1 / 36

KEPUTUSAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN

KEPUTUSAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN. Nindyantoro. Keputusan memilih lokasi lahan; apa resikonya jika kurang akurat?. Keputusan pemerintah tentang lokasi Fasum terminal, pasar, perumahan, tempat pebuangan akhir sampah. Jika tidak tepat? Terbengkalai !

krista
Download Presentation

KEPUTUSAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEPUTUSAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN Nindyantoro

  2. Keputusan memilih lokasi lahan; apa resikonya jika kurang akurat? Keputusan pemerintah tentang lokasi Fasum terminal, pasar, perumahan, tempat pebuangan akhir sampah. Jika tidak tepat? Terbengkalai ! Keputusan individu/perusahaan ? Rugi karena investasi telah dikeluarkan

  3. 460.000 hektar hutan di Kalimantan Tengah berubah fungsi, sekarang dibiarkan terlantar Palangka Raya - Sekitar 460 ribu hektar hutan di Kalimantan Tengah yang sudah berubah fungsi, sekarang dibiarkan terlantar setelah status kawasan hutannya dilepaskan bertahun-tahun lalu. “Hutan itu dulu dilepas dengan alasan untuk pengembangan perkebunan. Tapi setelah statusnya berubah dan sebagian kayunya hilang, tetap juga belum jadi perkebunan,” kata Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kahayan, Muswir Ayub, di Palangka Raya, Sabtu (10/01/2009). Mengacu data Direktorat Pengukuhan dan Perpetaan Hutan, Departemen Kehutanan telah melepas kawasan hutan seluas 619.868 hektare di Kalimantan Tengah hingga akhir 2007. Dari luas pelepasan kawasan hutan tersebut, sekitar 292.996 hektar telah mendapat hak guna usaha (HGU), tapi hanya 157.559 hektar yang telah direalisasikan untuk perkebunan, umumnya kelapa sawit.

  4. 460.000 hektar hutan di Kalimantan Tengah berubah fungsi, sekarang dibiarkan terlantar

  5. Terminal Pondok Cabe Terbengkalai 12 Tahun batavia.com - Warga Pondok Cabe, Ciputat dan Pamulang, Tangerang Selatan mendesak Pemkot setempat mencari lokasi baru untuk terminal bis untuk warga sekitar. Pasalnya terminal lama di Pondok Cabe terbengkalai selama 12 tahun, karena warga dan sopir angkutan umum menilai lokasi lama tidak strategis. “Terminal di kawasan ini sudah seharusnya ada sehingga kemacetan atau penumpukan di sekitar Pasar Ciputat bakal berkurang,” kata Ny. Rudiah, warga Ciputat, Tangsel, Senin (16/8).

  6. Thu, Mar 18th 2010, 10:1225 Ruko di Terminal Sigli TerbengkalaiPidie SIGLI - Sebanyak 25 unit rumah toko (ruko) di kompleks terminal terpadu KotaSigli masih terbengkalai karena tidak ada yang menyewa sejak diresmikan pada November 2005 lalu. Meski begitu pemerintah menargetkan tahun 2010 PAD dari ruko di sana senilai Rp 150 juta. “Kita tidak dapat paksakan sampai sekarang belum ada penyewa ruko di kompleks terminal baru sehingga masih telantar. Retribusi yang ditetapkan pun sesuai dengan qanun No.21 tahun 2005,” ujar Ridwan, Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pidie menjawab Serambi, Rabu (17/3).

