690 likes | 2.2k Views
Hand Uot ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR OLEH SUKARDI, SST, M.Pd DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES DEPKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN. Latar Belakang
E N D
Hand Uot ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR OLEH SUKARDI, SST, M.Pd DEPARTEMEN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA POLTEKKES DEPKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN
Latar Belakang 1. Rapat seluruh rektor –rektor universitas/ instittut negeri seluruh Indonesia tanggal 11 s/d 13 Oktober 1971 di Semarang dengan kesimpulan pentingnya pemberian mata kuliah Basic Social science ( Ilmu Sosial Budaya dasar) dan Basic Humanites ( Ilmu Budaya dasar ) dalam rangka pembentukan sarjana
2. Surat keputusan Direktur Pendidikan Tinggi N0 1338/DPT /A/71 bahwa ISD dan IBD harus diberikan ke semua fakultas dalam lingkungan Universitas / institut negeri seluruh Indonesia Latar belakang tersebut berkaitan dengan permasalahan : • Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan keanekaragaman budaya • Proses pembangunan yang terus menerus akan menin bulkan dampak yang positif dan negatif berupa pergeseran nilai budaya yang memungkinkan timbulnya konflik dalam kehidupan • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meninmbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, kemajuan merupakan akibat sifat ambivalen positif/neg
3. Dari segi politis ; Indonesia adalah sesuatu yang utuh akan tetapi dalam keanekaragaman budaya : suku, tempat tinggal yang menyebar diseluruh Indonesia yang sering terdapat perbedaan satu sama lain sehingga menimbulkan konflik B. Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar Ilmu budaya dasar identik dengan Basic Humanities Humanities berasal dari kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan berbudi halus ( refined)diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan the humanities ( pengetahuan budaya ) yang menyangkut keahlian filsafat dan seni : seni pahat, seni tari dll
Melainkan teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan :( norma , adat, saling menghormati, saling menghargai, intuisi, sikap ) dll 2. Ilmu Sosuial Dasar : adalah Sebagai organisasi pengetahuan tentang pokok masalah sosial , tidak merupakan penggabungan beberapa ilmu sosial ( siswanto 1988 ) Fakta sosial merupakan abstraksi kejadian sosial yang konkrit yang dinyatakan dengan pernyataan diskriptif ( Koentjoronigrat ) 1971
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah : 1. Berbagai kenyataan secara bersama-sama merupakan masalah sosial 2.Adanya keanekaragaman golongan- golongan dan kesatuan sosial lain didalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan dan kebutuhan serta pola pikir dan tingkah laku sendiri-sendiri yang berbeda sehingga menyebabkan pertentangan ( M. Moenandar Soelaiman 1987 )
C. Pokok Bahasan Menurut Sudjatmiko ( 1984 : 35 ) Pokok bahasan materi dapat dirumuskan menurut kepentingan pengamatannya dan masalah yang dialaminya mulai lahir sampai mati. Rumusan tersebut dirinci oleh Tim Ilmu Budaya Dasar menjadi 8 topik bahasan ( 19880 ) a.l • Manusia dan cinta kasih, • cinta antara pria dan wanita ( seks ) • Kekeluargaan • Persaudaraan 2. Manusia dan keindahan • Kontemplasi • Eksistensi
3. Manusia dan penderitaan. Nasib buruk. Penyesalan. kehilangan yang dicintai 4. Manusia dan keadilan . Rasa keadilan . Perlakuan yang tidak adil 5. Manusia dan pandangan hidup . Cita-cita . Kebajikan 6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian . Kesadaran . pengorbanan . kewajiban
7. Manusia dan kegelisahan . Keterasingan . Kesepian . Ketidak pastian 8. Manusia dan harapan . Kepercayaan diri . Gairah mengatasi kesulitan Selain topik-topik tersebut dapat pula dikelompokan secara berbeda diubah formulasinya sesuai dengan pandangan seseorang terhadap hidupnya : misalnya 1. seks 4. keadilan 7.keyakinan 2. kegelisahan 5. pengabdian 8. maut 3. derita 6. kasih sayang
