630 likes | 977 Views
Anggaplah bahwa kegiatan penelitian merupakan sebuah proyek dengan target luaran, waktu, dan biaya yang jelas Proposal dapat menggambarkan sumber informasi tentang peneliti, peralatan yang adigunakan, bahan bahan yang dipakai dan besarnya dana yang diperlukan
E N D
Anggaplah bahwa kegiatan penelitian merupakan sebuah proyekdengan target luaran, waktu, dan biaya yang jelas • Proposal dapat menggambarkan sumber informasi tentang peneliti, peralatan yang adigunakan, bahan bahan yang dipakai dan besarnya dana yang diperlukan • Menggambarkan rencana kegiatan yang diperlukan dalam rangka luaran yang dijanjikan dalam proposal • Sebaiknya dilakukan oleh sebua tim atau kelompok peneliti dengan track record penelitian yang cukup
SKIM PENELITIAN DitLitabmas • 1. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI • (Kompetisi di PT/Kopertis) • Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi • Penelitian Hibah Tim Pascasarjana • Penelitian Hibah Bersaing • Penelitian Fundamental • Hibah Pekerti • Penelitian Disertasi Doktor • Penelitian Dosen Pemula
2. SKIM PENELITIAN • HIBAH KOMPETISI NASIONAL • (Kompetisi Tingkat Nasional) • Penelitian Unggulan Strategis Nasional • Penelitian Kerjasama LN & Publikasi Int’l. • Penelitian Strategis Nasional • Penelitian Hibah Kompetensi • Riset Andalan PT & Industri
PERBEDAAN SKIM PENELITIAN • (Terutama Luarannya) • UStranas: Penaggulangan masalah nasional & spin-off • KSLN&PubInt’l: Jejaring kerjasama & publikasi int’l. • Stranas: Penanggulangan masalah nasional • Hikom: Publikasi, buku ajar, HKI (apabila relevan) • Rapid: Kerjasama dgn. industri, menghasilkan produk • PU-PT: Produk teknologi, publikasi, HKI, kebijakan • Hibah Tim Pascasarjana: Disertasi, tesis, publikasi • PHB: Produk (tangible/intangible), HKI (apabila relevan) • Penelitian Fundamental: Publikasi • Hibah Pekerti: Peningkatan kemampuan TPP • Disertasi Doktor: Disertasi, publikasi, lulus tepat waktu
SISTEM PENILAIAN PROPOSAL • Menggunakan form penilaian (manual/aplikasi) • Kriteria & Indikator Penilaian Spesifik untuk setiap skim penelitian, dengan bobot berbeda • Tim penelaah cukup memberi skor setiap kriteria (Misalnya: skor 1, 2, 4, 5) Tidak ada nilai 3 agar tegas memberi penilaian • Nilai = Bobot x Skor (Telah diprogram untuk kalkulasinya) • Lebih lanjut dapat dilihat di Panduan Pelaksana-an Penelitian Dit.Litabmas Edisi VIII 2012
Contoh Sistem Penilaian Skor: 1 = Sangat kurang,2= Kurang,4= Baik, 5 = Sangat baik Nilai = Bobot x Skor (batas lolos350)
CONTOH ALASAN PENOLAKAN • Perumusan masalah lemah, kurang mengarah, tujuan tidak jelas • Kontribusi hasil penelitian tidak jelas, kurang spesifik • Pustaka kurang menunjang, tidak relevan, kurang mutakhir, umumnya bukan artikel jurnal ilmiah, penyusunan daftar pustaka kurang baik • Metode kurang tepat & kurang terperinci, langkah penelitian tidak jelas • Kualifikasi tim peneliti kurang, anggaran biaya tidak terperinci atau dinilai terlalu tinggi, kesesuaian jadwal • Lain-lain: Format salah, topik sudah banyak diteliti
TELAAH SUBSTANSI PROPOSAL • Sistematika proposal setiap skim sedikit berbeda, namun secara umum mencakup: • - Judul Penelitian & Abstrak • - Pendahuluan (Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan & • Manfaat penelitian) • - Kajian Pustaka (Road-map apabila ada) • - Metode Penelitian • - Jadwal Kegiatan • - Daftar Pustaka • - Lampiran (Sarana & Prasarana, Anggaran penelitian, • Biodata tim peneliti) • Setiap butir tsb harus ditelaah secara cermat, obyektif & taat asas
TELAAH JUDUL & ABSTRAK • Judul tidak terlalu panjang, spesifik (tidak general) sesuai dengan research question/ permasalahan, & tidak menimbulkan multitafsir • Abstrak harus ditulis ringkas, namun telah mencakup permasalahan, tujuan & target yang ingin dicapai, serta metode penelitian & rencana kegiatan • Dengan membaca abstrak, secara garis besar sudah dapat dipahami tujuan & kegiatan yang akan dilakukan, serta target yang ingin dicapai
TELAAH PENDAHULUAN • Meliputi: Perumusan masalah lemah, kurang mengarah, tujuan penelitian & kontribusinya tidak jelas • Daya ungkap peneliti tentang permasalahan sangat terbatas, lebih banyak “kliping” dari bacaan yang dianggap relevan • Uraian terlalu panjang, tidak langsung pada deskripsi masalah • Masalah yang dirumuskan tidak didukung pustaka/ informasi mutakhir (state of the art) • Perlu ada cara pendekatan penyelesaian masalah • Rumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya
Lanjutan: • Cukup 2-3 paragraf, tidak lebih dari 2 halaman, dengan pernyataan-pernyataan yang lugas • Untuk penelitian lanjutan, permasalahan yang terkait hasil penelitian sebelumnya perlu diungkap • Ditulis pernyataan singkat mengenai tujuan, seperti: menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan, menerapkan konsep/dugaan, membuat prototipe • Tidak menggunakan kata “mengetahui”/“memahami”, yang terkesan hanya inventarisasi belaka • Tujuan penelitian harus dapat memberi kesan bahwa akan ada perubahan (implikasi) dari hasil penelitian (Misalnya: perubahan kebijakan/iptek, bukan sekadar informasi baru)
TELAAH KAJIAN PUSTAKA • Cermati: kepustakaan kurang menunjang, pustaka tidak relevan & kurang mutakhir, bukan acuan primer • Uraian terlalu ekstensif, banyak teori-teori yang terkesan “hanya kliping”, kurang ada ulasan dari peneliti • Mutu karya ilmiah sangat ditentukan mutu pustaka (acuan primer: artikel jurnal, paten, & disertasi yang relevan 10 tahun terakhir. Buku ajar = acuan sekunder) • Dapat menggambarkan bahwa state of the art dikuasai • Lebih utama persentase keprimeran & kemutakhiran, bukan jumlah pustaka • Tidak mengutip kutipan (misalnya: A dalam B)
Lanjutan: • Perhatikan untuk pengacuan internet: • Tidak sembarang mengacu • Perhatikan otoritas keilmuan/kepakaran penulis • Tidak semua informasi dari situs internet dapat dipertanggung-jawabkan isinya (tidak semua situs permanen) • Lebih utama/dipilih acuan yang sifatnya cetakan • Lazimnya artikel yang yang telah dipublikasikan, ada keterangan tambahan “nama jurnal” & “terhubung berkala”
TELAAH METODE PENELITIAN • Cermati: Metode kurang tepat & tidak rinci tahapannya • Bukan bagian “metodologi penelitian”, tidak perlu ada definisi tentang metode • Metode yang digunakan sudah out of date • Tahapan penelitian tidak dideskripsikan dengan jelas sehingga sulit menjustifikasi jadwal kerja & biaya • Apabila ada sampling, harus ada teknik samplingnya • Cara analisis data harus dijelaskan dengan baik • Untuk penelitian multitahun, harus dijelaskan kegiatan & target/luaran tahunan dalam bentuk bagan alir
TELAAH JADWAL KEGIATAN • Cermati: Jadwal tidak sesuai dengan skim penelitian, tidak wajar (misalnya 12 bulan/tahun) • Kegiatan bersifat multitahun (kecuali Penelitian Dosen Pemula; Penelitian Fundamental bisa 1 tahun) • Digambarkan dengan diagram palang • Pelaksanaan kegiatan harus rinci sesuai dengan yang tertera pada Metode Penelitian • Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan wajar (tidak diulur-ulur) • Beberapa kegiatan dapat dilakukan serempak & tidak perlu berurutan (apalagi banyak anggota tim yang terlibat & multidisiplin)
TELAAH DAFTAR PUSTAKA • Cermati: Sistem penulisan acuan harus baku • Sistem nama-tahun (Harvard system) Lazim diguna-kan dalam karya ilmiah; Pada Daftar Pustaka penulis didaftar berdasarkan abjad “nama belakang (nama keluarga)” • Sistem nomor (Vancouver system) Tidak perlu peng-abjadan, tetapi urutan kemunculan dalam teks • Pustaka yang diacu adalah pustaka yang didaftar (DP) • “Komunikasi pribadi” dengan pakar ditulis di catatan kaki • Cek apabila ada publikasi dari pengusul
