290 likes | 630 Views
Kerusakan SDA & Krisis Lingkungan. Minggu ke 7. Definisi lingkungan hidup. Adalah kesatuan ruang dengan semua benda , daya keadaan , dan makhluk hidup , termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
E N D
Kerusakan SDA &KrisisLingkungan Mingguke 7
Definisilingkunganhidup • Adalahkesatuanruangdengansemuabenda, dayakeadaan, danmakhlukhidup, termasukdidalamnyamanusiadanperilakunya • Komponenlingkunganterdiridarifaktorabiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) danfaktorbiotik (tumbuhandanhewan, termasukmanusia) • Lingkunganhidupbaikfaktorbiotikmaupunabiotikberpengaruhdandipengaruhimanusia
Dayadukunglingkungan • Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. • Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
JenisKrisisLingkungankaitannyadengan SDA • ContohkrisisLingkungan: emisi gas rumahkaca, deforestrasi, perikanan, kualitas air. • Menurut survey Environmental Performance Index (EPI) 2010, Indonesia beradadiperingkat 74 dari 149 negara yang berwawasanlingkungan , sedangkan Malaysia menempatiperingkat 25, jauhdiatas Indonesia. • http://www.epi.yale.edu/epi2012/methodology
HasilpenelitianUniversitas Adelaide terbarunyasoallingkungan. Empatnegara, yakni Brazil, AmerikaSerikat, China, dan Indonesia dinyatakansebagainegara paling berkontribusiterhadapkerusakanlingkungandimukaBumi. • Adatujuhindikator yang digunakanuntukmengukurdegradasilingkungan, yaknipenggundulanhutan, pemakaianpupukkimia, polusi air, emisikarbon, penangkapanikan, danancamanspesiestumbuhandanhewan, sertaperalihanlahanhijaumenjadilahankomersial -- seperti mal ataupusatperdagangan, danjugaperkebunan. • Krisislingkungan yang kinimencengkeramBumiadalahakibatkonsumsiberlebihanmanusiaatassumberdayaalam (Univ Adelaide, 2010)
Mengapalingkunganberubah? • Perubahanlingkungan yang terjadikarenaseluruhhubunganantaramanusiadanbumitelahdirubah. Semuaperubahantersebuttelahmelampauidayadukunglingkungan yang sangatpentingdalammenentukanmutulingkungan (Sugandhydan Hakim, 2009). • Akibatnyadapatberupapencemaranlingkunganbaikdidarat, lautmaupundiatmosfer. Pencemaranlingkunganmerupakansalahsatufenomenakrisislingkungan yang terjadi.
MenurutUndang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentangPengelolaanLingkunganHidupbahwapencemaranlingkunganadalahmasuknyaataudimasukkannyamahlukhidup, zat, energidanataukomponen lain kedalamlingkungandanatauberubahnyatatananlingkunganolehkegiatanmanusiaatauolehprosesalam, sehinggakualitaslingkunganturunsampaiketingkattertentu yang menyebabkanlingkunganmenjadikurangatautidakdapatberfungsilagisesuaidenganperuntukannya. • Masalahlingkunganselaluberhubungandenganekonomi, politik, sosial, danpengelolaansumberdayaalam
Sekitar 70 persenkerusakanlingkungandi Indonesia disebabkanolehoperasipertambangan. • 775 ton polutanmencemari air di Indonesia. Indonesia tercatatsebagainegaraurutannomor 6 dalamhalpencemaran air ini. Dari 306 PDAM di Indonesia, hanya 10% yang airnyadinyatakansehat.
