370 likes | 1.25k Views
TEORI SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG (KLASIK): PATOLOGI SOSIAL & DISORGANISASI SOSIAL. PERILAKU MENYIMPANG (SOS 311). http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/. RELEVANSI MATERI/KOMPETENSI KHUSUS.
E N D
TEORI SOSIOLOGI PERILAKU MENYIMPANG (KLASIK): PATOLOGI SOSIAL & DISORGANISASI SOSIAL PERILAKU MENYIMPANG (SOS 311) http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
RELEVANSI MATERI/KOMPETENSI KHUSUS • Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan teori sosiologi penyimpangan perilaku klasik (patologi sosial dan disorganisasi sosial) • Menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori patologi sosial dan disorganisasi sosial.
TEORI PATOLOGI SOSIAL • Teori yang mengawali studi-studi sosiologi tentang penyimpangan sosial. • Menjadi pijakan pemikiran dari teori disorganisasi sosial. • Dikembangkan sejak sekitar tahun 1800-an dan masih digunakan sampai akhir tahun 1930.
KARAKTERISTIK TEORI PATOLOGI SOSIAL • Penjelasan teoritiknya didasarkan atas asumsi-asumsi: • Bahwa kehidupan masyarakat identik dengan kehidupan organisme biologis (manusia, hewan, tumbuhan). • Masyarakat yang patologis (sakit) sama keadaannya dengan organisme biologis yang mengalami kerusakan/penyakit anggota masyarakat yang melakukan penyimpangan, menunjukkan kehidupan masyarakat yang sakit manusia mengalami sakit, karena ada salah satu bagian tubuh yang bermasalah. • penyimpangan sosial adalah penyakit masyarakat bersumber dari individu yang dianggap ‘sakit’ (sifatnya individualistik).
Lanjutan… • di setiap masyarakat yang dianggap ‘sehat’, dapat ditemukan kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami ‘patologi’ atau ‘abnormalitas’. • Orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan, bunuh diri, pecandu minuman keras, pelacur, orang yang memiliki penyakit mental, bahkan kemiskinan dianggap sebagai patologis/sakit, karena kondisi-kondisi semacam itu dianggap tidak normal, tidak diinginkan atau buruk.
Parameter tentang perilaku menyimpang menurut teori patologi sosial • Didasarkan atas norma-norma umum yang berlaku di masyarakat; • Dikatakan sakit (sosial) atau menyimpang apabila perilaku seseorang: • berbeda dari harapan masyarakat; • menyimpang dari nilai-nilai moral masyarakat • menggunakan standar moral umum untuk menilai perilaku orang-orang yang dianggap menyimpang atau tidak. • Penyimpangan/kejahatan dapat dihilangkan dengan cara memberantas kemisikan atau budaya kemiskinan (membiarkan anak bekerja, keluarga broken home, pelacuran, pecandu minuman keras, dsb) dan mengunggulkan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat kelas menengah
Pemahaman yang digunakan para ahli patologi sosial: • Percaya bahwa masyarakat juga memiliki penyakit tertentu; • Di dalam masyarakat yang sakit terdapat individu-individu tertentu yang juga mengalami/dianggap sakit • Berdasarkan pemahaman tersebut, maka orang orang yang dianggap sakit, dan dapat menjadikan masyarakat sakit adalah: • Orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan diri; • Berasal dari keturunan ‘buruk/jelek; • Cacat fisik; • Kerusakan mental; • Kurang/tidak berpendidikan • Orang-orang miskin yang dianggap tidak bermoral.
Mengapa perspektif pemikiran para ahli patologi sosial terkesan sempit? • Para ahlinya kebanyakan berasal dari wilayah pedesaan (komunitas kecil); • Tumbuh dalam lingkungan masyarakat yang ortodoksmemegang teguh nilai-nilai agama atau kepercayaan tradisional, dan mencurigai perubahan sosial; • Memiliki faham kedaerahan yang sangat kuat; • Menggunakan pendekatan moralistik dalam menilai suatu penyimpangan atau masalah sosial
Kritik untuk teori patologi sosial: • Penyimpangan bukanlah penyakit yang sifatnya individual tetapi cenderung sebagai sesuatu yang bertolak dari norma-norma individu dan masyarakat; • norma sosial dapat berubah-ubah, dan perubahan norma itu juga akibat dariperubahan sosial & dinamika masyarakat norma sosial beradaptasi terhadap perubahan dan bentuk penyimpangan yang terjadi dimasyarakatjuga dapat berubah dari waktu ke waktu • Ahli patologi sosial dianggap gagal mengenali variasi penyimpangan dari waktu ke waktu, dari dari kelompok satu ke kelompok lain yang diakibatkan juga oleh adanya perubahan norma sosial;
TEORI DISORGANISASI SOSIAL • Teori ini muncul karena ketidakmampuan teori patologi sosial menjelaskan perubahan sosial dan berbagai bentuk penyimpangan perilaku yang tumbuh/berkembang di suatu masyarakat; • Akibat dari perkembangan dan perubahan masyarakat, maka dibutuhkan penjelasan/teori lain yang lebih komprehensif, khususnya yang berkaitan dengan semakin bertambahnya bentuk-bentuk penyimpangan perilaku
Teori ini juga berkembang karena: • Adanya perubahan atau perkembangan budaya (relativitas budaya) dan norma-norma sosial budaya dari suatu masyarakat tidak lebih baik atau buruk dari budaya masyarakat lainnya yang ada hanyalah adanya perbedaan! • Setelah Perang Dunia I & II terjadi migrasi penduduk besar-besaran, yang diikuti oleh fenomena urbanisasi & industrialisasi di negara-negara besar • Akibat dari situasi tersebut: terjadi pertemuan budaya yang berbeda antar kelompok (antara kelompok pendatang dan penduduk setempat) berakibat pada munculnya berbagai variasi penyimpangan perilaku.