Lanjutan: • Penulisan pustaka di Daftar Pustaka vs di teks: • Daftar PustakaDalam Teks • Rahman, A. 2008 Rahman (2008) • Rahman, A., dan Budi, S. 2007 Rahman dan Budi (2007) • Rahman, A., Budi, S., dan Rahman et al. (2009) Abduh, M. 2009. • Tujuan pembuatan daftar: • Memudahkan pembaca untuk penelusuran kembali • Sarana pengindeksan nama penulis
TELAAH RENCANA ANGGARAN • Rincian anggaran per tahun (untuk 2-3 tahun) • Pagu Rp10 juta sampai Rp1 miliar/tahun • Harga wajar, ada justifikasi & tidak melebihi pagu • Harus sesuai dengan tahap kegiatan yang direncanakan • Rincian komponen: • - Bahan habis (bahan kimia, komponen elektronik) • - Peralatan = rakitan percobaan (tidak untuk alat induk) • - Peralatan utama di laboratorium agar disebutkan • - Perjalanan (seminar, analisis sampel ke lembaga lain) • - Gaji/Upah (tidak untuk tenaga ahli di luar tim) • - Lain-lain (administrasi, komunikasi, pendaftaran paten, biaya publikasi, dokumentasi)
TELAAH BIODATA TIM PENELITI • Cermati: kelayakan peneliti kurang ditinjau dari kualifikasi tim • Rekam jejak penelitian kurang/tidak relevan dengan topik yang akan dikerjakan • Cek nama, kualifikasi, jabatan pengusul & tanda tangan • Butir penting biodata: riwayat pendidikan, pengalaman penelitian (terutama yang kompetitif), pengalaman publikasi (terutama berkala nasional terakreditasi/ bereputasi internasional) • Cek apakah penelitian yang pernah dilakukan berakhir dengan publkasi pada tahun-tahun berikutnya • Cek apakah pengusul konsisten pada minat penelitian-nya (bukan “kutu loncat”)
TELAAH LAIN-LAIN • Proposal belum mengikuti format sesuai skim penelitian • Peneliti pemula yang tidak memenuhi persyaratan untuk skim penelitian tertentu • Masalah penelitian sudah banyak diteliti (tidak ada unsur kebaruan/novelty) • Permasalahan kurang relevan dengan bidang ilmu peneliti • Untuk skim penelitian lanjut (misalnya: PHB, Stranas, Rapid, Unggulan Stranas), kegiatan inventarisasi/ identifikasi kurang layak/bukan prioritas • Cek adanya sarana & prasarana penunjang (milik PT) sehingga tidak perlu ada biaya sewa (bentuk sharing PT)
Lanjutan: • Penelitian yang ada sumber dana selain dari Dit.Litab-mas, dapat mempunyai nilai tambah • Komentar dapat diberikan (secara naratif) bagi bab yang dinilai rendah • Komentar harus spesifik & jelas, tidak bermakna ganda (berlaku bagi keunggulan/kelemahan proposal) • Segi kebahasaan perlu diperhatikan (misalnya: kaidah ejaan, istilah, kalimat & paragraf yang terlalu panjang, tanda baca dsb.) mencerminkan pengalaman publikasi di masa lalu • Telaah, penilaian & komentar tim reviewer, merupakan rekomendasi bagi Dit.Litabmas untuk memutuskan proposal yang layak didanai berdasarkan prioritas
Roadmap penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang status penelitian yang diusulkan, terhadap hasil penelitian sebelumnya (dari pustaka dan karya sendiri) dan terhadap kemungkinan perkembangan penelitian tersebut di masa depan
BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN / LOG BOOK Setiap peneliti yang melakukan kegiatan penelitian harus mencatat semua kegiatan dan data yang diperoleh secara singkat dan jelas sehingga tergambar dalam buku catatan kegiatan ini
BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN / LOG BOOK Hari, tanggal (hari, tanggal pencatatan) Namakegiatan / sub kegiatan (sesuai proposal) Tujuandarikegiatan / sub kegiatan (sesuai proposal) Uraiankegiatan (harusdapatmenggambarkanurutankegiatan yang dilakukanharianataumingguan, berupadesaineksperimensertaanalisa yang dilakukan, berikutpenggunaan-penggunaanwaktu, ornag,bahan, alatdanmesin, dan lain-lain) Hasil yang diperoleh harian atau mingguan (cantumkan juga hari/tanggal dan tempat/ lokasi pengukuran/pencatatan/analisa) penelitian pada setiap tahap sebelum pembuatan laporan kemajuan.
BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN / LOG BOOK Kesimpulan dan saran (kesimpulan dan saran masing-masing kegiatan) RencanaKegiatanSelanjutnya (sesuaikesimpulandan proposal) Tanda tangan peneliti di dalam Buku Peneliti dan tanda tangan Peneliti utama sekali seminggu) Tanda tangan Peneliti Utama di dalam buku Peneliti Utama sekali seminggu dan tanda tanggan penanggung jawab penelitian pada setiap tahap sebelum pembuatan laporan kemajuan.
Sikap diri yang mendukungkeberhasilan kegiatan riset • Kreativitas • Keingin tahuan (Curiousity) • Kebebasan berfikir • Kemampuan komunikasi yang baik • Keteguhan hati • Disiplin diri • Kemampuan berinteraksi
Proposal Penelitian • Agar proposal penelitian mendapatkan dana maka diperlukan adanya proposal penelitian • Proposal harus berisi cukup informasi dan argumentasi untuk meyakinkan reviewer bahwa penelitian memang penting dan perlu dilaksanakan dan didanai • Proposal harus mempunyai research questions yang jelas dan penting, serta metodologi yang jelas dan sistematis untuk menjawabnya
Memilih Topik Penelitian • Sadari kekuatan dan kompetensi anda • Pilih topik penelitian yang sesuai dengan kekuatan dan kompetensi anda • Pilih topik penelitian yang bermanfaat • Jangan pilih topik penelitian yang banyak kompetitornya • Kalau memungkinkan integrasikan dengan hoby yang anda miliki
Topik * • Topik penelitian merupakan objek penelitian (Amirin, 1995). Objek penelitian biasanya tercermin dalam perumusan masalah dan dalam judul. Topik atau objek penelitian adalah masalah penelitian yang akan diteliti. Objek dan subjek penelitian biasanya sudah sekaligus menjadi satu kesatuan. • Untuk PHB topic penelitiannya bebas, tetapi sebaiknya yang sedang hangat, unik dan sesuai dengan bidang keahlian peneliti. *Diambil dari jurnal Urip Santosa
Judul: - Menarik, spesifik, unik, bermakna tunggal, sederhana, jelas, lojik, tidak perlu puitik, ditulis dalam kalimat berita. - Gunakan kata kunci primer. - Mencerminkan isi. - berorientasi kepada produk sesuai dengan ciri PHB. - Tidak terlalu pendek tetapi tidak terlalu panjang (10-20 kata). Judul yang lengkap biasanya terdiri dari: 1) masalah, objek, atau topic penelitian; 2) subjek penelitian, 3) lokasi atau daerah penelitian, 4) desain, strategi, metode penelitian, dan 5) tahun atau waktu terjadinya peristiwa atau waktu menyelenggarakan penelitian (Amirin, 1995).
Subjek penelitian • Subjek penelitian adalah sesuatu atau seseorang yang akan kita ambil informasinya. Informasi tersebut bisa berupa perilaku, keadaan dll. dari sesuatu atau seseorang tersebut. Sumber data adalah sesuatu atau seseorang yang kita pilih untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu atau seseorang yang lain.