D. Masalah pada sosial Budaya Dasar Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata nilai yang daat menimbulkan krisis-krisis kemasayrakatan yang akan menyebabkan “ dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan terhadap seseorang. Masalah tersebut mencakup : 1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
2. Hakekat manusia Universal : akan tetapi perwujudannya beraneka ragam, ada persamaan tapi ada pula perbedaan, ada kelemahan akan tetapi ada keunggulan yang diungkapkan secara tidak seragam. Sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk corak ungkapan pikiran dan perasaan tiingkah laku al : • Masyarakat masih cenderung minta pertolongan ke dukun bayi karena dukun dianggap masih kharismatik, lebih diterima sebagai anggota keluarga, imbalan jasa diltakan padsa nilai gotong royong/ kekeluargaan dan biasanya lebih murah • Faktor yang lain lokasi Puskesmas yang lebih jauh dari temapat tinggal masyarakat
Berpijak dari Temuan Itu maka BIDAN salah satu tim anggota kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan anak mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan ibu dan anak dalam wilayah kerjanya : oleh karena itu FUNGSI BIDAN ADALAH : • Memberikan pelayanan persalianan , KB, pelayanan medis kontrasepsi • Menggerakan dan membina masyarakat, termasuk peran serta masyarakat memberikan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan masalah kesehatan setempat • Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader kesehatan , serta dukun bayi
d. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan e. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektor f. Melakuikan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya g. Mendeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi baik kontrsepsi ataupun penyakit sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Sedangkan PERMENKES No 363/ Menkes/ 1980 mengatur tentang aspek sosial budaya dasar tugas dan kewenangan bidan yaitu : mengenal wilayah, struktur pemerintahan & komposisi penduduk serta sistem pemerintahan desa dengan cara :
Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa , serta pembagian wilayah 2. mengenal struktur kemasayarakatan seperti LKMD, PKK, karang taruna, tokoh masyarakat 3. Mempelajari geografi penduduk4. Mencatat jumlah KK, Pus, jenis kelamin Untuk itu bidan harus mengadakan hubungan yang efektif dengan masyarakat utamanya key person yang pertama kali harus dipelajari adalah bahasa Langkah selanjutnya adalahmempromosikan diri dengan menampilkan kepribadian yang sesuai dan dianut oleh masyarakat dengan tujuan akhir adalah : produk kebidanan diminati masyarakat
E. Kebudayaan : Pengertian : Kebudayaan atau yang disebut peradapan ; adalah pemahaman yang meliputi : pengetahuan, kepercayaan , seni, moral, hukum, adat istiadat yang diperoleh dari anggota masyarakat ( Taylor 1997 ) Pendapat umum sesuatu yang baik dan berharga dalam kehidupan masyarakat. ( Bakker 1984 ) Pola tingkah laku mantap : pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diwujudkan oleh simbul-simbul pada pencapaian tersendiri dari kelompok manusia yang bersifat universal ( Kroeber & klukhon 1950 )
Tujuan • Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkup budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesinya. • Memberi kesempatan mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan serta mengembangkan daya kritis terhadap persoaslan. • Mengusahakan agar para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan ahli disiplin ilmu masing-,asing tidak jatuh dalam sifat kedaerahan • Menjembatani para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain secara lancar
Konsep Kebudayaan Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “ budayah “ / “ bodhi “ yang berarti budi akal atau segala sesuatu yang berkaitan dengan akal. Budaya dapat dipisahkan sebagai kata majemuk Budi & Daya yang berupa : cipta , rasa, karsa, karya ( kuncoroningrat 1980 ) 3. Dimensi wujud kebudayaan a. Dimensi gagasan , konsep, pikiran manusia. Wujud ini disebut “ sistem budaya “ sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat berpusat pada kepala. b. Dimensi aktifitas : disebut sistem sosial ; berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, sifat konkrit dapat diamati atau diobsevasi
