310 likes | 844 Views
SUB SISTEM KONSUMSI (1). Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan. Ketahanan Pangan (wilayah maupun RT) Ketersediaan pangan Akses ekonomi dan fisik thd pangan distribusi
E N D
SUB SISTEM KONSUMSI (1) Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan • Ketahanan Pangan (wilayah maupun RT) • Ketersediaan pangan • Akses ekonomi dan fisik thd pangan distribusi • Status Kesehatan • Kondisi fisiologis • Budaya, termasuk kepercayaan • Food taboo • Food belief • Food preference • Food habit • Pengetahuan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
KETAHANAN PANGAN 1. DEFINISI KETAHANAN PANGAN Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yg tercermin dr tersedianya pangan yg cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau (UU No 7 Th 1996) Food Security exists when all people,at all times, have physical & economic access to sufficient, safe & nutritious food that meets their dietary needs & food preferences for an active & healthy life(FAO,1996) Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yg tercermin dari tersedianya pangan yg cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tdk bertentangan dengan agama, keyakinan, & budaya masyarakat, utk dpt hidup sehat, aktif, & produktif secara berkelanjutan (UU No 18 Th 2012)
KETAHANAN PANGAN 4 dimensi Ketahanan Pangan: Physical AVAILABILITY of food (Ketersediaan) Economic & physical ACCESS to food (Keterjangkauan) Food UTILIZATION (Utilisasi/penyerapan) STABILITY of the 3 dimensions over time (Stabilitas) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
KETAHANAN PANGAN 2. EMPAT DIMENSI KETAHANAN PANGAN Excellence with Morality
KETAHANAN PANGAN DURATION 3. DURASI KERAWANAN PANGAN
KETAHANAN PANGAN 3. DURASI KERAWANAN PANGN (contd.) Ada 1 tipe lain kerawanan pangan berdasarkan durasi, yaitu seasonal food insecurity • Biasanya terdapat pola siklus kekurangan ketersediaan & akses pangan • Berhubungan dg fluktuasi musiman mnrt cuaca/iklim, pola panen, kesempatan kerja, dan/atau prevalensi penyakit • Seasonal food security “terletak” di antara chronic & transitory food insecurity. • Mirip chronic food insecurity (biasanya dpt diprediksi & mengikuti sekuens kejadian yg sudah dikenal), namun krn durasinya terbatas, bisa pula dianggap sbg transitory food insecurity, namun yang berulang Availability / access to food Excellence with Morality Time UNIVERSITASAIRLANGGA
KETAHANAN PANGAN Produksi Pasokan pangan dari luar (Impor ) KETERSEDIAAN PANGAN (Food Availability) Cadangan pangan Bantuan pangan Luas panen Produktifitas Diversifikasi produk Sarana dan prasarana pemasaran Irigasi, teknologi, kredit, Sarana produksi Jumlah Penduduk Iklim, hama penyakit, bencana,dll.