Aspek atau segi penelitian • Aspek adalah segi pandangan terhadap sesuatu hal, peristiwa dsb atau pandangan terhadap bagaimana terjadinya sesuatu peristiwa dari perjmulaan sampai akhirnya (Poerdarminta, 1976). Aspek penelitian berkaitan dengan informasi apa yang akan kita ambil dari sesuatu atau seseorang. Kita ambil contoh misalnya tentang penelitian motivasi mahasiswa dimuka. Informasi yang ingin kita dapatkan adalah motivasi mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Misalnya seorang ahli jiwa tentunya akan memandang motivasi tersebut dari sudut pandang ilmu jiwa atau dari kejiwaan seseorang. Demikian pula ahli lain tentunya akan meneliti dari sudut pandang mereka masing-masing.
Produk PHB • Hasil penelitian PHB diutamakan berupa produk, baik yang tangible maupun yang intangible. Contoh tangible product antara lain adalah artikel ilmiah, bahan ajar, produk ipteks (metode, blue print, prototype, model), HKI, teknologi tepat guna dan laporan penelitian, sedangkan intangible product contohnya antara lain produk ipteks (kebijakan, system), proses, ide atau gagasan ilmiah yang mampu memecahkan persoalan penting yang ada di masyarakat, dll. Namun pada kenyataannya, proposal PHB yang banyak diterima adalah yang menghasilkan tangible product. Luaran penelitian berupa produk yang mempunyai nilai manfaat tinggi. Untuk menghasilkan produk tersebut, kita harus menggunakan cara atau metode yang seperti apa. Untuk bidang eksakta metode atau teknologi yang akan digunakan sebaiknya bersifat aplikatif, ekonomis, dapat diterima dan dapat dihitung. Berdasarkan ciri khusus PHB ini sebenarnya semua disiplin ilmu berpeluang untuk memperoleh PHB.
Abstrak • Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Abstrak diuraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan. Tidak melebihi 200 kata, diketik dengan jarak baris 1 spasi.
Contoh 1. ABSTRAK Penelitianinimembahastentangpersoalandalammenentukanbesarnya armada kapal yang dibutuhkanberdasarkanpadadesainrutenyauntukmasing-masingkapaldidalam armada. Permasalahaninimerupakanpermasalahan yang umumdidalambidangkeilmuanship routing problem (SRP) dimanasalahsatu item yang masihjarangdibahasadalahprosesbongkarmuatdipelabuhan. Metode yang ditawarkankemudiandiaplikasikanpadasebuahnetwork yang terdiridaritujuhbuahpelabuhandimanasatupelabuhanditunjuksebagai depot (hub port) sedangkanpelabuhanlainnyasebagaifeeder port. Selanjutnyakapalmelakukanrutedarihub portdanberakhirdihub portdandidalamoperasinyakapalmelakukanprosesbongkarmuatdipelabuhan. Berdasarkanplanning periodyagditentukanadalahselamasatuminggu (weekly service) penelitianinibertujuanuntukmenentukanbesarnya armada danruteuntukmasing-masingkapalsehinggabiaya total yang terdiridaRIbiayakapitaldanbiayaoperasionaldapatditekanseminimalmungkin. Metode yang ditawarkanterdiridaritigalangkahyaitu: generating single routes, generating multiple routes, danmemformulasikannyakedalamset partitioning problem (SPP). Padalangkahpertamaadalahuntukmenentukanrute-rute yang fisibeluyangmemenuhibatasanterhadapkapasitaskapaldanplanning period. Padalangkahkeduaadalahdenganmengkombinasikanrutetunggal yang telahdiperolehpadalangkahpertamauntukmenghasilkan multi ruteselanjutnyadenganmemformulasikannyakedalam SPP makaukuran armada yang optimal akandapatditentukan. Keywords: Ship Routing, BongkarMuat, Set Partitioning Problem
Bab 1. Pendahuluan Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan khusus, dan urgensi penelitian.
Latar belakang • Proposal penelitian diawali dengan menguraikan latar belakang ilmiah tentang keutamaan penelitian yang akan dilakukan. Bagian ini sangat penting untuk disusun secara ringkas, langsung, jelas, menarik dan tegas. Biasanya seorang reviewer setelah membaca judul yang menarik, mereka akan membaca latar belakang penelitian ini. Latar belakang yang tidak jelas, tidak kuat dasar argumentasinya atau bahkan bertele-tele menunjukkan proposal yang tidak baik. Seorang reviewer, jika telah melihat latar belakang penelitian tidak jelas biasanya akan merekomendasikan agar proposal tersebut ditolak.
