720 likes | 1.19k Views
SITUASI DAN KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS DI SUMATERA BARAT. SEKSI PENANGGULANGAN PENYAKIT DINKES PROVINSI SUMATERA BARAT. SITUASI HIV-AIDS DI INDONESIA & SUMATERA BARAT. Gambaran Estimasi ODHA d i Indonesia Menurut Propinsi – Tahun 2012. Estimasi Jumlah ODHA 591.823.
E N D
SITUASI DAN KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS DI SUMATERA BARAT SEKSI PENANGGULANGAN PENYAKIT DINKES PROVINSI SUMATERA BARAT
Gambaran Estimasi ODHA di Indonesia Menurut Propinsi – Tahun 2012 EstimasiJumlah ODHA 591.823
Sepuluh Provinsi dengan AIDS Case Rate Tertinggi sampai dengan Juni 2013
Persentase Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008- 2013 Sumber Data : Layanan Konseling dan Tes HIV
Persentase Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut Kelompok UmurTahun 2010- 2013
Persentase Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut Faktor RisikoTahun2010-2013
Case Fatality Rate AIDS yang Dilaporkan Menurut Tahun, 2000 sd Juni 2013
Masuk Perawatan HIV = 127.012 68.61% 31.39% Memenuhi syarat untuk ARV = 87137 Tidak memenuhi syarat utk ARV = 39.875 25.02% 74.98% Pernah menerima ARV = 65.331 Belum menerima ARV = 21.806 7.55% 15.74% 0.06% 53.51% 19.94% 3.20% Unknown = 39 Stop = 2.090 LFU = 10.285 Rujuk keluar = 4.931 Masih menerima ARV = 34.961 Meninggal = 13.025 71.46% 25.36% 3.17% 0.01% Original 1st Line = 24.982 Substitusi = 8.865 Unknown = 4 Switch = 1.110 Laporan Perawatan HIV dan Pengobatan ARV s.d Juni 2013 • LFU : Lost Follow Up • Rujuk Keluar : Pindah ke layanan lain • Original 1st Line : Menggunakan Regimen Lini • Pertama • Substitusi : salahsatu ARV nyadiganti • denganobat ARV lain tapi • masihpadakelompoklini • pertama yang original • Switch: 1 atau 2 jenis ARV nyadiganti • denganobat ARV linikedua Sumber data : Layanan Perawatan HIV dan Pengobatan ARV
KasusHIV dan AIDS Nasional yang Dilaporkan per Tahun sd Juni 2013
Tujuan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS GETTING THREE ZEROES • Menurunkan jumlahkasusbaru HIV • Menurunkan angka kematian • Menurunkan stigma dandiskriminasi Meningkatkan kualitas hidup ODHA
Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS & IMS Tahun 2010-2014 • Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan pengembangan kapasitas. • Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme dalam pengendalian HIV-AIDS dan IMS. • Meningkatkanaksesibilitasdankualitaspengendalian HIV-AIDS dan IMS. • Meningkatkanjangkauanpelayananpadakelompokmasyarakatberisikotinggi, daerahtertinggal, terpencil, perbatasandankepulauansertabermasalahkesehatan • Mengutamakanprogram berbasismasyarakat. • Meningkatkan jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama. • Mengupayakanpemenuhankebutuhansumberdaya. • Mengutamakanpromotif dan preventif. • Memprioritaskan pencapaian sasaran MDG’s, komitmen nasional dan internasional
Pengobatan IMS • PENCEGAHAN • PencegahanMelaluiTransmisiSeksual (PMTS) • PencegahandampakBurukNapza (PDBN) • PencegahanPenularanmelaluiIbudanAnak ( PPIA) TES HIV KONDOM LASS IPWL PENDIDIKAN • PENGOBATAN • Perluasantes • Pasien IMS • Penasun • IbuHamil • PasanganHIV + • Koinfeksi TB • Penderita Hepatitis • Inisiasi ARV dinipadapopulasikunci, Ibuhamil HIV +, koinfeksi TB, Koinfeksi Hepatitis B & C • MORAL • AGAMA • KESPRO • BAHAYA NAPZA L K B P “PERKUAT JEJARING INTERNAL” “PERKUAT JEJARING EKSTERNAL” KPA Fasyankes Komunitas
Kerangka Kerja Layanan Komprehensif Berkesinambungan KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA)
