430 likes | 1.38k Views
SILABUS MATA KULIAH. PONDASI DANGKAL - MODEL KERUNTUHAN - DAYA DUKUNG BATAS - DAYA DUKUNG (TERZAGHI, MEYERHORF, VESIC,HANSEN) * BEBAN SENTRIS DAN EXSENTRIS - PENGARUH MUKA AIR TANAH - DAYA DUKUNG AKIBAT TANAH BERLAPIS - DAYA DUKUNG BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT
E N D
SILABUS MATA KULIAH • PONDASI DANGKAL - MODEL KERUNTUHAN - DAYA DUKUNG BATAS - DAYA DUKUNG (TERZAGHI, MEYERHORF, VESIC,HANSEN) * BEBAN SENTRIS DAN EXSENTRIS - PENGARUH MUKA AIR TANAH - DAYA DUKUNG AKIBAT TANAH BERLAPIS - DAYA DUKUNG BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT - PENURUNAN ELASTIS (SEGERA) DAN KONSOLIDASI
PONDISIASI DALAM - JENIS PONDASI DALAM - MEKANISME KERUNTUHAN - DAYA DUKUNG UJUNG DAN FRIKSI TIANG TGL # DATA LABORATORIUM # DATA SPT DAN SONDIR - EFISIENSI TIANG - DAYA DUKUNG TIANG KELOMPOK - PENURUNAN TIANG (TUNGGAL DAN KELOMPOK) - UJI PEMBEBANAN - DAYA DUKUNG AKIBAT PEMANCANGAN
TURAP - TURAP KANTILEVER PADA TANAH PASIR - TURAP KANTILEVER PADA TANAH LEMPUNG - TURAP BERANGKUR PADA TANAH PASIR - TURAP BERANGKUR PADA TANAH LEMPUNG
SYARAT- SYARAT PEMILIHAN PONDASI • KEDALAMAN TANAH KERAS • BEBAN YANG DITAHAN • BIAYA YANG TERSEDIA • PENGARUH-PENGARUH LAIN
PONDASI DANGKAL YULVI ZAIKA, DR ENG KDK GOETEKNIK
Lapisan Tanah Keras PONDASI TELAPAK
property line property line P1 P2 P1 P2 Kombinasi 2 p telapakygberdekatan P1 close to property line and P2 > P1 If 1/2 < P2/P1 < 1 use trapezoidal footing property line If P2/P1 < 1/2, use strap combined footing TELAPAK KOMBINASI
Df Lapisan Tanah Keras B SYARAT PONDASI DANGKAL Kedalaman tanah pondasi kurang atau sama dengan lebarnya atau kedalaman (Terzaghi, 1943). Teori lain, kedalaman pondasi dangkal 3-4 kali lebar pondasi. Pondasi setempat harus memenuhi syarat-syarat: • Stabilitas, aman terhadap keruntuhan geser • deformasi harus lebih kecil dari yang diizinkan.
Rencana Galian Pondasi Papan Bouwplank Bekas Galian Bekas Galian Tiang Bouwplank Galian untuk Pondasi METODA PELAKSANAAN
URUGAN PASIR 1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan. 2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper. 3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang direncanakan Urugan Pasir
Paku (tandatitik as pasangan) PapanBangunan Cat/meni (tandatitik as pasangan) t 1/2b 1/2b h Muka Tanah Profil T H Pasak penguat profil Lot 1/2 B 1/2 B B PROFIL PELAKSANAAN PONDASI BATU KALI b = lebarpasanganbagianatas B = lebarpasanganbagianbawah t = Tinggipasangantegakmuka (rollag) T = TinggipasangaNpondasi h = Tinggilantaidarimukatanah H = Kedalamangaliantanah
KERUNTUHAN PADA PONDASI DANGKALPADA TANAH PASIR PADAT DAN LEMPUNG KAKU B
Beban/luas qu Penurunan Permukaan runtuh Beban/luas (a) qu1 qu Permukaan runtuh Penurunan (b) Beban/luas qu1 qu qu Permukaan runtuh Penurunan (c) MODEL KERUNTUHAN GESER • keruntuhan umum geser • pasir padat Dr>67% • lempung kaku NSPT >12 • Koruntuhan lokal • pasir atau • pasir kelempungan • kurang padat (medium) • 30%<Dr<67% • Keruntuhan penetrasi • Pasir lepas • Dr< 30%
DAYA DUKUNG BATAS • Daya dukung batas (qu= q ultimate) Pada pondasi dangkal yang letaknya dekat permukaan tanah (Df/B kecil) qu terjadi pada: - penurunan = 4 - 10 % B (keruntuhan geser umum) - penurunan = 15 -25 % B (keruntuhan geser lokal)
Terzaghi Assumptions • 1. Soil under footing is homogeneous and isotropic • 2. Soil surface is horizontally • 3. The base of footing is rough, to prevent the shear displacement. • 4 The foot is shallow foundation, i.e. the depth of foundation is less than the width of foot… • Df ≤ B • 3. Shear strength above the level of the base of footing is negligible. c = 0 above ( F.L ). • 4. Consider only the surcharge which produced as uniform pressure • q = DF at foundation level. • 5. The load on foundation is vertical and uniform. • 6. The foot is long strip footing (pondasilajur, B/L 0). • 7. =
Shear failure happened on many stages • I) Stage I: The soil in the elastic case and behave as the part of foundation it still that, and by increasing the load performed the region I which called active zone. • II) Stage II: At this stage the foundation load effect on the active zone and neighboring soil so perform the region which called arc of logarithmic spiral zone. • III) Stage III: By increasing the load performed the third part curve in which part the soil became in the passive case it make to resist the failure.
Three components produced to resist the failure of soil. I) (Pp)γ = Component produced by the weight of shear zone II, III. II)(Pp)c = Component produced by the cohesive stress. III) (Pp)q = Component produced by the surcharge q. Pp = (Pp)γ + (Pp)c + (Pp)q
DASAR PENURUNAN RUMUS TERZAGHI qu • Kesetimbangan Gaya qu(2b)= -W+ 2Pp+f sin f • W=(1/2)2bg btan a=b2gtanf • f=c DC= c. b/cosf • Pp=(1/2)g (b tan f)2 Kg + c (b tan f)Kc +q(b tan f) Kq • qu =c{tan f (Kc +1)} +q(tan f Kq) + g B/2{(1/2) tan f(Kg. tan f-1)} A C a a f f W Pp Pp D
PERSAMAAN DAYA DUKUNG TERZAGHIUNTUK PONDASI LAJUR/ MENERUS Nq = a= e Nc =
B J I q=gDf Df qu 45-f/2 45-f/2 H a a 45-f/2 45-f/2 A G C E F D TEORI DAYA DUKUNG TERZAGHI (1943) Daya dukung: Pondasi lajur Pondasi bujursangkar Pondasi lingkaran Untuk keruntuhan geser lokal: c’ = 2/3 c dan f’ = 2/3f
GRAFIK FAKTOR DAYA DUKUNG Local shear failure General shear failure
PerhitunganDayaDukung Untuk menghitung daya dukung dapat dilakukan dengan analisisis berdasarkan : • Data Uji Laboratorium: Teori Terzaghi Teori Meyerhof Teori Brinch Hansen Teori Vesic • Data Uji Lapangan : Plate Bearing Test Cone Penetration Test/CPT (Sondir Standard Penetration Test/SPT