310 likes | 555 Views
K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO. Primary market (Pasar Primer) Definisi: Pasar untuk perdagangan surat berharga yang baru pertama kali diterbitkan, dan belum pernah diperjual-belikan sebelumnya.
E N D
K-9 dan 10PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO Primary market (Pasar Primer) • Definisi: Pasar untuk perdagangan surat berharga yang baru pertama kali diterbitkan, dan belum pernah diperjual-belikan sebelumnya. Dalam Primary market, hasil penjualan saham setelah dikurangi biaya IPO, diterima perusahaan/emiten atau pemegang saham yang ikut serta menjual sahamnya.. Initial Public Offering (IPO) • Definisi: Penawaran Efek oleh Emiten kepada masyarakat berdasarkan UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya Penawaran Umum • Definisi: Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata-cara yang diatur dalam UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya
Primary dan Proses IPO(sambungan) Prinsip Keterbukaan (Full disclosure) • Definisi: Pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada UU no. 8 tahun 1995 untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi material mengenai usaha atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud, dan atau harga dari Efek tersebut. • Sekalipun dalam rangka IPO suatu perusahaan wajib melaksanakan prinsip keterbukaan, namun tidak semua hal harus diinformasikan kepada publik, sekalipun kepada Bapepam-LK selaku Otoritas Pasar Modal. Misalnya; formula/ resep produk; tehnik produksi perusahaan.
Primary Market dan Proses IPO(sambungan) Prospektus • Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek. UU no 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 78, menjelaskan; • Setiap Prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang Fakta Material yang diperlukan agar Prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan. • Setiap pihak dilarang menyatakan, baik langsung maupun tidak langsung bahwa Bapepam telah menyetujui, mengizinkan, atau mengesahkan suatu Efek, atau telah melakukan penelitian atas berbagai segi keunggulan atau kelemahan dari suatu Efek. • Prospektus wajib menginformasikan risiko yang terkandung dalam rangka pembelian efek tersebut. Prospektus Pendahuluan (Red Herring Prospectus); • Prospektus yang sudah lengkap, namun belum mencantumkan harga saham atau tingkat kupon bunga obligasi yang ditawarkan
Primary Market danProses IPO(sambungan) Manfaat go public • Bagi dunia usaha; • Bagi pemodal Konsekuensi go public • Keharusan melaksanakan prinsip keterbukaan Pengelolaan lebih formal dan professional. • Pelaksanaan Good Corporate Governance. • Penyampaian laporan berkala dan insidentil. • Peningkatan pertumbuhan perusahaan. • Penyisihan sinking fund (bagi penerbitan obligasi).
Primary Market dan Proses IPO(sambungan) Proses Initial Public Offering/IPO Tahap Pra IPO • Rapat Manajemen • RUPSLB • Pembentukan Tim IPO • Restrukturisasi permodalan perusahaan • Pembenahan perusahaan • Penyusunan jadwal emisi • Sosialisasi kepada pegawai
Primary Market dan prose IPO(sambungan) Tahap Proses IPO • Preliminary discussion • Jadwal IPO • Penunjukan pihak terkait lainnya • Preliminary contract dengan Bursa Efek • Capital Restructuring • Plant Visit dan Due diligence meeting • Penyiapan Selling Documents • Pricing • Public Expose • Road Show Red Herring Prospectus Book Building • Registration Statement, • Signing • Distribusi Selling Documents • Fund transferring • Allotment and Refund • Delivery
Primary Market dan Prose IPO(sambungan) Pasca IPO • Listing, pencatatan saham di Bursa Efekagar bisa diperdagangkan. • Reporting, laporan berkala (rutin) dan khusus kepada Bapepam Shelf Registration Rule (Rule 415) Di Amerika Serikat Dalam rangka memberi kemudahan begi issuer, dimungkinkan Registration Statement dilakukan 1 kali, namun IPO dilakukan sekali atau lebih dalam jangka waktu 2 tahun. Kontrak Penjaminan Emisi • Full/Firm Commitment • Best Effort • All or Nothing • Standby Underwriting (khususnya dalam Rights Issue) • Variasi lainnya; Bought Deal (esp. for Bonds issue) Perjanjian dalam rangka Penjaminan Emisi • Underwriting Agreement • Agreement Among Underwriters • Selling Agent Agreement
