200 likes | 578 Views
PENGAMBILAN SAMPEL. SAMPEL 7 POPULASI. “SAMPLING” berarti proses memilih individu sampel Sampel dalam suatu penelitian merupakan kelompok yang dapat dijadikan sumber informasi. Sampel diambil dari kelompok besar yang disebut “populasi”.
E N D
SAMPEL 7 POPULASI • “SAMPLING” berarti proses memilih individu sampel • Sampel dalam suatu penelitian merupakan kelompok yang dapat dijadikan sumber informasi. Sampel diambil dari kelompok besar yang disebut “populasi”. • Sampel diambil mengingat keterbatasan dana, waktu dan tenaga • Contoh: Dari 500 mahasiswa FTI populasi Diambil 50 mahasiswa FTI sampel
MENENTUKAN POPULASI • “POPULASI” adalah kelompok yang diminati peneliti, dimana kelak generalisasi hasil penelitian ditetapkan (memiliki karakteristik tertentu). • Contoh • Semua siswa kelas 5 SD (..dengan anggapan bahwa guru yg mengajar menggunakan metode yg bervariasi) • Semua SMA bertaraf internasional di Jakarta (..dengan anggapan fasilitas fisik sekolah tersebut lebih baik)
POPULASI TARGET VS POPULASI YG DPT DIAKSES • Populasi target adalah populasi yg aktual, pilihan yg ideal bagi peneliti. Populasi yg dapat digeneralisasikan hasil penelitiannya kelak. • Populasi yang dapat diakses adalah pilihan yang realistik. • Contoh: • Kepuasan konsumen mobil “Avanza” di Jawa Tengah • Populasi target : Semua konsumen di jawa tengah • Populasi yang dapat diakses : Semua konsumen di Semarang • Sampel: diambil 10% dari konsumen di semarang
RANDOM SAMPLING VS NONRANDOM SAMPLING • Penelitian terhadap populasi 500 SMA dan akan diambil 50 sampel SMA • Contoh random sampling : 500 nama SMA ditulis di kertas, digulung dan diambil acak 50 SMA • Contoh nonrandom sampling : SMA digolongkan dlm kategori baik, sedang dan kurang, kemudian memilih sampel SMA berdasarkan jumlah yang sama antara tiap kategori • Sampel dapat pula dipilih dengan menggunakan tabel Bilangan Random
RANDOM SAMPLING • STRATIFIED RANDOM SAMPLING • Proses memilih sampel berdasarkan strata atau kelompok dalam suatu populasi • Contoh : respon siswa kelas 9 thd buku “X” • CLUSTER RANDOM SAMPLING • Memilih sampel dengan pengelompokan per kategori secara besar (contoh pengelompokan guru berdasarkan sekolahnya) 270 siswa puteri (60% populasi) 81 siswa puteri 9305 dari 60% populasi) Populasi: 450 siswa kelas 9 180 siswa putera (40% populasi) 54 siswa putera (30% dari 40% populasi)
Random sederhana • Random berstrata • Random cluster • Random 2 tahap
METODE NONRANDOM SAMPLING • SYSTEMATIC SAMPLING • Setiap individu ke n dalam daftar populasi dipilih sebagai sampel • Contoh: Kepala sekolah ingin mengetahui respon 100 siswa terhadap menu baru. Untuk memilih sampel ia menulis 1-10 dikertas dan dia pilih acak. Didapat nomor 3 sehingga siswa yang dipilih adalah nomor 3,13,23,...,993
CONVENIENCE SAMPLING (SAMPLING SEADANYA) • Sampel yang ditemukan secara tak sengaja atau secara sengaja tdk terlalu tepat krn tdk siap sampel • Contoh: • Utk menjaring pendapat mahasiswa tentang pelayanan kantin, dipilih 50 mahasiswa yg datang pertama di kantin • Reporter tv mewawancarai pejalan kaki yang lewat di dekatnya untuk mengetahui respon pilpres
PURPOSIVE SAMPLING • Menggunakan pertimbangan pribadi berdasarkan kebutuhannya dan anggapan sampel tersebut representatif. • Contoh: • Mahasiswa ingin meneliti tentang pandangan “orang tua > 65” tentang pemerintahan sekarang. Profesornya yang ahli masalah orang tua dan populasinya menyarankan untuk mengambil sampel dari “Perkumpulan Pensiuanan” dari daerah tersebut
UKURAN SAMPEL • Random Sampling • Misal populasi target : semua siswa kelas 8 di JaTeng • Populasi yang dapat diakses : 9000 siswa • Sampel yang cukup baik : n=200-250 • Kesulitan : menentukan sampel yang representatif 200 siswa dari sekolah yang berbeda
Cluster random sampling • Peneliti harus mengidentifikasi sekolah negeri dan swasta terlebih dahulu kemudian menentukan sampel sbb: • Dari 150 sekolah dipilih secara random 4 sekolah • n= 4 sekolah X 2 kelas/sekolah X 30 siswa/kelas = 240
Stratified random sampling • Ditentukan proporsi antara sekolah negeri dan swasta (80% negeri dan 20% swasta) • Tentukan jumlah yg akan dijadikan sampel yaitu 200 siswa • Sekolah negeri 80%(200)= 160 Sekolah swasta 20%(200)= 40 • Dari jumlah ini dipilih secara random subpopulasi yang mewakili negeri dan swasta • Kesulitan: peneliti harus mengetahui proporsi setiap strata,dan strata akan bertambah bila stratifikasi ditambah (etnis,gender,dll)
Two stage random sampling • Secara random dipilih 25 sekolah dari populasi sebanyak 150 sekolah • Kemudian secara random dipilih lagi 8 siswa dari masing2 sekolah • n = 8 X 25 = 200 • Metode ini lebih baik kelayakannya dibanding random samplinbg biasa dan lebih representative daripada cluster sampling
Convenience sampling • Dipilih siswa dari 4 sekolah yang dapat diakses peneliti • n = 30 X 4 X 2 = 240 • Peneliti harus memiliki argumen kuat dengan data pendukung yang lengkap sehingga sampel setara dengan 150 sekolah
Purposive sampling • Dipilih 8 kelas berdasarkan data demogragik yang representatif untuk kelas 8 • Masalahnya : kadang peneliti tidak mendapat data yang diperlukan dan kadang ada perbedaan antara populasi dan sampel untuk variabel tertentu (sikap guru)
Systematic sampling • Dipilih 45 siswa dari daftar berdasarkan abjad dari masing sekolah • Alternatif untuk memilih sekolah ke 6 dari 150 sekolah (150/6 = 25 sekolah) • Kemudian setiap siswa ke enam dari daftar siswa (n=60/6=10 siswa/ sekolah) • Maka siswa yang dipilih sebagai sampel berjumlah n = 25 X 10 =250 siswa