Pelopor teori disorganisasi sosial • Pendekatan ini pertama kali dikembangkan oleh Thomas & Znanecki(1918) • Dilanjutkan oleh Charles Horton Cooley salah satu ahli dari kelompok pemikir “chicago school” • Disebut teori disorganisasi sosial karena menggambarkan keadaan masyarakat yang mengalami disorganisasi dan kemudian menghasilkan penyimpangan.
Asumsi-asumsi yang mendasari teori disorganisasi sosial • Penyimpangan dijelaskan dari norma dan aktivitas sosial masyarakat. • Penyimpangan adalah produk dari kemajuan masyarakat yang tidak seimbang (terjadi kesenjangan/tidak merata), juga karena perubahandan konflik sosial. • Masyarakat dikatakan terorganisir bila anggotanya mengembangkan kesepakatan umum tentang nilai-nilai atau norma-norma mendasar. • Organisasi sosial /masyarakat yang terorganisir dapat terjadi apabila ada kohesi dan keterpaduan internal di antara anggotanya. ada konsensus yang disepakati secara luas, berkaitan dengan tujuan atau nilai-nilai kelompok.
Lanjutan… • Apabilakonsensus mengenai nilai-nilai dan norma masyarakat terganggu atau menjadi membingungkan bagi anggotanya, dan aturan-aturan tradisional tidak lagi diterapkan maka dapat dikatakan telah terjadi disorganisasi sosial. • Organisasi sosial yang sukses apabila memiliki: • Kebiasaan-kebiasaan atau adat isitiadat masyarakat yang terintegrasi; • Memiliki kelompok kerja yang efektif • Memiliki moral yang tinggi dan memiliki hubungan sosial yang harmonis. • Menunjukkan solidaritas yang harmonis • Kontrol informal cukup memadai untuk mengatur perilaku yang dianggap menyimpang • Wilayah yang dianggap terorganisir dengan baik: lingkungan ketetanggaan, pedesaan, atau pinggiran kota
Lanjutan… • Perubahan sosial terjadi di wilayah yang tumbuh dari suatu kota, dan mengalami kemerosotan solidaritas kelompok. • Terjadi karena heterogenitas yang cukup tinggi di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berada di satu wilayah geografis yang sama. • Terjadi perbedaan-perbedaan nilai atau norma yang sangat besar karena tingkat moblitas penduduknya sangat tinggi • Tidak ada upaya antar warga untuk mengembangkan rasa solidaritas lingkungan bertetangga yang baik;
Kasus-kasus kelompok masyarakat yang mengalami disorganisasi sosial • wilayah perkotaan di negara-negara maju; • kehidupan kota yang aturan-aturan masyarakat / tradisional tidak lagi diterapkan maka akan terjadi disorganisasi sosial. • Organisasi sosial yang berhasil apabila memiliki moral yang tinggi dan memiliki hubungan sosial yang harmonis. • Perubahan sosial yang terjadi di wilayah yang tumbuh dari suatu kota, dan mengalami kemerosotan solidaritas kelompok.
Lanjutan… • Wilayah-wilayah lokal di perkotaan yang tidak teratur/kacau daerah kumuh (slum area); lokalisasipelacuran; dll • Wilayah tengah kota yang angka kriminalitasnya tinggi • Kelompok orang yang mengalam mental disorder (kekacauan mental) cenderung ingin bunuh diri
Kritik untuk teori disorganisasi sosial • Pendekatan ini sangat subyektif yang dianggap mengalami disorganisasi sosial adalah hal-hal/kelompok masyarakat yang beradai di lingkungan buruk • Sesuatu yang buruk sudah menimbulkan bias klas artinya yang menilai buruk adalah peneliti yang berasal dari kelas sosial menengah-atas • Menjelaskan penyimpangan sebagai fenomena masyarakat kelas bawah karena mereka dianggap memiliki jumlah atau tingkat penyimpangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan klas-klas sosial lainnya
Lanjutan… • Pemahaman tentang perubahan sosial dan disorganisasi sosial dianggap sama akan membingungkan jika gejala-gejala perubahan sosial juga dianggap sebagai bentuk dari disorganisasi sosial, karena perubahan sosial belum tentu disorganisasi • Apa yang nampaknya seperti sesuatu yang tidakterorganisir (disorganized) sesungguhnya dapatdikatakanjuga merupakan sesuatu yang sangat terorganisirsubkultur yang menyimpang justru memiliki struktur yang terorganisir, dan kelompok masyarakat kumuh juga punya nilai dan normanya sendiri yang menurut mereka juga terorganisir.