1 / 22

Teknik penarikan sampel

Teknik penarikan sampel. TEKNIK PENARIKAN SAMPEL ( SAMPLING ). Populasi. sampel. Menduga. Prinsip : Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Contoh teknik sampling. Perumpamaan / contoh Teknik Sampling.

linore
Download Presentation

Teknik penarikan sampel

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teknik penarikan sampel TEKNIK PENARIKAN SAMPEL (SAMPLING) Populasi sampel Menduga Prinsip: Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi tersebut

  2. Contoh teknik sampling Perumpamaan / contoh Teknik Sampling Seorang ibu memasak sepanci sayur sup, dan mengambil “satu sendok sup” untuk dicicipinya, untuk mengatakan bahwa “satu panci sup” tersebut sudah lezat

  3. MENGAPA TEKNIK SAMPLING DIPERLUKAN?? • Seringkali sensus tidak mungkin dilakukan • Menghemat sumberdaya: biaya, waktu dan tenaga • Kecepatan akses informasi • Ruang lingkup populasi lebih luas • Informasi yang diperoleh lebih teliti dan mendalam Mengapa teknik sampling

  4. PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Populasi (Population) :Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya • Banyaknya anggota populasi untuk ukuran populasi (N) • Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut parameter, misal: nilai tengah (µ) dan ragam (2) populasi • Populasi dapat dibedakan menjadi: • Populasi terbatas (finite population) • Populasi tidak terbatas (infinite population)

  5. PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Sampel (Sample) :Bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya Satuan Sampel : Individu-individu atau sekumpulan individu-individu (unit) dari populasi yang diambil/dipilih dengan cara-cara tertentu, dimana individu-individu atau unit-unit terpilih tsb akan diukur dan diamati karakteristiknya • Banyaknya sampel dalam populasi disebut ukuran sampel (n) • Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik sampel disebut statistik, misal: nilai tengah/rata/rata (Y ) dan ragam (Sy2) sampel

  6. PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Kerangka Penarikan Sampel (sampling frame) :Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya

  7. Penentuan Jumlah Sampel a. Populasi terbatas • Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) d = besarnya toleransi penyimpangan • Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) b. Populasi tak terbatas

  8. Penentuan Jumlah Sampel • Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling) 1. Dengan Metode Alokasi Proporsional 2. Dengan Metode Alokasi Neyman

  9. Penentuan Jumlah Sampel • Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling) .... Lanjutan 3. Dengan Metode Alokasi Optimum

  10. Keterangan n = ukuran (total) sampel N = ukuran (total) populasi Nh = ukuran tiap strata populasi nh = ukuran tiap strata sampel E = kesalahan yang bisa ditolerir Z = nilai distribusi normal baku (tabel-Z) pada  tertentu Sh = standar deviasi strata Ch = biaya setiap unit sampling per strata

  11. ILUSTRASI “Suatu penelitian ingin mengkaji pendapatan rata-rata per bulan dari pengrajin ukiran kayu jati di Kabupaten Jepara” Populasi :seluruh pengrajin ukiran kayu jati yang ada di Kabupaten Jepara Ukuran Populasi :Banyaknya/total pengrajin ukiran kayu jati di Kabupaten Jepara, misalnya 500 pengrajin Kerangka Sampling :Daftar seluruh pengrajin ukiran kayu jati di Kabupaten Jepara, berupa daftar nama, nomor tlp, alamat, dsb. Sampel :Sejumlah/beberapa pengrajin ukiran kayu jati di Kabupaten Jepara Ukuran Sampel :Banyaknya/jumlah pengrajin ukiran kayu jati yang diambil dari populasinya. Misalnya hanya 50 pengrajin

  12. KLASIFIKASI METODE SAMPLING TEKNIK SAMPLING Non Probability Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Multi-Stage Sampling Sistematic Random Sampling Convinience Sampling Purposive Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

  13. SIMPLE RANDOM SAMPLING Metode pengambilan sampel yang memungkinkan peluang terambilnya suatu unit sampel adalah sama besar. • Cara Pemilihan Sampel: • Undian • Kalkulator, tekan tombol : Ran #, untuk mengeluarkan angka acak • Komputer, misal di Excel: fungsi = RAND( ) • Tabel angka acak, tersedia di buku-buku sampling atau statistics

