220 likes | 848 Views
DARAH. Darah = plasma + sel darah Sel : eritrosit leukosit (granulosit, limfosit, monosit) Trombosit (fragmen sel). Perbedaan darah anak-anak & dewasa. Harga normal berbeda Penyebab anemia berbeda Insiden & tipe keganasan berbeda Masalah yang berkaitan dengan kelahiran/prematuritas
E N D
DARAH • Darah = plasma + sel darah • Sel : eritrosit leukosit (granulosit, limfosit, monosit) Trombosit (fragmen sel)
Perbedaan darah anak-anak & dewasa • Harga normal berbeda • Penyebab anemia berbeda • Insiden & tipe keganasan berbeda • Masalah yang berkaitan dengan kelahiran/prematuritas • Kelainan kongenital
Harga normal hemoglobin (Hb) pada anak-anak • Lahir: Hb 12 – 20 g/dl • Eritrosit pd neonatus: makrositik, HbF • Batas Hb normal usia 2 – 3 bulan: 9 g/dl • Naik perlahan sampai usia 14 tahun: laki-laki: 13 – 17 g/dl perempuan: 12 – 18 g% • Kriteria WHO untuk anemia: 6 bl- 6 th : > 11 g%; > 6 th : > 12 g%.
Eritrosit • Mengandung Hb : pembawa oksigen • Anemia : rendahnya Hb : • sel kecil : mikrositik, MCV rendah • ukuran normal : normositik, MCV normal • ukuran besar : makrositik, MCV tinggi
ANEMIA Etiologi: • Gangguan produksi: • Nutrisi • Penyakit kronik, infeksi • Hipo-aplasia sumsum tulang • Kenaikan destruksi: • Ekstrakorpuskular • Intrakorpuskular • Kehilangan darah
Anemia : gejala & riwayat • Kelelahan • Pucat • Infeksi • Pertumbuhan lambat • Pica • Ditanya : riwayat makan, riwayat keluarga
Anemia : tanda • Keadaan umum : tampak sakit ?, sangat sakit? • Pucat : kuku, gusi, telapak tangan, konjungtiva • Kuning : sklera • Kenaikan nadi ? • Bising jantung ?: • Pembesaran limpa ?, hati?, limfonodi?.
Anemia : tes laboratorium • Hb, Hct, retikulosit, apusan darah tepi • Anemia?, mikrositik?, sel target?, poikilo?. • Laju enap darah • Infeksi kronik?, sering di Indonesia. • Bilirubin, LDH • Destruksi darah?, mikrositik?, mungkin disebabkan oleh Thalassemia.
Anemia : anamnesis, perhatian khusus • Diet : ikan, telur, buah, tempe. Semuanya mengandung besi • Diet : minum jus, buah ?. Vitamin C membantu absorbsi besi. • Diet : sering minum teh?. Teh menghambat absorbsi besi. • Diet : susu sapi ?, dapat menyebabkan alergi, kurang diresorbsi.
Pemeriksaan khusus : perhatian khusus • Keadaan umum : status nutrisi, tampak sakit/tidak?, takikardi? • Pucat, ikterus. Ikterus mungkin penting pada kasus hemolisis. • Pembesaran limpa : hemolisis? • Pembesaran hati + limpa : keganasan ? • Pembesaran hati : leukemia.
Anemia : pembagian • Perjalanan : akut dan kronik • Morfologi : • Ukuran eritrosit : mikro-, normo-, makrositik. • Kadar Hb : normo-, hipokromik. • Sebab: • Pasca perdarahan : akut, kronik • Defisiensi : besi, asam folat, Vit.B12, cuprum • Hemolitik : kongenital, akuisital. • Gangguan sumsum tulang : aplasia, hipoplasia. • Patofisiologi : • Eritropoeisis efektif, ada gangguan, inefektif.
ANEMIA NUTRISIONAL ; • Kekurangan besi : • Mikrositik. Besi dibutuhkan untuk produksi Hb, sehingga apabila tidak ada, kurang menyebabkan rendahnya Hb, dan sel menjadi kecil. • Vit B12 atau asam folat : Megaloblastik. B12 dan asam folat pembelahan sel, sehingga apabila tidak ada atau kurang akan menyebabkan rendahnya jumlah eritrosit dan sel menjadi besar.
ANEMIA DEFISIENSI BESI • Anemia terbanyak pada anak. • Usia paling peka : 6 bulan – 2 tahun. • Besi dibutuhkan untuk produksi Hb.
Anemia Defisiensi Besi : Sebab • Kekurangan intake : • Makanan kurang mengandung besi • Bayi mendapat susu sapi saja jangka lama. • Kehilangan darah kronik : • Ankilostomiasis • Perdarahan kronik : prolapsus ani/rekti, polip rekti, enteritis regional.
Depot besi waktu lahir kurang : • ibu hamil anemia • prematuritas • gemelli • bayi berat lahir rendah • perdarahan foeto-maternal. • perdarahan antepartum. • Gangguan absorbsi : • diare menahun/berulang, sindroma malabsorbsi
Anemia def. Besi : Gejala-gejala • Gejala awal tidak nyata, sampai Hb 4 - 5 g%. • Iritabel, lesu, cepat lelah, kurang perhatian thd sekitar, perkembangan terhambat. • Anemia berat: takikardi, pembesaran jantung, bising sistolik, payah jantung. • Glositis, stomatitis, disfagia, koilonikia (jarang).
Anemia Fed. Besi : Laboratorium • Hematokrit, Hb, eritrosit turun; MCV, MCHC, dan MCH < normal. • Morfologi eritrosit : mikrositik (mulai tampak bila Hb < 10 g%). • Fe serum turun ( < 104 mikrogram), kapasitas ikat besi laten naik, Saturasi besi turun ( < 16%/kalau Hb 9 - 10 g%). • Pengecatab besi sumsum tulang : noktah besi sedikit/tidak ada, • Retikulosit meningkat bila Hb < 7 g%.
Anemia Def. Besi : Diagnosis • Anemia (sebab-sebab ?). • Preparat apus darah tepi (mikrositik hipokromik). • Laboratorium: SI, IBC, TIBC, Ferritin, Aspirasi sumsum tulang. • Mengukur jumlah besi yang diekskresi setelah injeksi desferoksamin.
Anemia Def. Besi : Terapi • Pemberian preparat besi, sedapat mungkin peroral. • FeSO4: 6 mg Fe++/kgBB/hari, 3 dosis. • Preparat lain : Fe succinat, fumarat, gloconat, glutamat, lactat (mudah diabsorbsi). • Diberikan 2-3 bulan setelah Hb normal ( untuk depot besi). • Besi parenteral : iron dextran complex (i.m), ferronascin (i.v).
Tranfusi darah hanya diberikan pada kasus impending decompensation, atau perdarahan dengan shock. • Pengobatan profilaksi: • Diberikan pada bayi-bayi dengan depot besi rendah atau diet besi kurang. • Parenteral/peroral tidak lama setelah lahir. • Dosis: 8-15 mgFe++ sehari. • Profilaksis dapat diteruskan 6 - 10 bulan.