIS) • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE (1) • DILALUI URETHRA PARS CAVERNOSA • MELANJUTKAN KE DEPAN MENJADI GLANS PENIS • GLANS PENIS : • PRAEPUTIUM PENIS • LIPATAN KULIT YANG MENUTUPI GLANS PENIS • LEMBAR LUAR ADALAH LANJUTAN DARI KULIT YANG MENUTUPI CORPUS PENIS • LEMBAR DALAMMELEKATPADA SULCUS GLANDIS • ORIFICIUM PRAEPUTII = LUBANG YANG DIBATASI OLEH GARIS BALIK LIPATAN PRAEPUTIUM.
STRUKTUR PENIS CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE CORPUS CAVERNOSUM PENIS KULIT A. BULBOURETHRALIS RADIX PENIS GLANS PENIS
STRUKTUR PENIS TUNICA ALBUGINEA CORPUS CAVERNOSUM PENIS FASCIA PENIS A. PUDENDA PENIS
STRUKTUR MIKROSKOPIS PENIS • POTONGAN MELINTANG MELALUI CORPUS PENIS: • CUTIS • SUBCUTIS: • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR • BANYAK MENGANDUNG OTOT POLOS • CORPUS CAVERNOSUM PENIS: • MERUPAKAN JARINGAN EREKTIL/KAVERNUS • DI TENGAH DILALUI A. PROFUNDA PENIS • MASING-MASING DISELUBUNGI OLEH TUNICA ALBUGINEA TEBAL • TUNICA ALBUGINEA = JARINGAN PENGIKAT FIBROSA PADAT ( 2 mm) • SERABUT-SERABUT KOLAGEN KEBANYAKAN MEMANJANG • DIBAGIAN TENGAH BERSATU MENJADI SEPTUM PECTINIFORME • TUNICA ALBUGINEA MEMBERIKAN JARINGAN PENGIKAT KE DALAM CORPUS CAVERNOSUM SEBAGAI TRABECULA • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE • MERUPAKAN JARINGAN EREKTIL • BULBUS URETHRAE = SEBAGAI PANGKAL BERBENTUK BULAT • MELANJUTKAN SEBAGAI GLANS PENIS • DISELUBUNGI JUGA OLEH TUNICA ALBUGINEA, LEBIH TIPIS
CORPUS CAVERNOSUM • STRUKTUR: • ANYAMAN RUANGAN-RUANGAN YANG DILAPISI OLEH ENDOTEL • RUANGAN-RUANGAN DIPISAHKAN: • aTRABEKULAYANG MERUPAKAN LANJUTAN DARI TUNICA ALBUGINEA • TERDAPAT ARTERI HELICINAE YANG BERJALAN SPIRAL • TERDAPAT SERABUT-SERABIT OTOT POLOS • PERBEDAAN ANTARA C.C. PENIS DAN C.C. URETHRAE • CORPUS CAVERNOSUM PENIS: • RUANGAN-RUANGAN SEMAKIN DEKAT TUNICA ALBUGINEA SEMAKIN KECIL • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE: • RUANGAN-RUANGAN HAMPIR SAMA BESAR
STRUKTUR MIKROSKOPIS CORPUS CAVERNOSUM PENIS A. HELICINAE
CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE GLANDULA PARAURETHRALIS GLANDULA PARAURETHRALIS