230 likes | 783 Views
PELAJARAN 7. HAK ASASI MANUSIA MENURUT IMAN KRISTEN. PELAJARAN 7. HAK ASASI MANUSIA? Pengakuan bahwa setiap manusia mempunyai hak dasar yang tidak dapat disangkal dan yang sangat penting bagi hidup mereka.
E N D
PELAJARAN 7 HAK ASASI MANUSIA MENURUT IMAN KRISTEN
PELAJARAN 7 HAK ASASI MANUSIA? Pengakuan bahwa setiap manusia mempunyai hak dasar yang tidak dapat disangkal dan yang sangat penting bagi hidup mereka. hak itu sudah ada sejak manusia dilahirkan bahkan sejak ia masih ada di dalam kandungan
PELAJARAN 7 YEREMIA 1 : 5
PELAJARAN 7 HAM adalah hak-hak paling asasi yang melekat pada diri manusia, semata-mata oleh karena ia adalah manusia. HAM melekat secara kodrati pada diri manusia sebagai karunia Allah Hak asasi mengikat siapapun sehingga tidak dapat ditiadakan, dirampas, atau dicabut; karena tanpa hak asasi tersebut manusia akan kehilangan kemanusiaannya
PELAJARAN 7 SiFAT HAM Fundamental : HAM telah ada pada diri manusia sejak ia di dalam kandungan sampai ia mati Universal : HAM berlaku bagi setiap manusia di seluruh dunia, tanpa membedakan usia jenis kelamin, suku, bangsa, etnis, agama, warna kulit, dan perbedaan-perbedaannya lainnya
PELAJARAN 7 CAkUpaN HAM Hak Warga Negara : Hak Politik Hak Ekonomi Sosial Hak Golongan Minoritas
HAM PERPEKSTIF IMAN KRISTEN Kedaulatan Allah yang universal HAM bersumber dari Allah. Siapun tidak boleh membatalkan atau mengurangi hak-hak tersebut. Pelanggaran terhadap HAM merupakan pelanggaran akan ketetapan Allah Citra Allah pada diri tiap manusia Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Tipa orang diciptakan sama berharganya di hadapan Allah. Untuk itu, ia wajib mewujudkan kemanusiaan yang sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai citra Allah
PELAJARAN 7 PELANGGARAN HAM: Perbudakan dan diskriminasi rasial Sistemik/terstruktur penyusunan perundang-undangan (menindas kelompok tertentu) persengkongkolan menghilangkan nyawa lawan politik Pembiaran Kekerasan merupakan pelanggaran HAM
PELAJARAN 7 PELANGGARAN HAM di Indonesia: Kasus Tanjung Priok Mei 1998 Mesuji, Lampung dan NTB Selanjutnya?...