Latar belakang ditulis secara langsung artinya latar belakang langsung menguraikan pokok permasalahan yang akan diteliti. • Tidak perlu kita uraikan hal-hal yang tidak langsung kepada pokok permasalahan. • Hal lain yang perlu diperhatikan adalah uraian latar belakang ditulis secara bertahap dan runtut sesuai dengan jenjang kepentingannya
Ada dua macam tahapan penulisan latar belakang menurut urutannya yaitu urutan klimaks vs antiklimaks dan model “recency vs primacy. • Urutan klimaks vs. antiklimaks berkaitan dengan tehnik penulisan latar belakang yang bersifat satu sisi. Penyusunan latar belakang satu sisi memberikan penekanan hanya pada posisi kepentingan pihak pembuat proposal. Model urutan klimaks menunjuk pada cara penyusunan betar belakang dimana argumen terpenting/terkuat dari sisi latar belakang ditempatkan di bagian akhir. Kalau argumen terpenting/terkuat tersebut ditempatkan pada bagian awal disebut antiklimaks, sementara jika ditempatkan ditengah-tengah disebut urutan pyramidal. Penggunaan ketiga macam urutan tersebut tentu saja tergantung pada siapa proposal tersebut akan dikirim. Beberapa studi menunjukkan bahwa model urutan klimaks tepat bagi penyandang dana yang punya tingkat kepentingan atau perhatian yang tinggi atas ide atau produk yang diajukan. Bagi penyandang dana yang diduga mempunyai perhatian atau kepentingan yang rendah terhadap ide atau produk yang diajukan, maka model urutan antiklimaks lebih efektif. Sementara untuk model urutan piramidal kurang efektif baik bagi yang tingkat perhatiannya tinggi ataupun rendah.
Model recency dan primacy berkaitan dengan penulisan latar belakang yang bersifat dua sisi. Penyusunan dua sisi menguraikan aspek positif/kekuatan ide atau produk sekaligus mengemukakan kelemahan-kelemahan ide atau produk tersebut. Model primacy menunjukkan pada tehnik penyusunan latar belakang dimana aspek-aspek positif/kekuatan dari ide atau produk ditempatkan pada bagian awal. Jika aspek-aspek positif/kekuatan ide atau produk tersebut ditempatkan di bagian akhir disebut model recency. Secara umum kedua model ini mempunyai kekutan/kelebihan yang sama. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa model primacy lebih tepat diterapkan pada isyu-isyu/topik-topik yang uviversal dan/atau popular atau bagi penyandang dana yang mempunyai kepentingan/perhatian tinggi. Sementara bagi topik-topik yang tidak begitu popular dan/atau tidak controversial serta bagi penyandang dana yang diduga tidak punya kepentingan/perhatian, maka model recency dipandang lebih efektif.
Proposal yang kita kirim biasanya oleh penyandang dana dikirim ke reviewer untuk dinilai. Kita tidak tahu apakah reviewer yang menilai proposal kita mempunyai kepentingan yang tinggi atau rendah kepada topik penelitian yang kita ajukan. Pada umumnya, reviewer cenderung mencari titik-titik kelemahan proposal tersebut. Oleh sebab itu, kita asumsikan bahwa reviewer tersebut mempunyai perhatian yang rendah. Selain itu, sebagai pembuat proposal harus pula dapat menentukan tipe penulisan apakah menggunakan satu sisi atau dua sisi. Jika proposal yang kita buat menggunakan tipe satu sisi dan dikombinasikan dengan tingkat kepentingan yang rendah dari para reviewer, maka kita sebaiknya menulis latar belakang dengan menggunakan “urutan antiklimaks. Artinya argumentasi terpenting/terkuat ditempatkan pada paragraph awal. Hal ini akan membuat reviewer langsung memahami dan mungkin juga langsung tertarik kepada proposal yang kita ajukan. Selanjutnya apakah reviewer terus tertarik membaca proposal kita tergantung kepada urutan argumentasi berikutnya.