Terumbukarangsebagai “rumahnya” ikandanhewanlautlainnyadiperkirakan 93.8% rusakkarenalimbahataucaramenangkapikanygtidakbener (pakebom, mis.nya)
KerusakanLingkunganfisik • Lahankritis • Tekanandanpertambahanpenduduk, • Luas areal pertanian yang tidaksesuai, perladanganberpindah, • Pengelolaanhutan yang tidakbaikdanpenebangan illegal, • Pembakaranhutandanlahan yang tidakterkendali, • Ekploitasibahantambang tanahgalian yang tidakdapatdireklamasi • Kondisisungai yang keruhterjadiakibatadanyaaktivitaspertambangan • Hilangnya habitat, berkurangnyakeaneragamanhayati • Pencemaran air, udaradantanah
Tahun 2005, Kalimantan sudahkehilangansekitar 50% hijaunyadanpada 2020 warnahijautinggaltersisa 25%. • 1 skripsi = 400 lembarkertas, jikadi Indonesia setiaptahunada 4,5 jutamahasiswa = 3,6 juta rim kertas HVS satubatangpohonpinuspenghasilkertasberusia 5 tahundengan diameter 30 cm dantinggi 18 m menghasilkan 168 rim kertas HVS A-4 denganberatkertas 70 gram. Maka, tiaptahunmahasiswa Indonesia memakai 21.428 batangpohonpinusuntukkebutuhanskripsinya (Randi Hari Putra, Intisari, 2010) • Indonesia masuk 10 besarnegarapenyumbangemisikarbon global yakni 5%—10% dari total emisidunia
Dampakterhadaplingkunganbudaya, sosialdanekonomi • Tanah adat yang dimaknaisebagaisumberpenghidupan kehilangankesakralan • Kegiatanberburu/bercocoktanam, sebagaitradisiuntukkelangsunganhidup hilang • Nilai-nilaibudayaseperti: hidupbersahaja, sederhana, arifdalammengelola SDA strukturbudayabaru yang materialistik • Tumbuhnyanilaikeserakahan, ketidakjujuran, ketidaksetiakawanandankohesivitaskelompok yang rendah
Lanjutan • Terciptanyastruktursosial/klas • Kemiskinansemakinbertambah • Meningkatnyajarakantarakaumkayadankaummiskin • Meningkatnyakonflikdidalammasyarakat • Meningkatknyawarga yang mengalamimasalahkesehatanakibatpencemaran • Mata pencaharianpenduduklokalhilang • Hargabahanmakanan yang tinggi • Perbedaanpendapatanantarpenduduk
Pengertian Global warning Pemanasan global (global warming) padadasarnyamerupakanfenomenapeningkatantemperatur global daritahunketahunkarenaterjadinyaefekrumahkaca (greenhouse effect) yang disebabkanolehmeningkatnyaemisi gas-gas sepertikarbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehinggaenergimatahariterperangkapdalamatmosferbumi Emisi gas rumahkacaramengalamikenaikan 70% antaratahun 1970-2004 Konsentrasi gas carbondioksidadiatmosferjauhlebihtinggidarikandunganalaminyadalam 650 ributahunterakhir
Pengertian Global warning Merupakanperistiwameningkatnyasuhupermukaanbumimelebihi rata-rata akibatpeningkatanjumlahemisi gas rumahkacadiatmosfer Berbagailiteraturmenunjukkankenaikantemperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadipadakisaran 0,72 – 3 C padaakhirabad 21
Tanda/GejaladandampakPemanasan Global Salju-saljudidatarantinggimengalamipelelehan Meningkatnyasuhubumi Cuacaekstrem : munculnyaangintopan, badai, dan tornado menjadilebihseringdantingkatkekuatannyanaik 15%, musimdingin/panasygektrem Musimsusahdiprediksi, musim semi datanglebihawal Hilangnyapulau-pulau Munculnyapenyakit-penyakitbaru Kepunahanbeberapaspesies 20-30% spesiesberesikopunahjikatemperaturnaik 1,5 C
EfekRumahKaca Kandungan gas yang beradadiatmosfer, disebutsebagai gas rumahkaca, yang bisamempengaruhiiklimdibumi Efekrumahkacaadalahsuatuefek, dimanamolekul-molekul yang adadiatmosferkitabersifatsepertimemberiefekrumahkaca. Efekrumahkacasendiri, seharusnyamerupakanefek yang alamiahuntukmenjagatemperaturpermukaaanBumiberadapadatemperatur normal, sekitar 30°C.
