1.9k likes | 6.21k Views
Parenteral Nutrition. Laksmi Maharani, M.Sc., Apt. Apakah Parenteral Nutrition Itu?. Parenteral : diluar rute saluran pencernaan PN iv PN = Total Parenteral Nutrition (TPN) = Intravenous Hyperalimentation (IVH) biasanya merujuk CVN CVN (central venous nutrition)
E N D
Parenteral Nutrition Laksmi Maharani, M.Sc., Apt.
Apakah Parenteral Nutrition Itu? • Parenteral : diluar rute saluran pencernaan • PN iv • PN = Total Parenteral Nutrition (TPN) = Intravenous Hyperalimentation (IVH) biasanya merujuk CVN • CVN (central venous nutrition) • PPN (peripheral parenteral nutrition) = peripheral venous nutrition (PVN)
Indikasi • Bagi pasien yang tidak mampu mendapatkan nutrisi baik dengan diet maupun nutrisi enteral • Malabsorbsi • Reseksi masif dari usus • Intractable vomitting • Kerusakan saluran cerna • Gangguan motilitas GI • Trauma, injury, infeksi abdominal
AKSES • Jangka Pendek • CVC (central Venous Catheter) pemberian kateter lewat vena subklavikula/ jugular/ femoral • PICC (peripherally inserted central catheter) pemberian kateter lewat vena di lengan,lalu dimasukkan hingga melewati vena subklavikula menuju vena cava
Jangka Panjang • Tunneled catheters
Implantable port estetika lebih baik, lebih jarang mengalami infeksi, namun pemberian TPN harus dengan batuan perawat
Komposisi Formula TPN • Protein asam amino • Karbohidrat dextrosa • Lemak emulsi lipid • Vitamin injeksi multivitamin • Mineral elektrolit dan mineral lainnya
Protein • Diberikan dalam bentuk asam amino • 8,5% – 20% CVN • 3,5% - 5,5% PPN • Disesuaikan dengan kebutuhan pasien: • 0,8 g/kgBB untuk px normal • 1,5 – 1,8 g/kgBB untuk pasien trauma, luka bakar, penyembuhan luka • Rendah protein untuk pasien dengan gangguan ginjal
Karbohidrat • Minimal kebutuhan karbohidrat 130 g/hari • Diberikan dalam bentuk Dextrose monohydrat (3,4 kcal/g) 100 g/hari • Tersedia dalam larutan 5%, 10%, 50%, 70% • Terlalu banyak karbohidrat menyebabkan hiperglikemi, steatosis hepar, produksi berlebih karbon dioksida
Dekstrosa • Dekstrose 20-25% • 20% 680 kcal/L • 25% 850 kcal/L • Oksidasi glukosa oleh tubuh 5-7 mg/kg/menit • Kecepatan dekstrose diberikan tidak boleh >7 mg/kg/menit • Untuk pasien kritis tidak boleh > 4 mg/kg/menit
Lipid • Tidak ada aturan pasti kebutuhan lipid, yang biasa dilakukan adalah 10% dari kebutuhan kalori atau 1-1,2 g/kgBB • Pemberian infus seharusnya tidak menggunakan plastik jenis DEHP karena dapat terlarut dengan emulsi lipid • Lebih tidak stabil terhadap bakteri • Droplet lipid mudah menyebabkan sumbatan di filter
Tahap-tahap Inkompatibilitas emulsi lipid: • Aggregation terbentuk droplet besar yang menyebar pengocokan dapat re-reversible • Creaming pembentukan lapisan tipis (1-2 cm) droplet yang mengalami agregasi di permukaan cairan pengocokan dapat re-reversible • Coalesence lapisan yang terbentuk lebih tebal dibanding creaming (hingga 10 cm) perlu dihentikan pemberiannya • Oilling out droplet lemak terpisah dari cairan, membentuk lapisan bening pada permukaan hentikan pemberian TPN
Elektrolit • Natrium 50-250 mEq • Kalium 30 – 200 mEq • Klorida 50 – 250 mEq • Kalsium 10 – 20 mEq • Magnesium 10 – 30 mEq • Fosfat 10 – 40 mEq
Vitamin dan Mineral • Vitamin A fotosensitif dekomposisi jika TPN terkena cahaya turun 50% • Penambahan multivitamin biasanya dilakukan segera sebelum TPN diberikan • Vitamin K inkompatibel dengan nutrisi lainnya, diberikan secara i.m.
pH • Distabilkan oleh klorida dan asetat • Asetat bikarbonat meningkatkan pH jika asidosis perlu ditingkatkan • Klorida untuk metabolik alkalosis perlu ditingkatkan
Obat-obat yang sering ditambahkan ke PN • Albumin • Aminofilin • Cimetidin/famotidin/ranitidin • Heparin • insulin
Jenis Formula • 2 in 1 Formula • Hanya terdiri dari komponen karbohidrat dan protein (dekstrosa dan asam amino) • 3 in 1 Formula • Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak (dekstrosa, asam amino, lipid)
Penyiapan Formula Nutrisi Parenteral • Penyiapan larutan nutrisi parenteral harus dilakukan secara steril compounding farmasis • Menggunakan alat steril compounding otomatis • Menggunakan prosedur iv admixture (ruang aseptik (steril kelas A), tekanan positif, menggunakan LAF horisontal, prosedur pakaian petugas, teknik pencampuran yang baik)
Admixing • Peraturan pencampuran nutrisi: FAD • Fat emulsion first avoid cracking • Amino acid next buffering • Dextrose last karena asam • Pencampuran berdasar goal osmolaritas: Osmolaritas 1000-2000 mOsm/L dibagi berdasar osmolaritas per komponen, misal: • Dextrose 25% 1263 mOsm/L • Asam amino 4.5% 425 mOsm/L • Elektrolytes 180 mOsm/L
Pemberian Formula • Biasanya diberikan secara kontinyu 24 jam • Setelah pasien stabil, bisa diturunkan menjadi 12-14 jam sehari
Stabilitas • Stabilitas TPN: • 28 jam di suhu ruang • 7 hari dalam kulkas • 30 hari jika dibekukan • Pada formula lipid, 24 jam digantung di suhu ruang dapat menyebabkan inkompatibilitas • Stabilitas TPN setelah dicampur, tapi belum ditambahkan vitamin: • 2 in 1 = up to 30 hari • 3 in 1 = up to 10 hari
kompatibilitas • Emulsi lipid paling sering terjadi inkompatibilitas • Dipengaruhi oleh trace elemet, biasanya Ca atau fosfat presipitasi • Penggunaan Ca glukonat menghindari presipitasi dibanding CaCl2 • Simpan di pendingin, suhu ruang akan menyebabkan presipitasi • Ca & MG > 20 mEq/L menyebabkan crack pada emulsi lipid
Komplikasi TPN • Ketidakseimbangan elektrolit • Under/over feeding • Hiperglikemia • Penghentian mendadak hipoglikemia tapering off • Refeeding syndrome • Komplikasi GI : kolestasis, peningkatan jumlah bakteri usus, pankreatitis • Peningkatan enzim liver • Infeksi Sepsis kateter S. Aureus, S. Epidermidis, Candida, Pseudomonas, E.coli
Peran Penting Farmasis dalam PN • Mencampurkan Formula PN (iv admixture) • Monitor kompatibilitas formula PN • Monitor kompatibilitas obat yang akan/sedang dicampurkan ke formula PN • Menjaga stabilitas formula PN (penyimpanan, packaging) • Memberikan saran pengobatan untuk komplikasi PN