c. Wujud sebagai benda ( sistem konkrit ) hasil daya cipta manusia yang berwujud benda • F. Kerangka Kebudayaan • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan & budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the humanistik ) dari berbagai disiplin ilmu • Hakekat manusia sebagai kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan yang masing-masing sesuai dengan masa dan zamannya Kedua masalah pokok tersebut memerlukan penjabaran lebih lanjut dengan beberapa unsur: al
1). Kebudayaan dan Unsur-unsurnya a. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia : ( pakaian, perumahan, transportasi) dsb b. Mata pencaharian hidup dan sistem –sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi) dll c. Sistem kemasyarakatan ( system kekerabatan, orpol, sistem hukum, sistem perkawinan ) dll d. Bahas ( lesan maupun tertulis) e. Kesenian ( seni rupa, seni suara, seni gerak, seni pahat ) dll f. Sistem pengetahuan ( pengathuan alam, fisika dll ) g. Religi ( sistem kepercayaan )
2). Wujud Kebudayaan • Wujud kebudayaan mempunyai sifat yang abstrak : artinya tidak dapat dilihat tidak dapat diraba, hanya bisa diyakini keberadaannya. Bertempat di alam pikiran/ di kepala. Misal : adat istiadat setempat bersih desa • Wujud kebudayaan yang bersifat sosial ( sosial system) adalah merupakan tindakan yang terpola dari manusia itu sendiri. Sistem ini merupakan kegiatan setiap hari manusia itu sendiri ( kegiatan pasar, kegiatan perkantoran) dll • Wujud kegiatan fisik : adalah merupakan seluruh hasil fisik dari perbuatan manusia dalam masyarakat, bersifat konkrit , mis bangunan , komputer, OHP dll
3). Sistem Sosial dan Sistem Budaya a. Sistem sosial dan sistem budaya merupakan sistem- sistem yang secara analissis dapat dibedakan: * Sisterm sosial : sistem ini lebih banyak mengkaji pada kajian sosiologi yang mengarah kepada konsep relasional(hubungan manusia ) sebagai pengganti pengganti konsep perilaku sosial. Sistem sosial menjadi suatu model analisis bagi terhadap organisasi sosial ( Talkot . Peron )sebagai sistem sosial mempunyai bagian yang saling menguntungkan, saling ketergantungan termasuk hubungan berdua kelompok kecil .
4 Hal yang harus berada dalam sistem sosial @. Ada 2 orang atau lebih@ Terjadi interaksi diantara mereka @ Mempunyai tujuan yang sama@. Memiliki struktur simbul & harapan yang sama(Person) b. Sistem budaya ( cultural system ) Merupakan ide –ide dan gagasan manusia hidup bersama dalam suatu masyarakat. Sistem budaya bagian dari kebudayaan dalam pola adat istiadat, sistem norma, pranata yang ada di masyarakat. Proses budaya ini dilakukan melalui pembudayaan ( institutionalization) pelembagaan yang dimulai dengan meniru kemudian diinternalisasikan.
Berbagai Kebudayaan Di Indonesia • Pola Pikir Budaya Barat * Pikiran cenderung menekankan dunia obyektif dari pada rasa sehingga membuahkan ilmu dan teknologi * Filsafat dipusatkan pada ujud dunia rasio * Cara berpikir dalam hidup lebih terpikat oleh kemajuan material, serta teknis & ilmiah analisis * Dasar kehidupan adalah : martabat manusia kebebasan & teknologi
Ket : *Manusia adalah ukuran segala-galanya manusia mempunyai kemampuan menyempurnakan diri yang bertitik tolak rasio , intelek , pengalaman, kemampuan sebagai ukuran dan bukan kebijakan hati. Kepuasan diperoleh lewat usaha keras sehingga persaingan keras * Kebebasandimulai darisosialisasi anak dengan membiarkan membentuk dirinya sendiri dalam mengembangkan bakat , bebas dari campur tangan orang tua dan mengarah spesialisasi * Teknologi merupakan kebutuhan manusia, teknologi menghasilkan dinamisme tentang manajemen keberanian berusaha, dan penguasaan materi
Pola Pikir Budaya Timur Pada intinya bersumber dari agama, menyukai intuisi dari pada akal budi. Pemikir timur lebih menekankan segi dalam jiwa, bersifat khayalan. Timur lebih disiplin mengendalikan diri, mengedepankan keharmonisan dengan alam sebab alam memberikan makan, tempat berteduh, Keberhasilan diperoleh dengan cara meditasi, terikat dengan mistik. Menegakan norma bersumber dari ajaran agama. Nilai kehidupan tertinggi datang dari dalam nurani seperti nrimo karena takdir, pepesten, pasrah.