KETAHANAN PANGAN Pekerjaan Akses Ekonomi Pendapatan Pengeluaran AKSES PANGAN (Food accessibility) Sarana dan prasarana perhubungan Akses Fisik Akses sosial Tidak adanya konflik. Perang. Bencana. dll Aset Jumlah anggota keluarga Ketersediaan ‘pasar’ Jarak dengan ‘pasar’
Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan Indonesia (Food Insecurity Atlas), 2009
Peta Kerentanan thd Kerawanan Pangan, P. Jawa, 2009 Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Peta Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan Provinsi Jawa Timur, 2009 Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
hubungan antara ketahanan pangan pada level wilayah dengan ketahanan pangan rumah tangga (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Hubungan antara ketahanan pangan pada level wilayah dengan konsumsi (asupan energi dan protein) pada balita (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan konsumsi (asupan energi dan protein) pada balita aSpearman correlation (r=0.418, p<0.001); bSpearman correlation (r=0.320, p<0.001) (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010)
Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsiTable. Perbandingan konsumsi bbrp jenis kelompok pangan pada wanita menurut status ketahanan pangan rumah tangga (Tarasuk, 2001) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsi Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsi Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Contoh hub antaraketahananpangan RT (darisisiaksesekonomi) dg konsumsi
STATUS KESEHATAN Status kesehatan • Kondisi kesehatan sso dapat pengaruhi jenis dan jumlah makanan yg dikonsumsi. • Pada umumnya ketika sakit, seseorang mengalami penurunan selera makan • Contoh2 kondisi sakit yg berhubugan dg konsumsi: • Diabetes atur makanan menurut indeks glikemik • Hipertensi mengurangi konsumsi garam • Autis makanan bebas/ rendah gluten • Sakit gigi pengaruhi selera Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
KONDISI FISIOLOGIS Kondisi Fisiologis Perlu asupan zat gizi tertentu yang lebih dari kondisi normal, sehingga dapat mempengaruhi jenis & jumlah makanan yg dikonsumsi • Hamil • Menyusui • Masa pertumbuhan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
BUDAYA BUDAYA • Food taboo • Taboo = Forbidden • Contoh: makanpisanggancetketikahamil bayikembarsiam • Food belief • Food and folk medicine misal: yin-yang (keseimbanganpanasdingin) • Sympathetic magic food misalKenaridianggapmasytradisionalindiabisamencerdaskan; Steak olehmasytradisionalamerikadinggapbisamembawaenergi, kekuatan, maskulinitas • Physiological foods makananadaygdianggapmenguntungkan/ merugikan. Misal: ikanbisasebabkancacingan pd anak2 • Food preference • Mrpkntindakan/ukuransukaatautdksukathdmakanan • Mengukurpreferensimakanan mengukursikap • Sikapberhubungandgnopini, kepercayaan, motivasi & tindakan • SkalaLikert • Food habit Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
Kebiasaan Makan (food habit) FAKTOR EKSTRINSIK FAKTOR INTRINSIK LINGK. ALAM ASOSIASI EMOSIONAL Pola makan pd umumnya berhubgn dg jenis pangan yg diprod setempat Sikap thd mknn dipengaruhi pengalaman masa anak2 LINGK. SOSIAL, BUDAYA & AGAMA Budaya tdk hny tentukn apa yg dimkn, tp jg siapa & dlm keadaan bgmn mknn tsb dmkn KEADAAN JASMANI / KEJIWAAN Keadaan kesehatan, Ex: sakit gigi makan lunak nafsu makan turun Budaya m’beri nilai sosial pd mknn Kejiwaan, Ex: lelah, putus asa nafsu makan turun Budaya m’beri pedoman2 & batasan LINGK. EKONOMI Trend Gol Ek tinggi, kons pgn hewani >> nabati Produsen/ penyalur pangan tdk selalu berarti konsumen. Ex: pedagang telur, sate
Pergeserankonsumsi & masalahgizi Pendapatan , teknologi Globalisasi, migrasi Pergeseran gaya hidup Pergeseran pola konsumsi Pergeseran masalah gizi Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA
PENGETAHUAN PENGETAHUAN Pendidikan makin tinggi, peluang pengetahuan makin baik Diperoleh dari pengalaman sendiri maupun org lain Pendidikan PENGETAHUAN PANGAN GIZI Media massa Pengalaman Akses thd media massa akses informasi • Catt: • PPG rendah kesulitan memilih & memanfaatkan pangan salah pilih • Peningkt pndpt tdk selalu berdampak pd perbaikan konsumsi & st gizi • Peningkt pndptn & pnddikan gizi berdampak pd perbaikan kons & st gizi
Referensi • Tarasuk VS. 2001. Household food insecurity with hunger is associated with women's food intakes, Health and Household Circumstances. The Journal of Nutrition; Oct 2001; 131, 10; ProQuest Biology Journals pg. 2670 • Handewi P. Saliem dan Ening Ariningsih. Perubahan Konsumsi dan pengeluaran Rumah tangga di Pedesaan: Analisis Data SUSENAS 1999 – 2005. • Ariningsih E. Konsumsi dan Kecukupan Energi dan Protein Rumah Tangga Perdesaan di Indonesia: Analisis Data Susenas 1999, 2002, dan 2005 • Suryana A. Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi: Faktor Pendukung Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia
Terima Kasih Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA