820 likes | 2.17k Views
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER. ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI) DECOMPENSATIO CORDIS. ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)/ INFARK MYOKARD AKUT (IMA). DEFINISI: Acut Myocardial Infarction (AMI)/ Infark Myokard Akut (IMA) adalah nekrosis myokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu
E N D
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI) DECOMPENSATIO CORDIS
ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)/INFARK MYOKARD AKUT (IMA) • DEFINISI: Acut Myocardial Infarction (AMI)/Infark Myokard Akut (IMA) adalah nekrosis myokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu • EPIDEMIOLOGI: - penyebab kematian pertama di amerika - 10 tahun terakhir banyak ditemukan di Indonesia
FAKTOR RESIKO FAKTOR YNG MEMPERCEPAT TERJADINYA ATEROSKLEROSIS • Faktor resiko yang dapat dimodifikasi • Obesitas • Hipertensi • Merokok • Emosi • DM • Hipoaktifitas
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi • Genetik • Jenis kelamin • Kepribadian tipe A FAKTOR PENCETUS • Emosi • Stress • Kerja fisik terlalu berat • Banyak merokok
PATOGENESIS aterosklerosis pembuluh darah koroner Penyumbatan arteri koronaria oleh trombus pada plaque aterosklerosis Nekrosis myokard
JENIS AMI • SECARA MORFOLOGIS 1. AMI TRANSMURAL 2. AMI SUBENDOKARDIAL - REGIONAL - DIFUS
AMI TRANSMURAL - mengenai seluruh dinding myokard - terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner • AMI SUBENDOKARDIAL - Regional: terjadi pada distribusi satu arteri koroner - Difus: terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner
GEJALA KLINIS • Keluhan yang khas: nyeri dada retrosternal, seperti diremas2, ditekan, ditusuk, ditindih • Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya lengan kiri), bahu, leher, rahang, bahkan punggung dan epigastrium • Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris (lebih dari 30 menit)
Nyeri sering disertai dengan mual, muntah, sesak pusing, kringat dingin bahkan sinkope, pasien sering tampak ketakutan • Pada pemeriksaan fisik: muka pucat, takhikardi, dan bunyi jantung II yang pecah paradoksal (irama gallop), distensi vena jugularis pada infark ventrikel kanan
DIAGNOSIS • ANAMNESIS DAN Px FISIK • EKG • LABORATORIUM • RADIOLOGI
PERUBAHAN PADA EKG • S.d. beberapa jam setelah serangan AMI: EKG normal atau kelainan tidak khas • Hitungan jam: depresi ST • Jam s.d. Hari: gelombang T tinggi • Hari s.d. Minggu: inversi gelombang T • Minggu s.d. Bulan: gelombang Q menetap • Tahun: pada 10 % kasus dapat kembali normal
LABORATORIUM • Peningkatan kadar enzim • CPK/CK • SGOT • LDH • α – HBDH • Troponin T • Isoenzim CPK-MB/CK-MB • Leukositosis PMN 12000 – 15000/mmk • LED meningkat lambat
RADIOLOGI • Tidak banyak membantu • Kecuali ada bendungan paru • Kadang terlihat kardiomegali
DIAGNOSIS BANDING • ANGINA PEKTORIS angina dapat berlangsung lama tapi hanya depresi ST tanpa Q patologis dan tanpa kenaikan enzim • DISEKSI AORTA nyeri hebat menjalar ke perut, nadi perifer asimetris, bising diastolik, pada Rö dada tampak pelebaran mediastinum • KELAINAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS (HERNIA DIAFRAGMATIKA, REFLUKS ESOFAGITIS) nyeri berkaitan dengan makanan, terdapat perubahan
KELAINAN LOKAL DINDING DADA nyeri setempat, bertambah dengan tekanan atau perubahan posisi • KOMPRESI SARAF (TERUTAMA C-8) nyeri terdapat pada distribusi saraf tersebut • KELAINAN INTRA ABDOMINAL akut abdomen atau pnkreatitis akut menyerupai ami
PENATALAKSANAAN • Mortalitas umumnya terjadi 4 jam pertama • Bila terjadi AMI pasien langsung dirujuk ke RS terdekat yang sebaiknya mempunyai fasilitas ICCU • Bila tidak ada penyulit setelah 3-4 hari dipindah keruang intermediate coronary zone • Diet pada hari I dalah makanan saring dan diet rendah garam bila ad gagal jantung