Struktur Permodalan suatu PT • Menurut UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, struktur permodalan dari suatu P.T adalah: • - Modal Dasar (Authorized Capital): minimal Rp 20.000.000 • - Modal Ditempatkan (Issued Capital), minimal 25% dari modal dasar. • -Modal Disetor (Paid-in Capital), minimal 50% dari nilai nominal setiap saham yang telah dikeluarkan harus disetor penuh ,paling lambat pada saat pengesahan. • Saham dalam portepel (Un-authorized Capital)adalah Selisih antara Modal dasar dengan Modal Disetor • Catatan: UU no 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diganti dengan UU no. 40 tahun 2007 tentang Petrseroan Terbatas, perbedaan utama terletak pada besarnya minimal modal dasar yaitu sebesar Rp 50.000.000,-
Struktur Permodalan(sambungan) • Struktur Modal Perseroan dapat berubah karena: • Investasi; penyetoran/penambahan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor dari Pemegang saham lama, dan/atau calon pemegang saham baru. • Divestasi; pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor • Kapitalisasi modal atau Restruturisasi modal; penambaham modal yang berasal dari: excess of Par (agio), selisih penilaian kembali asset tetap (apparaisal capital), Cadangan, dan Laba Ditahan (Retained Earning). • Quasi Reorganisasi (menghilangkan defisit Laba Ditahan dengan mengubah nilai nominal dan kapitalisasi)
Struktur Permodalan(sambungan) • Misalnya PT Pelita Hati mempunyai modal disetor Rp 1.000.000.000,- atau 25% dari modal dasar,dengan komposisi kepemilikan: - PT Asa 30%, - PT Bergembira 50%, - PT Ceria sisanya 20%. Dengan persetujuan RUPSLB, PT Pelita Hati, melakukan Initial Public Offering (IPO), dengan menjual 75% saham dalam portepel.
Struktur Permodalan(sambungan) • Diminta: 1. Buat struktur Permodalan PT Pelita Hati sebelum dan sesudah IPO 2. Bila PT Pelita Hati menambah komposisi pemegang saham sebesar 25% dari modal dasar,bagaimana struktur modal PT Pelita Hati tersebut? 3. Hitung jumlah lembar saham yang di keluarkan, apabila nilai nominalnya Rp1.000,-
Ekuitas P.T.Jaring Langit per 31/12-200x adalah sebagai berikut:- Modal Dasar 200 juta saham @ nom. Rp 1.000,-- Modal Disetor 40 juta saham @ nom. Rp 1.000,- Rp 40 milyar- Selisih Penilaian kembali Aktiva Tetap Rp 80 milyar- Laba Ditahan Rp 40 milyarJumlah Ekuitas Rp 160 milyar
Struktur Permodalan(sambungan) • Pemegang saham adalah Anto, Edi, Ferdi,dan Rinto, memiliki jumlah saham yang sama dan telah menyetor penuh modal disetor. Dalam rangka Ekspansi, mereka meningkatkan Modal dasar perseroan menjadi 500 juta saham, dan dilakukan restrukturisasi modal dengan mengkapitalisasikan 50% perkiraan “Selisih Penilaian Kembali” dan 50% perkiraan “Laba ditahan”, sehingga tiap pemegang saham memperoleh saham bonus dengan Rasio 2:3 (tiap 2 saham lama memperoleh 3 saham baru/bonus).Kemudian dilakukan IPO, 140 juta saham @ Rp 1.400,- yaitu 100 jt saham dari dalam portepel dan 40 jt saham di lepas/dijual pemegang saham lama (masing masing menjual 10 jt sahamnya).
Struktur Permodalan(sambungan) • Diminta: 1. Hitung dana segar yang diterima PTJaring Langit, dan jumlah Paid in Capital/PIC exess of Par yang dicatat dalam ekuitas. 2. Susun struktur modal PT Jaring Langit sebelum dan sesudah restrukturisasi modal, serta sebelum dan sesudah IPO dalam satu table. 3. Jumlah saham dan % tase kepemilikan tiap pemegang saham dan masyarakat setelah IPO.
Struktur Permodalan(sambungan) • Jawaban: • 1. Dana segar yang diterima adalah: 100 jt saham X Rp 1.400,- =Rp 140 M. Agio (Paid in Capital/PIC excess of Par)100jt x Rp 400,- = Rp 40M • Modal Disetor (PIC from Common Stock) 100Jt x Rp 1.000,- = Rp 100 Milyar.
