80 likes | 312 Views
KUALITAS UDARA DI RUAS JALAN YANG DILINTASI ANGKUTAN BATU BARA DI KOTA BANJARMASIN. Anhar Ihwan1,2) dan Abdul Hadi2) 1) Laboratorium Kesehatan Kalimantan Selatan; 2)Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Email: atakhadi@hotmail.com.
E N D
KUALITAS UDARA DI RUAS JALAN YANG DILINTASI ANGKUTAN BATU BARA DI KOTA BANJARMASIN Anhar Ihwan1,2) dan Abdul Hadi2) 1)LaboratoriumKesehatan Kalimantan Selatan; 2)Program StudiPengelolaanSumberdayaAlamdan LingkunganUniversitasLambungMangkurat Email: atakhadi@hotmail.com
LATAR BELAKANG • Cadanganbatubara Kalimantan Selatan menempatiurutankeduaterbesar, denganperkiraansebesar 52 miliar ton. Produksi per tahunmencapai 113 juta ton danberkontribusisebesar 26% dariproduksibatubara Indonesia (Sodikin, 2003). Pengangkutanhasiltambanginidilakukanmelaluijalan-jalanumum. • Lalulintas di Kota Banjarmasin padasaatsekaranginitergolongpadat, yang terlihatdenganterjadinyakemacetanlalulintaspada jam-jam tertentu. Kemacetanlalulintasinidisebabkantingginyarasiojumlahkendaraandenganruasjalandanmasuknyakendaraanbesarkedalamkota, sepertitrukpengangkutbatubara. Kemacetanlalulintasinimenyebabkanterkonsentrasinyapolutanudara di ruasjalantersebut. • Sektortransportasimerupakanpenghasilpencemarudara yang utama di perkotaan, terutamadaritransportasidarat. Kendaraanbermotormerupakansumberpencemarudaraberupa gas CO, NOx, SO2, partikulat, HC danPb (Moestikahadi, 1999). Olehkarenaitumenarikuntukditelititentangkadarpencemarudaradanfaktor-faktor yang mempengaruhipadaruasjalan yang dilewatiangkutanbatubara. • Tujuanpenelitianiniadalahmengetahuikadarpencemarudara; gas CO, NO2, SO2, O3, dan PM. 10 di ruasJalanSoebardjodanJalan Noor di Kota Banjarmasin; danmenghubungkanaruslalulintas, tinggigedung, lebarjalandanfaktormeteorologiseperti: suhuudara, kelembabanudaradankecepatananginterhadapkadarpolutan di udara.
METODE PENELITIAN • Menuruttempatnya, penelitianinitermasukpenelitianlapangan (Sugandi, 1993). MenurutSuryabrata (1998) penelitianinitermasukdalamjenispenelitiandeskriptif, yang berusahamembuatpenjelasansecarasistematis, faktualdanakuratmengenaiobyek yang diteliti. • Hipotesispenelitianadalahadahubunganantaraaruslalulintasdengankadarpolutanudara yang terukur; adahubunganantarafaktormeteorologi (suhuudara, kelembabanudaradankecepatanangin) dengankadarpolutanudara yang terukur; adakecendrunganpolutanudara yang terukur di ruasjalan yang sempitlebihtinggidibandingkankadarpolutanudara yang terukur di ruasjalan yang lebar; adakecendrunganpolutanudara yang terukur di ruasjalan yang keadaangedungnyatinggiakanlebihtinggibiladibandingkankadarpolutanudara yang terukur di jalan yang keadaangedungnyarendah. • Penelitiandilaksanakan di Kota Banjarmasin padaempatruasjalan yang dilintasiangkutanbatubara. • a. JalanSoebardjo (Lingkar Selatan), mewakilijalan yang dilintasiangkutanbatubara, dengantinggigedung yang rendahdanjalanlebar. • b. Jalan Noor, mewakili ruas jalan yang dilintasi angkutan batubara, dengan gedung yang tinggi dan jalan sempit.
HASIL DAN PEMBAHASAN • a. Faktor Lingkungan dan Faktor Meteorologi • Faktorlingkungan yang diamatidalampenelitianiniadalahfaktor yang didugaberkontribusidalammenyebarkanpolutanudaradarisumbernya, yaitutinggigedungdanlebarjalan. • b. ArusLaluLintas • Aruslalulintas yang disinyalirsebagaisatu-satunyasumberpolutanudarapadamasing-masingruasjalan di lokasipenelitiantercatatbervariasi. Aruslalulintastertinggi di masing-masinglokasiselaluterukurpadaperiode jam 06.00 – 12.00 danaruslalulintasterendahselaluterukurpada jam 00.00 – 06.00. • Aruslalulintaskendaraanbatubara yang melintas di periodesianghariadalahkendaraanbatubara yang telahkosong, sedangkan yang malamhariaruslalulintasbatubara yang melintasterdiridarikendaraan yang bermuatandankendaraan yang telahkosong.