  14. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel yang terpilih. Tahapan Pemilihan Sampel : Cari sampling frame, beri nomor unit sampel dari 1 sampai N Tentukan ukuran sampel (n) yang diinginkan Tentukan interval (k) : k = N / n Pilih secara acak (gunakan cara undian, kalkulator atau tabel angka acak) bilangan bulat antara 1 sampai k sebagai sampel pertama Ambil sampel berikutnya dengan interval k tersebut

  15. STRATIFIED RANDOM SAMPLING Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak. Tahapan Pengambilan Contoh : Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen Tentukan N, n, Nh (ukuran stratum ke-h), nh (ukuran contoh pada stratum ke-h) Ambillah sampel pada setiap stratum secara acak (boleh juga acak sistematis) Jumlah contoh tiap stratum (nh) boleh sama atau tidak tergantung berapa sampel yang akan dialokasikan ke tiap stratum dari total sampel (n) yang diambil.

  16. CLUSTER SAMPLING Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kluster/kelompok dari beberapa kelompok dalam populasi dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil. Tahapan Pengambilan sampel : Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok (kluster), biasanya menurut batas geografis wilayah/areal Pilih secara acak atau sistematis beberapa kelompok sebagai sampel Ukur semua unit (elemen) dalam tiap sampel kelompok

  17. MULTI-STAGE SAMPLING Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya dilakukan dalam dua tahap atau lebih. Tahapan Pemilihan Sampel : Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok sebagai unit kerangka sampelnya Ambil dari kerangka sampel tersebut beberapa kelompok sebagai sampel; inilah pengambilan sampel tahap pertama Pada tiap sampel kelompok, diambil lagi beberapa/sejumlah sampel; inilah pengambilan sampel tahap kedua Ukurlah anggota sampel dari pengambilan tahap kedua tersebut

  18. CONVINIENCE SAMPLING Metode pengambilan sampel berdasarkan pada keterbatasan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya Sample diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat Penarikan sample dengan cara ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi murah cepat dan sering kali bermanfaat Teknik Sampling ini untuk awal penelitian exploratif untuk mencari petunjuk awal tentang suatu kondisi yang menarik perhatian Teknik Sampling ini sering kali dapat menyediakan bukti-bukti yang cukup melimpah, sehingga terkadang pengambilan sampel yang lebih cangggih tidak diperlukan lagi

  19. JUDGEMENT SAMPLING Metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti Perumusan kriterianya, subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat berperan Umumnya diterapkan pada tahap awal suatu studi eksploratif Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbangan dan intuisinya Apabila intuisi dari peneliti tersebut benar, maka sampel yang dipilih oleh peneliti tersebut akan dapat mencerminkan karakteristik populasi • Ada dua Judgement Sampling : • Expert Sampling = sampling atas dasar keahlian • Purposive Sampling = sampling dengan maksud tertentu

  20. QUOTA SAMPLING Pada dasarnya , sama dengan Judgement Sampling. Quota Sampling dapat dikatakan sebagai Judgement Sampling dua tahap, yaitu: Tahapan dimana merumuskan kategori kontrol Atau quota dari populasi yang akan diteliti:jenis kelamin, usia, ras Tahapan penelitian bagaimana sampel akan diambil, dapat secara Convinience atau Judgement tergantung pada situasi dan kondisi Biasanya digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan demografi (kependudukan) , seperti: Lokasi Geografis, Jenis Kelamin, Pendapatan, Usia dan Pendidikan

  21. SNOWBALL SAMPLING Teknik Sampling ini sangat tepat digunakan apabila populasinya sangat spesifik Cara pengambilan sampel dilakukan secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama menjadi semakin besar seperti halnya apabila salju (snowball) yang menggelinding Menuruni lereng gunung/bukit Pertama-tama dilakukan interview terhadap suatu responden yang relevan, kemudian yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan /menunjuk calon responden berikutnya yang memiliki spesifikasi/spesialisasi yang sama Hal tersebut ditempuh, karena biasanya responden yang merupakan anggota populasi yang spesifik tersebut saling mengenal karena spesialisasi (profesi) mereka.

  22. TERIMA KASIH TERIMA KASIH

More Related