Lanjutan • Atmosferitusangatbisaditerobos (permeable) olehcahayaMatahari yang masukkepermukaanBumi, tetapitidaksemuacahaya yang dipancarkankepermukaanBumiitubisadipantulkankeluar, radiasimerah-infra yang seharusnyaterpantulterjebak, dengandemikianmakaatmosferBumimenjebakpanas (prinsiprumahkaca). • Tipe gas yang menjebakpanastersebutterutamaadalahkarbon-dioksidadanuap air, danmolekul-molekultersebut yang akhirnyadinamaisebagai gas rumahkaca, jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.
lanjutan Karbon-dioksidaadalahpenyumbangutama gas kaca Sumberterutamapeningkatankonsentrasikarbon-dioksidaadalahpenggunaanbahanbakarfosil, ditambahpengaruhperubahanpermukaantanah (pembukaanlahan, penebanganhutan, pembakaranhutan, mencairnyaes)
Dampak Pemanasan Global terhadap kenaikan muka air laut (sea level rise) Kenaikanmuka air lautsecaraumumakanmengakibatkandampaksebagaiberikut : meningkatnyafrekuensidanintensitasbanjir, perubahanaruslautdanmeluasnyakerusakan mangrove, meluasnyaintrusi air laut, ancamanterhadapkegiatansosial-ekonomimasyarakatpesisir, dan berkurangnyaluasdaratanatauhilangnyapulau-pulaukecil. (DesaItuAkhirnyaTenggelamAkibatPemanasan Global, KompasSelasa, 8 Desember 2009)
DampakPemanasan Globalbagiaktivitassosial-ekonomimasyarakat gangguanterhadapfungsikawasanpesisirdankotapantai, gangguanterhadapfungsiprasaranadansaranasepertijaringanjalan, pelabuhandanbandara gangguanterhadappermukimanpenduduk, penguranganproduktivitaslahanpertanian, peningkatanresikokankerdanwabahpenyakit, dsb
Contohdampakmeningkatknyapermukaan air laut gangguanterhadapjaringanjalanlintasdankeretaapidiPanturaJawadanTimur-Selatan Sumatera ; genanganterhadappermukimanpendudukpadakota-kotapesisir yang beradapadawilayahPanturaJawa, Sumatera bagianTimur, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi bagian Barat Daya, danbeberapa spot pesisirdi Papua ; hilangnyalahan-lahanbudidayasepertisawah, payau, kolamikan, dan mangrove seluas 3,4 jutahektaratausetaradengan US$ 11,307 juta ; gambaraninibahkanmenjadilebih ‘buram’ apabiladikaitkandengankeberadaansentra-sentraproduksipangan yang hanyaberkisar 4 % sajadarikeseluruhanluaswilayahnasional, dan penurunanproduktivitaslahanpadasentra-sentrapangan, sepertidi DAS Citarum, Brantas, danSaddang yang sangatkrusialbagikelangsunganswasembadapangandi Indonesia
Meningkatnya permukaan air laut Kenaikan muka air laut selain mengakibatkan perubahan arus laut pada wilayah pesisir juga mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove, yang pada saat ini saja kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan Meluasnya intrusi air laut selain diakibatkan oleh terjadinya kenaikan muka air laut juga dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat penghisapan air tanah secara berlebihan
Meningkatnya permukaan air laut Terancamberkurangnyaluasankawasanpesisirdanbahkanhilangnyapulau-pulaukecil yang dapatmencapaiangka 2000 hingga 4000 pulau, tergantungdarikenaikanmuka air laut yang terjadi pengurangan luas hutan tropis yang cukup signifikan, baik akibat kebakaran maupun akibat penggundulan