Rumusan Kebudayaan Nasional Indonesia Menurut hasil rapat Kebudayaan Nasional Indonesia 1936 oleh Sutan Takdir Alisabana Cs dengan Ki Hajar Dewantoro & Dr Soetomo merumuskan sebagai berikut : Kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul dari sebuah usaha budinya rakyat Indonesiasendiri dengan rumusan : BHINEKA TUNGGAL IKA “ dan bertumpau pada kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak kebudayaan di daerah –daerah diseluruh Indonesia yang ber idiologi PANCASILA Puncak kebudayaan daerah bersifat universal
Jenis Kebudayaan Di Indonesia • Kebudayaan Modern Kebudayaan modern biasanya berasal dari manca negara datang di Indonesia merupakan budaya/ kesenian import. Budaya modern akting, penampilan, dan kemampuan meragakan diri didasari sifat komersial. Budaya modern lebih mengesampingkan norma , gaya menjadi idola masyarakat dan merupakan target sasaran Contoh : film, musik jazz b. Kebudayaan Tradisional Bersumber dan berkembang dari daerah setempat. Penampilan mengutamakan norma dengan mengedepankan intuisi bahkan bersifat bimbingan
Dan petunjuk tentang kehidupan manusia. Kebudayaan tradisional kurang mengutamakan komersial dan sering dilandasi sifat kekeluargaan. Contoh : Ketoprak, wayang orang, keroncong, ludruk c. Budaya Campuran Budaya campuran pada hakekatnya merupakan campuran budaya modern dengan budaya tradisional yang berkembang dengan cara asimilasi ataupun defusi. Kebudayaan campuran sudah memperhitungkan komersiel tapi masih mengindahkan norma dan adat setempat. Contoh : Musik dangdut, orkes gambus, campur sari
Perubahan KebudayaanKebudayaan berubah dengan cara : • Defusi : adalah penyebaran unsur kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain antar individu antar keluarga ataupun golongan. Difusi ini dapat menyebar dengan cara : a. Penetration Pacifiqua : masuknya unsur kebudayaan dari masyarakat satu kemasyarakat lain tanpa adanya paksaan : mis listrik masuk desa b. Penetration Hard : masuknya unsur kebudayaan dari masyarakat satu kemasyarakat lain disertai kekerasan : misal model pakaian yang tidak sesuai dengan adat setempat
c. Penetration symbolik : masuknya kebudayaan secara berdampingan saling menguntungkan dan tidak merugikan contoh koperasi 2. Akulturasi : adalah diterimanya kebudayaan lain/luar kemudian diolah menjadi kebudayaan sendiri . Mis : politik dakwah, pendidikan. Musik padang pasir menjadi musik gambus. 3. Asimilasi : Terjadi pada kelompok masyarakat yang tidak sama kebudayaannya tapi dapat hidup secara berdampingan dengan damai saling mendekat lambat laun menjadi sama bahkan menjadi model kebudayaan yang baru. Kebudayaan ini dibentuk dari unsur yang berbeda-beda oleh mobilitas penduduk Contoh : keroncong dan langgam menjadi campur sari
Timbulnya Kebudayaan Kebudayaan bisa timbul secara : • Discavery ; adalah penemuan sesuatu yang baru yang terjadi dengan tidak sengaja dan secara kebetulan serta tidak direncanakan. Contoh penemuan obat kina • Invention : kebudayaan tercipta karena suatu rancangan/ perencanaan kebudayaan dengan melalui suatu proses. Contoh model pakaian, komputer. OHP dll
Kelompok Sosial • Pengertian Suatu kesatuan yang terdiri dari 2 (dua ) atau lebih individu yang mengadakan interaksi yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara individu sudah ada pembagian tugas berdasarkan norma yang berlaku • Jenis-jenis kelompok a. Kelompok primer ( Face to face Group ) terjadinya kelompok sosial yang anggota-anggota sering berhadapan muka, saling mengenal dari dekat, dan berhubungan secara erat.