  7. Keputusan Awal Jadi membangun atau tidak? Layak atau tidak memilih lokasi kegiatan pada tempat tersebut. Berapa besar/luas sumberdaya yang harus dimanfaatkan ? Jika aktivitas sudah berjalan: tetap ataukah ganti dengan aktivitas lain

  8. Long story of succession in land use

  9. Long story of succession in land use

  10. Pertimbangan ekonomi pengembangan Keputusan pengembangan sumberdaya dicirikan oleh pertimbangan pada produktivitas ekonomi sepanjang waktu Yaitu bagaimana pemanfaatan modal, tenaga kerja dan manajemen jika diperpanjang pada periode mendatang. Memperthitungkan : Cash flow of return & cost and land rents in the future

  11. Pergantian Penggunaan Lahan • Succession in land use: perubahan permintaan efektif terhadap penggunaan lahan yg berbeda menyebabkan perubahan kapasitas penggunaan, • SDL digunakan untuk hasil yang tertinggi dan terbaik. • Long story of succession; development processes has never been once-for-along-time • Proses dinamis: penyesuaian thd perubahan permintaan dan teknologi

  12. Pertimbangan ekonomi land use succession : market forces, environment concern, contoh perkebunan kelapa sawit

  13. Proses Pergantian Penggunaan Lahan • Hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan • Pedesaan menjadi kota: perumahan, pertoko-an, pasar, utilitas publik, jalan raya, • Perhitungan biaya sosial, biaya operasi, biaya produksi, waktu dsb; dibuat alternatif pilihan • pertimbangan: alasan mendasar pengem-bangan, dan masalah prioritas privat atau sosial

  14. Alasan Pengembangan Sumberdaya • Motivasi dasar untuk survival, mengamankan pangan dan papan (perumahan) • Penambahan utilitas dan kepuasan dlm pengembangan produk • Dapat bersifat moneter dapat pula non moneter: keindahan, harga diri, memorial • Pengusaha rasional mengevaluasi biaya dan manfaat pengembangan (biaya penerimaan sepanjang waktu dapat dilihat pada grafik…)

  15. Biaya dan Penerimaan R’’ A T B’’ S R Tahun 0 Penerimaan konstan sepanjang waktu (contoh: Farming)

  16. cicilan bunga cicilan pokok

  17. Biaya dan Penerimaan A B’’ S R T Tahun 0 Commercial Property: mengalami titik penerimaan optimal dan menurun ketika nilai terdepresiasi

  18. Biaya dan Penerimaan A B’’ P’’ S D’’ M’’ R T Tahun 0 Contoh investasi pendirian gedung yang pada awalnya akan menghasilkan penerimaan yang tinggi kemudian terus menurun karena depresiasi gedung dan ketinggalan jaman (usang)

  19. Rationale untuk membangun kembali Sumberdaya lahan (redevelopment) • Sebagian besar pengembangan sumberdaya lahan adalah menggantikan aktivitas yang sudah ada. • Redevelopment responsive to market presure: merefleksikan perhitungan bisnis “alert to possibility that some new use of his lands may yield greater return” • Pengusaha selalu bergeser pada penggunaan yang lebih baik dengan penerimaan lebih tinggi

  20. Lanjutan… • Pengusaha memahami bahwa kemungkinan dengan mengganti penggunaan lahan akan memberikan keuntungan yang lebih besar daripada melanjutkan yang sudah ada. • Pengusaha yang tidak merubah ke peng-gunaan yang baru karena pesimistis thd peluang yang ada: inertia atau kuatir terhadap supersession cost.

  21. Biaya dan Penerimaan A B’’ P’’ S D’’ M’’ R T Tahun 0 Pada tahun tertentu, perubahan kondisi pasar menyebabkan meningkatnya permintaan penggunaan lahan yang baru dengan biaya yang besar tetapi juga penerimaan yang besar.

