230 likes | 429 Views
MENUMBUHKAN BUDAYA PENELITIAN DAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DI ERA KOMPETISI. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSI Guru Besar Sosiologi dan Rektor IAIN Sunan Ampel. Visi Pendidikan. Visi Pendidikan Nasional: Mencetak insan Indonesia cerdas dan kompetitif
E N D
MENUMBUHKAN BUDAYA PENELITIAN DAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DI ERA KOMPETISI Prof. Dr. H. Nur Syam, MSI Guru Besar Sosiologi dan Rektor IAIN Sunan Ampel
Visi Pendidikan • Visi Pendidikan Nasional: Mencetak insan Indonesia cerdas dan kompetitif • Long Term Strategy: Human competitiveness, Kemandirian dan Kesehatan organisasi • Implikasi: meningkatnya daya saing bangsa di era global, otonomi dan pendidikan berbasis masyarakat dan berkembangnya manajemen pendidikan berbasis kinerja
KEBIJAKAN DIKTIS • PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN • PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING • PENINGKATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS DAN PENCITRAAN
PROGRAM DIKTIS • PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN • Peningkatan daya serap PTAI • Pengembangan Bantuan Pembiayaan Pendidikan • Pengembangan Metode Pembelajaran Jarak Jauh
PROGRAM DIKTIS • PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING • Pengembangan Kapasitas Institusi • Peningkatan Mutu dan Relevansi Kurikulum dan Metode Pembelajaran • Peningkatan kapasitas Profesi Tenaga Pendidik • Peningkatan Bantuan Penelitian dan Pengembangan Wilayah • Peningkatan Pemanfaatan ICT
PROGRAM DIKTIS • PENINGKATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS DAN PENCITRAAN • Pelatihan manajemen pendidikan, pelatihan monitorng dan evaluasi • Menuju program BHP • Membangun citra positif di mata stake holder.
Tantangan Pendidikan • SDM yang rendah (kualitas SDM Indonesia jauh di bawah negara Asia bahkan Asia Tenggara, rangking 107 dunia) • Indeks Kompetisi sangat rendah (dari survey terhadap 44 negara di dunia tahun 2003, Indonesia berada di rangking 44 dan setahun berikutnya survey terhadap 49 negara, berada di urutan 49) • Kualitas pendidikan masih rendah (berada di urutan 12 di Asia dibawah Vietnam) • Anggaran Pendidikan DI DEPAG masih jauh dibanding dengan DIKNAS, 70%:30%. • Kualitas pembelajaran (proses pembelajaran masih konvensional, sarana prasarana tidak memadai, anggaran pendidikan yang masih rendah, rekruitmen SDM belum terandalkan dan sebagainya)
PT di Indonesia • Di Diknas terdapat sebanyak 2680 PTN dan PTS. Di Depag terdapat sebanyak 775 perguruan tinggi, yaitu PTAN 59 buah dengan rincian: 6 Universitas Islam Negeri, 12 IAIN dan 32 STAIN serta PTAN Kristen, Hindu dan Budha dengan jumlah mahasiswa sebanyak 154.591 orang. Selebihnya adalah PTAS 716 buah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Peringkat Webometrics • PT Indonesia termasuk dalam daftar peringkat 100 perguruan tinggi unggulan dunia yang berada di Asia Tenggara, yaitu: ITB, UGM, UI, IPB, ITS, Universitas Parahyangan, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara, STT Telkom, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Airlangga, UK Petra, Universitas Brawijaya dan Universitas Hasanuddin
Centro de informacion y documentacion (Cindoc) • Dari 50 PT terbaik, 42 dari AS • Dari 5000 PT terbaik di dunia (Top 5000 universities in the world) ada 17 PT Indonesia. • Unibraw peringkat 2472, Universitas Petra peringkat 2841, ITS peringkat 2981, Unair peringkat 3544, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya peringkat 3778.
Apa yang Harus Dilakukan • Pengembangan SDM (Dosen, Karyawan, Mahasiswa) • Pengembangan infrastruktur pendidikan (Ruang kuliah, laboratorium, ICT, Perpustakaan dan sarana prasarana lain pendukung pendidikan) • Pengembangan kinerja civitas akademika (dosen,karyawan, mahasiswa)
Lanjutan.. • Pengembangan manajemen berbasis kepuasan pelanggan) • Peningkatan kualitas pembelajaran (pembelajaran berbasis media, perpustakaan dan ICT) • Peningkatan lingkungan dan budaya akademik
Budaya akademik • Tersedia jaminan mutu • Tersedia perpustakaan yang berkualitas (ILL, digital Library, OPAC, dsb) • Tersedia ICT • Tersedia Laboratorium yang berbasis kebutuhan • Tersedia infrastruktur pendidikan (kelas, ruang diskusi, seminar, ruang dosen, ruang pimpinan dan sebagainya)
Lanjutan.. • Terselenggara forum diskusi, seminar dan workshop • Terselenggara tradisi akademik berbasis kebutuhan mahasiswa (pembelajaran berbasis kebutuhan, seperti program bahasa asing, ketrampilan komputer dan sebagainya) • Terselenggara tradisi penulisan ilmiah baik berbasis riset lapangan atau pemikiran • Terselenggara eksperimentasi pengembangan masyarakat
Lanjutan.. • Dihasilkan dosen yang memiliki kapabilitas • Dihasilkan karya tulis ilmiah melalui jurnal, koran, majalah dan buku) • Dihasilkan karya ilmiah berupa research report yang out standing. • Dihasilkan out put dan out come pendidikan yang memadai.
BUDAYA MENELITI • Membangun kepekaan tentang pendidikan sosial, politik, budaya dan agama • Membangun kepekaan teoretik tentang fenomena pendidikan, sosial, politik, budaya dan agama • Membangun kepekaan perumusan masalah tentang pendidikan, sosial, politik dan budaya
LANJUTAN • Memahami metodologi penelitian dan varian-varianya • Mampu merumuskan proposal yang marketabel • Mampu bekerja sama secara maksimal • Memiliki etika penelitian yang memadai • Menguasai teknologi informasi
IKLIM AKADEMIK MAHASISWA • Pembinaan dalam wagah student ideas and reasoning • Pembinaan dalam wadah student interest • Pembinaan dalam student walfare
SISTEM PEMBINAAN • Pendampingan berkelanjutan dalam bentuk pengayaan materi akademik melalui diskusi kelompok, seminar, pembinaan kebahasaan, menulis karya ilmiah, presentasi dan sebagainya • Pembinaan olah raga dan seni • Pemberian reward berupa beasiswa bagi yang berprestasi dalam bidang akademis, olehraga dan kesenian dan sebagainya.
LANJUTAN • Mutlak diperlukan penguasaan ICT di era global • Harus didorong untuk berprestasi di tengah nuansa kompetisi • Harus Didorong untuk menjalin kerjasama antar lembaga kemahasiswaan • Diperlukan semangat untuk bekerja keras, berkompetisi dan disiplin
Diperlukan • Coming together • Sharing together • Working together • Succeding together
Akhirnya.. • Terima kasih • Thank you very much • Syukran katsiran • Wassalamu alaikum wr.wb.