Ciri-ciri Kelompok Primer : 1). Mengindahkan norma 2). Mengutamakan kelompok 3). Mengembangkan kecakapan demi kepentingan kelompok contoh : Dalam masyarakat ( RT ), kelompok kawan sepermainan 2. Kelompok Skunder Interaksi yang langsung berhubungan, tapi saling berjauhan walaupun bersifat formil, kurang bersifat kekeluargaan, pasif tapi lebih bersifat obyektif. Berperan untuk tujuan rasional Contoh : Kelompok studi banding Kelompok lawatan olah raga
3. Kelompok Formal & Informal Formal = Resmi Informal = Tidak Resmi Informal Tidak didukung peraturan secara tertulis ( AD. ART) Penbagian tugas, peranan, Norma, tingkah laku para anggotanya tidak dirumuskan secara tegas. Ciri Utama Kelompok • Terdapatnya dorongan yang sama antar individu untuk mencapai tujuan yang sama
2. Terdapat interaksi yang berlainan dari individu yang berbeda dengan kecakapan yang berbeda sehingga pembagian tugas disesuaikan dengan keahlian masing-masing anggota 3. Pembentukan dan penegasan struktur organisasi : Peranan –peranan dan kedudukan herarki yang lambat laun berkembang dengan sendiri, struktur dalam kelompok terdiri dari susunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan 4. Terjadi penegasan-penegasan, norma-norma kelompok, tingkah laku yang diharapkan seluruh anggota kelompok
Bentuk –bentuk Kelompok • Crowd ( Kumpulan Orang Banyak) Merupakan kesatuan kemasyarakatan ketika ada suatu pengumuman atau adanya kumpulan individu pada suatu tempat tertentu. Ciri-ciri a. Terdapatnya orang banyak terjadi karena adanya suatu pengumuman, pada suatu tempat tertentu b. Ada interaksi, biasanya berupa komentar-komentar c. Merupakan kesatuan dengan kepentingan dalam waktu singkat
2. Golongan Terjadi karena suatu ciri yang dapat ditentukan ada pada sejumlah masyarakat secara obyektif. Penggolongan itun biasanya untuk keperluan tertentu Misalnya : Golongan Balita, golongan wanita, golongan pria 3. Kolektiv a. Terjadi karena sejumlah warga dari suatu masyarakat tampak sebagai kesatuan masyarakat berdasarkan suatu komplek ciri-ciri yang mencolok b. Terjadi adanya kebudayaan dengan adat istiadat serta sistem norma dan kadang-kadng dengan bahasa khusus dalam mengatur suatu kehidupan
c. Warga kolektif mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan kemasyarakatan karena ciri –ciri yang mencolok dari kesatuan kebudayaan tadi contoh : Warga Negro, Indian, orang islam di Amerika Bentuk lain dari Kelompok • Kelompok Merupakan sekumpulan kelompok yang berinteraksi antar anggotanya mempunyai adat istiadat tertentu , norma-norma secara berkesinambungan. Rasa identitas yang sama serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan. Sifat kepemimpinannya berdasarkan kewibawaan dan kharisma, serta hubungannya berdasarkan perorangan.
Contoh : * Kelompok yang terikat hubungan keturunan , mis warga batak * Kelompok remaja, kelompok dasa wisma* Kelompok organisasi adat 2. Himpunan Merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas guna, sifat hubungan berdasarkan kontrak. Dasar organisasinya secara formal. Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum Contoh : * Himpunan berdasarkan pendidikan, yayasan pendidikan : mis perkumpulan pemberantasan buta huruf
Himpunan berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan ; mis organisasi profesi : IDI, PPNI, IBI dll* Himpunan untuk kegiatan agama : mis organisasi gereja, muhamadiyah, NU dsb Stratifikasi Sosial Pengertian : Berasal dari bahasa “STRUM “ = “ Strata “ yang berarti perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau herarkis Fungsi Stratifikasi • Membagi mengatur pembagian kerja sesuai dengan kemampuan atau keahliannya
2. Mengatur imbalan jasa sebagai pendorong agar individu bersedia melakukan kewajibannya sesuai dengan tingkat kedudukannya 3. Membantu masyarakat memecahkan persoalan yang dihadapinya Penggolongan Lapisan dalam Masyarakat Dengan ukuran sebagai berikut • Ukuran kekayaan • Ukuran kepangkatan • Ukuran kehormatan Secara lapisan masyarakat diklasifikasikan ke dalam 3 kelas 1. Ekonomi, Politis. Keturunan
1). Ekonomi@. Uper class ( Tingkat atas ) adalah kelompok klas yang mempunyai tingkat penghasilan tinggi, mereka yang mempunyai barang yang berharga. Seperti tanah, emas mobil misal sebagai direktur, pengusaha sukses. @. Midle class ( Klas menengah ) Mereka berada pada tingkat pendapatan yang cukup – cukup saja untuk memenuhi kebutuhan hidup contoh : pegawai negeri, pedagang @. Low Class ( klas bawah ) Mereka yang berada pada tingkat pendapatan yang rendah : mis kaum buruh, pedagang asongan
