380 likes | 856 Views
ANOVA. Sri Sulasmiyati , S.Sos , M.AP. PENGERTIAN. ANOVA (Analysis of Variance) atau analisis ragam merupakan pengujian rata-rata K sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji-F ( F-Test) .
E N D
ANOVA Sri Sulasmiyati, S.Sos, M.AP
PENGERTIAN • ANOVA (Analysis of Variance) atau analisis ragam merupakan pengujian rata-rata K sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji-F (F-Test). • Apabila dari hasil uji- F menunjukkan perbedaan rata-rata yang bersifat nyata antar sampel yang diuji, maka untuk mengetahui rata-rata sampel mana yang menunjukkan perbedaan tersebut dilakukan uji lanjut dengan statistik t (t-test).
Asumsi: 1. Masing-masing nilai variansnya sama. 2. Pengaruhnya bersifat additive 3. Tidak ada korelasi antar pengamatan 4. Data harus tersebar secara normal
JENIS ANOVA • One Way Classification (ANOVA SATU ARAH) Di mana eksperimen didasarkan hanya pada satu kriteria saja • Two Way Classification (ANOVA DUA ARAH) Digunakan untuk mengukur variasi yang terjadi, dan pengamatan variasi ini diklasifikasi ke dalam 2 kriteria
Rumusan Hipotesis • H0: 1 = 2 = 3 = 4 = ….=n H1: 1234 …. n (dengan asumsi varians dari populasi tersebut sama) • Uji Statistik : F
Langkah kerja 1. Hipotesis : H0: 1 = 2 = 3 = 4 = ….=n H1: 1234 …. n (dengan asumsi varians dari populasi tersebut sama) 2. Uji Statistik : F 3. Taraf Nyata α 4. Daerah Kritis: F > Fα (v1,v2) 5. Perhitungan:
Perhitungan • Faktor Koreksi = FK = • Jumlah Kuadrat Total = JKT = • Jumlah Kuadrat Antar = JKA = • Jumlah Kuadrat Sisa = JKS = JKT - JKA • Derajat Bebas Total = dbT = N - 1 • Derajat Bebas Antar = dbA = K - 1 • Derajat Bebas Sisa = dbS = DBT – DBA
Mean Kuadrat Antar = MKA = • Mean Kuadrat Sisa = MKS = • F =
6. KEPUTUSAN: • Bandingkan antara Fratio dengan Ftabel • Jika Fratio≥ Ftabel→ H0 ditolak • Jika Fratio< Ftabel→ H0 diterima atau • Jika Sig F ≤α→ H0 ditolak • Jika Sig F >α→ H0 diterima
Contoh: • Seorang pakar pasar modal berpendapat bahwa rata-rata pembelian saham per investor di bursa efek A, B, dan C sama. Berikut adalah hasil penelitian terhadap pembelian selama 4 minggu di tiga bursa efek A, B, dan C. • Ujilah pendapat tersebut dengan α = 5%.
ANALISIS SECARA MANUAL 1. Hipotesis H0:1 = 2 = 3 H1:123 Minimal satu bursa efek menunjukkan perbedaan rata-rata hasil pembelian saham 2. Uji Statistik : F 3. Taraf Nyata α = 5% 4. Daerah Kritis: F > Fα (v1,v2); di mana v1 = db bursa v2 = db sisa 5. Perhitungan:
FK =(92+ 96 + 112)2 : 12 = = 7.500 • JKT = (222 + ... + 302) - FK = 7.590 – 7.500 = 90 • JKA = (922 + 962 + 1122)/4 – FK = 7.556 – 7.500 = 56 • JKS = 90 – 56 = 34 • dbT = 12 – 1 = 11 • dbA = 3 – 1 = 2 • dbS = 11– 2 = 9
MKA = = 28 • MKs = = 3,78 • F = = 7,41 • Kesimpulan: karena nilai F hitung lebih besar dari F0,05(2;9) = 4,26, maka tolak H0 (artinya minimal satu bursa efek yang memberikan hasil pembelian yang berbeda dengan bursa lainnya).
Uji t Untuk menguji bursa efek mana yang menunjukkan perbedaan. Digunakan uji lanjut dengan statistik uji t, yaitu: 1.Hipotesis H0:i = j H1:ij 2. Uji Statistik : t 3. Taraf Nyata α = 5% 4. Daerah Kritis: t ≥ tα/2 (n1+n2-2) atau t < - tα/2 (n1+n2-2) 5. Perhitungan: tα/2 (n1+n2-2) = t0,025 (9) = 2,262
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa bursa A dan bursa B memberikan hasil pembelian yang sama, sedangkan Bursa A dan C, bursa B dan Bursa C memberikan hasil pembelian yang tidak sama (berbeda).
Analisis dengan SPSS • Oneway
Analisis dengan SPSS • Oneway
CONTOH 2: (JIKA BANYAKNYA PENGAMATAN SETIAP SAMPEL TIDAK SAMA) • Banyaknya susu kaleng dengan berat 1 kg dari 5 merk yang terjual disebuah pasar swalayan selama beberapa hari adalah:
CONTOH 2: (JIKA BANYAKNYA PENGAMATAN SETIAP SAMPEL TIDAK SAMA) • Kita ingin menguji pada taraf nyata 5% apakah banyaknya susu kaleng yang terjual untuk ke-5 merk tersebut menunjukkan perbedaan yang nyata
ANALISIS SECARA MANUAL • 1. Hipotesis H0: A = B = C = D = E • H1: ABCDE • atau • H1:Minimal satu rata-rata menunjukkan perbedaan • 2. Uji Statistik : F • 3. Taraf Nyata α = 5% • 4. Daerah Kritis: F > Fα (v1,v2); di mana v1 = db merk • v2 = db sisa • 5. Perhitungan:
FK = (182+ 192 + 308 + 210 + 272)2 : 36 = 37.636 • JKT = (212 + 352 + ... + 302) - FK = 40.906 – 37.636 = 3.270 • JKMerk = (1822/7+ 1922/8+ 3082 /7 + 2102 /6+ 2722/8 ) – FK = 39.490 – 37.636 = 1.854 • JKS = 3.270 – 1.854 = 1.416 • ` • dbT = 36 – 1 = 35 • dbA = 5 – 1 = 4 • dbS = 35– 4 = 31 • MKMerk = = 463.5 • MKS = = 45,68 • F = = 10,15
Kesimpulan: karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F0,05(4,31), maka tolak H0 (artinya minimal ada satu merk susu kaleng yang terjual lebih banyak dari pada merk lainnya)
Uji t Untuk menguji merk susu kaleng mana yang menunjukkan perbedaan. Digunakan uji lanjut dengan statistik uji t, yaitu: 1.Hipotesis H0:i = j H1:ij 2. Uji Statistik : t 3. Taraf Nyata α = 5% 4. Daerah Kritis: t > tα/2 (n1+n2-2) atau t < - tα/2 (n1+n2-2) 5. Perhitungan:
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa banyaknyasusu kaleng yang terjual untuk merk A sama dengan merk B, begitu juga dengan merk D sama dengan merk E. Perbdaan tersebut dapat juga digambarkan sebagai berikut: • Merk Susu Kaleng B A E D C • Rata-rata 24 26 34 35 44
Analisis dengan SPSS • Oneway
Analisis dengan SPSS • Oneway