c. Kadar PolutanUdara • Kadar debudan gas pencemarudara di masing-masinglokasipenelitianselengkapnyadapatdilihatpadatabel 3. Menurutperiodepengukuran, kadardebu paling tinggiterukurpadaperiode jam 06.00 – 12.00, yaitu 755,20 μg/m3. Hal iniberhubungandenganlebihtinggingnyaaruslalulintaspadaperiode jam tersebutdibandingdenganaruslalulintaspadaperiodelainnya. • SecaraStatistikkadar PM. 10 di JalanSoebardjo 1 berbedadengankadar PM. 10 di titik-titiklainnya, sedangkanantarakadar PM. 10 di Jalan Noor 1 dengan Kadar PM. 10 di JalanSoebardjo 2 danantarakadar PM. 10 di Jalan Noor 2 dengankadar PM. 10 di JalanSoebardjo 2 tidakberbeda. • Menurutperiodepengukuran, kadar gas CO paling tinggiterukurpadaperiode jam 06.00 – 12.00, yaitu 21.636,67 μg/m3 (tabel 3). Secarastatistiktidakterdapatperbedaankadar CO antararuasJalanSoebardjo 1 denganruasJalan. Soebardjo 2 danantarakadar CO di ruasJalan Noor 1 dengan yang terukur di Jalan Noor 2. • Kadar gas SO2 paling tinggiterukurpadaperiode jam 06.00 – 12.00, yaitu 427,08 μg/m3. Secarastatistikkadar gas SO2 yang terukur di ruasJalanSoebardjo 1 dan di Jalan Noor 1 berbedadengankadar SO2 di titik-titiklainnya, sedangkankadar SO2 yang terukur di ruasJalanSoebardjo 2 tidakberbedadengankadar SO2 di ruasJalan Noor 2.
d. HubunganArusLaluLintasdanFaktorMeteorologidengan Kadar Polutan di Udara di RuasJalan • Hubunganaruslalulintas yang dinyatakandalamsatuanmobilpenumpang (smp/jam) denganseluruhpolutanudaradinyatakanbermaknasecarastatistik. Terlihatbahwanilai R berkisarantara 0,563 – 0,946, artinyahubunganantaraaruslalulintasdengankadarpolutanudaratermasukdalamkategorihubungansedang, kuat, dansangatkuat. • Hubunganantarasuhudankelembabanudaraterhadapkadarpolutan di udara, seluruhnyajugamenunjukkanhubungan yang bermaknasecarastatistik. Hubunganantarasuhuudaraterhadapkadarpolutan di udara, bervariasi yang dilambangkandengannilai R antara 0,499 – 0,803, artinyahubunganantarasuhuudaradengankadarpolutan di udara yang terukurtermasukdalamkategorisedang, kuat, dansangatkuat.
KESIMPULAN • Hasilpenelitianmenyimpulkanbahwakadar PM. 10 tertinggiterukurpadatitik III, berturut-turutdiikutiolehtitik II dantitik IV, sedangkankadar PM. 10 terendahterukurpadatitik I. Kadar gas CO, SO2, NO2 dan O3 tertinggijugaterukurpadatitik III, seterusnyaberturut-turutdiikutiolehtitik IV, II dantitik I. Selanjutnya, aruslalulintas yang dinyatakandalamsatuansmp/jam, berhubungandengankadarpolutanudara yang terukur di masing-masingruasjalan, hubungantersebut paling banyaktermasukdalamkategorihubungankuatdansangatkuat. Demikian pula, faktormeteorologiseperti; suhuudara, kelembabanudaradankecepatananginmempunyaihubungan yang bervariasidengankadarpolutan di udara, mulaidarihubungan yang termasukdalamkategorirendah, sedang, kuatdansangatkuat. Khususuntukkelembabanudarahubungannyabersifatterbalik, yaitubilakelembabanudaratinggimakakadarpolutanudaracenderungrendahdandemikiansebaliknya. Menurutkategori ISPU, titik I termasukdalamkategoriTidakSehatdengan parameter dominanadalah PM. 10, dampaknyajarakpandangturundanterjadipengotorandebu di mana-mana. Sedangkan di titik II, III dan IV termasukdalamkategoriBerbahayadengan parameter dominantetap PM. 10, artinyatingkat yang berbahayabagisemuapopulasi yang terpapar.
DaftarPustaka • Moestikahadi, Soedomo. Kumpulan KaryaIlmiah : MengenaiPencemaranUdara. Penerbit ITB, Bandung, 1999. • Sugandi E. Sugiarto. RancanganPercobaanTeoridanAplikasi. Andi Offset, Yogyakarta, 1993. • Sugiyono, StatistikaUntukPenelitian. CV. Alfabeta, Bandung, 2000. • Suryabrata, Sumadi, MetodologiPenelitian. Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1998.