1 / 17

SOLUSI PENANGANAN SAMPAH PLASTIK : TEKNOLOGI INSINERATOR DAN DAUR ULANG

SOLUSI PENANGANAN SAMPAH PLASTIK : TEKNOLOGI INSINERATOR DAN DAUR ULANG. KELOMPOK 7. Irani Ruth J (10501023) Iska Sihombing (10501075) Sabrina (10502010) Gema L. D (10502041) Widdy Fani (10502048) Mega Susanto (10502064). PLASTIK. Plastik merupakan polimer

Download Presentation

SOLUSI PENANGANAN SAMPAH PLASTIK : TEKNOLOGI INSINERATOR DAN DAUR ULANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOLUSI PENANGANAN SAMPAH PLASTIK : TEKNOLOGI INSINERATOR DAN DAUR ULANG

  2. KELOMPOK 7 • Irani Ruth J (10501023) • Iska Sihombing (10501075) • Sabrina (10502010) • Gema L. D (10502041) • Widdy Fani (10502048) • Mega Susanto (10502064)

  3. PLASTIK • Plastik merupakan polimer • Ikatan antar monomenrnya cukup kuat • Plastik sulit didegradasi

  4. MASALAH SAMPAH PLASTIK PLASTIK Penggunaan Meningkat Sulit terdegradasi PENUMPUKAN SAMPAH PLASTIK

  5. PENANGANAN SAMPAH PLASTIK

  6. PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK

  7. TEKNOLOGI INSINERATOR

  8. DAUR ULANG • Pengertian merupakan proses yang dilakukan terhadap sampah plastik untuk dapat dimanfaatkan lagi, baik di buat menjadi jenis plastik dan fungsi yang sama maupun menjadi jenis dan fungsi yang berbeda

  9. Jenis Plastik • Dapat didaur ulang: polietilen, polipropilen, polistiren, dll. • Tidak dapat didaur ulang: Styrofoam dan plastik multilayer

  10. Metode • Generik Jenis plastik bekas yang sama dikumpulkan, kemudian dilelehkan dan dimasukkan ke dalam cetakan yang sesuai menghasilkan produk plastik yang sama dengan kualitas sifat fisik yang lebih rendah. • Depolimerisasi memproses plastik yang terdekomposisi menghasilkan senyawa dasar penyusunnya, yaitu monomernya. Dari monomer ini kemudian dapat dilakukan polimerisasi, menghasilkan polimer plastik yang sama dan kualitas yang tidak berubah.

  11. Depolimerisasi • Depolimerisasi dilakukan dengan melarutkan polimer plastik dengan pelarut air superkritis (ScH2O) • Air pada kondisi superkritis adalah air suhu di atas 374 derajat Celsius dan tekanan di atas 220 atm. • Mampu melarutkan polimer menjadi monomer-monomernya • Air pada kondisi ini memiliki sifat yang berbeda dengan air pada kondisi normal, yakni pada suhu kamar dan tekanan 1 atmosfer.

  12. Air Superkritis

  13. Pelarut Superkritis Lain • Metanol: 239,5 derajat Celsius & 8,10 MPa • Toluen: 318,6 derajat celsius & 4,11 MPa • Depolimerisasi polietilen tereftalat (PET) menjadi monomer dimetil tereftalat dan etilen glikol : 573-623 K & 220 MPa (2-120 menit)

  14. Manfaat Lain Supercritical water

  15. Polimerisasi Ulang • membutuh kemurnian • Pemurnian: • size-exclusion chromatography • reversed-phase liquid chromatography.

  16. Kajian Lanjut • Katalis polimerisasi: satu katalis dapat digunakan untuk berbagai jenis polimer • Diharapkan: satu katalis spesifik terhadap polimer  Biokatalis

  17. SEKIAN & TERIMA KASIH

More Related