UPAYA PENCEGAHAN HIV-AIDS dan IMS • PelayananKesehatanRemaja • PeningkatanPengetahuanKomprehensif di usia 14-25 tahun : • Apakahdengansalingsetiapadapasangandapatmengurangirisikotertular HIV? • Bisakahseseorangtertular HIV dengancaramenggunakanalatmakanatauminumsecaradenganseseorang yang sudahterinfeksi HIV ? • Bisakahseseorangtertular virus HIV melaluigigitannyamuk/serangga ? • DapatkahAndamengetahuiseseorangsudahterinfeksi HIV hanyadenganmelihatnya ? • Bisakahseseorangmengurangirisikotertular HIV dengancaramenggunakankondomdenganbenarsetiap kali melakukanseks? • PendidikanKesehatanReproduksi di institusiPendidikanbersamaKemendiknas
UPAYA STRATEGIS TERHADAP 3M (MOBILE MAN WITH MONEY) • Intensifikasi pencegahan melalui intervensi struktural dengan fokus pada LelakiBerisiko Tinggi/LBT: • Di TempatKerja: Peransektorswasta, peranaktifpimpinanperusahaandanpersonalia. Terintegrasidalam K3 (KeselamatandanKesehatankerja). • Di Lokasi Transaksi SeksBerisiko (Hotspot): Program Pencegahan Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS)berupa komitmen stakeholder lokal untuk pemberdayaan pekerja seks, promosi penggunaan kondom dan pemeriksaan IMS. Hal inimelibatkanpemberdayaankomunitasdanmasyarakat. • Penguatan sistem, perluasan dan mutu layanan kesehatan yang berkesinambungan
Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Pendekatan:
Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) 1. Pemakaiankondomkonsisten padaprilakuseksualberesiko • Di Lokasi/hotspot (disetiapwisma/kamar) • PadaseluruhPopulasiKunci (PS, LBT, GWL, Penasun, RemajaBerisiko PMTS Paripurna) melalui: • PenjangkauanmelaluiPendidikSebaya • FasilitasLayananKesehatan 2. Pengobatan IMS komprehensif • Sebagai “pintumasuk” bagiLayanan HIV Komprehensif yang Berkesinambungan (LKB) • Rutin Screening GejaladanPengobatanbagipopulasikunci • KondomMerupakanPaketdalampengobatan IMS
Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) 3. MencegahPenularandariIbuKeanak penggunaankondomsebagai “dual protection” mencegahkehamilan yang tidakdirencanakanpada ODHA 4. Advokasi, Sosialisaidan KIE • AdanyaRegulasisebagaidukunganlingkungan yang kondusif • Sosialisasidan KIE tentangkondomdanupayapencegahan HIV-AIDS dan IMS
Legal dan Advokasi, Sosialisasi, KIE • Mendorong penerbitan Perda yang mendukung pada upaya pengendalian HIV/AIDS dan IMS • Penyusunan berbagai kebijakan dan pedoman2 teknis pengendalian HIV-AIDS dan IMS • Merupakan salah satu kriteria dalam Akreditasi RS • Pembuatan media KIE untuk berbagai kelompok populasi kunci • Peningkatan pengetahuan Komprehensif pada populasi umum • Standarisasi kurikulum dan modul program HIV/AIDS dan IMS • Pelatihan TOT terkait HIV/Aids dan IMS untuk 33 Propinsi • Pelatihan Pengurangan Stigma dan Diskriminasi • Pelatihan untuk penyedia pelayanan, KDS, Komunitas dan Stakeholder terkait
Pengembangan SDM & KewaspadaanStandar • Standarisasi kurikulum dan modul program HIV/AIDS dan IMS • Pelatihan TOT terkait HIV/Aids dan IMS untuk 33 Propinsi • Pelatihan Pengurangan Stigma dan Diskriminasi • Pelatihan untuk penyedia pelayanan, KDS, Komunitas dan Stakeholder terkait • penyusunan pedoman Kewaspadaan Standar, berkoordinasi dengan Direktorat BUK Dasar • Semua tindakan medis yang invasif harus menerapkan prinsip kewaspadaan standar
Jejaring Kerja & Partisipasi Masyarakat • Melakukankoordinasibersama KPAN/KPAP/KPAKab/kota • Melibatkanmasyarakat, LSM, kelompokpopulasikuncidalampelaksanaan program pengendalian HIV-AIDS dan IMS (mis. dalam monitoring ARV, LKB) • Melibatkanorganisasiprofesidalampelaksanaan program pengendaliantermasukDokterPraktekswasta • Melibatkanpenyediapelayananbaikpemerintah, swasta, danorganisasiamasyarakatlainnyadalampelayanan IMS dan HIV/AIDS
Logistik • Pengalihansentralisasipengelolaan ARV menjadidesentralisasisertaterintegrasidengan“One Gate Policy” • Perencanaankebutuhanobatdanreagenpemeriksaanterkait HIV-AIDS dan IMS • Menjaminketersediaanobat ARV bagiodha yang membutuhkan (100% lini1) • Penyediaanobat IO dan IMS, sertareagenpemeriksaan HIV dan IMS untuklayanan (sesuai SE Dirjen PPPL makshanya 40%) • StandarisasidanPenyediaanalatpemeriksa CD4 dan VL besertareagennya