2) Politis Stratifikasi sosial yang dimaksud adalah pembedaan cara pandang terhadap lapisan sosial yang dibedakan pribumi dan atau non pribumi 3) Jabatan Didasarkan pada jabatan anggota dimasyarakat Mis : Gubernur, Direktur perusahaan, Bupati dll
Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Hidup Sehat Pendahuluan Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan. Konsep kesehatan tidak saja berorientasi pada aspek klinis saja, tetapi lebih berorientasi pada ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya dengan kesehatan & kemasyarakatan , a.l : Ilmu Sosiologi, Psikologi, Perilaku dll yang kegunaannya sebagai penunjang yang sekaligus sebagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan. Salah satu cabang sosiologi yang membahas kebudayaan termasuk didalamnya adalah : Pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat yang dilakukan oleh masyarakat
Di negara maju terdapat unsur kebudayaan yang dapat menunjang peningkatan status kesehatan seperti tingkat pendidikan yang optimal sosial ekonomi yang tinggi, lingkungan hidup yang baik Di Negara berkembang terjadi sebaliknya. Melihat luasnya masalah tersebut maka BIDAN sebagai salah satu petugas kesehatan harus mempelajari ilmu tersebut diatas agar mengenal pengaruh dari masing-masing faktor. Faktor tersebut a.l : • Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Kesehatan Masyarakat : Masalah yang kita hadapi adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi
Serta penyebaran yang tidak merata. Tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah terutama pada golongan wanita, kebiasaan yang negatif yang berlaku di masyarakat serta adat istiadat & kepercayaan yang kurangnya peran serta masyarakat terhadap pembangunan kesehatan Kondisi sosial budaya masyarakat yang mendukung adalah semangat gotong royong dan kekeluargaan serta bermusyawarah dalam mengambil keputusanMasalah lain yang sering muncul adalah dampak dari industrialisasi adalah timbulnya kawasan kumuh ( SLUMP AREA) serta Ibu-Ibu karier tidak/ kurang memberi ASI pada bayinya secara optimal
Aspek Sosial Budaya yang berhubungan dengan : • Kesehatan Ibu # Angka kematian ibu yang tinggi, menurut sensus kesehatan rumah tangga. ( SKRT ) angka kematian Ibu maternal 450 / 100 000 kelahiran hidup. Kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dimana jumlah yang banyak adalah Ibu masa hamil, partus dan nifas. # Tingkat pendidikan wanita yang rendah, terutama pada wanita dewasa muda masih berkisar 25,7 %, kondisi ini menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui perawatan semasa hamil, kelahiran, perawatan bayi, dan semasa nifas, juga tidak mengetahui kapan kapan datang ke pelayanan kesehatan
# Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemilihan jenis/ bahan makanan, cara memasak dan cara penyajian secara serasi# Sebagian besar ibu-ibu masih berpandangan “ makan “ itu yang penting kenyang tanpa memperhatikan nilai gizi# Pengaruh pola makan terhadap timbulnya penyakit mis : anaemi, pre eklamsi, Diabites melitus dll # Budaya pantang terhadap makan makanan tertentu yang mestinya sangat dibutuhkan # Proses kehamilan & persalinan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita yang berkisar 94,4% disebabkan perdarahan, infeksi, toxemia, dan anaemi.
b. Terhadap Kesehatan Anak Angka kematian bayi masih tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup. Jenis kematian adalah jenis penyakit D.3 I antara lain Tetanus, campak, pertusis, dan sebab lain yaitu BBLR Angka kematian balita masih 10,6/1000 31% dari jumlah tersebut disebabkan PD3I dan folio Angka kelahiran dan angka kesuburan dirasa masih cukup tinggi, angka kelahiran kasar berkisar antara 26-32/ 1000 penduduk Kematian tersebut berkaitan erat dengan faktor sosial budaya dimasyarakat seperti halnya tingkat pendidikan yang rendah pada wanita, sosek, kepercayaan pada pelayanan tenaga kesehatan masih rendah
# Pandangan sebagian masyarakat bahwa kelahiran anak adalah merupakan sumber rezeki, sehingga tambah anak akan tambah rezeki. Anak itu tumpuhan dihari tua# Kurangnya pemenuhan nutrisi bagi anak & bayi karena mempreoritaskan ayah sebab ayah adalah pencari nafkah C. Terhadap Pelayanan Kesehatan Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah ini tertera pada • Bumil dengan ANC frekuensi kunjungan berkisar 3.17 kali sebasar 54 % • Masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas 59,7% swasta 28,9% Posyandu 11,2% .