400 likes | 823 Views
SKRIPSI / TUGAS AKHIR. FAHMI AL KAUTSAR (20406269) JURUSAN TEKNIK MESIN. HYDROFORMING PIPA Al 6063 BERDIAMETER 8 MM. PENDAHULUAN.
E N D
SKRIPSI / TUGAS AKHIR FAHMI AL KAUTSAR (20406269)JURUSAN TEKNIK MESIN HYDROFORMING PIPA Al 6063 BERDIAMETER 8 MM
PENDAHULUAN • Dalamsejarahteknologiotomotifpembetukanlogamtelahmembuktikanbahwatelahmenjadikekuatanpendorongdiabadterakhir. Dengandemikianpembangunanberkelanjutanprosesmanufakturadalahdasaruntukpeningkatanberkesinambunganterhadapproduk. Bersamaandenganprosedurbarupembangunanfasilitasgeometrikomponen yang lebihkompleksdanmenjaminpeningkatanefisiensisebuahketersediaanbagian-bagian. Untukdapatmewujudkantuntutan, prosesdeformasibarudanmesinmanufakturpembangunan yang berhubungandengankebutuhan. Yang paling seringdigunakan, olehindustrialattransportasi yang menghasilkanbentukkompleksdenganbiaya yang sangatkompetitif. Hal initelahmemicubanyakminatterutamadiindustriotomotifdandirgantaraberatdanringandimanakomponen yang diperlukan. Berikutaplikasiotomotifmeliputikomponen-komponensebagaiberikut : • Bumpers • Rangkamobil • Chassis komponen.
PERMASALAHAN • Pembentukkan pada specimen aluminium paduan Al seri 6063 • Variabel kapasitas beban dongkrak hidrolik • Analisa strukturmakro & strukturmikro • Ukuran (diameter) partikel dan faktor rasio
PEMBATASAN MASALAH • Specimen aluminium paduan Al 6063yang digunakan pada pembentukkan hydroforming adalah Al-Mg-Si • Kapasitas beban dongkrak hidrolik yaitu 1, 2, 5, 10 dan 20 ton • Penggolongan pada masing-masing sampel selama 1-3 menit • Metode analisa; pengamatan strukturmikro dengan uji metalografi dengan ukuran (diameter) partikel dan faktor rasio
LANDASAN TEORI aluminium • merupakan logam ringan, mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat baik lainnya sebagai sifat logam, selain itu aluminium juga mempunyai sifat mampu bentuk (Wrought alloy) • banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan kekuatan mekaniknya, diantaranya dengan menambahkan unsur-unsur seperti : Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dan sebagainya • Sifat-sifat aluminium; ringan, tahan karat, penghantar listrik yang baik,
PIPA HYDROFORMING (Hydroforming Pipe) • Hydroforming (atau hydromolding) adalah cara yang efektif dari membentuk logam ditempa seperti aluminium atau kuningan menjadi potongan-potongan ringan, struktural kaku dan kuat. Salah satu aplikasi terbesar hydroforming adalah industri otomotif, seperti rangka sepeda, bodi mobil dan lain sebagainya. • Teknik ini merupakan jenis pembentukkan yang menggunakan tekanan hidrolik dengan fluida yang berupa gemuk (grease) untuk menekan dan mengisi ruang. Untuk hydroform aluminiumtabung dari aluminium tersebut diletakkan di dalam cetakan (mold) memiliki bentuk yang diinginkan. Piston hidrolik bertekanan besarguna mendorongfluida pada tekanan yang ditentukan di dalam aluminium hingga menghasilkan sebuah tonjolan (bulge).