Isi sebuah latar belakang • Bagian latar belakang penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: • Identifikasi masalah, dan gambarkan secara kuantitatif kondisi & potensi sasaran. • perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut menjadi penelitian dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah. • uraian singkat mengenai gagasan kreatif yang ingin disampaikan untuk memecahkan masalah tersebut. • mengandung pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian • tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian
Tujuan khusus • Banyak peneliti yang dalam membuat tujuan penelitian kurang tepat dan kurang selaras dengan judul dan rumusan masalah yang diajukan. Tujuan penelitian yang tidak selaras dengan judul dan perumusan masalah dapat menjadi alasan kuat bagi reviewer untuk menolak proposal. Sebab jika tujuan tidak selaras dengan judul dan perumusan masalah, maka materi dan metode penelitianpun menjadi tidak jelas pula.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh pengusul untuk merumuskan tujuan penelitian. Tujuan penelitian berawal dari perumusan masalah dan hipotesis. Telitilah perumusan masalah yang hendak anda pecahkan dengan cermat. Jika anda mengajukan 3 perumusan masalah, maka sebaiknya anda juga menuliskan hipotesis dan tujuan sebanyak 3. Kadang dijumpai proposal yang merumuskan satu masalah, namun tujuannya lebih dari satu. Kadang pula dijumpai proposal dengan lebih dari satu perumusan masalah, namun tujuan penelitiannya hanya satu. Kondisi ini dapat dinilai sebagai tidak selaras antara perumusan masalah dengan tujuan penelitian. Peneliti dapat membuat tujuan lebih dari satu dari satu pokok permasalahan jika memang pokok permasalahan yang diteliti memang secara teoritis dan logis mengharuskan demikian.
Tujuan dalam proposal dapat dibuat tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dapat juga disebut sebagai tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang biasanya dikaitkan dengan tujuan akhir dari serangkaian penelitian yang akan kita lakukan. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, maka kita sebaiknya menjelaskan tahapan yang harus dilakukan agar tujuan jangka panjang dapat dicapai. Untuk itu, kita perlu memberikan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang akan dicapai pada satu tahapan penelitian. Pada penelitian multi tahun, tujuan jangka pendek diuraikan per tahapan penelitian (satu tahun).
Urgensi penelitian • Hal yang terpenting dalam urgensi penelitian ini adalah gagasan kreatif apa yang hendak kita gunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan penelitian. Artinya, dalam bagian ini anda mengemukakan inovasi anda. Tentunya, inovasi yang anda kemukakan harus mempunyai argumentasi yang kuat didukung oleh hasil penelitian sebelumnya, baik hasil penelitian orang lain maupun hasil penelitian anda sendiri. Dalam PHB lebih diutamakan yang merupakan tahapan-tahapan penelitian yang telah anda lakukan. Gunakan referensi mutakhir untuk mendukung gagasan anda. • Setelah anda kemukakan gagasan kreatif beserta argumentasinya, akan lebih kuat proposal anda jika anda kemukakan manfaat hasil penelitian anda nantinya. Oleh karena cirri khusus PHB adalah produk, maka perlu anda kemukakan apa manfaat produk tersebut bagi ipteks, industri, pembangunan dll.
Bab 2. Studi Pustaka • State of the art dalam bidang yang diteliti, hasil yang sudah dicapai, studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan. • Pada umumnya, tinjauan pustaka berisi tentang variabel-variabel penting yang hendak dipecahkan masalahnya.
Kegunaan Studi Pustaka • Untuk mendapatkan tentang hasil penelitian terkait yang dilakukan sebelumnya • Untuk memastikan agar tidak terjadi pengulangan • Meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan penelitian • Meningkatkan pemahaman aspek aspek baik secara teoritis maupun praktis • Meningkatkan pemahaman terhadap hasil hasil penelitian yang diperoleh • Memberikan penjelasan teoritis terhadap hasil hasil penelitian yang diperoleh
Bab 3. Metode Penelitian • Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan secara multitahun. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas, mulai dari mana, bagaimana luarannya, dan indikator capaian yang terukur. • Materi dan metode penelitian biasanya terdiri atas subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, rancangan penelitian, nama materi, metode penelitian, analisis statistik.