Struktur Permodalan(sambungan) • A.Modal disetor sesudah restrukturisasi bertambah Rp 100 milyar, terdiri dari: • 50%x Rp 80 milyar = Rp 40 milyar • 50%x Rp 40 milyar = Rp 20 milyar • Modal disetor awal = Rp 40milyar • Modal disetor sesudah IPO = Rp 200 milyar, terdiri dari: - P’jualan saham dalam portepel ; 100 jt x Rp 1.000 = Rp 100 milyar - P’jualan saham o/ p’gang shm lama; 40 jt x Rp 1.000 = Rp 40milyar - Saham pemegang saham lama) ; 60 jt x Rp 1.000 = Rp 60 milyar
2.Strukur Modal Struktur Modal
Struktur Permodalan(sambungan)c. Jumlah pemilikan saham & % tase
Peran Lembaga & Profesi Penunjang di Pasar Modal. • Peran Lembaga Penunjang Pasar Modal Lembaga Penunjang Pasar Modal yang keberadaannya terkait erat dengan keberadaan Pasar Modal, intitusi ini membantu pelaku Pasar Modal dalam melaksanakan aktifitasnya sesuai dengan fungsinya masing masing. • PeranProfesi Penunjang Pasar Modal Profesi Penunjang Pasar Modal yang keberadaannya tidak terkait dengan keberadaan Pasar Modal, di negara yang tidak/belum ada Pasar Modal, eksistensi institusi ini tetap ada. Justru karena profesi dan ketidak-berpihakannya, institusi ini sangat membantu pelaku Pasar Modal dalam memberikan pendapat yang benar.
Perkembangan Pasar Modal dan Emisi Efek di Indonesia Jika diawal diaktifkan kembali Pasar Modal di Indonesia tahun 1977, hanya PT Semen Cibinong yang melakukan IPO dengan menjual 187.500 saham dengan harga Rp 10.000,- per saham, dan dari jumlah tersebut 150.000 saham dikonversikan oleh PT Danareksa menjadi “Sertifikat PT Danareksa untuk saham PT Semen Cibinong”. Sekalipun agak tersendat dalam 10 tahun pertama, namun seiring dengan perkembangan Pasar Modal dan setelah dikeluarkan beberapa Paket Deregulasi di bidang Pasar Modal, dipenghujung tahun 1980 an/ awal tahun 1990 an, terjadi “boom” Pasar Modal dengan berbagai eksesnya (termasuk ekses yang merugikan investor). Perkembangan Pasar Modal di Indonesia saat ini semakin mantap, karena para pelaku (terutama individual investor) semakin mengerti dan berhati-hati dalam meng investasikan dananya, mengingat pengalaman pahit masa lalu saat boom Pasar Modal. Demikian juga sebagaimana di negara yang Pasar Modal nya sudah maju, Pemerintah sudah lebih memperhatikan perkembangan Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian nasional
Emiten mengirim surat penunujukkan kepada • Penjamin Pelaksana Emisi dgn melampirkan: • Laporan Keuangan • Proyeksi • Company Profile • Data Lainnya Analisa Tidak Laik Go Public Ya Konfirmasi Kepada Emiten Konfirmasi Kepada Emiten • Penunjukkan: • Lawyer : Legal Opinion/Audit • Notary : Agreements • Appraisal : Fixed Asset Valuation • Register (BAE): Share • Registration STOP A
A Minta Bahan yang Lengkap Analisa Perusahaan Dan Plant Visit • Pembahasan: • Bidang Akuntansi • Bidang Proyeksi • Bidang Hukum • Prospektus • Dokumen Emisi Penetapan Harga Saham/Book building B
B Setuju atau Tidak? Kirim Data Emiten dan Undangan Sindikasi Penjaminan Due Diligent Meeting dan Plant Visit Konfirmasi Porsi Penjaminan • Penandatanganan: • Perj. Penjaminan Emisi • Perj. Antar Penjamin Emisi • Perj. Agen Penjualan C
C Public Expose Kirim Surat pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam-LK Limited Hearing Pernyataan Efektif D
D • Distribusi: • Prospektus • Formulir Pemesanan Pembelian • Saham (FPPS) • Daftar Pemesanan Pembelian Saham • (DPPS) • Dan dokumen lainnya Penawaran dan Iklan Di Surat Kabar • Pengembalian: • FPPS + Pembayaran d/ Investor • DPPS E
E Pembayaran oleh Agen Penjual kepada Penjamin Utama/Peserta dan Pembayaran Penjamin Utama/Peserta kepada Penjamin Pelaksana Penjatahan Pembayaran Kepada Emiten Terima Surat Saham kolektif dari Emiten F
F Distribusi Surat Saham Kolektif Penj. Pelaksana Emisi Mengirim Laporan Kegiatan IPO kepada Bapepam-LK Emiten Mengirim Surat Permohonan Listing Kepada Bursa Efek Pencatatan (Listing) di Bursa Efek secara Company Listing