PIPA HYDROFORMING (Hydroforming Pipe) Google, Hydroformed Structural Tee http://www.nleng.com/hydroformed_tee/hydroformed_tee.html
BAHAN DAN PERCOBAAN Diagram Alir Penelitian :
BAHAN PERCOBAAN : KOMPOSISI BAHAN PERCOBAAN Google, Google, http://www.galcoaluminium.com/chemical.html
BAHAN DAN ALAT 1. Dies (Molding) 2. Holder 3. Pin 4. Mur Alat yang digunakan: 5. Dongkrak botol : Kapasitas 1, 2, 5, 10 dan 20 ton
PROSES PEMBENTUKAN Diagram Alir Tube Hydroforming :
PROSES PEMBENTUKAN • Material aluminium seri 6063 yang telah dipotong berukuran 40mm, dipanaskan pada tungku pemanas listrik dengan suhu 400oC, kemudian didiamkan dengan suhu ruangan (annealing),setelah proses anil bahan lalu dibentuk dengan menggunakan mold baja s45c yang telah dibuat dengan cara injection menggunakan variabel kapasitas beban 1, 2, 5, 10 dan 20 ton. • Pembentukan penekanan pada pipa aluminium sampai menghasilkan tonjolan (bulge). • Proses pembentukan penekanan dilakukan dalam waktu 1 hingga 3 menit.
MEDIA PEMBENTUKAN • Dalam penelitian ini faktor media pembentukan yaitu berupa fluida utama yang dapat mempengaruhi proses penekanan tabung aluminium guna mendorong penekanan sempurna dalam mengisi volume ruang sehingga membentuk sebuah tonjolan (bulge). Fluida-fluida ini berupa pencampuran antara pasir borax dan gemuk (grease). Berikut media pembentuknya : (a) Pasir Borax (b) Gemuk (grease)
UJI METALOGRAFI Diagram Alir Uji Metalografi :
HASIL DAN PEMBAHASAN Strukturmakro dengan Kapasitas Beban 1 Ton Pembentukan selama 1 menit Pembentukan selama 2 menit Pembentukan selama 3 menit
StrukturmakrodenganKapasitasBeban 2 Ton Pembentukan selama 1 menit Pembentukan selama 2 menit Pembentukan selama 3 menit
StrukturmakrodenganKapasitasBeban 5 Ton Pembentukan selama 1 menit Pembentukan selama 2 menit Pembentukan selama 3 menit
StrukturmakrodenganKapasitasBeban 10 Ton Pembentukan selama 1 menit Pembentukan selama 2 menit Pembentukan selama 3 menit
StrukturmakrodenganKapasitasBeban 20 Ton Pembentukan selama 1 menit Pembentukan selama 2 menit Pembentukan selama 3 menit
Paduan Al-Mg-Si disusun oleh fasa utama larutan padat Al-α dan partikel Al-Mg-Si. Partikel Paduan Al-Mg-Si pada matrik Al-α tergantung pada komposisi paduan, perlakuan mekanik dan panas, serta proses pembentukan. Pada paduan Al-Mg-Si kandungan Magnesium (Mg) dan Silikon (Si) sangat tinggi, sehingga pada struktur mikro paduan Al-Mg-Si terlihat jelas. • Pada pembentukan selama 1 hingga 3 menit dengan kapasitas beban hidrolik yaitu 1, 2, 5, 10 dan 20 ton, dapat disimpulkan bahwa besar ukuran (diameter) dan bentuk partikel adalah pada kapasitas 10 dan 20 ton. STRUKTURMIKRO
Strukturmikro dengan Kapasitas Beban 1 Ton Sampel I Sampel II Sampel III Kiri STRUKTURMIKRO Tengah Kanan 1 menit 2 menit 3 menit
Strukturmikro dengan Kapasitas Beban 2 Ton Sampel I Sampel II Sampel III Kiri STRUKTURMIKRO Tengah Kanan 1 menit 2 menit 3 menit
Strukturmikro dengan Kapasitas Beban 5 Ton Sampel I Sampel II Sampel III Kiri STRUKTURMIKRO Tengah Kanan 1 menit 2 menit 3 menit
Strukturmikro dengan Kapasitas Beban 10 Ton Sampel I Sampel II Sampel III Kiri STRUKTURMIKRO Tengah Kanan 1 menit 2 menit 3 menit
Strukturmikro dengan Kapasitas Beban 20 Ton Sampel I Sampel II Sampel III Kiri STRUKTURMIKRO Tengah Kanan 1 menit 2 menit 3 menit
STRUKTURMIKRO Diameter Partikel & Faktor Rasio • Nilai rata-rata ukuran diameter partikel Al-Mg-Si pada logam pada kapasitas beban 1, 2, 5, 10 dan 20 ton pada bagian kiri berturut-turut sebesar 1.87, 1.84, 1.94, 2.05 dan 1.92 µm. • Untuk bagian tengah mencapai angka 2.66, 3.24, 3.26, 3.48 dan 3.56 µm. • Sedangkan untuk bagian kanan adalah 2.19, 2.28, 1.77, 1.99 dan 2.28 µm.