Pengamanan Darah Donor dan Produk Darah Lainnya • Penyusunan pedoman untuk pengamanan darah donor dan produk darah, berkoordinasi dengan Direktorat BUK Dasar dan PMI • Semua darah donor dilakukan skrining HIV dan sifilis • Penyediaan reagen untuk skrining darah donor oleh Direktorat BUK Dasar • Membuat jejaring dengan PMI/UTD RS agar dapat mengakses layanan IMS, KT dan PDP
Pengendalian IMS • Skrining awal dan Pengobatan pada Populasi kunci • Skrining berkala dan pengobatan dengan tanda IMS • Tatalaksana IMS sesuai dengan pedoman nasional pendekatan sindrom atau dengan pemeriksaan laboratorium sederhana • Pengobatan IMS sekaligus satu paket dengan Distribusi kondom kepada pasien yang berisiko, melalui klinik IMS, layanan PPIA, layanan TB-HIV, layanan KT, layanan PDP • Penawaran tes HIV bagi semua pasien IMS dan couple konseling • Adanya Klinik IMS yang “User Friendly” bagi populasi kunci sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan
Pengurangan Dampak Buruk Akibat Napza Berdasarkan 9 kebijakan • Penyediaan LASS melaluifasyankesdengan 3 strategi : Menetap, satelitdanbergerak • TerapiketergantunganNapza, baikmelaluiterapisubstitusiopiate (PTRM danlainnya) danterapiNapzalainnya • AksesTes HIV dankonseling • AksesTerapi ARV • PencegahandanterapiIMS • Pemberiankondombagipenasundanpasanganseksnya • KIE terarahbagipenasun danpasanganseksnya • Diagnosis danterapi OI • Pencegahan, diagnosis danterapi TB
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak • 4 PRONG : • Pencegahanpenularan HIV padawanitausiasuburmelaluikesehatanreproduksi • Pencegahankehamilan yang tidakdirencanakanpadaperempuan HIV positif • Pencegahanpenularan HIV dariibuhamil HIV positifkebayi yang dikandungnya • Pemberiandukunganpsikologis, sosialdanperawatankepadaibu HIV positifbesertabayidankeluarganya • Ibuhamilditawarkanuntuktes IMS dan HIV padasaat K1 pada : • Epidemimeluasdanterkonsentrasi : semuabumil • Epidemirendah : bumildenganrisiko (IMS&/TB) • Dilakukancouple conselingdantes IMS dantes HIV padapasangannya • Konselinguntukkeputusanpersalinanamandanpemberianmakananbayi
Konseling Dan Tes HIV (KTH) • Dengan 2 pendekatan: KTS (KonselingdanTesSukarela) dan TIPK (TesatasInisiatifpetugasKesehatandanKonseling) denganmengikutiprinsip 3C (counseling, confidential dan informed consent) 2R • Aksestes HIV sukarela • Pasien yang dicurigaiterinfeksi HIV ditawarkanuntuktes IMS dan HIV • Tesdenganreagen rapid HIV, menggunakanstrategi 3 secara serial (dengan 3 reagenberbeda)
Pengobatan, DukungandanPerawatan • Tatalaksana ART mengikuti buku pedoman nasional • Inisiasi ARV di RS Rujukan ARV, follow up bisa dilakukan di RS/Puskesmas satelit • Peresepan ARV yang terstandarisasi • Setiap 6 bulan sekali dilakukan monitoring pengobatan (jumlah CD4, VL, tes fungsi hati dan ginjal, foto thorax) • Penguatan layanan PDP pada tingkat Puskemas • Pengembangan Jejaring Layanan (Internal dan Eksternal)melalui Pendekatan Layanan Komprehensif Berkesinambungan
PENGOBATAN IMS & HIV-AIDS • IMS dapatdiobatidengantuntas (kecuali virus) • HIV-AIDS sudahadaobatnya, sekalipuntidakmenyembuhkan • Obat HIV : ARV (Anti retroviral) disediakanpemerintah • AZT (zidovudin) • TDF (tenofovir) • 3TC (lamivudin) • EFZ (Evafirenz) • NVP (Nevirapin) • Syarat : • patuh 100% • Seumurhidupdiminum • Beritahuorangterdekat, PMO orangterdekat • Selalupakaikondom
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN TES HIV (Permenkes no 21 Tahun 2013) • Penguatan program TIPK • Penawaran tes HIV kepada: • Pasien IMS • Pasien TB • Ibu hamil (sesuai prevalensi HIV di daerah) • Pasangan odha • Tes ulang (re-testing) populasi kunci tiap 6 bulan