Infus dextrosa 5% lini • Pengendalian nyeri morfin 5 mg atau petidi 25-50 mg • Oksigen 2-4 L/menit bila ada bendungan paru • Sedatif untuk mengurangi kletakutan diazepam 2-5 mg 3x/hari po • Antikoagulan: • Heparin 20000-40000 U/24 jam iv tiap 4-6 jam • Diteruskan dg asetakumarol atau warfarin
Trombolitik (Streptase, rt-PA, APSAC) • Sebagai salah satu usaha reperfusi • Harus sudah dimulai 30 menit setelah pemeriksaan • Memberi hasil yang baik bila diberikan pada 6 jam pertama setelah serangan • Streptase 1,5 juta unit dlm 1 jam • rt-PA 100 mg dalam 90 menit • APSAC 30 unit dalam 2-5 menit
KOMPLIKASI • Perluasan infark dan iskemi pasca infark • Aritmia • Disfungsi otot jantung Gagal jantung kiri hipotensi syok • Infark ventrikel kanan
PROGNOSIS Prognosis tergantung dari: • Potensi terjadinya aritmia yang gawat (aritmia ventrikel) • Potensi serasngan iskemi lebih jauh • Potensi pemburukan gangguan hemodinamik lebih jauh
DEKOMPENSASI CORDIS • ISTILAH LAIN: Gagal jantung, payah jantung, heart failure, congestive heart failure, gagal jantung kongestif • DEFINISI: Suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri
FAKTOR PREDISPOSISI • PENYAKIT YANG MENIMBULKAN PENURUNAN FUNGSI VENTRIKEL: Penyakit arteri koroner, hipertensi, kardiomyopati, penyakit pembuluh darah, dan penyakit jantung kongenital • KEADAAN YANG MEMBATASI PENGISIAN VENTRIKEL Stenosis mitral, kardiomyopati, penyakit perikardial
PATOFISIOLOGI • TEORI BACKWARD FAILURE • TEORI FORWARD FAILURE
FAKTOR PENCETUS • AMI yang tersembunyi • Serangan hipertensi • Aritmia akut • Infeksi • Emboli paru • Anemia • Tirotoksikosis • Kehamilan endokarditis infektif • Beban cairan yang berlebihan
MANIFESTASI KLINIS • BERDASAR BAGIAN JANTUNG YANG MENGALAMI KEGAGALAN PEMOMPAAN DECOM CORDIS DIBAGI MENJADI: • DECOM CORDIS KIRI • DECOM CORDIS KANAN • CHF • MANIFESTASI KLINIS BERBEDA SESUAI PEMBAGIAN TERSEBUT
GAGAL JANTUNG KIRI • Dyspneu d’ effort • Fatigue • Ortopneu • Dyspneu nokturnal paroksismal • Batuk • Pembesaran jantung • Irama derap S3 • Pernafasan cheyene stokes • Takikardi • Ronkhi kongesti vena pulmonalis
DEKOM CORDIS KANAN • Fatigue • Edema • liver engorgement • Anoreksia • Kembung • Hipertrofi jantung kanan • irama derap atrium kanan • Mumur • Tanda2 penyakit paru kronik • Tekanan vena jugularis meningkat • Ascites • Hidrothoraks • Hepatomegali • Pitting edema
CHF • Manifestasinya gabungan dari decomp cordis kiri dan kanan • Kriteria mayor: • Dispnea nokturnal paroksismal atau orthopnea • Peningkatan tekanan vena jugularis • Ronkhi basah tidak nyaring • Kardiomegali • Edema paru akut • Irama derap S3 • Peningkatan vena > 16 cm H20 • Refluks hepatojugular
Kriteria minor • Edema pergelangan kaki • Batuk malam hari • Dyspneu d’ effort • Hepatomegali • Efusi pleura • Kapasitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum • Takikardi (biasanya >120 kali/mnt • Diagnosis ditegakkan dengan • 2 kriteria mayor • atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor yang ada pada saat yang bersamaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG • RöThoraks: • Kardiomegali • Corakan vaskuler meningkat • Infiltrat prekordial kedua paru • Efusi pleura • EKG: • Melihat penyakit yang mendasari (misal infark miokard atau aritmia • Pemeriksaan lain • Hb, elektrolit, ekokardiografi, angiografi, fungsi ginjal, dan fungsi tiroid dilakukan atas indikasi
PENATALAKSANAAN • Meningkatkan oksigenasi • Pemberian oksigen • Menurunkan konsumsi oksigen istirahat/pembatasan aktivitas • Memperbaiki kontraktilitas jantung • Mengatasi keadaan yang reversibel seperti tirotoksikosis miksedema dan aritmia • Digitalisasi pemberian digoksin • Digitalisasi cepat: 0,5-2 mg dalam 4-6 dosis selama 24 jam,dilanjutkan 2 x 0,5 mg selama 24 jam • Digoksin iv 0,75-1 mg dalam 4 dosis selama 24 jam • Cedilanid iv 1,2-1,6 mg dlm 24 jam
Menurunkan beban jantung • Diet rendah garam • Diuretika • Furosemid 40-80 mg • Vasodilator • Nitrogliserin • Nitropusid • Prazozin • Captopril • ISDN • Mengeluarkan cairan secara mekanil • Torakosintesis • Parasintesis • Dialisis