STRUKTURMIKRO Diameter Partikel & Faktor Rasio Hasil rata-rata diameter partikel yang diperoleh, menunjukkanbahwabentukpartikel-pertikel Al-Mg-Si yang tidakberaturannamunmasihdalam orbit bulatataumendekatielipsmemanjang. Padastrukturmikropaduan Al-Mg-Si, seratkasar Mg-Si dengankandungan yang tinggiterbentukpadamatrik Al. Sebaliknyafaktorrasiopartikel Mg-Si padabagiantengahmendekatiangka 3, halinimenunjukkankecenderunganbentukukuran diameter partikelmendekatibentukbulatmemanjang.
KESIMPULAN • Aluminium paduan seri 6063 di susun oleh larutan padat Al-α yang berwarna terang, dan partikel Al-Mg-Si yang berwarna gelap. • Kapasitas pembebanan pada variabel 1 dan 2 ton tidak mengalami pembentukan (tonjolan), kemudian pada variabel 5 dan 10 ton menghasilkan cukup baik, sedangkan pada variabel 20 ton menghasilkan sangat baik, akan tetapi jika pembebanan terlalu lama maka sampel akan pecah. • Diameter rata-rata partikel Al-Mg-Si pada sampel 1, 2, 5, 10, dan 20 Ton berturut-turut sebesar 2.19, 2.28, 1.85, 1.99, dan 2.28 µm. Sedangkan faktor rasio pada bagian kiri dan kanan relatif tidak berubah dengan variasi beban dan waktu. Hal ini disebabkan pada proses penekanan variabel kompaksi mampu menekan lebih besar (tonjolan), karena pemampatan fluida yaitu pencampuran borax, gemuk dan oli ini menghasilkan tonjolan yang signifikan tepatnya pada variabel kompaksi 10 dan 20 ton.
KESIMPULAN • Dalam data pengujian metalografi, terdapat strukurmikro yang berfungsi untuk menentukan fasa-fasa yang terkandung dalam permukaan aluminium, seperti fasa Al-α dan fasa Al-Mg-Si. Hasil strukturmikro dengan kapasitas beban hidrolik 1 dan 2 ton ditunjukkan pada tabel perhitungan partikel untuk bagian kiri dan kanan hampir tidak jauh berbeda (linier), dan untuk bagian tengah, pada kapasitas 2 ton cenderung lebir besar dan berbentuk seperti butiran-butiran kecil. Sedangkan dengan kapasitas beban hidrolik 5 ton adalah pembentukan partikel pada bagian kiri dan kanan lebih rendah jika dibandingkan dengan kompaksi 1 dan 2 ton, karena penekanan tetap berlanjut sehingga dapat lebih besar dari kapasitas sebelumnya. Sedangkan dengan kapasitas beban hidrolik 10 dan 20 ton cenderung menghasilkan tonjolan yang sangat baik dan ukuran partikel jauh lebih besar dan berbentuk elips memanjang.
PEMBENTUKAN ALUMINIUM TUBE HYDROFORMINGLAB. TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA
PEMBENTUKAN ALUMINIUM TUBE HYDROFORMINGLAB. TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 1 Ton 2 Ton 5 Ton 10 Ton 20 Ton