  22. Biaya dan Penerimaan A B’’ P’’ S D’’ R T M’’ Tahun 0 Pada titik perpotongan kurva penerimaan dengan biaya, pengusaha harus memutuskan apakah harus melakukan pengembangan kembali (redevelopment) property nya

  23. Bagaimana jika terjadi mis-kalkulasi ? • Pengembang bersikap optimistik: overesti-mate penerimaan dan under estimate biaya • Melanjutkan beroperasi • Menjual pada pihak lain • Bergeser pada penggunaan yang lebih rendah investasinya • Jika penerimaan kotor masih lebih besar dari biaya total pengusaha terus melanjutkan

  24. Perumahan terlantar, spekulasi, mis kalkulasi or mis-lokasi ? Perumahan PNS Terbengkalai28-Apr-2008, 12:18:56 WIB

  25. Spekulasi Lahan • Spekulasi berarti investasi uang dengan resiko demi mengharapkan keuntungan • Spekulasi lahan: menguasai S.d.l biasanya bkn pada penggunaan highest and best dengan tujuan menjual kembali untuk memperoleh capital gain, dari pada keuntungan produksi • Tidak tertarik pada returns, lahan sebagai komoditi ; small improvements investments • Terjadi pada pasar (perekonomian) yang tidak stabil

  26. Prioritas Privat Vs Sosial pada pengembangan sumberdaya lahan • Pengusaha memaksimisasi keuntungan dengan mengabaikan komunitas atau tetangganya • Externalitas negatif: terhalanginya hak publik untuk menikmati pemandangan laut, sungai, danau, pepohonan, akibat aktivitas swasta • Social control, public action

  27. Biaya Pengembangan Lahan • Biaya langsung (direct outlays): perbaikan aksesibilitas (pembuatan jalan), terkait dengan apa yang diproduksi, dimana dan dengan proses seperti apa? Biaya pencetakan lahan, irigasi, pembukaan lahan, pemagaran, pembuatan gudang, sistem drainase, penyediaan air baku dsb

  28. Biaya pengembangan lahan yg tinggi dikaitkan dengan penggunaan non pertanian • Proses pembagian kapling pemukiman, rekreasi, membutuhkan biaya untuk: survey, penyediaan jalan, pembuangan limbah, drainase, fasilitas, dan perbaikan site. • Biaya peremajaan kota mahal karena harus membeli lahan yang telah berkembang, serta menghancurkan struktur yang ada. (contoh peremajaan kawasan kota tua selalu hanya berupa ide atau wawasan). • exploration + site acquisition cost + construction cost

  29. Biaya sosial • Biaya sosial terdiri dari: social opportunity cost dan social diseconomies (externalities) • proyek urban redevelopment menghadapi social opportunity cost tinggi; • misalnya suatu kawasan budaya tradisonal dijadikan kawasan komersial, externalitas: hilangnya budaya, sejarah, ekologi, peman-dangan indah, polusi dsb.

  30. Social opportunity cost 1 Returns and satisfactions forgone by society and its members because of the choices followed in resource developments. 2 Social diseconomies : external cost and negative spillover i.e kegiatan land clearing mengganggu ekologi; industri menghasilkan polusi dsb

  31. Biaya Waktu Waiting cost : • Time cost (waktu dari mengeluarkan biaya modal dan tenaga kerja sampai ia dapat mencairkan modal atau menambahnya pada kegunaan aktual); bunga investasi dan pajak • Ripening Cost (biaya terkait meningkatnya land rent atau nilai lahan dari penggunaan rendah ke penggunaan tinggi). Dikaitkan dengan land rent and land values (dilihat dari peningkatan pajak lahan)

  32. Contoh biaya waktu • Proyek perhutanan kembali (reforestration) harus membayar bunga dan pajak selama 15 tahun sebelum kayu dapat dipanen)

  33. Biaya waktu kebun sawit: dari pembukaan kebun sampai menghasikan

  34. Jika berganti aktivitas penggunaan , kemana mesin dan SDM disalurkan ?

  35. Biaya Supersession • Biaya karena adanya pergantian penggunaan lahan berupa investasi yang telah ditanam untuk pengunaan sebelumnya dan perubahan nilai. Contoh : • Rumah yang dirubah menjadi pertokoan • Renovasi Rumah yang ada vs membangun rumah di lahan kosong • Pekerja yg menolak pindah kerja karena takut kehilangan senioritas dan hak pensiun

  36. Sekian • Terimakasih

More Related